Dewi-dewi adalah semua perangkat berbentuk seperti derek yang digunakan di kapal untuk menyangga, menaikkan, dan menurunkan peralatan, seperti perahu dan jangkar.[1]
Sistem dewi-dewi paling banyak digunakan untuk menurunkan sekoci darurat agar dapat dinaiki oleh penumpang. Dewi-dewi sekoci memiliki tali (kini terbuat dari kawat, dulu terbuat dari tali manila) yang digunakan untuk menurunkan sekoci ke air.[2] Dewi-dewi juga dapat digunakan sebagai alat untuk menaikkan orang yang tercebur ke air.
Perkembangan dewi-dewi dari "bentuk leher angsa" menjadi seperti sekarang terjadi ketika A.P. Schat mematenkan sejumlah sistem pada 1926 yang memungkinkan sekoci untuk meluncur di atas lambung kapal. Kemudian diikuti dengan sistem kerekan swahenti yang memungkinkan sekoci untuk diturunkan secara stabil. Rancangan tersebut pun menjadi sangat populer, sehingga galangan kapal biasanya merinci dewi-dewi tipe Schat buatan perusahaan mana yang ingin dipasang di kapal. Sistem serupa yang dikembangkan oleh Schat juga digunakan di rig pengeboran minyak dan gas lepas pantai.
Perkembangan dewi-dewi juga terjadi di sisi bahannya. Secara tradisional, dewi-dewi terbuat dari aluminium atau baja, namun karena teknologi bahan komposit makin maju, dewi-dewi pun mulai diproduksi dengan bahan serat karbon, yang memiliki rasio tenaga terhadap berat yang sangat besar. Serat karbon memungkinkan dewi-dewi disimpan saat tidak digunakan dan dewi-dewi tersebut dapat digunakan di beberapa titik di dek secara bergantian.[3]
Tipe
Berikut ini sejumlah tipe dewi-dewi yang pernah dan masih diproduksi:
Radial – Dewi-dewi yang digerakkan dengan tangan. Tipe ini digunakan di sekoci dari RMS Lusitania. Tiap lengan harus diputar secara manual. Tipe ini menggunakan tali manila. Lengan dewi-dewi tipe ini berbentuk seperti leher angsa.[4]
Mekanis – Tipe ini mirip dengan tipe radial, namun kedua lengannya digerakkan secara bersamaan dengan menggunakan sistem sekrup. Tipe ini menggunakan tali manila. Tipe ini digunakan di RMS Titanic.[4]
Gravitasi – Tipe ini memiliki beberapa variasi, dan dapat dioperasikan oleh satu orang saja. Tipe ini menggunakan tali kawat.[4]
Rol – Dewi-dewi meluncur di atas rel, agar dapat diturunkan ke dek embarkasi.
Poros tunggal – Satu titik poros di mana sekoci dipindah ke sisi kapal.
Multi poros – Biasa dijumpai di dek promenade dari kapal pesiar. Sangat berguna apabila ruang dek sangat terbatas.
Jatuh bebas – Sekoci diluncurkan di atas lambung kapal. Sekoci untuk tipe ini harus tertutup, dan kini biasanya digunakan di kapal niaga. Tipe ini tidak memakai tali.
Tetap – Biasa digunakan di rig pengeboran minyak. Sekoci digantung di atas air sejajar dengan dek embarkasi, lalu diturunkan ke air jika diperlukan.[5]
Mekanisme pelepasan
Terdapat tiga sistem dasar yang digunakan untuk melepaskan sekoci dari dewi-dewi.[6]
On-load
Untuk mekanisme ini, sekoci dapat dilepaskan kapanpun dari dewi-dewi. Mekanisme ini memungkinkan sekoci untuk dilepaskan saat tidak berada di air, baik karena keadaan darurat atau karena insiden. Karena itulah, selama evakuasi, mekanisme ini harus diawasi agar tidak terjadi pelepasan yang tidak disengaja.[7]
Off-load
Mekanisme ini memerlukan sejumlah beban di atas sekoci agar dapat lepas dari kaitannya. Contohnya adalah desain kaitan Monomony yang harus dilepas dari sekoci dengan tangan. Mekanisme ini juga meliputi sistem hidrostatis yang saat ini banyak digunakan di sekoci. Di sistem hidrostatis, sebuah tuas akan naik dan lepas setelah sekoci menyentuh air di kedalaman tertentu.[7]
Jatuh bebas
Mekanisme ini sangat sederhana. Sekoci tertutup diletakkan di atas bidang miring dan dapat dilepas dari kapal jika diperlukan. Pelepasan dapat dilakukan dengan memompa tuas yang ada di dalam sekoci.[7] Jika tekanan hidrolik tidak cukup untuk melepas kaitan, maka sebuah pompa di dalam sekoci harus diputar untuk menaikkan tekanan hidrolik. Setelah kaitan lepas, sekoci akan langsung meluncur ke air. Tipe ini banyak dijumpai karena pengoperasiannya yang sederhana.[8]