Bandar Udara Internasional Manila Baru (Filipina: Bagong Paliparang Pandaigdig ng Maynila),[a] juga dikenal sebagai Bandar Udara Internasional Bulacan, adalah bandar udara internasional yang saat ini sedang dibangun di daerah pesisir Bulakan, Bulacan, 35 km (22 mi) utara dari kota Manila. Pembangunan ini dirancang oleh San Miguel Corporation (SMC) yang bertujuan mengurangi beban lalu-lintas penerbangan dan jumlah penumpang di Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino (NAIA), gerbang udara di bagian Filipina Utara.[1][2] Bandara ini merupakan bagian dari program infrastruktur unggulan pemerintahan Rodrigo Duterte, yang umumnya dikenal sebagai "Build! Build! Build!".[6]
Bandar udara yang diusulkan akan dibangun di atas lahan pesisir seluas 2,500-hektare (6,18-ekar) sebagai bagian dari kotapraja seluas 12,000-hektare (29,65-ekar) yang juga direncanakan akan dibangun kawasan perumahan, pusat pemerintahan, pelabuhan laut, dan industri.[7] Pembangunan bandar udara sebesar ₱735.634 miliar akan mencakup akan mencakup gedung terminal penumpang dengan fasilitas sisi udara dan sisi darat serta jalan bebas hambatan bandara dan jalur kereta api.
Peletakan batu pertama bandara baru dimulai pada 14 Oktober 2020, dan pembangunan tahap pertama yang mencakup dua landasan pacu dan bangunan terminal, dimulai pada 18 Maret 2022, dan direncanakan akan selesai pada tahun 2027.[3]