Flying-V
Flying-V adalah sebuah desain untuk pesawat terbang jarak jauh yang hemat energi.[1] Desain pesawat ini mengintegrasikan kabin penumpang, ruang kargo dan tangki bahan bakar terintegrasi dalam struktur sayap, menciptakan bentuk V sehingga aerodinamikanya lebih baik serta pengurangan bobot akan berarti menggunakan bahan bakar 20% lebih sedikit daripada Airbus A350-900, pesawat paling canggih saat ini.[2] Flying V awalnya adalah ide mahasiswa Universitas Teknologi Berlin, Justus Benad, selama proyek tesisnya di Airbus Hamburg.[1][3][4] Desainnya tidak sepanjang Airbus A350-900, tetapi memiliki rentang sayap yang sama. Ini memungkinkan Flying-V untuk menggunakan infrastruktur saat ini yang ada di bandara, seperti landasan pacu. Flying-V memiliki jumlah penumpang yang sama (314 orang) dalam konfigurasi standar dan jumlah kargo yang sama (160 m3). Pemimpin proyek di Universitas Teknologi Delft, Dr. Roelof Vos berkata "Flying-V lebih kecil dari A350 dan memiliki area permukaan inflow lebih sedikit dibandingkan dengan volume yang tersedia. Hasilnya, resistensi berkurang. Itu berarti Flying-V membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk jarak yang sama."[5] Sebuah purwarupa dijadwalkan untuk terbang pada Oktober 2019.[6][dated info] KLM telah mendanai pengembangan pesawat ini.[2] DesainKabin penumpang, ruang kargo dan tangki bahan bakar terintegrasi ke dalam struktur sayap pesawat. Karena desain yang unik ini, para insinyur mengklaim bahwa pesawat ini akan menjadi 20% lebih efisien daripada Airbus A350.[7] Desain dari Flying-V adalah sebagai berikut:
Referensi
Informasi yang berkaitan dengan Flying-V |