Wilayah ini memiliki sejarah yang sangat panjang dengan ditemukannya fosil dari hominid awal hingga manusia modern dan merupakan salah satu wilayah yang paling beragam secara budaya dan bahasa di dunia, menjadi rumah bagi banyak peradaban dan terletak di jalur perdagangan penting yang menghubungkan banyak benua.[5][6][7][8][9]
Afrika Timur Laut tidak seragam secara geografis dan iklim. Secara internal, wilayah ini sangat bervariasi dalam hal ketinggian, pola curah hujan, sistem sungai, jenis tanah dan tutupan vegetasi. Dalam sebagian besar studi sejarah, wilayah ini juga terbagi lagi berdasarkan batas-batas budaya dan politik yang ketat.[10][11][12]
Agama utama di wilayah ini adalah Kristen, Islam, dan Agama Tradisional. Namun demikian, unsur-unsur Agama Tradisional dicampur adukkan dalam tingkatan yang berbeda-beda oleh kelompok etnis yang menganut agama Kristen dan Islam. Dalam beberapa komunitas etnis, anggotanya mengaku beragama Kristen atau Muslim, namun sebagian besar yang mereka praktikkan ialah Agama Tradisional.[13]
^Daniel, Kendie (1988). NORTHEAST AFRICA AND THE WORLD ECONOMIC ORDER. Michigan, US. hlm. 69–82.
^Project MUSE. (2020). Northeast African Studies. Retrieved March 22, 2020. "This distinguished journal is devoted to the scholarly analysis of Ethiopia, Eritrea, Djibouti, Somalia, and Sudan, as well as the Nile Valley, the Red Sea, and the lands adjacent to both."