| Gandapura
|
![]()
|
| Gaultheria shallon
|
| Klasifikasi ilmiah
|
| Domain:
|
|
| Kerajaan:
|
|
| Klad: |
Tracheophyta
|
| Klad: |
Angiospermae
|
| Klad: |
Eudikotil
|
| Klad: |
Asterid
|
| Ordo:
|
|
| Famili:
|
|
| Subfamili:
|
|
| Tribus:
|
|
| Genus:
|
Gaultheria
|
| Spesies tipe
|
Gaultheria procumbens
L.
- Amphicalyx Blume
- Brossaea L.
- Brossea Kuntze
- Chiogenes Salisb. ex Torr.
- Diplycosia Blume
- × Gaulnettya Marchant
- × Gaulthettya Camp nom. illeg.
- Gautiera Raf.
- Glyciphylla Raf.
- Gualteria Scop.
- Hippomanica Molina
- Lasierpa Torr.
- Pernettya Gaudich.
- Pernettyopsis King & Gamble
- Phalerocarpus G.Don
- Shallonium Raf.
- Tepuia Camp
|
| Spesies
|
|
Lihat teks
|
Gandapura (dengan nama Latin Gaultheria) adalah salah satu jenis tumbuhan perdu yang daunnya dipakai sebagai campuran obat/minyak gosok.[1][2] Tumbuhan ini biasanya hidup di dataran tinggi antara 1500 meter hingga 2700 meter di atas permukaan laut.[3] Tumbuhan ini memiliki daun yang berwarna violet dan biru tua.[3] Warna tersebut membuat berbagai jenis serangga menghampiri tumbuhan itu.[3] Daun ini kemudian digunakan sebagai obat-obatan, paling sering dijadikan sebagai minyak gosok.[1][3] Minyak gosok ini menjadi obat penting untuk menghilangkan nyeri sendi, kejang otot, terkilir, reumatik, peradangan, dan penyembuhan luka.[3]
Penggunaan gandapura sebagai obat atau minyak gosok dimulai oleh bangsa Indian di daratan Amerika dan menjadikan daun ini sebagai salah satu sistem penyembuhan penyakit tertua di dunia.[3] Oleh bangsa Indian, daun ini digunakan sebagai obat reumatik, nyeri sendi, sakit gigi, sakit kepala, dan beberapa penyakit lainnya.[3] Berbeda dengan bangsa Prancis yang menjadikan daun ini sebagai bahan dasar membuat teh yang juga berkhasiat untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit seperti pernafasan, masalah mulut, mengobati nyeri punggung dan nyeri sendi.[3] Dalam penelitian yang dilaukan pada tahun 1800-an, khasiat daun untuk menyembuhkan ini disebabkan oleh kandungan aspirin yang cukup besar.[3]
Referensi
