Costain Group plc adalah sebuah perusahaan konstruksi dan rekayasa berbasis teknologi yang berkantor pusat di Maidenhead. Didirikan pada tahun 1865, perusahaan ini awalnya bergerak di bisnis pembangunan perumahan dan pertambangan, namun kemudian bergeser ke rekayasa sipil dan pengerjaan proyek komersial. Perusahaan ini merupakan bagian dari konsorsium yang membangun Terowongan Channel pada akhir dekade 1980-an, dan telah terlibat dalam sejumlah Inisiatif Pendanaan Swasta.
Sejarah
Abad ke-19
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1865, saat Richard Costain dan calon saudara iparnya, Richard Kneen, pindah dari Isle of Man ke Liverpool, sebagai sebuah perusahaan konstruksi. Kemitraan ini kemudian berakhir pada tahun 1888, saat Richard Kneen mengundurkan diri, dan tiga anak Richard Costain (Richard, William, dan John) kemudian bergabung ke dalam perusahaan ini.[3] Pada saat terjadinya Perang Dunia I, Costain telah berkembang melalui Lancashire dan ke South Wales, di mana mereka membangun perumahan untuk pekerja pabrik amunisi.[4]
Abad ke-20
Setelah Perang Dunia I, Costain mulai mengembangkan kompleks perumahannya sendiri di Liverpool, yang utamanya dimaksudkan agar para pegawainya tetap dapat bekerja.[5] Karena lahan perumahan di Liverpool makin sedikit, Richard Costain pun meminta anaknya, William untuk pergi ke London dan mencari lahan perumahan baru. William lalu membeli Walton Heath Land Company, dan pada tahun 1923, Richard Costain & Sons pun dibentuk sebagai perusahaan tersendiri.[3]
Sejumlah perumahan mewah pun dikembangkan di Croydon pada pertengahan dekade 1920-an. Pada tahun 1929, William meninggal, sehingga dua saudaranya dan anak William, Richard Rylands Costain, diminta untuk menjalankan perusahaan yang ada di London. Di bawah kepemimpinan mereka, Richard Costain & Sons pun mengembangkan banyak perumahan di seantero London, yang paling besar adalah lahan untuk 7.500 rumah di South Hornchurch, mulai tahun 1934. Properti paling terkenal yang dikembangkan oleh perusahaan ini adalah Dolphin Square, yang selesai pada tahun 1937.[3]
Pada tahun 1933, Richard Costain & Sons resmi melantai di Bursa Saham London; sementara perusahan yang di Liverpool tidak ikut melantai. Pada saat itu, Costain telah membangun lebih dari 4.000 rumah di London, dengan harga hingga £4.000.[6] Costain lalu terus mengembangkan bisnis pembangunan perumahannya, hingga disebut sebagai "salah satu pengembang perumahan spekulatif terbesar di Britania Raya sebelum terjadinya Perang Dunia II."[7]
Pasca melantai di bursa saham, Costain beralih ke bisnis rekayasa sipil dan pertama kali mengerjakan Jalur kereta api Trans-Iran, lalu kemudian mengerjakan sebuah proyek di Abadan, Iran untuk BP. Kerugian pada proyek jalur kereta api, pada proyek pembuangan limbah di Beckton, dan biaya proyek Dolphin Square menyebabkan perusahaan mengalami masalah keuangan, dan Costain pun harus mencari alternatif pendanaan saat Barclays mencabut fasilitas penarikan ulang berlebih.[5]
Pada Perang Dunia II, Costain mengerjakan sejumlah proyek militer, seperti pangkalan udara dan pabrik artileri, serta merupakan salah satu kontraktor yang membangun unit Pelabuhan Mulberry.[8] Sejumlah perumahan kecil juga dikembangkan, namun baru setelah mengakuisisi Rostance Group asal Nottingham pada tahun 1962, perusahaan ini melanjutkan pembangunan perumahan berskala besar.[3]
Dibantu juga dengan akuisisi terhadap R Fielding asal Blackpool pada tahun 1969, Costain dapat membangun sekitar 1.000 rumah per tahun pada awal dekade 1970-an.[3] Peningkatan pendapatan pada negara produsen minyak pun menyebabkan meningkatnya aktivitas konstruksi Costain di Timur Tengah pada dekade 1970-an. Costain merupakan salah satu perusahaan yang diuntungkan, terutama di Emirat, dan dalam satu dekade, keuntungan perusahaan meningkat dari hanya £1 juta menjadi £47 juta.[3]
Pada dekade 1980-an, setelah menyadari bahwa laba dari Timur Tengah tidak berkelanjutan, Costain mulai mencari peluang di bisnis pertambangan batu bara, perumahan internasional, dan properti komersial. Walaupun begitu, ekspansi yang berlebihan pada akhir dekade 1980-an padahal kondisi ekonomi sedang menurun, membuat perusahaan ini terlilit masalah, dan diperparah dengan terjadinya ledakan hebat yang membunuh sepuluh orang pada tahun 1989 di sebuah tambang batu bara milik Costain di Amerika Serikat, yang membuat perusahaan ini dikenai denda sebesar $3,75 juta pada bulan Februari 1993.[9] Sementara itu, pada tahun 1985, Costain merupakan bagian dari konsorsium TransManche Link yang membangun Terowongan Channel.[10]
Perusahaan ini mengalami kerugian besar pada awal dekade 1990-an, sehingga harus menjual sejumlah aset, menjadikan Costain hanya fokus pada bisnis konstruksi.[3] Pada bulan April 1995, lembar lebar di Britania Raya memprediksi bahwa Costain akan segera bangkrut, paling lambat pada tahun 2000.[11]
Abad ke-21
Pada awal abad ke-21, Costain mengerjakan proyek Channel Tunnel Rail Link, termasuk modernisasi Stasiun St Pancras,[12] untuk dapat melayani kereta api Eurostar, dan juga mengerjakan proyek Thameslink[13] dan Crossrail di London. Pada proyek Crossrail, kontrak Costain meliputi Stasiun Paddington [14] dan Bond Street (bersama Skanska),[15] dan peningkatan jaringan rel di timur laut.[16] Pada tahun 2010, Costain dinobatkan sebagai Contractor of the Decade oleh New Civil Engineer.[17]
Di bawah kepemimpinan Andrew Wyllie, dari bulan September 2005 hingga Mei 2019,[18] Costain berinvestasi pada staf teknologi dan konsultansi, yang pada bulan Maret 2018 mencapai sepertiga (1.300 orang) dari total pegawai Costain yang mencapai 4.000 orang.[19][20] Alex Vaughan lalu menggantikan Wyllie sebagai CEO.[1][21]
Pada bulan Juni 2019, penundaan dan pembatalan proyek membuat nilai saham Costain anjlok 35%.[21] Pada bulan Desember 2019, sebuah putusan pengadilan meningkatkan liabilitas Costain pada proyek jalan di Wales, sehingga perusahaan ini harus memangkas proyeksi laba tahunannya. Nilai saham Costain pun turun 19%.[22] Pada tanggal 11 Maret 2020, Costain mengumumkan penerbitan saham senilai £100 juta, untuk memperkuat neracanya setalah mengalami kerugian sebelum pajak sebesar £6,6 juta, setelah hanya mendapatkan pendapatan sebesar £1,16 milyar pada tahun 2019.[23] Hal inipun membuat nilai saham Costain turun 34%, dan kembali turun keesokan harinya, sehingga nilai sahamnya hanya £0,88.[24] Perusahaan ini juga terdampak pandemi koronavirus, sehingga sejumlah proyek besar ditunda, padahal proyek-proyek tersebut menyumbang sekitar sepertiga dari total pendapatan operasi. Sebagai hasilnya, dewan direksi dan tim pimpinan senior Costain pun setuju untuk mengurangi gaji dan komisinya sebanyak 30% selama tiga bulan, serta melakukan sejumlah tindakan lain.[25]
Struktur
Bisnis Costain diorganisasikan menjadi dua divisi operasi, yakni Sumber Daya Alam (air, proses nuklir, serta minyak dan gas) dan Infrastruktur (jalan tol, kereta api, dan tenaga).[26]
Costain juga terlibat dalam pengembangan ulang Stasiun Bond Street yang direncanakan selesai pada tahun 2018[37] dan HS2 lot S1 dan S2, sebagai bagian dari joint venture, dengan pekerjaan konstruksi dimulai pada tahun 2018/19.[38]
^ abNorman Kipping, “Costain, Sir Richard Rylandes (1902–1966),” rev., in Oxford Dictionary of National Biography, ed. H. C. G. Matthew and Brian Harrison (Oxford: OUP, 2004), (accessed March 7, 2007).