Festival Musik Amis (Hanzi: 阿米斯音樂節) adalah kegiatan budaya yang diselenggarakan di Desa Dulan, Kabupaten Taitung, Taiwan. Kegiatan ini mempromosikan musik, seni, dan budaya penduduk asli Taiwan, serta menjadi festival yang menampilkan bidang ini pertama kalinya di Taiwan.[1]
Sejarah
Festival Musik Amis pertama kali diselenggarakan pada 2013 oleh Suming Rupi, penulis lagu sekaligus penyanyi suku asli dari orang Pangcah (Amis), dan penduduk desa Dulan dalam uoaya untuk merangsang pembangunan ekonomi berorientasi suku di kampung halaman mereka.[2] Suming mendapatkan ilham menyelenggarakan festival ini dari pengalamannya tampil di Festival Glastonbury di Inggris dan Festival Seni Pasifik. Festival ini diselenggarakan sekitar pertengahan November dan tidak diselenggarakan selama setahun setiap dua tahun penyelenggaraan.[3]
Tarian berkelompok suku asli dalam festival tahun 2016
Festivsl ini memiliki benderanya tersendiri yang dirancang dengan makna simbolik yang spesifik.[4]
Suming Rupi tampil dalam festival tahun 2016
Cerita pengalaman Suming Rupi menyelenggarakan Festival Musik Amis berikut Bendera Festival Musik Amis telah didokumentasikan dalam film dokumenter tahun 2016 Suming Carrying The Flag (扛旗子的人-Suming), yang pertama kali ditayangkan dalam bentuk episode di acara Taiwan Indigenous TelevisionSongs Blowing Over the Island (吹過島嶼的歌).[5] Film dokumenter lengkap juga dipilih untuk festival film internasional di Inggris, Native Spirit Festival ke-12, pada 2018.[6][7][8]
Pada 2017, Suming menerima penghargaan kreativitas pemuda dari Penghargaan Budaya Presiden Taiwan karena upayanya dalam mempromosikan budaya orang asli tradisional di Dulan. Presiden Tsai Ing-wen menilai upayanya memiliki pengaruh yang baik terhadap para pemuda.[9]
Penampilan dan tempat
Bagi setiap edisi festival, panitia mengundang pelbagai suku dan perwakilan baik dalam maupun luar negeri untuk turut ikut serta dalam menghubungkan budaya orang asli Taiwan dan orang-orang dari seluruh dunia. Pada tahun 2019, selain diikuti orang Pangcah/Amis (阿美) sendiri, festival ini juga diikuti orang Pinuyumayan (卑南), Rukai (魯凱), Paiwan (排灣), Bunun (布農), Tsou (鄒族), Atayal (泰雅), dan Siraya (西拉雅) dari dalam negeri. Selain itu, ada pula suku-suku dari Australia, Jepang, Filipina, Maroko, Kaledonia Baru, dan Tahiti.[10]
Untuk memusatkan perhatian pada tema keseluruhan warisan orang asli alih-alih penampil individu, tidak ada jadwal terperinci yang diterbitkan sebelumnya. Publisitas daring hanya mencatat keikutsertaan berbagai suku.[3] Festival pertama pada 2013 disaksikan oleh 1.000 pengunjung dan telah meningkat menjadi lebih dari 3.000 pengunjung pada 2017.[10]
"Arena Dulan", stadion di Sekolah Menengah Pertama Dulan (alma mater Suming Rupi),[10] berubah menjadi panggung pertunjukan selama Festival Musik Amis.[11] Pada 2019, Gua Pacifalan (都蘭鼻) di dekat desa itu dipilih sebagai tempat penyelenggaraan festival ini.[10]
^"吹過島嶼的歌-第23集". 原住民族電視台 (dalam bahasa Tionghoa). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-15. Diakses tanggal 2019-10-15.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"12th Native Spirit Festival -" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-15. Diakses tanggal 2019-10-15.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"原文會x風傳媒聯名會". ipcf.storm.mg. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-15. Diakses tanggal 2019-10-15.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
.jpg)
