Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Dante Alighieri

Dante Alighieri
Potret kepala dan dada dari sisi samping Dante yang bermantel dan berkerudung merah-putih
Potret Dante Alighieri dengan medium tempera, karya Sandro Botticelli, 1495.
Lahirca 1265
Firenze, Republik Firenze
Meninggal13/14 September 1321
(usia ca 56 tahun)
Ravenna, Negara Gereja
PekerjaanNegarawan, penyair, teoretikus bahasa, teoretikus politik
KebangsaanItalia
PeriodeAbad Pertengahan Akhir
Aliran sastraDolce Stil Novo
Dante dan Beatrice di taman, 1903, karya bergaya pra-Raphaelite oleh Cesare Saccaggi da Tortona
Dante dan Beatrice di taman, 1903, karya bergaya pra-Raphaelite oleh Cesare Saccaggi da Tortona

Durante degli Alighieri (Italia: [duˈrante deʎʎ aliˈɡjɛːri]), umumnya hanya disebut Dante (Italia: [ˈdante] 1265 – 1321), adalah seorang penyair besar Italia dari Abad Pertengahan Akhir. Komedi Ilahi karyanya, awalnya disebut Comedìa (bahasa Italia modern: Commedia) dan belakangan ditambahkan kata Divina oleh Boccaccio, secara luas dipandang sebagai karya sastra terbesar yang disusun dalam bahasa Italia dan sebuah mahakarya sastra dunia.[1] Karyanya itu disebut sebagai puisi terbesar Abad Pertengahan.[2]

Pada akhir Abad Pertengahan, hampir semua puisi ditulis dalam bahasa Latin, dan karenanya hanya dapat diakses oleh khalayak berada dan berpendidikan. Namun, dalam De vulgari eloquentia (Tentang Elokuensi dalam Bahasa Vernakular), Dante membela penggunaan vernakular (bahasa asli suatu masyarakat) dalam sastra atau literatur. Ia sendiri menulis dalam dialek Toskano untuk karya-karya seperti The New Life (La Vita Nuova) (1295) dan Komedi Ilahi (Divina Commedia) yang disebutkan di atas. Pilihannya itu, kendati sangat tidak lazim, menjadi suatu preseden yang sedemikian penting sehingga para penulis Italia setelahnya, seperti Petrarca dan Boccaccio, mengikuti jejaknya. Dengan demikian Dante memainkan suatu peranan penting dalam pembentukan bahasa nasional Italia. Signifikansi Dante juga tersebar melampaui negara asalnya; penggambarannya tentang Neraka, Purgatorium, dan Surga memberikan inspirasi bagi sejumlah besar seni rupa Barat, dan disitir oleh banyak penyair seperti John Milton, Geoffrey Chaucer, dan Alfred Tennyson dalam karya-karya mereka. Selain itu, penggunaan pertama skema rima larik-tiga saling terkait, atau terza rima, diatribusikan padanya.

Dante dijuluki "Bapak bahasa Italia" dan salah seorang penyair terbesar sastra dunia.[3] Di Italia, Dante sering disebut sebagai il Sommo Poeta ("sang Penyair Tertinggi") dan il Poeta; dia, Petrarca, dan Boccaccio juga disebut "ketiga sumber air" atau "ketiga mahkota".

Biografi

Masa muda

Dante lahir di Firenze (Florence), Republik Firenze, Italia masa kini. Tanggal pasti kelahirannya tidak diketahui, kendati umumnya diyakini[oleh siapa?] bahwa ia lahir sekitar tahun 1265. Penarikhan tersebut dapat disimpulkan dari pengiasan autobiografis dalam Divina Commedia. Bagian pertamanya, Inferno, dimulai dengan kata-kata, "Nel mezzo del cammin di nostra vita" ("Di tengah-tengah perjalanan hidup kita"), menyiratkan bahwa Dante berusia sekitar 35 tahun, karena umur rata-rata manusia menurut Alkitab (Mazmur 89:10, Vulgata) adalah 70 tahun; dan karena perjalanan imajinernya ke dunia bawah terjadi pada tahun 1300, sehingga kemungkinan besar ia lahir sekitar tahun 1265. Sejumlah bait Divina Commedia dalam bagian Paradiso juga menyajikan kemungkinan petunjuk kalau ia dilahirkan dengan zodiak Gemini: "Saat saya beputar-putar dengan sang kembar abadi, kulihat tersingkapnya, dari perbukitan hingga mulut-mulut sungai, tempat pengirikan yang membuat kita begitu buas" (XXII 151–154). Pada tahun 1265, matahari berada dalam rasi bintang Gemini yang diperkirakan terjadi antara tanggal 11 Mei dan 11 Juni (kalender Julian).[4] Mortimer J. Adler secara lebih spesifik menuliskan kalau Dante dilahirkan pada pertengahan bulan Mei 1265.[5]

Potret Dante dari sebuah fresko di Palazzo dei Giudici, Firenze.

Dante mengklaim bahwa keluarganya berasal dari bangsa Romawi kuno (Inferno, XV, 76), namun kerabat paling awal yang dapat dia sebutkan namanya adalah Cacciaguida degli Elisei (Paradiso, XV, 135), yang baru dilahirkan sekitar tahun 1100. Ayah Dante, Alaghiero[6] atau Alighiero di Bellincione, adalah salah seorang dari faksi Guelfi Putih yang tidak menerima pembalasan dalam bentuk apapun setelah faksi Ghibellini memenangi Pertempuran Montaperti pada pertengahan abad ke-13. Hal ini menyiratkan bahwa Alighiero atau keluarganya mungkin memiliki status dan prestise protektif tertentu, kendati beberapa pihak mengemukakan bahwa Alighiero yang tidak memiliki aktivitas politik itu reputasinya sedemikian rendah sehingga tidak dipandang layak diasingkan.[7]

Keluarga Dante loyal kepada kubu Guelfi, suatu aliansi politik pendukung Kepausan yang terlibat dalam oposisi kompleks dengan kubu Ghibellini, yang didukung oleh Kaisar Romawi Suci. Ibu sang penyair bernama Bella, kemungkinan anggota keluarga Abati.[6] Ia meninggal dunia ketika usia Dante belum sepuluh tahun, dan tidak lama kemudian Alighiero menikah lagi, dengan Lapa di Chiarissimo Cialuffi. Tidak jelas kapan ia menikahinya karena adanya keterbatasan sosial para duda dalam hal-hal semacam itu, tetapi wanita tersebut dipastikan melahirkan dua anak baginya, Francesco saudara tiri Dante dan Tana (Gaetana) saudari tirinya. Ketika Dante berusia 12 tahun, ia dijanjikan untuk dapat menikahi Gemma di Manetto Donati, putri Manetto Donati, dari keluarga berpengaruh Donati.[6] Pernikahan yang diikat sejak usia dini semacam itu cukup lazim dan meliputi suatu upacara resmi, termasuk juga ikatan-ikatan yang ditandatangani di hadapan seorang notaris. Tetapi ketika itu Dante jatuh cinta dengan wanita lain, Beatrice Portinari (juga dikenal sebagai Bice), yang ia jumpai pertama kali ketika usianya sembilan tahun. Bertahun-tahun setelah pernikahannya dengan Gemma, ia mengaku telah bertemu lagi dengan Beatrice; ia menulis sejumlah soneta yang ditujukan bagi Beatrice tetapi tidak pernah sekali pun menyebutkan Gemma dalam puisi-puisinya. Tanggal pasti pernikahannya tidak diketahui: satu-satunya informasi yang dapat dipastikan yaitu, sebelum pengasingannya pada tahun 1301, ia memiliki tiga orang anak (Pietro, Jacopo and Antonia).[6]

Dante di Verona, karya Antonio Cotti.

Dante bertempur bersama kavaleri Guelfi dalam Pertempuran Campaldino (11 Juni 1289).[8] Kemenangan dalam pertempuran tersebut menghasilkan suatu reformasi dalam konstitusi Firenze. Untuk dapat ambil bagian dalam kehidupan masyarakat, setiap orang harus mendaftarkan diri dalam salah satu di antara banyak serikat artisan atau komersial di kotanya, karenanya Dante bergabung dengan Serikat Dokter dan Apoteker. Pada tahun-tahun berikutnya, namanya terkadang tercatat sebagai pembicara ataupun anggota berhak pilih dalam berbagai dewan republik. Kebanyakan notula pertemuan-pertemuan yang dihadirinya pada tahun 1298–1300 telah hilang, sehingga tidak dapat dipastikan sejauh mana partisipasi Dante dalam dewan-dewan kotanya.

Gemma dan Dante dikaruniai sejumlah anak. Meski beberapa orang lain kemudian mengaku sebagai keturunannya, barangkali hanya Jacopo, Pietro, Giovanni, dan Antonia yang adalah anak-anak Dante yang sebenarnya. Antonia kelak menjadi seorang biarawati, menggunakan nama Suster Beatrice.

Pendidikan dan persajakan

Tidak banyak yang dapat diketahui seputar pendidikan Dante; ia mungkin belajar di rumah atau juga di suatu sekolah kapitel yang dikelola oleh satu gereja atau biara di Firenze. Menurut Adler, ia sempat mengenyam pendidikan dalam satu sekolah di Santa Croce yang dikelola oleh tarekat Fransiskan.[5] Diketahui bahwa ia mempelajari puisi Toskana dan mengagumi komposisi penyair Bologna bernama Guido Guinizelli—yang dalam Purgatorio XXVI ia karakterisasi sebagai "ayah"-nya—pada masa mulai dikenalnya mazhab Sisilia (Scuola poetica Siciliana), suatu kelompok kultural dari Sisilia, di Toskana. Ketertarikan Dante membuatnya mengetahui puisi Provençal para trubadur, misalnya Arnaut Daniel, dan para penulis Latin dari periode klasik seperti Cicero, Ovidius, dan khususnya Vergilius (Virgil).[9]

Patung Dante di Uffizi, Firenze.

Dante mengatakan bahwa ia pertama kali bertemu Beatrice Portinari, putri Folco Portinari, ketika usianya 9 tahun[5] dan mengaku telah jatuh cinta dengannya "pada pandangan pertama", bahkan tampaknya tanpa pernah berbicara dengannya. Dante sering melihatnya setelah berusia 18 tahun, sering bertukar sapa di jalan, tetapi tidak pernah mengenalnya dengan baik. Akibatnya, ia memberikan satu preseden dari apa yang disebut fin'amor (cinta kekesatriaan/kebangsawanan), suatu fenomena yang berkembang dalam puisi Provençal dan Prancis pada abad-abad sebelumnya. Pengalaman Dante akan cinta semacam itu lazim terjadi, tetapi pengungkapan dia akan hal itu dipandang unik. Adalah atas nama cinta tersebut Dante meninggalkan jejaknya pada dolce stil novo (gaya baru yang manis, suatu istilah yang diciptakan Dante sendiri), dan ia kelak bergabung dengan penulis dan penyair kontemporer lainnya dalam mengeksplorasi aspek-aspek cinta (Amore) yang belum pernah ditekankan sebelumnya. Cinta kepada Beatrice (seperti yang diperlihatkan Petrarca kepada Laura dengan cara agak berbeda) menjadi alasannya untuk hidup dan menggeluti persajakan, dibarengi dengan gairah-gairah politik. Dalam banyak puisinya, sang wanita digambarkan semi-ilahi, senantiasa mengawasinya dan memberikan petunjuk rohani, terkadang secara kasar. Ketika Beatrice meninggal dunia pada tahun 1290, sastra Latin menjadi pelarian Dante. Kronik Convivio dihasilkan setelah ia membaca De consolatione philosophiae karya Boethius dan De Amicitia karya Cicero. Ia kemudian mengabdikan diri pada studi filsafat di sekolah-sekolah religius, misalnya di satu sekolah di Santa Maria Novella yang dikelola tarekat Dominikan. Ia berpartisipasi dalam ajang-ajang adu argumen yang diselenggarakan secara terbuka maupun secara tidak langsung di Firenze oleh kedua tarekat utama mendikan (Fransiskan dan Dominikan). Pihak Fransiskan memaparkan ajaran-ajaran dari para mistikus dan St. Bonaventura, sementara pihak Dominikan menguraikan teori-teori dari St. Thomas Aquinas.

Pada usia 18 tahun, Dante bersua dengan Guido Cavalcanti, Lapo Gianni, dan Cino da Pistoia tidak lama setelah Brunetto Latini; bersama-sama mereka menjadi para tokoh dolce stil novo. Brunetto kelak mendapat perhatian khusus dalam Divina Commedia (Inferno, XV, 28) atas apa yang telah diajarkannya kepada Dante: "Tanpa berbicara sedikit pun tentang hal itu, aku pergi dengan Ser Brunetto, dan kubertanya siapa handai tolannya yang paling dikenal dan yang paling terkemuka." Terdapat sekitar lima puluh eksplikasi-eksplikasi puitis Dante yang dikenali (yang disebut Le Rime "Rima-Rima"), yang lain disertakan dalam Vita Nuova dan Convivio. Studi-studi lain disampaikan atau dideduksi dari Vita Nuova atau Commedia, mengenai lukisan dan musik.

Ilustrasi Purgatorium (Purgatorio) karya Gustave Doré.
Ilustrasi Paradiso (dari Divina Commedia) karya Gustave Doré.
Ilustrasi Paradiso (dari Divina Commedia) karya Gustave Doré.

Firenze dan perpolitikan

Dante, laiknya kebanyakan warga Firenze pada zamannya, terlibat dalam konfilk Guelf–Ghibellin (Guelfi–Ghibellini). Ia mengangkat senjata dalam Pertempuran Campaldino (11 Juni 1289), kubu Guelfi Firenze melawan kubu Ghibellini Arezzo;[8][10] kemudian pada tahun 1294 ia termasuk dalam bilangan pengiring Károly Martell (cucu Carlo I dari Napoli, yang lebih umum disebut Charles dari Anjou) saat sang raja berada di Firenze. Untuk memajukan karier politiknya, ia menjadi seorang apoteker. Ia tidak berniat untuk mempraktikkannya sebagai suatu karier, namun undang-undang yang dikeluarkan pada tahun 1295 mengharuskan para bangsawan yang bercita-cita untuk menempati jabatan publik untuk terdaftar dalam salah satu Corporazioni delle Arti e dei Mestieri. Karenanya Dante dapat tergabung dalam Serikat Apoteker. Profesi tersebut dipandang tepat, karena pada zamannya buku-buku dijual dari apotek-apotek. Sebagai seorang politisi pencapaiannya hanya sedikit, namun memegang berbagai jabatan selama beberapa tahun dalam satu kota yang sarat kerusuhan politik.

Dante Alighieri, detail dari fresko Luca Signorelli di Kapel San Brizio, Katedral Orvieto.

Setelah mengalahkan Ghibellini, Guelfi terbagi menjadi dua faksi: Guelfi Putih (Guelfi Bianchi)—kelompoknya Dante, dipimpin oleh Vieri dei Cerchi—dan Guelfi Hitam (Guelfi Neri), dipimpin oleh Corso Donati. Kendati perpecahan tersebut pada awalnya terjadi antar garis keturunan keluarga, belakangan timbul perbedaan-perbedaan ideologis akibat pandangan-pandangan yang berlawanan seputar peranan kepausan dalam urusan-urusan Firenze. Faksi Hitam mendukung Sri Paus, sementara faksi Putih menginginkan lebih banyak kebebasan dari Roma. Para pendukung faksi Putih mengambil alih kekuasaan terlebih dahulu dan mengusir orang-orang dari faksi Hitam. Sebagai tanggapan atasnya, Paus Bonifasius VIII merencanakan suatu pendudukan militer atas Firenze. Pada tahun 1301, Charles dari Valois, saudara Raja Philippe IV dari Prancis, diharapkan mengunjungi Firenze karena Sri Paus telah menunjuknya sebagai pembawa damai bagi Toskana. Tetapi, pemerintah kota tersebut telah memperlakukan para utusan Sri Paus dengan buruk beberapa minggu sebelumnya, mencari kemerdekaan dari pengaruh kepausan. Diyakini bahwa Charles telah menerima instruksi-instruksi tidak resmi lainnya, sehingga dewan kota mengirim satu delegasi ke Roma untuk memastikan maksud Sri Paus. Dante termasuk salah seorang dalam delegasi tersebut.

Pengasingan dan kemangkatan

Paus Bonifasius segera membubarkan delegasi lainnya dan meminta Dante saja yang tinggal di Roma. Pada saat bersamaan, tanggal 1 November 1301, Charles dari Valois memasuki Firenze bersama faksi Guelfi Hitam, yang dalam enam hari berikutnya menghancurkan sebagian besar kota itu dan membunuh banyak seteru mereka. Suatu pemerintahan baru Guelfi Hitam dibentuk, dan Cante dei Gabrielli dari Gubbio ditunjuk sebagai podestà kota. Pada bulan Maret 1302, Dante, yang terafiliasi dengan Guelfi Putih, bersama dengan keluarga Gherardini, dihukum pengasingan selama dua tahun dan diperintahkan untuk membayar sejumlah denda yang besar.[11] Faksi Guelfi Hitam menuduh Dante melakukan korupsi dan pelanggaran finansial ketika ia menjabat sebagai seorang pimpinan kota (posisi tertinggi di Firenze) selama dua bulan pada tahun 1300.[12] Sang penyair masih berada di Roma pada tahun 1302 ketika Sri Paus, yang didukung oleh Guelfi Hitam, "menyarankan" Dante untuk tetap tinggal. Dengan demikian Firenze di bawah kepemimpinan Guelfi Hitam memandang Dante sebagai seorang pelarian.[13] Dante tidak mau membayar denda yang diminta, salah satunya karena ia yakin kalau ia tidak bersalah dan alasan lainnya karena semua asetnya di Firenze telah disita oleh faksi Guelfi Hitam. Ia lalu dijatuhi hukuman pengasingan selamanya; bila ia kembali ke Firenze tanpa membayar denda, ia mungkin akan dihukum bakar di tiang pancang.[5] (Pada bulan Juni 2008, hampir tujuh abad setelah wafatnya, dewan kota Firenze meloloskan suatu mosi yang membatalkan hukuman Dante.)[14]

Sebuah masker kematian Dante Alighieri hasil reka cipta ulang yang tersimpan dalam Palazzo Vecchio, Firenze.
Eksterior dan interior makam Dante di Ravenna, dibangun tahun 1780. Eksterior dan interior makam Dante di Ravenna, dibangun tahun 1780.
Eksterior dan interior makam Dante di Ravenna, dibangun tahun 1780.

Dante turut ambil bagian dalam sejumlah upaya faksi Guelfi Putih untuk meraih kekuasaan kembali, tetapi semua upaya itu gagal karena pengkhianatan. Dante, yang merasakan kepahitan akibat perlakuan yang ia terima dari para seterunya serta semakin muak dengan pertengkaran dan ketidakefektifan para sekutunya, bersumpah untuk menjadi independen. Ia pergi ke Verona sebagai tamu dari Bartolomeo I della Scala, lalu pindah ke Sarzana di Liguria. Kemudian ia diduga tinggal di Lucca bersama seorang wanita bernama Gentucca, yang membuat ia merasa nyaman (dan kelak dengan rasa syukur disebutkannya di Purgatorio, XXIV, 37). Beberapa sumber spekulatif mengklaim bahwa ia mengunjungi Paris antara tahun 1308 dan 1310, sementara sumber lainnya yang bahkan kurang dapat dipercaya menyebutkan bahwa ia mengunjungi Oxford. Klaim-klaim tersebut, yang pertama kali muncul dalam buku Boccaccio tentang Dante yang ditulis beberapa dasawarsa setelah wafatnya, tampaknya terinspirasi oleh para pembaca yang terkesan dengan pengetahuan luas sang penyair. Pada kenyataannya, pengaruh filsafat serta minat literer yang diperlihatkan Dante diperdalam dalam pengasingan dan ketika ia tidak lagi sibuk dengan urusan sehari-hari dalam perpolitikkan domestik Firenze. Hal itu dibuktikan dalam tulisan-tulisan prosa karyanya pada periode tersebut, dan tidak terdapat bukti nyata kalau ia pernah meninggalkan Italia. Immensa Dei dilectione testante, surat Dante yang ditujukan kepada Heinrich VII dari Luksemburg mengonfirmasi tempat tinggalnya "di bawah sumber-sumber air Arno di dekat Toskana" pada bulan Maret dan April 1311.

Pada tahun 1310, Kaisar Romawi Suci Heinrich VII dari Luksemburg bergerak menuju Italia dengan membawa 5.000 prajurit. Dante memandangnya sebagai seorang Charlemagne baru yang akan mengembalikan jabatan Kaisar Romawi Suci ke masa silam kejayaannya dan juga merebut kembali Firenze dari faksi Guelfi Hitam. Ia menulis surat kepada Heinrich dan sejumlah pangeran Italia, meminta agar mereka menghancurkan Guelfi Hitam. Dengan mencampuradukkan keprihatinan agama dan personal dalam tulisan-tulisannya, ia menyerukan kemarahan terburuk Allah terhadap kotanya dan menyarankan sejumlah target tertentu yang juga merupakan seteru-seteru pribadinya. Periode ini merupakan momen ia menulis De Monarchia, yang mengusulkan dibentuknya satu monarki universal di bawah kepemimpinan Heinrich VII.

Monumen Dante di Piazza Santa Croce, Firenze, karya Enrico Pazzi tahun 1865.

Pada suatu masa selama pengasingannya, ia menuliskan Commedia, namun tidak ada kepastian mengenai tarikhnya. Karya tersebut dipandang jauh lebih meyakinkan dan ditulis dalam suatu skala yang lebih luas daripada semua karya yang ia hasilkan di Firenze. Terdapat dugaan bahwa Dante menuliskan karya tersebut setelah ia menyadari bahwa ambisi-ambisi politiknya, yang menjadi titik pusat hidupnya hingga pengasingannya, telah pupus untuk sementara waktu, atau mungkin selamanya. Terlihat pula bahwa Beatrice kembali timbul dalam imajinasinya dengan kekuatan baru dan dengan suatu makna yang lebih luas daripada yang ditulisnya dalam Vita Nuova. Dalam Convivio (ditulis ca 1304–07) ia telah menyatakan kalau kenangan akan roman masa muda ini adalah milik masa lalu.

Satu indikasi awal dari luar bahwa puisi tersebut sedang ia kerjakan adalah suatu catatan yang ditulis Francesco da Barberino, yang dicantumkan dalam Documenti d'Amore (Pelajaran Cinta) karyanya, kemungkinan ditulis pada tahun 1314 atau awal tahun 1315. Berbicara tentang Vergilius, Francesco mencatat dengan kata-kata apresiatif bahwa Dante mengikuti haluan klasik Romawi dalam sebuah puisi berjudul Commedia dan latar puisi itu (atau salah satu bagiannya) adalah dunia bawah, yaitu neraka.[15] Catatan singkat tersebut tidak memberikan indikasi yang tak terbantahkan bahwa ia sendiri pernah melihat Commedia atau bahkan membaca Inferno atau bahwa bagian ini telah dipublikasikan pada saat itu, tetapi menunjukkan kalau penyusunannya sedang berjalan dan sketsa puisi tersebut telah dimulai beberapa tahun sebelumnya. (Dikemukakan bahwa pengetahuan akan karya Dante juga mendasari sejumlah pencerahan dalam karya terdahulu Francesco da Barberino, Officiolum [ca 1305–08], sebuah manuskrip yang baru terungkap pada tahun 2003.[16]) Diketahui bahwa Inferno telah diterbitkan pada tahun 1317, tersusun oleh baris-baris berulang yang berselang-seling dalam tepi-tepi berbagai catatan kontemporer bertarikh dari Bologna, tetapi tidak ada kepastian apakah ketiga bagian puisi tersebut diterbitkan secara keseluruhan atau, lebih tepatnya, beberapa kanto sekaligus. Paradiso tampaknya baru diterbitkan setelah ia wafat.

Di Firenze, Baldo d'Aguglione memberikan pengampunan kepada sebagian besar anggota faksi Guelfi Putih yang diasingkan dan mengizinkan mereka kembali. Namun, Dante telah bertindak terlampau jauh dengan surat-suratnya yang intens kepada Arrigo (Heinrich VII) dan hukumannya tidak dicabut.

Pada tahun 1312, Heinrich menyerang Firenze dan mengalahkan Guelfi Hitam, tetapi tidak ada bukti kalau Dante terlibat. Ada yang mengatakan bahwa ia menolak untuk berpartisipasi dalam serangan terhadap kotanya oleh seorang asing; pihak lain berpendapat bahwa ia juga sudah tidak disenangi Guelfi Putih, dan jejak perjalanannya telah benar-benar dihapuskan. Heinrich VII mangkat akibat demam pada tahun 1313, dan tanpanya tidak ada harapan bagi Dante untuk melihat Firenze lagi. Ia kembali ke Verona, tempat Cangrande I della Scala memperbolehkannya untuk tinggal dengan sejumlah pengamanan, dan kemungkinan dengan suatu tingkat kemakmuran yang adil. Cangrande dimasukkan dalam Firdaus-nya Dante (Paradiso, XVII, 76).

Selama masa pengasingannya, Dante berkorespondensi dengan Pastor Nicholas Brunacci OP [1240–1322], seorang teolog Dominikan yang pernah menjadi murid dari Thomas Aquinas di studium Santa Sabina di Roma, dan kemudian di Paris,[17][18] serta dengan Albertus Agung di studium Cologne.[19] Brunacci menjadi lektor atau pengajar di studium Santa Sabina, cikal bakal Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas, dan kemudian bertugas dalam kuria kepausan.[20]

Pada tahun 1315, Firenze dipaksa oleh Uguccione della Faggiuola (perwira militer yang mengendalikan kota tersebut) untuk memberikan amnesti kepada mereka yang diasingkan, termasuk Dante. Tetapi, untuk hal tersebut, Firenze mensyaratkan agar mereka melakukan laku tobat publik selain suatu denda yang berat. Dante menolak dan memilih untuk tetap tinggal dalam pengasingan. Ketika Uguccione mengalahkan Firenze, hukuman mati yang dijatuhkan kepada Dante diganti dengan tahanan rumah asalkan ia pergi ke Firenze untuk bersumpah bahwa ia tidak akan pernah masuk lagi ke kota tersebut. Ia menolak untuk pergi sehingga hukuman matinya dikonfirmasi dan diperluas hingga para putra-putranya. Di akhir hayatnya ia masih mengharapkan kalau ia mungkin akan diundang kembali ke Firenze dengan persyaratan yang terhormat. Bagi Dante, pengasingan hampir-hampir merupakan satu bentuk kematian, menanggalkan sebagian besar identitas dan pusakanya. Dante berbicara tentang rasa sakit di pengasingan dalam Paradiso, XVII (55–60), tempat Cacciaguida kakek buyutnya memperingatkan dia mengenai apa yang semestinya diharapkan:

Mural Dante di Galeri Uffizi, karya Andrea del Castagno, ca 1450.

Mengenai harapan untuk kembali ke Firenze, dilukiskannya seolah-olah ia telah menerima kemustahilannya (dalam Paradiso, XXV, 1–9):

Dante menerima undangan Pangeran Guido Novello da Polenta ke Ravenna pada tahun 1318. Ia menyelesaikan Paradiso, dan wafat pada tahun 1321 (umur 56 tahun) ketika kembali ke Ravenna dari suatu misi diplomatik ke Venesia, kemungkinan akibat malaria yang berjangkit di sana. Ia dimakamkan di Ravenna di Gereja San Pier Maggiore (belakangan dinamakan San Francesco). Bernardo Bembo, pretor Venesia, mendirikan sebuah makam baginya pada tahun 1483.

Tugu peringatan di Basilika Santa Croce, Firenze.

Di makamnya, sepenggal larik sajak Bernardo Canaccio, seorang teman Dante, didedikasikan untuk Firenze:

Peninggalan

Biografi formal Dante yang pertama adalah Vita di Dante (juga dikenal sebagai Trattatello in laude di Dante), ditulis oleh Giovanni Boccaccio setelah tahun 1348.[21] Kendati sejumlah pernyataan dan episodenya dianggap tidak andal atas dasar penelitian modern, satu laporan awal tentang kehidupan dan karya-karya Dante telah disertakan dalam Nuova Cronica karya sejarawan Firenze yang bernama Giovanni Villani.[22]

Firenze akhirnya menyesali pengasingan Dante, dan kota tersebut berulang kali meminta pemulangan jenazahnya. Konservator jenazahnya di Ravenna menolak, bahkan bertindak sedemikian jauh hingga menyembunyikan tulang-tulangnya di dinding yang salah dalam biara. Meskipun demikian, sebuah makam dibangun untuknya di Firenze pada tahun 1829, di Basilika Santa Croce. Makam tersebut telah kosong sejak saat itu, jenazah Dante tetap di Ravenna, jauh dari tanah yang sangat ia cintai. Bagian depan makamnya di Firenze bertuliskan Onorate l'altissimo poeta—yang terjemahannya kira-kira "Hormatilah penyair yang termulia". Frasa tersebut merupakan kutipan dari kanto keempat Inferno, yang mengisahkan sambutan Vergilius saat ia kembali ke antara para penyair besar zaman kuno yang melewatkan keabadian di dalam limbo. Baris berikutnya, L'ombra sua torna, ch'era dipartita ("rohnya, yang telah meninggalkan kita, kembali"), secara tak terduga hilang dari makam kosong tersebut.

Pada tanggal 30 April 1921, untuk menghormati peringatan ke-600 wafatnya Dante, Paus Benediktus XV mengeluarkan suatu ensiklik berjudul In praeclara summorum, menyebutnya sebagai salah seorang "dari banyak tokoh genius ternama yang darinya iman Katolik dapat bermegah" serta "kebanggaan dan kemuliaan umat manusia".[23]

Pada tahun 2007, rekonstruksi wajah Dante dilakukan dalam suatu proyek kolaborasi. Para seniman dari Universitas Pisa dan para insinyur Universitas Bologna di Forlì mencipta model tersebut, memerikan ciri-ciri Dante yang agak berbeda dari apa yang pernah terbayangkan.[24][25]

Pada tahun 2008, Munisipalitas Firenze meminta maaf secara resmi karena telah mengusir Dante 700 tahun silam.[26]

Suatu perayaan diadakan untuk peringatan ke-750 kelahirannya, pada tahun 2015.[27][28]

Karya-karya

Divina Commedia (1472).

Divina Commedia (Komedi Ilahi) melukiskan perjalanan Dante melintasi Neraka (Inferno), Purgatorium (Purgatorio), dan Firdaus (Paradiso). Pertama-tama ia dipandu oleh Vergilius (Virgil), penyair Romawi, dan kemudian oleh Beatrice, subjek cintanya (yang juga terdapat dalam karyanya yang lain, La Vita Nuova). Penglihatan atau visiun akan Neraka, Inferno, tampak jelas dan hidup bagi kebanyakan pembaca modern, namun nuansa-nuansa teologis dalam buku-buku lainnya memerlukan tingkat kesabaran dan pengetahuan tertentu untuk dapat mengapresiasinya. Purgatorio dikatakan sebagai yang paling emosional di antara ketiga buku tersebut, merujuk lebih banyak seniman dan penyair kontemporer daripada Inferno. Paradiso adalah yang paling sarat kandungan teologis dan, menurut banyak akademisi, yang memperlihatkan bagian-bagian paling indah dan mistis dari Divina Commedia (misalnya ketika Dante memandang wajah Allah: "all'alta fantasia qui mancò possa"—"fantasiku yang tinggi tak berdaya di sini," Paradiso, XXXIII, 142).

Dante, berpose di antara gunung purgatorium dan kota Firenze, memperlihatkan incipit Nel mezzo del cammin di nostra vita dalam lukisan karya Domenico di Michelino, Firenze, 1465.

Keseriusan tujuannya, beserta signifikansi literer dan ruang lingkup dari isinya, baik tema maupun langgamnya, membuat Commedia segera dipandang sebagai suatu landasan dalam evolusi bahasa Italia sebagai satu bahasa sastra yang mapan. Dibandingkan dengan kebanyakan penulis awal Italia dengan beragam dialek Italia, Dante lebih sadar akan kebutuhan untuk menciptakan suatu sastra dan suatu bahasa literer terpadu di luar batas-batas penulisan Latin kala itu. Dalam hal ini, ia adalah seorang pelopor Renaisans, yang berupaya menciptakan literatur vernakular untuk menyaingi penulis-penulis klasik terdahulu. Pengetahuan mendalam Dante akan zaman kuno Romawi, di dalam batas-batas zamannya, dan kekagumannya yang tampak jelas akan beberapa aspek dari Roma era pagan, juga menerawang ke depan hingga abad ke-15. Kendati ia dihormati secara luas selama berabad-abad setelah wafatnya, ironisnya Commedia nyaris terabaikan dalam tren di antara kalangan penulis dan akademisi: terlalu abad pertengahan, terlalu keras dan tragis, serta tidak berlanggam halus sebagaimana tuntutan literatur era puncak dan akhir Renaisans.

Ia menulis Commedia dengan suatu bahasa yang disebutnya "Italia", dalam pengertian suatu bahasa literer terpadu yang utamanya didasarkan pada dialek daerah Toskana, namun dengan sejumlah elemen Latin dan dialek daerah lainnya.[29] Ia sengaja bermaksud untuk menjangkau para pembaca di seluruh Italia termasuk kaum awam, klerus, dan penyair lainnya. Dengan menghasilkan satu puisi yang berstruktur epik dan bertujuan filosofis, ia dipandang membentuk kesesuaian bahasa Italia sebagai pengungkapan ekspresi tertinggi. Dalam bahasa Prancis, bahasa Italia terkadang dijuluki la langue de Dante. Penerbitan karyanya dalam bahasa vernakular memperlihatkan Dante sebagai salah satu orang pertama dalam Eropa Barat Katolik Roma (di antara tokoh-tokoh lain seperti Geoffrey Chaucer dan Giovanni Boccaccio) yang membebaskan diri dari standar penerbitan zaman tersebut yang hanya dilakukan dalam bahasa Latin (bahasa yang digunakan dalam liturgi, sejarah, dan keilmuan pada umumnya, namun sering juga digunakan dalam puisi liris). Pembebasan tersebut menjadi suatu preseden dan memungkinkan lebih banyak literatur dipublikasikan bagi khalayak yang lebih luas, menetapkan babak baru bagi tingkat literasi yang lebih tinggi di masa mendatang. Bagaimanapun, berbeda dengan Boccaccio, Milton, ataupun Ariosto, Dante belum benar-benar menjadi seorang penulis yang hasil karyanya dibaca di seluruh penjuru Eropa hingga datangnya era Romantik. Bagi kalangan Romantik, Dante, bersama Homeros (Homer) dan Shakespeare, merupakan satu contoh utama "genius sejati" yang menetapkan aturan-aturannya sendiri, menciptakan tokoh-tokoh dengan kedalaman dan signifikansi sangat kuat, serta jauh melampaui segala tiruan dari pola-pola para master terdahulu; sebaliknya, ia sendiri dipandang sulit ditiru. Sepanjang abad ke-19, reputasi Dante berkembang dan menjadi kukuh; dan pada tahun 1865, bertepatan dengan peringatan kelahirannya yang ke-600, Dante telah menjadi salah satu ikon sastra terbesar dari dunia Barat.

Dante Alighieri, lukisan yang dikaitkan dengan Giotto, dalam kapel di Bargello, Firenze. Penggambaran tertua dirinya ini dilukis menjelang pengasingannya dan sejak itu telah banyak mengalami restorasi.

Para pembaca baru sering kali bertanya-tanya mengapa suatu karya serius semacam itu disebut "komedi". Dalam pengertian klasik, kata komedi mengacu pada karya-karya yang mencerminkan keyakinan akan suatu alam semesta yang teratur, dengan peristiwa-peristiwa yang tidak hanya mengarah pada akhir yang membahagiakan atau menghibur tetapi juga peristiwa yang dipengaruhi oleh kehendak dari Penyelenggaraan Ilahi yang menata segala sesuatu ke arah kebaikan tertinggi. Dengan pengertian tersebut, sesuai yang dituliskan Dante sendiri dalam sepucuk suratnya kepada Cangrande I della Scala, peziarahan dari Neraka menuju Firdaus merupakan ekspresi paradigmatis dari komedi, karena karya ini dimulai dengan kekacauan moril sang peziarah dan berakhir dengan memandang Allah.

Patung Dante Alighieri di Verona.

Karya-karya Dante yang lain misalnya Convivio ("Perjamuan"),[30] kumpulan puisi terpanjangnya dengan suatu penafsiran alegoris yang tidak terselesaikan; Monarchia,[31] risalah berbahasa Latin tentang filsafat politik yang dikecam dan dibakar oleh Legatus Kepausan Bertrando del Poggetto setelah mangkatnya Dante,[32][33] berisi pandangan mengenai perlunya suatu monarki global untuk menciptakan kedamaian universal di dalam kehidupan ini, dan pertalian monarki ini dengan Gereja Katolik Roma diperlukan sebagai panduan menuju kedamaian abadi; De vulgari eloquentia ("Tentang Elokuensi dalam Bahasa Vernakular"),[34] tentang literatur vernakular, yang juga terilhami oleh Razos de trobar karya Raimon Vidal de Bezaudun; dan La Vita Nuova ("Hidup yang Baru"),[35] kisah cintanya kepada Beatrice Portinari, figur yang turut berperan sebagai simbol keselamatan tertinggi dalam Commedia. Vita Nuova memuat banyak puisi cinta Dante dalam dialek Toskano, yang belum pernah dilakukan sebelumnya; bahasa vernakular ini sebelumnya telah sering digunakan untuk karya-karya liris, selama abad ke-13. Tafsiran Dante atas karyanya sendiri juga ditulis dalam bahasa vernakular ini—dalam Vita Nuova maupun dalam Convivio—bukan bahasa Latin yang kala itu hampir-hampir digunakan secara universal. Referensi ke Divinia Commedia menggunakan format: (buku, kanto, bait/larik); contohnya: (Inferno, XV, 76).

Catatan

  1. ^ (Inggris) Bloom, Harold (1994). The Western Canon. 
  2. ^ (Inggris) Shaw, Prue (2014). Reading Dante: From Here to Eternity. New York: Liveright Publishign Corporation. hlm. Introduction. ISBN 9780871407429. Diakses tanggal 10 April 2017. 
  3. ^ (Inggris) Haller, Elizabeth K. (2012). "Dante Alighieri". Dalam Matheson, Lister M. Icons of the Middle Ages: Rulers, Writers, Rebels, and Saints. 1. Santa Barbara, CA: Greenwood. hlm. 244. ISBN 978-0-313-34080-2. 
  4. ^ (Inggris) His birth date is listed as "probably in the end of May" by Robert Hollander in "Dante" in Dictionary of the Middle Ages, volume 4. According to Boccaccio, the poet himself said he was born in May. See "Alighieri, Dante" in the Dizionario Biografico degli Italiani.
  5. ^ a b c d (Inggris) Mortimer J. Adler, Great Books of the Western World, London: Encyclopedia Britannica Inc. pp. ix-x
  6. ^ a b c d (Italia) Chimenz, S.A. Alighieri, Dante. Dizionario Biografico degli Italiani. Enciclopedia Italiana. Diakses tanggal 2016-03-07. 
  7. ^ (Italia) Santagata, Marco (2012). Dante: Il romanzo della sua vita. Milan: Mondadori. hlm. 21. ISBN 978-8804620266. 
  8. ^ a b (Inggris) Davenport, John (2005). Dante: Poet, Author, and Proud Florentine. Infobase Publishing. hlm. 53. ISBN 978-1-4381-0415-7. Diakses tanggal 2016-03-07. 
  9. ^ (Inggris) Alighieri, Dante (2007-10-29). "Dante Alighieri". Dante Alighieri. Diakses tanggal 2017-08-23. 
  10. ^ (Inggris) "Guelphs and Ghibellines". Dante Alighieri Society of Massachusetts. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 12, 2015. Diakses tanggal December 30, 2015. 
  11. ^ (Italia) Dino Compagni, Cronica delle cose occorrenti ne' tempi suoi
  12. ^ (Inggris) Robert Harrison, "Dante on Trial", NY Review of Books, 19 Feb 2015, pp. 36–37
  13. ^ Harrison, p. 36.
  14. ^ (Inggris) Malcolm Moore "Dante's infernal crimes forgiven", Diarsipkan 2008-06-22 di Wayback Machine. Daily Telegraph, June 17, 2008. Retrieved on June 18, 2008.
  15. ^ (Swedia) Bookrags.com and Tigerstedt, E.N. 1967, Dante; Tiden Mannen Verket (Dante; The Age, the Man, the Work), Bonniers, Stockholm, 1967. [pranala nonaktif]
  16. ^ (Inggris) Fabio M. Bertolo (2003). "L′Officiolum ritrovato di Francesco da Barberino". Spolia – Journal of Medieval Studies. Diakses tanggal August 18, 2012. 
  17. ^ (Spanyol) "Aquinatis: Vida de Santo Tomás de Aquino". Aquinatis.blogspot.com. Diakses tanggal 2017-03-27. 
  18. ^ (Italia) "Le famiglie Brunacci". Brunacci.it. Diakses tanggal 2017-03-27. 
  19. ^ (Inggris) Eugenio Garin. History of Italian Philosophy: VIBS. Books.google.com. hlm. 85. Diakses tanggal 2017-03-27. 
  20. ^ (Latin) "Frater Nicolaus Brunatii [† 1322] sacerdos et predicator gratiosus, fuit lector castellanus, arectinus, perusinus, urbevetanus et romanus apud Sanctam Sabinam tempore quo papa erat in Urbe, viterbiensis et florentinus in studio generali legens ibidem annis tribus (Cr Pg 37v). Cuius sollicita procuratione conventus perusinus meruit habere gratiam a summo pontifice papa Benedicto XI ecclesiam scilicet et parrochiam Sancti Stephani tempore quo [maggio 13041 ipse prior actu in Perusio erat (Cr Pg 38r)". E-theca.net. Diakses tanggal May 9, 2011. 
  21. ^ (Inggris) "Dante Alighieri". The Catholic Encyclopedia. Diakses tanggal May 2, 2010. 
  22. ^ (Inggris) Vauchez, André; Dobson, Richard Barrie; Lapidge, Michael (2000). Encyclopedia of the Middle Ages. Chicago: Fitzroy Dearborn Publishers. hlm. 1517. ; Caesar, Michael (1989). Dante, the Critical Heritage, 1314(?)–1870. London: Routledge. hlm. xi. 
  23. ^ (Inggris) "In praeclara summorum: Encyclical of Pope Benedict XV on Dante". The Holy See. Retrieved Nov. 7, 2014.
  24. ^ (Inggris) Pullella, Philip (January 12, 2007). "Dante gets posthumous nose job – 700 years on". Statesman. Reuters. Diakses tanggal November 5, 2007. 
  25. ^ (Inggris) Benazzi, S (2009). "The Face of the Poet Dante Alighieri, Reconstructed by Virtual Modeling and Forensic Anthropology Techniques". Journal of Archaeological Science. 36 (2): 278–283. doi:10.1016/j.jas.2008.09.006. 
  26. ^ (Inggris) Florence sorry for banishing Dante
  27. ^ (Italia) "Messaggio del Santo Padre al Presidente del Pontificio Consiglio della Cultura in occasione della celebrazione del 750° anniversario della nascita di Dante Alighieri". Press.vatican.va. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-04. Diakses tanggal 2015-10-21. 
  28. ^ (Inggris) "Translator". Microsofttranslator.com. Diakses tanggal 2015-10-21. 
  29. ^ (Inggris) Dante di Encyclopædia Britannica
  30. ^ (Inggris) "Banquet". Dante online. Diakses tanggal September 2, 2008. 
  31. ^ (Inggris) "Monarchia". Dante online. Diakses tanggal September 2, 2008. 
  32. ^ (Inggris) Anthony K. Cassell The Monarchia Controversy. The Monarchia stayed on the Index Librorum Prohibitorum from its inception until 1881.
  33. ^ (Italia) Giuseppe Cappelli, La divina commedia di Dante Alighieri.
  34. ^ (Inggris) "De vulgari Eloquentia". Dante online. Diakses tanggal September 2, 2008. 
  35. ^ (Inggris) "New Life". Dante online. Diakses tanggal September 2, 2008. 

Referensi

De vulgari eloquentia, 1577

Pranala luar

Templat:Dante Templat:Divine Comedy navbox

Kembali kehalaman sebelumnya