Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

CrowdStrike

CrowdStrike Holdings, Inc.
Terbuka
Kode emiten
IndustriKeamanan siber
Didirikan2011; 13 tahun lalu (2011)
Pendiri
Kantor pusat,
Amerika Serikat
Tokoh kunci
  • George Kurtz (CEO)
  • Michael Sentonas (Presiden)[1]
PendapatanKenaikan US$3,06 billion (FY24)
US$−2 miliar (FY24)
Kenaikan US$89.3 miliar (FY24)
Total asetKenaikan US$6.65 triliun (FY24)
Total ekuitasKenaikan US$2.30 triliun (FY24)
Karyawan
7,925 (FY24)
Situs webwww.crowdstrike.com Sunting ini di Wikidata
Catatan kaki / referensi
Laporan keuangan hingga hingga berakhirnya tahun fiskal 31 Januari 2024.
Referensi:[2]

CrowdStrike adalah sebuah perusahaan perangkat lunak keamanan siber yang banyak digunakan oleh banyak perusahaan, termasuk industri perbankan, layanan kesehatan, juga perusahaan teknologi termasuk Microsoft. CrowdStrike berbasis komputasi awan yang melindungi data untuk mencegah serangan siber termasuk ransomware dan kebocoran data. Perusahaan tersebut menjalankan bisnis di seluruh dunia melalui penjualan perangkat lunak dan investigasi peretasan besar.

Perusahaan tersebut juga membantu menjalankan investigasi keamanan siber untuk pemerintah AS. Misalnya, CrowdStrike telah melacak peretas Korea Utara selama lebih dari satu dekade, CrowdStrike juga ditugaskan untuk melacak kelompok peretas yang melakukan peretasan pada Sony Pictures tahun 2014.[3]

Insiden 2024

Sejumlah layar biru maut, yang disebabkan oleh pembaruan dari CrowdStrike, di rel berjalan bagasi Bandar Udara LaGuardia, Kota New York

Pada 19 Juli 2024, CrowdStrike merilis sebuah pembaruan perangkat lunak untuk pemindai kelemahan mereka yang disebut Falcon Sensor. Cacat pada pembaruan menyebabkan layar biru maut pada mesin yang menggunakan sistem operasi Microsoft Windows sehingga menyebabkan disrupsi pada mesin berbasis Windows di seluruh dunia.[4][5] Mesin yang terdampak mengalami proses boot berulang terus menerus (disebut bootloop). Ini disebabkan oleh sebuah pembaruan terhadap berkas konfigurasi Channel File 291, yang dimana menurut CrowdStrike ini menyebabkan kesalahan logika dan menyebabkan sistem operasi mengalami crash.[6] Gangguan ini berdampak secara global, menyebabkan penundaan penerbangan komersil, menganggu operasional stasiun televisi, dan menyebabkan disrupsi pada layanan perbankan dan kesehatan.[7][8] Pada hari yang sama, saham CrowdStrike ditutup melemah sebesar 11.10 persen.[9]

CrowdStrike telah memperbaiki pembaruan, namun komputer yang mengalami bootloop tidak dapat terhubung ke internet. Solusi yang direkomendasikan oleh CrowdStrike adalah dengan melakukan boot pada mode aman (safe mode) atau mode perbaikan Windows (Windows Recovery Mode) dan menghapus berkas Channel File 291 secara manual.[10] Ini membutuhkan akses administrator lokal dan jika perangkat terenkripsi dengan Bitlocker Drive Encryption juga membutuhkan kunci pemulihan.[11] Microsoft melaporkan bahwa sejumlah pengguna dapat melakukan boot ulang sebanyak kurang lebih 15 kali untuk memulihkan masalah ini.[12]

Referensi

  1. ^ Richardson, Tom (31 March 2024). "CrowdStrike's Australian boss snares $225m cybersecurity fortune". Australian Financial Review (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 21 July 2024. 
  2. ^ "US SEC: Form 10-K Crowdstrike Holdings, Inc". U.S. Securities and Exchange Commission. March 7, 2024. 
  3. ^ "Apa itu CrowdStrike yang Bikin OS Microsoft Windows di Hampir Seluruh Dunia Blue Screen". VIVA.co.id. 
  4. ^ Baran, Guru (19 July 2024). "CrowdStrike Update Pushing Windows Machines Into a BSOD Loop". Cyber Security News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 July 2024. 
  5. ^ Sharwood, Simon. "CrowdStrike code update bricking Windows machines around the world". The Register. Diakses tanggal 19 July 2024. 
  6. ^ CrowdStrike (2024-07-20). "Technical Details: Falcon Update for Windows Hosts | CrowdStrike". crowdstrike.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-20. 
  7. ^ Godfrey, Paul; Druker, Simon; Wynder, Ehren (2024-07-19). "911 call centers back online after IT outage causes global chaos". United Press International (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-19. 
  8. ^ Warren, Tom (2024-07-19). "Major Windows BSOD issue takes banks, airlines, and broadcasters offline". The Verge (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-19. 
  9. ^ "CrowdStrike Holdings Inc CRWD:NASDAQ". cnbc.com. cnbc.com. Diakses tanggal 19 July 2024. 
  10. ^ "KB5042421: CrowdStrike issue impacting Windows endpoints causing an 0x50 or 0x7E error message on a blue screen - Microsoft Support". support.microsoft.com. Diakses tanggal 2024-07-20. 
  11. ^ Warren, Tom (2024-07-19). "Here's how IT admins are fixing the Windows Blue Screen of Death chaos". The Verge (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-20. 
  12. ^ Warren, Tom (2024-07-19). "Microsoft on CrowdStrike outage: have you tried turning it off and on? (15 times)". The Verge (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-20. 
Kembali kehalaman sebelumnya