Adiyaman Amir Saputra

Adiyaman Amir Saputra
Adiyaman Amir Saputra
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
	Masa jabatan; 1 Oktober 2009 – 16 Agustus 2013
	Pengganti; Ahmad Rifai Sufyadi
Daerah pemilihan	Banten II
Informasi pribadi
Lahir	6 Juli 1950; Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
Meninggal	16 Agustus 2013 (umur 63); Jakarta, Indonesia
Partai politik	Demokrat
Suami/istri	Tanty Koestantina
Anak	3
Almamater	Akabri Laut
	Sunting kotak info • L • B

Laksamana Muda TNI (Purn.) Adiyaman Amir Saputra, S.I.P. (6 Juli 1950 – 16 Agustus 2013) adalah seorang politikus Indonesia. Ia menjabat sebagai Anggota DPR-RI dari 2009 hingga wafatnya pada 2013 mewakili daerah pemilihan Banten II. Adiyaman merupakan kader Partai Demokrat.

Riwayat hidup

Pria asal Cirebon, Jawa Barat ini menjadi anggota DPR untuk Komisi IV yang membawahi bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan dan Pangan. Ia adalah anggota TNI sebelum masuk ke politik.

Adiyaman mendapat dukungan dari masyarakat Banten saat dirinya termasuk ke dalam daftar nama calon legislatif yang ditawarkan berbagai parpol pada Pemilu 2009 lalu. Kesuksesan meraih suara memuluskan langkah Saputra untuk masuk ke gerbang Senayan dan duduk di kursi DPR.

Latar belakang militer yang kuat membuat pria ini gencar mengemukakan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pria yang juga termasuk dalam jajaran Staf Ahli Panglima TNI Bidang Hubungan Internasional ini menunjukkan antusiasmenya untuk membantu generasi muda memahami dan mengamalkan isi dasar negara tersebut. Suami Hj. Tanty Koestantina ini juga salah satu individu yang menggarisbawahi pentingnya tugas dan kewajiban TNI dalam menjaga kesatuan NKRI.

Kehidupan Pribadi

Namun, karier ayah tiga anak ini juga bukan tanpa sandungan. Isu perselingkuhan dengan sesama anggota Partai Demokrat pada 2009 lalu membuat nama Saputra sempat menjadi sorotan di berbagai media cetak dan elektronik Indonesia. Kabar adanya wanita idaman berinisial SM, juga dari Partai Demokrat, tak urung membuat Adiyaman Saputra menuai banyak kritik dan kecaman. Atas kabar miring tersebut, politisi kelahiran 6 Juli 1950 ini membantah dan menyatakan bahwa dirinya memang sudah pernah menikah sebelum masuk dunia politik, baik sebagai anggota DPR maupun Partai Demokrat.