Muhammad Asy-Syaukani (1759–1834 M) adalah seorang ulama besar, Qadhi (hakim), ahli fikih, dan mujaddid (pembaharu/reformis) dari Yaman.
Nama
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Abdullah Asy-Syaukani Ash-Shan’ani. Julukannya adalah Imam Asy-Syaukani yang dinisbahkan kepada wilayah Hijratusy Syaukan, yang berada di luar kota Shan'a.
Biografi
Ia dilahirkan pada hari Senin tanggal 28 Zulkaidah 1173 H kemudian ia besar di Sana'a, Yaman. Ia berasal dari keluarga yang menganut mazhab Syiah Zaidiyah, ayahnya adalah seorang hakim. Kemudian ia beralih kepada mazhab Sunni dan menyerukan untuk kembali kepada sumber tekstual dari Al-Qur'an dan Hadits. Ia menghafal Al-Qur’an dan sejumlah ringkasan matan dari berbagai disiplin ilmu semenjak kecil. Metode dan mazhabnya diterima luas di Yaman, kemudian tersiar di India lewat seorang muridnya yang bernama Abdul Haq al-Hindi. Dia telah menjadi seorang mufti (pemberi fatwa) pada usia dua puluh tahun. Pada tahun 1209 H hakim besar Yaman Yahya bin Shalih asy-Syajri as-Sahuli meninggal dunia dan posisinya digantikan oleh Imam Asy-Syaukani pada saat usianya 36 tahun, hingga wafatnya pada tahun 1250 H.[1]
Akhir Hayat
Imam Asy-Syaukani wafat di Sana'a pada bulan Jum'adil Akhir tahun 1250 Hijriyyah / 1834 Miladiyyah pada umur 76 tahun 6 bulan, tepatnya malam Rabu. Ia dimakamkan di Pemakaman Khuzaimah di Sana'a, dan dishalatkan di Masjid Jami' Kabir.
Karya tulis
Imam Asy-Syaukani memiliki banyak karya-karya tulis, mayoritas dari kitab tersebut telah tersebar pada masa hidupnya. Terdapat 240-an buku yang masih berbentuk manuskrip, sedangkan yang sudah tercetak baru mencapai sekitar 40-an judul.