Pada puncak akhir 1980-an hingga pertengahan tahun 1990-an, Garuda mengoperasikan ke sejumlah jaringan penerbangan yang luas di seluruh dunia, dengan layanan terjadwal secara teratur ke Adelaide, Cairo, Fukuoka, Johannesburg, Los Angeles, Paris, Roma dan kota lainnya di Eropa, Asia dan Australia.[5] Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, terjadi krisis keuangan dan sistem operasional yang menghantam maskapai dengan keras, menyebabkan Garuda Indonesia memangkas layanan secara drastis. Pada tahun 2009, maskapai melakukan rencana modernisasi lima tahun yang dikenal sebagai Quantum Leap, yakni di mana program Emirsyah Satar yang merombak segalanya mulai dari bentuk, corak, logo dan seragam maskapai, serta armada dan fasilitas yang lebih baru dan lebih modern serta fokus baru pada pasar internasional, dan berhasil mendapatkan penghargaan maskapai seperti Most Improved Airline, 5-Star Airline, dan World's Best Cabin Crew juga didapatkan pada ajang penghargaan Internasional, Skytrax.
Maskapai ini juga mengoperasikan anak perusahaan berbiaya rendah, Citilink, yang menyediakan penerbangan murah ke beberapa tujuan Indonesia dan berdiri sendiri pada tahun 2012.[6] Pada November 2018, maskapai mengambil alih operasi serta pengelolaan keuangan Sriwijaya Air melalui perjanjian Kerjasama operasional (KSO)[7] Kerjasama ini berakhir pada Desember tahun 2019.
Asal usul nama Garuda Indonesia
Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga teman Presiden Soekarno, Dr. Konijnenburg, menghadap dan melapor kepada presiden di Yogyakarta bahwa KLM Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada pemerintah sesuai dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) dan meminta kepada dia memberi nama bagi perusahaan tersebut karena pesawat yang akan membawanya dari Yogyakarta ke Jakarta nanti akan dicat sesuai nama itu.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab pertanyaan tersebut dengan mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial yang berisi, Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden ("Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi di atas kepulauanmu").
Maka pada tanggal 28 Desember 1949, penerbangan bersejarah menggunakan pesawat DC-3 dengan registrasi RI-001 milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Jakarta untuk menghadiri upacara pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan nama Garuda Indonesian Airways, yang diberikan oleh Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.
Sejarah
Dekade 1920-1930-an: Perintis transportasi udara
Berhasilnya penerbangan pertama yang diawali oleh Wright Bersaudara pada tahun 1903 di Kitty Hawk, Carolina Utara. Membuat para penerbang lain bermunculan dan mulai melakukan berbagai penjelajahan yang luar biasa seperti yang dilakukan oleh Charles Lindbergh yang melakukan penerbangan dari New York menuju Paris melintasi Samudra Atlantik yang dinilai sebagai salah satu pencapaian fantastis pada saat itu, tak hanya menggugah para masyarakat yang kelak menjadi penerbang yang ulung, tetapi juga mendorong para negara penjajah untuk memanfaatkan daerah jajahannya dengan melengkapi teknologi yang baru saja diadakan ini, termasuk Belanda.
Belanda dalam rangka memperkuat sistem penjajahannya, mereka memperkuat sistem perhubungan yang berpengaruh, dengan mendirikan perusahaan tranportasi udara yang bernama KNILM pada tanggal 24 Oktober 1928 dengan modal sebesar 5 juta Gulden yang dihimpun dari 32 perusahaan dan pengusaha besar. Kemudian, dana yang telah dikumpulkan ini digunakan untuk mendatangkan pesawat jenis Fokker VIII Trimotor yang berjumlah sebanyak 4 armada dari Belanda. Setelah menempuh perjalanan yang rentang waktunya berbeda-beda, operasional pertama KNILM diresmikan pada tanggal 1 November 1928 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, De Graeff yang disaksikan oleh H. Nieuwenhuis sebagai kepala KNILM, TH.J. De Bruyn sebagai kepala administrasi keuangan dan Behege sebagai kepala dinas teknik serta Meal De Jong sebagai handelszaken (Kepala Bagian Niaga) bersama warga Batavia di Bandara Cililitan. Setelah berkembang lama, maskapai ini mati akibat Perang Dunia 2 yang diakibatkan oleh invasi Jepang ke Asia Tenggara
Dekade 1940-1950-an: Awal pendirian, perjuangan, dan menjadi maskapai nasional
Setelah penerbangan KNILM bubar pada bulan Maret 1942 bersamaan dengan Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang, Belanda kembali mendirikan maskapai lagi yang bernama KLM Interinsulair Bedrijf pada tanggal 1 Agustus 1947 atau setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dan Belanda kembali ke Hindia Belanda. Tujuan Belanda mendirikan KLM Interinsulair Bedrijf ini adalah untuk kembali melayani daerah jajahannya dengan menggunakan pesawat Dakota sebanyak 20 unit yang merupakan bekas pakai dari KLM. Namun, tak lama kemudian pada tanggal 28 Desember 1949 sebagai bagian dari pelaksanaan perjanjian KMB (Konferensi Meja Bundar) di Den Haag, KLM IIB diserahkan kepada pihak Indonesia lalu diganti namanya menjadi Garuda Indonesian Airways (GIA) (Sehingga hari tersebut dijadikan sebagai hari jadi de facto Garuda Indonesia), di mana satu Dakota beregistrasi PK-DPR yang membawa Presiden Soekarno terbang dari Jogjakarta (ibu kota perjuangan) menuju Jakarta (ibu kota negara). Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli penerbangan dari pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1950 dari KLM. Garuda Indonesia pada awalnya adalah hasil joint venture antara pemerintah Indonesia dengan KLM dengan kalkulasi pemerintah Indonesia memiliki 51% saham. Selama 10 tahun pertama, perusahaan ini dikelola oleh KLM. Tetapi karena paksaan nasionalis, KLM menjual sebagian dari sahamnya pada tahun 1954 ke Pemerintah Indonesia dan pada waktu yang bersamaan, maskapai ini memiliki 46 pesawat, termasuk 14 pesawat DeHavilland Heron yang dibeli Garuda antara 1953-1954. Tahun 1955, Garuda Indonesia meresmikan pelayanan penerbangan haji menuju Jeddah dari Jakarta dengan transit ke Bangkok, Kolkata, Karachi dan Sharjah menggunakan pesawat Convair CV-340.
Saat itu, Garuda Indonesia telah memiliki 27 pesawat terbang, staf terdidik, bandara, dan jadwal penerbangan. Kesiapan Garuda Indonesia ini membuat mereka berbeda dengan maskapai pionir lainnya di Asia.
Dekade 1960-1970-an: Perkembangan signifikan dan berekspansi
Memasuki dekade baru, Garuda me-phase out De Havilland Heronnya pada 1960. Tidak diketahui pasti alasan mereka menjualnya, Garuda menjual Heron mereka kepada Fujita Airlines asal Jepang, salah satunya jatuh pada 17 Agustus 1963. Dekade ini merupakan dekade pembangunan sekaligus kemajuan untuk Garuda. Pada tahun 1961, Garuda mendatangkan pesawat turbopropLockheed L-188C Electra, ketiga pesawat baru itu masuk dinas aktif pada bulan Januari 1961 dan diberi nama "Pulau Bali", "Candi Borobudur" dan "Danau Toba", yang merupakan nama tujuan wisata Indonesia yang paling dikenal di luar negeri, tahun 1963, Garuda membuka rute penerbangan menuju Tokyo dengan pesawat L-188 dengan perhentian di Hong Kong, rute ini kemudian dikenal dengan nama "Emerald Route". Garuda memasuki era jet pada tahun 1964 dengan datangnya tiga pesawat baru Convair 990A yang diberi nama "Majapahit", "Pajajaran" dan "Sriwijaya", yang merupakan nama kerajaan kuno di Indonesia dan menjadikan Garuda Indonesia maskapai pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan pesawat jet subsonik. Saat itu, jet bermesin empat Convair 990 merupakan pesawat berteknologi canggih dan memiliki kecepatan tertinggi dibandingkan pesawat-pesawat lain yang sejenis, seperti Boeing 707 dan Douglas DC-8. Dengan pesawat ini pula Garuda membuka penerbangan antarbenua dari Jakarta ke Amsterdam dari Jakarta dengan transit ke Bangkok, Mumbai, Karachi, Kairo, Roma dan Frankfurt. Pada tahun 1966, Garuda kembali memperkuat armada jetnya dengan mendatangkan sebuah pesawat jet baru, yaitu Douglas DC-8. Sementara, pada akhir tahun 1960-an, Garuda membeli sejumlah pesawat turboprop baru seperti, Fokker F27. Pesawat ini datang secara bertahap mulai tahun 1969 hingga 1970 dari hasil penjualan beberapa pesawat berbadan lebar untuk memenuhi pasar domestik yang terus berkembang. Pada tahun 1970, rute menuju Kairo diganti menuju Athena.
Dekade 1970-1980-an: Berkembang maju dan mendunia
Dilanjutkan pada dekade 1970-1980-an. Wiweko Soepono Dirut Garuda Indonesia, melakukan program revitalisasi perusahaan yang mencakup perbaikan layanan, mengganti sistem manajemen, anti-KKN, memperbarui dan menambah armada serta menambah rute Domestik dan Internasional kemudian, beberapa pesawat di jual untuk menggarap pasar domestik dengan Fokker F-27 dan Fokker F-28 dan pada pertengahan 1970-an, muncul di mana sebuah tren kenaikan jumlah penumpang yang naik pesawat dan tren tersebut tidak disia-siakan oleh Wiweko dalam rencananya yang bernama Buy now for tomorrow profit untuk membeli pesawat berbadan lebar dengan jarak jangkauan yang jauh dan penumpang yang banyak yaitu, Boeing B747-200 dan Douglas DC-10-30 yang di peruntukkan Garuda menerbangi rute baru di Benua Asia, Australia dan Eropa dan pada tahun 1982 Garuda Indonesia menjadi maskapai pengguna pertama Airbus A300B4-600 FFCC (Modifikasi kokpit dengan 2 awak). Memiliki inisiatif dan inovasi yang menarik di Garuda Indonesia, Wiweko yang menjabat menjadi Dirut selama 16 tahun berhasil membawa GIA menjadi maskapai terbesar ke 2 se Asia setelah Japan Airlines serta menjadi maskapai terbesar dan berpengaruh di belahan bumi bagian selatan.
Kemudian pada tahun 1985, pimpinan GIA digantikan oleh R.A.J Lumenta. Kemudian, Ia melakukan re-branding terhadap maskapai dengan mengubah nama dari Garuda Indonesian Airways menjadi Garuda Indonesia dan memindahkan pangkalan utama yang sebelumnya berada di Bandara Kemayoran dan Bandar Udara Halim Perdanakusuma dipindahkan ke Soekarno Hatta dan melakukan perbaikan sistem manajemen dan penambahan rute. Pada tahun 1985, Garuda Indonesia berhasil merintis penerbangan menuju Amerika Serikat dengan Douglas DC-10-30 bersama maskapai Continental Airlines dengan destinasi Los Angeles dan berhenti di Denpasar-Biak-Hawaii dengan menggunakan logo spesial gabungan dari Continental Airlines dan Garuda Indonesia.
Dekade 1990-2000-an: Kesulitan ekonomi, kecelakaan beruntun, reputasi buruk dan pelarangan terbang
Selama dekade 1990an, Garuda Indonesia melakukan peremajaan armada dengan melakukan pembelian armada pesawat 9 unit McDonnell-Douglas MD-11 yang datang pada tahun 1991 untuk mengganti peran sebagai Pesawat Douglas DC-10, yang diikuti oleh berbagai seri keluarga Boeing 737 Classic yang datang tahun berikutnya, sebagai pengganti DC-9, serta Boeing 747-400 yang datang tahun 1994, dengan skema pembelian yang terdiri dari 2 dibeli langsung dari Boeing, 1 dibeli dari Varig dan Airbus A330-300 yang datang tahun 1996. Pada masa ini juga, Garuda Indonesia mengalami dua musibah besar yang terjadi di dua tempat yang memakan korban dalam jumlah yang cukup besar, yaitu peristiwa Garuda Indonesia Penerbangan 865 yang terbang dari Fukuoka, Jepang, dan satunya lagi terjadi pada pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 152 yang bertempat kejadiankan di Desa Sibolangit, Sumatera Utara. Musibah yang kedua ini menewaskan seluruh penumpangnya, disamping itu, maskapai ini sejak 1997 juga terkena imbas Krisis Finansial Asia yang juga membuat keuangan Indonesia menjadi lesu. Hal ini membuat Garuda harus memotong semua rute yang tidak menguntungkan, terutama rute jarak jauh menuju ke Eropa maupun Amerika. Disamping menutup rute jarak jauh yang tidak menguntungkan, maskapai ini juga melakukan penyesuaian ulang terhadap rute domestik yang ada, serta mengganti jumlah pesawat yang sudah tua secara bertahap dengan menjual, mengalihkan dan memensiunkan armada Fokker F28 dan Airbus A300 yang ada.
Deregulasi maskapai penerbangan Indonesia yang dinaungi peraturan perundangan-undangan UU No 5/1999 (membahas tentang pembatasan praktik monopoli usaha) dan SK Menteri Perhubungan No 11/2001 (membahas tentang tata operasional awal maskapai penerbangan dengan batasan armada minimal 2 pesawat), menyebabkan Garuda Indonesia kehilangan hegemoni besarnya dalam pasar penerbangan Indonesia, yang berakibat pada menurunnya pangsa kemilikan pasar Garuda Indonesia yang telah kosong dan dimanfaatkan oleh maskapai berbiaya rendah seperti, Pelita Air Service, Awair, Lion Air dan Jatayu Airlines. Hal ini makin memperparah dan menyudutkan posisi Garuda yang berada pada situasi yang sulit. Bagaimana tidak, sudah merugi sejak tahun 1994 dan terus berutang tanpa membayar, ditambah lagi dengan budaya kerja yang sangat birokratis dan lamban eksekusinya membuat sistem yang ada menjadi "tidak ramah dengan ide dan kreativitas" yang berakibat pada terhambatnya performa kompetitifitas Garuda Indonesia dengan maskapai penerbangan lain, belum lagi dengan banyaknya pejabat yang memanfaatkan hubungannya dengan maskapai ini untuk mendapat kemudahan tersendiri yang berdampak pada rendahnya indeks ketepatan waktu yang tercermin pada seringnya terjadi penundaan keberangkatan pesawat.
Maskapai penerbangan PT Indonesian Airlines Aviapatria (Indonesian Airlines) didirikan tahun 1999 dan mulai beroperasi Maret 2001. Pada September 1999, ia memperoleh izin dari pemerintah Indonesia untuk melakukan penerbangan berjadwal di 46 rute. Perusahaan ini dimiliki oleh investor perorangan (75%) dan Rudy Setyopurnomo (25%), Presiden Direktur maskapai ini. Indonesian Airlines menghentikan operasinya pada tahun 2003. Setelah itu kantor pusatnya digabungkan dengan Garuda Indonesia.
Rudy Setyopurnomo kemudian bekerja pada Grup RGM Group yang mengoperasikan 4 pesawat kecil.
Hal ini belum ditambah lagi dengan berbagai kejadian-kejadian baru diberbagai negara lain, seperti Serangan 11 September 2001 yang didasari pada motif Jihad ala Al-Qaeda, dilanjutkan dengan terjadinya Bom Bali I dan Bom Bali II, wabah SARS, serta meninggalnya aktivis HAM, Munir Said Thalib yang (diduga) diracuni oleh seseorang yang diyakininya "ingin mendiamkannya" di mana pelaku pembunuhan tersebut hingga hari ini kerap dihubungkan dengan Badan Intelijen Negara, serta Bencana Tsunami Aceh 26 Desember 2004. Selain itu, Garuda Indonesia juga menghadapi masalah keselamatan penerbangan, terutama setelah peristiwa Garuda Indonesia Penerbangan 200, akibat hal ini, Uni Eropa memberi surat larangan terbang ke Eropa bagi semua maskapai Indonesia. Namun, setelah perbaikan besar-besaran, tahun 2010 maskapai ini diperbolehkan kembali terbang ke Eropa, setelah misi inspeksi oleh tim pimpinan Frederico Grandini yang bertugas untuk memastikan segala kemungkinan yang ada untuk memulai pembukaan kembali rute dengan merekomendasikan pembukaan rute Jakarta - Amsterdam.[8]
Pada tahun 2007, maskapai ini bersama dengan maskapai Indonesia lainnya (termasuk anak perusahaan Garuda Indonesia, Citilink), dilarang terbang menuju Eropa karena kejadian yang menimpa pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 200.[9] Setahun kemudian, maskapai ini menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA yang menunjukkan Garuda Indonesia telah memenuhi standar keselamatan penerbangan Internasional.[10] Perbaikan layanan dan meningkatnya kualitas layanan maskapai membuat Garuda menjadi pemenang kategori "World's Most Improved Airline" dari Skytrax.[11] 1 Juni 2010 menjadi hari bersejarah bagi Garuda Indonesia, di mana pembukaan kembali rute Amsterdam dilaksanakan menggunakan Pesawat Airbus A330-200 dengan perhentian di Dubai.
Dekade 2010-2020-an: Sponsorship, penghargaan dan masuk aliansi
Pada dekade 2010-an, Garuda Indonesia dengan klub sepak bola Liverpool FC, Inggris mengadakan perjanjian kerja sama dan kini merupakan sponsor global untuk Liverpool FC pada bulan Juni 2012.[12]
Tahun 2013, Garuda Indonesia mendapat dua penghargaan dari Skytrax yaitu "World Best Economy Class" dan "World Best Economy Class Seat". Pada pertengahan tahun 2014, Garuda Indonesia mendapat penghargaan "World's Best Cabin Crew".[butuh rujukan]
Pada tanggal 5 Maret 2014, Garuda Indonesia resmi bergabung dengan aliansi Skyteam sebagai anggota ke-8 yang peresmiannya berlangsung di Denpasar, Bali.[13] Pada tanggal 30 Mei 2014, Garuda Indonesia melayani rute ke Amsterdam dengan nonstop menggunakan pesawat Boeing 777-300ER yang memiliki kabin terbaru dari semua armada. Pada tanggal 8 September 2014, Garuda Indonesia memperpanjang rute penerbangannya menuju London.[14] Pada tanggal 11 Desember 2014, bertepatan dengan mundurnya Dirut Garuda Indonesia saat itu, Emirsyah Satar. Garuda Indonesia mendapat Anugerah penghargaan sebagai maskapai "berbintang 5" sedunia dari Skytrax dan menjadi anggota dari 8 maskapai dunia yang mendapat penghargaan tersebut.
Kontroversi pada masa kepemimpinan Ari Askhara
Pada 5 Desember 2019, Ari Askhara dipecat dari jabatannya karena menyelundupkan sepeda motor klasik Harley-Davidson dan sepeda lipat Brompton. Sepeda motor dan sepeda tersebut ditemukan oleh tim Bea dan CukaiBandara Internasional Soekarno–Hatta di dalam pesawat Airbus A330-900.[15][16] Juga terungkap Ari Askhara dan direksi lainnya telah menerapkan berbagai kebijakan yang merugikan pramugari Garuda, seperti mutasi tanpa penjelasan, penambahan jam terbang, dan diskriminasi antar karyawan.[17][18][19][20] These policies have since been revoked.[21]
Setahun kemudian pada Desember 2020, terungkap melalui Twitter bahwa banyak pramugari Garuda yang menjadi korban pelecehan seksual dan pemaksaan prostitusi selama kepemimpinan Ari, dengan banyak pramugari yang membenarkan bahwa VP Cabin Attendant Roni Eka Mirsa adalah mucikari untuk lingkaran prostitusi.[19][22][23] Polisi menanggapi dengan menyelidiki pelapor dalam kasus pencemaran nama baik setelah laporan diajukan oleh seorang pramugari yang diduga adalah simpanan dari berbagai eksekutif di perusahaan milik negara. Dia kemudian membatalkan keluhan pencemaran nama baik.[24] Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan untuk memberhentikan para eksekutif perusahaan milik negara jika karyawan perempuan mereka menghadapi pelecehan seksual.[25]
Pandemi COVID-19 (2020–2023)
Pada tanggal 14 Mei 2020, sebagai akibat dari Pandemi COVID-19 dan dampaknya pada penerbangan dan maskapai penerbangan, Garuda Indonesia merumahkan 800 stafnya setidaknya selama tiga bulan. Pada bulan Juni, mereka memberhentikan 180 pilot kontrak.[26] Garuda Indonesia menerapkan masker wajah untuk awak kapal sesuai dengan peraturan kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit. Pada 16 Juni 2020, setelah beberapa penumpang mengeluh tidak bisa melihat wajah pramugari, Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra mengatakan maskapai berencana mengganti masker wajah dengan pelindung wajah untuk awak kabinnya.[27] Tiga hari kemudian, menanggapi kritik publik atas rencana tersebut, dia mengatakan pramugari Garuda tidak akan berhenti menggunakan masker.[28]
Masalah keuangan
Akibat situasi pandemi yang berkepanjangan, Garuda Indonesia mengalami kendala dalam operasional, manajemen, dan pendanaan. Utangnya muncul dan tidak terbayar, dan korporasi saat ini berada di ambang kebangkrutan di pengadilan, dan penutupan di masa depan oleh pemerintah.[29] Dalam upaya menyelamatkan maskapai, Garuda Indonesia memangkas sekitar 30 persen tenaga kerjanya, mengurangi jumlah staf dari 7.861 staf menjadi 5.400 staf. Garuda mengklaim direksi dan komisarisnya juga mengalami pemotongan gaji.[30]
Pada akhir 2021, Garuda melaporkan utang sebesar AS $9,8 miliar kepada lebih dari 800 kreditur, mempersulit upaya penyelesaian di luar pengadilan selama pandemi COVID-19, di mana pendapatan Garuda turun hingga 70 persen.[31] Sebagai pengganti Garuda Indonesia di masa depan jika korporasi dianggap tidak dapat diselamatkan, pemerintah menyiapkan Pelita Air Service, sebuah maskapai kargo yang saat ini dimiliki oleh Pertamina, untuk menjadi penerus Garuda Indonesia sebagai pembawa bendera Indonesia yang baru.[32][33]
Pada Mei 2022, Garuda dijadwalkan hadir di pengadilan atas upaya penjadwalan ulang utangnya. Garuda mengajukan penundaan 30 hari dalam persidangan, yang dikabulkan oleh pengadilan. Ini adalah perpanjangan kedua yang diberikan oleh pengadilan, karena tanggal pengadilan asli adalah pada Maret 2022.[34]
Pada April 2022, Komisi VI DPR RI dan Erick Thohir, Menteri BUMN, memutuskan untuk menjalankan skema penyelamatan maskapai yang sedang sakit itu.[35]
Pada Juni 2022, dalam upaya Garuda untuk menunda pembayaran utangnya, Garuda mengumumkan utangnya sebesar $8,3 miliar, di mana debitur terbesarnya adalah Airbus SE dan Pertamina.[36] Jika penundaan pembayaran utang diterima oleh krediturnya, Garuda berjanji akan untung dalam 3 tahun.[37] Garuda juga akan mencari pendanaan sebesar $1,3 miliar melalui obligasi global dan penerbitan saham baru.[38] Pada 17 Juni 2022, kreditor Garuda memilih untuk menerima restrukturisasi utang Garuda, menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.[39] Boeing tidak ikut dalam proses restrukturisasi utang karena Garuda menyatakan bahwa jumlah utangnya kepada Boeing belum diverifikasi, dan Garuda menyatakan bahwa jika Boeing tidak mengkonfirmasi utangnya kepada Boeing dalam 30 hari setelah restrukturisasi utang, maka utang Garuda kepada Boeing dapat benar-benar dihapus.[40] Pada 20 Juni 2022, restrukturisasi utang Garuda ditunda karena dua penyewa tidak setuju dengan restrukturisasi utang, dan sidang baru ditetapkan pada 27 Juni 2022.[41]
Pada September 2022, Garuda Indonesia mengajukan perlindungan kebangkrutan Amerika Serikat Pasal 15.[42] Pada tanggal 30 Desember 2022, Garuda Indonesia menggugat 2 kreditornya, lag Goose Leasing 1410 Designated Activity Company dan Greylag Goose Leasing 1446 Designated Activity Company, sebesar 10 trilyun rupiah[43]
Kasus Korupsi
Pada 22 Juni 2022, Kejaksaan Agung RI menyatakan telah menyelesaikan penyidikan kasus korupsi pembelian pesawat CRJ-1000 dan ATR72-600 yang melanggar hukum. Setijo Awibowo, Vice President Strategic Management, Agus Wahjudo, Executive Project Manager Pengiriman Pesawat dan mantan Vice President Treasury Management Albert Burhan menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Emirsyah Satar, CEO selama dugaan korupsi, telah ditangkap untuk kasus korupsi lain. Kerugian Indonesia dilaporkan mencapai AS $ 609 juta.[44]
Slogan perusahaan
Slogan perusahaan yang digunakan oleh Garuda Indonesia lebih berorientasi ke arah gerakan untuk menyediakan jasa transportasi udara yang terjangkau dan menjangkau semua kawasan. Slogan sendiri berasal dari frasa (penggabungan 2 kalimat) yang bertujuan agar mudah diingat khalayak umum dan memperkuat memori masyarakat terhadap layanan yang diberikan oleh maskapai, bahkan beberapa slogan membuat perubahan yang drastis dalam penyampaiannya (seperti Pan American World Airways yang mengusung tema, You can't beat experience. Menjadi hal yang terkenal dan populer, karena slogan yang setara dengan kualitas yang ditawarkan). Berikut slogan Garuda Indonesia dalam bahasa Inggris:
Garuda Indonesia telah mengoperasikan penerbangan ke 96 destinasi tujuan (72 domestik dan 24 internasional) di 12 negara (termasuk Indonesia), dengan sekitar 500 keberangkatan setiap harinya dari hub di Jakarta, Denpasar, Makassar. Maskapai ini melayani penerbangan ke 3 benua seperti Asia, Australia dan Eropa dengan armada 73 pesawatnya, ke tujuan seperti:
Dan meskipun telah dengan cepat memperluas jaringan rutenya sejak program Quantum Leap dimulai pada tahun 2009, maskapai ini masih tidak terbang ke beberapa kota besar, seperti Manila dan Kota Ho Chi Minh, maskapai berulang kali menyatakan minatnya untuk membuka rute ke Manila, namun dalam jangka waktu belum diberikan.[45]
Pada 13 Oktober 2009, maskapai mengumumkan akan melanjutkan penerbangan ke Eropa untuk pertama kalinya setelah dikeluarkan dari Daftar maskapai yang dilarang terbang ke Uni Eropa. Maskapai lalu memulai penerbangan antara Jakarta dan Amsterdam pada Juni 2010, awalnya dengan pemberhentian pengisian bahan bakar di Dubai.[46] Pada 2 Desember 2012, setelah melakukan perjanjian codeshare dengan Etihad Airways, maskapai mengubah pemberhentian pengisian bahan bakar ke Abu Dhabi.[47] Setelah pengiriman pesawat Boeing 777-300ER pada tahun 2013, maskapai menghapus pemberhentian pengisian bahan bakar Abu Dhabi, dan memulai layanan penerbangan non-stop menuju Amsterdam.[48] Pada tanggal 8 September di tahun yang sama, Garuda indonesia memperpanjang rute dari Amsterdam dilanjutkan menuju London Gatwick.[49][50]
Pada tahun 2011, Garuda Indonesia telah terbang dengan 17.1 juta penumpang di mana naik sebanyak 39% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara untuk pendapatan yang diperoleh melonjak sebesar 38% atau Rp27.1 Triliun ($2.95 miliar). Komposisi penumpang rute domestik dan rute internasional masing-masing sebesar 81% berbanding 19%.[51]
Pada tanggal 31 Maret 2016, Garuda Indonesia meresmikan penerbangan perdananya dari Jakarta menuju London Heathrow via Singapore Changi menggunakan Armada Boeing 777-300ER.
Di pertengahan tahun 2016, Garuda Indonesia mengumumkan niatnya untuk melakukan pembukaan kembali rute menuju Mumbai dari Jakarta. Penerbangan ini beroperasi kembali pertama kali pada 12 Desember 2016 via Bangkok menggunakan Armada Boeing 737-800NG.[52]
Pada tanggal 12 September 2016, Garuda Indonesia mengumumkan niatnya untuk membuka kembali rute menuju Los Angeles melalui Tokyo-Narita menggunakan Boeing 777-300ER dari Jakarta setelah pemberian perikat Kategori 1 oleh Federal Aviation Administration (FAA). Rencananya akan dimulai pada November 2017 mendatang.[53] Terakhir kali Rute Los Angeles dilayani pada tahun 1998.[54] Namun hingga tahun 2019, rencana tersebut belum dapat direalisasikan dan kemungkinan besar telah dibatalkan karena Pemerintah Jepang belum menyetujui fifty freedom rights untuk Garuda.[55]
Pada Februari 2017, Garuda Indonesia mengumumkan rencananya untuk melanjutkan penerbangan ke Dubai dan Moskow dengan menggunakan pesawat berjenis Airbus A330-200. Penerbangan ini rencananya akan dilanjutkan kembali pada 2018, meski hingga tahun 2019 rencana ini belum terealisasi.
Pada Agustus 2018, Garuda Indonesia mengumumkan bahwa maskapai akan menutup penerbangan menuju London Heathrow pada bulan Oktober, namun penerbangan masih berlanjut pada bulan Desember menggunakan Boeing 777-300ER dengan konfigurasi dual-class di tahun.[56] Pada tahun 2019 menandai penyesuaian yang lebih lanjut untuk penerbangan Garuda Indonesia ke London Heathrow ketika maskapai mengumumkan rute Jakarta-London Heathrow vv, dan London Heathrow-Denpasar vv.[57]
Garuda Indonesia memiliki perjanjian codeshare dengan maskapai berikut:
Rencana jangka panjang ini didesain pada masa restrukturisasi dan revitalisasi layanan maskapai Garuda Indonesia sejak Tahun 2009, dengan tujuan untuk menetapkan titik-titik penting pembangunan kualitas dan peningkatan layanan maskapai. Berikut Rencana strategis tersebut.
Masa kepemimpinan Direktur Utama Emirsyah Satar
Saat di bawah arahan Emirsyah Satar, maskapai melakukan berbagai restrukturisasi dan revitalisasi yang menyeluruh terhadap seluruh aspek maskapai. Seperti:
Melaksanakan program Quantum Leap
Program 5 tahunan ini dirancang untuk memperbaiki sistem keuangan dan meningkatkan ketahanan keuangan maskapai yang berlanjut pada beberapa perkembangan signifikan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yaitu:
Melakukan refresh corporation identity
Garuda Indonesia seiring dengan program transformasi bisnis dan pengembangan pembangunan korporasi Quantum Leap, melakukan berbagai penyegaran ulang kembali Maskapai lewat seragam dan logo baru. Peresmian logo baru yang dilakukan pada tanggal 25 Juli 2009 yang juga bersamaan dengan dibukanya kantor baru Garuda Indonesia dikawasan Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta ini ikut menampilkan seragam baru yang merupakan hasil kerja sama tim perancang seragam awak kabin terbaru yang terdiri dari, Josephine-Werratie-Komara sebagai desainer pakaian, Irma-Priscilla-Hadisurya sebagai penasihat warna dan Ted-Sulistio sebagai desainer teknis pakaian serta Dianti Poetranto, mantan pramugari. Pelibatan berbagai kalangan yang dilakukan oleh maskapai bertujuan untuk memberikan konsep terbaru Garuda yang bernama Garuda Indonesia Experience yang terdiri dari 5 poin utama (Sight, Sound, Taste, Scent, Sound) yang mencerminkan hal terbaik dari Indonesia. Sementara itu, untuk logo yang didesain oleh Landor Associates, tidak terlalu banyak perubahan yang dibuat, tetapi justru gaya tulisan yang diubah sebgaai refleksi maskapai yang lebih modern, bersih dan bersinergi. Konsep sayap alam berwarna biru aqua, menjadi pilihan terbaik yang bertujuan untuk memberikan semangat profesionalisme dan kebersahabatan Indonesia, sebagai wujud perubahan maskapai ke arah lebih baik.
Melakukan Penawaran Publik Perdana
Pada tanggal 11 Februari 2011, Garuda Indonesia secara resmi menjadi perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten saham GIAA. Susunan kepemilikan Garuda secara perinci disajikan dengan struktur sebagai berikut:
Pemerintah Republik Indonesia (69,14%)
Investor Domestik (24,34%)
Investor Internasional (6,12%)
Karyawan (0,4%)
Sementara itu, berdasarkan rasio harga beli dengan standar mahal-murah. Garuda Indonesia memang memiliki rasio harga beli saham yang lebih mahal (26 kali) dibanding maskapai Asia Tenggara lainnya, seperti Singapore Airlines (14,06 kali), Malaysia Airlines (7,06) dan Air Asia (9,71 kali) serta China Southern (13,54 kali). Hal ini menjadi daya potensi kemampuan maskapai untuk meningkatkan aspek yang sifatnya direct point to passanger.
Masuk Aliansi SkyTeam
Garuda Indonesia pada pertengahan tahun 2010, mengutarakan keinginannya untuk masuk kedalam salah satu dari 3 aliansi besar dunia. Hal ini membuat Garuda menjadikan aliansi sebagai langkah penting untuk mempersiapkan kehadirannya di kancah Internasional sekaligus fondasi dasar agar memeiliki konektivitas yang luas dan menjangkau seluruh bagian didunia, yang akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan SkyTeam. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk masuk salah satunya adalah, registrasi IOSA, akses penumpang ke Lounge, mempunyai pengakuan dari berbagai institusi yang memiliki kapabilitas yang melakukan penilaian pada kinerja maskapai. Garuda Indonesia, secara resmi telah bergabung dengan Aliansi SkyTeam pada tanggal 5 Maret 2014 di Bali.
Ekspansi Internasional
Garuda Indonesia setelah melakukan berbagai penyesuaian secara manajerial, finansial dan operasional akhirnya, Garuda kembali melangkah ke program ekspansi Internasional yang diawali dengan pembukaan rute menuju Amsterdam yang dilakukan secara bersamaan oleh maskapai seperti di atas tadi, dengan bermodalkan Airbus A330-200, maskapai lama kelamaan mendapat jumlah peminat yang lumayan tinggi dibeberapa kawasan, sehingga maskapai memutuskan untuk mulai meningkatkan frekuensi terbang menuju ke beberapa daerah, terutama Jepang, Australia dan Singapura. Disamping itu, maskapai juga mendatangkan armada Boeing 777-300ER terbaru untuk memenuhi keempat daerah pasar yang terus berkembang tersebut. Pada 12 Desember 2016, Garuda membuka kembali rute ke Mumbai melalui Bangkok
Masa kepemimpinan Direktur Utama Arif Wibowo
Ekspansi rute
Saat ini, maskapai di bawah arahan Pahala, mulai menggencarkan rencana ekspansinya. Terutama, di berbagai kota di benua biru selain Amsterdam dan London dengan dibukanya beberapa pilihan yang akan direncanakan akan dibuka yaitu, Frankfurt dan Paris,[65]Warsawa[66] dan Port Moresby.[67]
Restrukturisasi keuangan
Di samping pelaksanaan ekspansi, Garuda Indonesia juga melakukan semacam restrukturisasi yang sejenis seperti sebelumnya, tetapi memiliki cakupan yang kecil yang bernama Quick Wins[68] yang bertujuan untuk meningkatkan potensi keuntungan dalam pengembangan rute yang ada dengan menggencarkan frekuensi penerbangan ke daerah yang memiliki peminat dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, melakukan restrukturisasi pengeluaran biaya tanpa mengurangi kualitas yang ada dan melakukan berbagai strategi yang tepat dalam rangka untuk mengurangi kerugian yang dialami sebelumnya. Diwujudkannya kontrak kerja sama antar bank bersama maskapai dalam hal Cross Currency Swap (Kerja sama yang berintikan pada perlindungan nilai tukar antar kurs uang)[69] dan Cash Management (Kerja sama yang berdasar pada tata kelola keuangan yang dibantu oleh pihak terkontrak)[70] menjadi jaminan maskapai penerbangan terhadap terjaganya ekuitas keuangan maskapai yang terus bertambah seiring dengan berkurangnya pengeluaran yang tidak perlu sebagai dampak dari efisiensi operasional perusahaan.
Pelaksanaan kegiatan strategis maskapai
Kemudian, setelah melakukan berbagai penguatan sistem keuangan manajemen. Garuda Indonesia melakukan rilis sukuk sebesar US$ 500 Juta Dolar[71] untuk membiayai pemesanan pesawat Airbus A350, Boeing 737 MAX 8 dan Boeing 787-9 dengan jumlah masing masing sebanyak 30 armada dengan keterangan pesanan pasti dan pesanan pilihan lewat Letter of Intent (LoI) yang bertujuan untuk mengadakan kerja sama pengadaan armada yang disebut tadi. Pemesanan ini dilakukan menyeimbangkan pasar Garuda Indonesia yang hanya berfokus pada layanan penuh. Airbus A330 diandalkan oleh maskapai sebagai modal untuk bersaing dengan maskapai LCC seperti, Indonesia AirAsia X dan Lion Air yang konfigurasinya akan dijadikan kelas ekonomi total dengan jarak operasional menengah-jauh.
Sementara itu, untuk pendalaman yang lebih teknis. Arif Wibowo dalam wawancaranya disela-sela acara AGM (Annual Grand Meeting) IATA di Miami 9 Juni 2015 yang lalu, terkait rencana kedepan setelah melakukan pembelian pesawat terbaru itu, Garuda akan melakukan penyesuaian pesawat dan rute, terutama 6 armada Boeing 777-300ER versi 3 kelas yang ada. Garuda Indonesia optimistis rute yang akan dibuka oleh Garuda, terutama ke Eropa akan membuat persaingan lebih ngeri-ngeri sedap, karena Garuda akan menghadirkan pesawat berkonfigurasi 3 kelas tersebut dalam rute jarak jauh secara nonstop tanpa transit (Hal ini berlainan dengan 3 maskapai Eropa {Air France, KLM dan Lufthansa} yang membuka rute ke Indonesia, semuanya menggunakan transit di Kuala Lumpur dan Singapura). Sehingga hal ini memungkinkan Garuda Indonesia untuk bersaing lebih tinggi, karena Garuda akan hadir di antara mereka dengan rute nonstop tanpa transit, yang tentunya akan membuat persaingan yang ketat, terutama dalam rute yang pasarnya terus berkembang. Tetapi, setelah melihat situasi Tahun 2015 yang lalu tidak kondusif secara internal maupun eksternal dan menggeliatnya perkembangan maskapai dikawasan teluk atau timur tengah yang diwakili oleh Emirates Airline, Etihad Airways dan Qatar Airways.[72] Garuda Indonesia akhirnya memutuskan untuk menunda pembukaan rute kembali menuju Paris dan Frankfurt[73][74] setelah sempat berkali-kali tertunda dari tahun 2014, 2015 dan 2016. Hal ini membuat Garuda harus mengalihkan pandangan ekspansinya turun satu tingkat, yaitu berekspansi dikawasan Timur Tengah dan Asia Timur.[75] Dalam perencanaan Garuda Indonesia, maskapai akan melakukan rotasi ulang terhadap pesawat yang ada dengan menggunakan 4 armada Boeing 777-300ER versi 2 kelas menuju Saudi Arabia dan Shanghai, alasannya adalah rendahnya peminat First Class di dalam rute tersebut menjadi penyebab pengalihan pesawat untuk memperkuat kehadiran Garuda Indonesia di dua rute Eropa Garuda Indonesia saat ini, Amsterdam dan London. Selain itu, armada Airbus A330-300 akan diretrofit oleh perusahaan untuk memenuhi penerbangan charter dan reguler dari Solo,[76] Surabaya,[77] Balikpapan,[78] Makassar, dan Medan menuju Jeddah dengan mengubah konfigurasi 2 kelas menjadi satu kelas dengan jumlah kursi sebanyak 360 kursi.[79]
Dalam langkah lebih lanjut, maskapai dalam mewujudkan rencana ekspansi Internasional akan mengalihkan Bandara tujuan untuk London dari Bandar Udara Internasional London Gatwick menuju Bandara Internasional London Heathrow, karena letaknya yang berada dekat pada pusat kota London dan jumlah anggota aliansi maskapai yang banyak bisa lebih memberikan kemudahan Garuda Indonesia untuk memiliki konektivitas dan meningkatkan performa kulitas dan kuantitas maskapai.[80][81] Pengalihan tujuan terbang menuju London Heatrow terhitung mulai terlaksana pada Tanggal 31 Maret 2016 dengan pemberhentian di Singapura.[82][83] Sementara itu, Garuda Indonesia juga melakukan penambahan frekuensi terbang menuju Amsterdam dari 5 kali dalam seminggu menjadi 6 kali seminggu, dengan rincian 3 penerbangan dilayani secara nonstop dan 3 penerbangan sisanya dilayani secara transit lewat Singapura.[84]
Sementara itu, disaat Garuda Indonesia melakukan perhitungan ulang terkait menurunnya harga minyak dunia[85][86] dan dibebaskannya bea pajak masuk komponen impor[87] yang telah dialihbebankan dari maskapai penerbangan nasional kepada pemerintah pada tahun 2015 yang lalu, menjadi alasan utama Garuda Indonesia untuk mencetak laba lebih besar dari tahun lalu hingga mencapai sebesar Rp 84 Triliun [88][89] di mana Garuda Indonesia berhasi mencetak laba pada tahun 2015 hingga Rp 1,01 triliun,[90] memicu Garuda Indonesia untuk mengisi potensi dan peluang pengembangan minat pasar penerbangan Indonesia.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Handayani dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Pariwisata Indonesia, menuturkan lebih lanjut bahwa Garuda Indonesia masih dalam tahap wait and see sebelum mengoperasikan penerbangan reguler dari Indonesia ke India. Meski begitu, Garuda Indonesia sudah membuka peluang layanan penerbangan charter dari Indonesia ke India maupun sebaliknya, hal ini didukung atas keberhasilan maskapai dalam memenuhi permintaan pasar Negeri tirai bambu yang jumlah penumpangnya terus meningkat[91] dengan melakukan intensifikasi kualitas dan ekstensifikasi rute lewat charterisasi 10 rute sekunder di Negara Republik Rakyat Tiongkok[92][93] yang berdampak pada makin beragamnya cara untuk mencapai Indonesia maupun China baik dari dan ke negara tersebut dengan rute reguler maupun carter.[94][95][96][97][98] Oleh karena alasan itu, jika pasar India memang memiliki ketertarikan dan minat pasar yang besar pada penerbangan charter menuju Indonesia, Garuda Indonesia tidak menutup kemungkinan untuk menyiapkan opsi terbang secara reguler.[99]
Sementara itu, disaat yang bersamaan. Kota lain di Timur Tengah yang juga jumlah penumpangnya mengalami peningkatan dan diminati para penumpang Garuda Indonesia adalah Istanbul, Turki. Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo mengatakan "permintaan pasar penerbangan dari Jakarta ke Istanbul sudah mulai tumbuh. Namun jumlah penumpang harus terus didorong agar lebih tinggi lagi sehingga ekonomis untuk diterbangi secara nonstop",urai Arif. Lebih lanjut oleh Arif, rute penerbangan Jakarta-Istanbul memang sangat potensial untuk dilayani. Pihak manajemen Garuda Indonesia pun terus melakukan perhitungan mengenai peluang pembukaan rute penerbangan itu. “Jakarta-Istanbul termasuk rute potensial yang sedang kami perhitungkan dengan baik dan cermat. Namun, rute itu masih dalam status 'wait and see' seiring dengan situasi akhir-akhir ini di Eropa dan Timur Tengah,” perjelas Arif.[100]
Garuda Indonesia, baru-baru ini telah memutuskan untuk berpindah tempat operasional maskapai penerbangan dari Terminal 2E dan Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Terminal 3 Ultimate yang akan diresmikan Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara pada Bulan Agustus 2016. Pada pemakaiannya kedepan, Terminal 3 Ultimate diprioritaskan untuk melayani rute dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia, maskapai penerbangan sesama anggota aliansi SkyTeam, dan maskapai penerbangan lain yang melayani penerbangan internasional. Hal ini juga berdampak pada kocok ulang letak operasional maskapai penerbangan AirAsia dan Lion Air yang selama ini menempati Terminal 3, berpindah tempat ke Terminal 1 dan Terminal 2. Lion Air secara keseluruhan akan mengoperasionalkan penerbangannya secara penuh di Terminal 1, sedangkan AirAsia beroperasi di Terminal 2.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Angkasa Pura II, Faik Fahmi. Pada tahap awal, Terminal 3 Ultimate didesain hanya untuk menampung penumpang sebanyak 15 juta orang per tahun. Namun, perusahaan akan terus melakukan pengembangan sehingga terminal ini kedepannya bisa menampung kapasitas jumlah penumpang hingga 25 juta orang per tahun. Apabila dirinci lebih dalam, dari total kapasitas 25 juta penumpang itu, 18 juta penumpang dialokasikan untuk Garuda Indonesia dan maskapai penerbangan anggota SkyTeam, sedangkan maskapai lain dengan rute penerbangan internasional mendapatkan jatah kapasitas 7 juta penumpang per tahun. Menurut Faik, Angkasa Pura II memang sengaja memberikan Terminal 3 Ultimate kepada Garuda Indonesia untuk melayani rute penerbangan domestik, karena jika hanya untuk melayani penerbangan internasional kapasitas daya tampung bandaranya terlalu besar. Padahal, jumlah penumpang penerbangan internasional dari Bandara Soekarno-Hatta hanya mencapai 12 juta penumpang per tahun.[101]
Masa kepemimpinan Direktur Utama Irfan Setiaputra
Rencana Maskapai Setelah Pandemi Covid-19
Di bawah arahan Irfan, Garuda mulai menggencarkan rencana ekspansinya dengan penerbangan langsung menuju beberapa kota di benua Asia, Eropa dan Amerika.[102] Untuk mendukung rencana tersebut, Irfan menyebutkan, pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Pariwisata. Sebab, kebijakan ini sejalan dengan langkah pemerintah untuk meningkatkan penerimaan devisa dari sisi kualitas wisatawan asing. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah jadwal penerbangan tersebut bersifat Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation/PSO).
Tak hanya itu, Irfan juga menyebut penting bagi Garuda setelah pandemi Covid-19 untuk melakukan transisi dan mengubah pengalaman terbang masyarakat. Dia menuturkan saat ini jadwal penerbangan maskapai layanan penuh tersebut banyak yang kurang pas. Dia mencontohkan untuk penerbangan di Denpasar pesawat dari Australia baru mendarat mendarat pukul 19.00. Hal ini dapat menjadi kendala masyarakat untuk menghabiskan lebih banyak waktu dan memberikan nilai tambah ekonomi ke daerah tujuan.[103]
Di luar itu, maskapai juga melakukan penyesuaian jenis dan konfigurasi pesawat sesuai dengan tujuan internasional. Terlebih, selama ini masyarakat merasa lebih nyaman bepergian ke luar negeri menggunakan pesawat berbadan besar.[104]
Unit pelatihan terpadu & unit bisnis strategis
Seiring dengan berlakunya Quantum Leap dan Quick Wins, Garuda Indonesia mendirikan beberapa UBS dan menggaet beberapa usaha strategis untuk mendukung operasional, seperti:[105]
Pada bulan Juli 2012, Garuda Indonesia menandatangani perjanjian sponsorship selama 3 tahun dengan klub Liga InggrisLiverpool FC. Persetujuan tersebut memberi Garuda hak sebagai Official Partner Liverpool Football Club (Mitra Resmi Liverpool FC) dan Official Global Airline Partner of Liverpool Football Club (Mitra Maskapai Penerbangan Global Resmi Liverpool FC). Tambahannya, selama musim kompetisi 2012-2013, setiap pertandingan kandang Liverpool di Anfield, akan diputar video iklan Garuda berdurasi 6 menit.Kerja sama dengan Liverpool ini akan memberikan Garuda Indonesia media exposure untuk meningkatkan brand awareness di pasar internasional secara lebih efektif dengan manfaat yang lebih maksimal, mengingat brand Garuda Indonesia akan mendapatkan frekuensi penayangan yang lebih tinggi dengan durasi tayang lebih lama. Pada tahun 2013, Liverpool melakukan tur Asia dengan salah satu negara tujuannya adalah Indonesia. Melalui kunjungan tour tersebut, diharapkan kunjungan ini akan meningkatkan kualitas persepak bolaan di Indonesia.[111]
Selain itu, untuk mendukung target kunjungan 20 juta turis tahun 2019. Garuda Indonesia akan memperbanyak jumlah armada pesawat yang terpasang logo ‘Wonderful Indonesia’ pada pesawatnya mulai tahun ini. Direktur Niaga Garuda Indonesia, Handayani dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Pariwisata di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata Rapublik Indonesia, Jakarta menuturkan, pada bulan Februari 2016 setidaknya akan ada lima pesawat Garuda Indonesia tambahan yang sudah terpasang logo Wonderful Indonesia sebagai wujud kerja sama antara Garuda Indonesia dan Kementerian Pariwisata. “Semoga bisa mendukung kepariwisataan Indonesia,” ujar Handayani. Selain itu, Garuda Indonesia akan memberikan dukungan kepariwisataan dalam bentuk pengembangan rute penerbangan dengan memperkuat rute-rute penerbangan yang menjadi unggulan di sektor pariwisata, seperti Labuan Bajo, Lombok, dan Wakatobi.[112]
Garuda Indonesia Experience
Program penumpang setia
GarudaMiles
Merupakan program maskapai bagi para penumpang yang setia menggunakan Garuda. Penumpang maskapai bisa mendapatkan Miles setiap melakukan penerbangan yang dilakukan bersama Garuda bersama partner yang akumulasinya dapat ditukarkan menjadi Award Ticket yang memberi setiap penumpang kesempatan untuk mencoba destinasi favorit atau Upgrade Awards penumpang dari kelas ekonomi ke bisnis pada penerbangan pilihan Anda.
Sebagai anggota GarudaMiles, penumpang juga dapat menikmati banyak keuntungan dan keistimewaan eksklusif, seperti: check-in khusus di Bandara keberangkatan, peningkatan kuota bagasi dan prioritas bagasi serta prioritas waktu tunggu untuk reservasi tiket tentunya, akses untuk lounge Garuda Indonesia, dan penawaran menarik dari partner Garuda Indonesia di seluruh dunia.[113]
Layanan sebelum penerbangan
First Class Lounge
Lounge yang terbaru ini merupakan bentuk perwujudan Garuda Indonesia untuk meningkatkan kualitas pengalaman para penumpang maskapai yang ingin merasakan kenikmatan First Class setelah ditiadakan selama 28 tahun, kini telah dikembalikan untuk memberikan kesan "segala layanan yang dilakukan merupakan yang terbaik dari segala aspek yang ada di Indonesia". Lounge ini memiliki berbagai fasilitas yang berkelas dunia kualitasnya seperti, hidangan selamat datang yang terdiri dari minuman dan makanan, Wi-fi dan Spa selagi menunggu penerbangan dengan dibantu oleh First Class Assistant
Disamping itu, penumpang juga dapat menikmati ketenangan anda sambil tidur dengan duduk di kursi panjang yang terletak di quiet room dan jika Anda bersama sekeluarga, juga terdapat ruang keluarga. Garuda Indonesia sejak awal telah meneliti dan meniti setiap detail telah dirancang khusus untuk memberi kenyamanan penumpang. Apabila Anda ingin melakukan hal lain, tersedia berbagai bahan bacaan, perpustakaan kecil, ruangan merokok, pantry, ruang sholat (Mushola), ruang perawatan bayi, dan toilet. Setelah menikmati kenyamanan First Class Lounge, Anda tentunya akan diantar menuju pesawat dengan keistimewaan menggunakan layanan prioritas pada saat boarding atau pada saat transfer dan transit sebagai bentuk layanan Garuda Indonesia First Class.[114]
Business Class Lounge
Berlanjut di Lounge yang kedua, dalam Lounge Business Class terdapat beberapa gerai khusus dan fasilitas penunjang para penumpang seperti business center, wireless internet connection, refreshing area, reflexology machine, shower, nursery room dan ruang beribadah. Selain fasilitas, maskapai juga menyediakan menu makanan dan minuman untuk dinikmati oleh para penumpang. Setiap minggu, maskapai selalu menyajikan menu yang berbeda untuk mempromosikan berbagai variasi makanan Indonesia yang beraneka macam. Tidak hanya itu saja, maskapai untuk membuat penumpang lebih nyaman dalam menunggu dengan melengkapi gerai mini bar. Saat ini, Garuda Indonesia memiliki dua Executive Lounge yang berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Executive Lounge berlaku untuk penumpang kelas Executive Class, anggota GarudaMiles Platinum dan anggota GarudaMiles Gold.[115]
Layanan dalam penerbangan
Pada tahun 2010, Garuda dalam rencana Quantum Leap yang salah satunya bertujuan untuk melakukan re-branding, mulai melakukan perbaikan layanan dalam kursi pesawat selama penerbangan jarak jauh maupun dekat dengan mendatangkan pesawat baru berkursikan nyaman nan empuk dan di lengkapi fasilitas AVOD serta colokan listrik dalam memberikan kenyamanan dalam penerbangan untuk menyamakan kualitas fasilitas kursi dalam penerbangan dengan maskapai internasional kelas dunia seperti Emirates, Etihad Airways dan Qatar Airways. Garuda juga memperkenalkan kursi baru dalam memberi kenyamanan penumpang dalam pesawat.
Kelas utama/first class
Pada pesawat Boeing 777-300ER, tersedia 8 kursi kelas utama dengan konfigurasi 1-2-1. Kabin kelas utama memiliki fasilitas yang mewah seperti:[116]
Sliding door disetiap suite.
Kursi ergonomis yang dirancang secara optimal, dengan luas 82 inci dan lebar 22 inci yang dapat diubah menjadi tempat tidur datar (180°) dan dilengkapi dengan matras, selimut, bantal, dan lengkap dengan ottoman.
Meja yang bisa digunakan untuk menikmati hidangan menu yang disajikan.
Seat control dengan panel layar sentuh untuk kemudahan penggunaan.
Pembatas untuk suite pada lini tengah yang dapat disesuaikan untuk mempermudah percakapan dengan penumpang suite yang berada di sebelahnya.
In-flight entertainment dengan 23.5 inci touch screen LCD, dilengkapi dengan remote control dan headphone kedap suara.
Lemari penyimpanan pribadi.
Lampu baca pribadi.
Kelas bisnis/executive class
Terdapat beberapa fasilitas dari Executive Class, yaitu:
Flat-Bed seats yang memiliki ruang kaki 74" dan dapat disandarkan hingga 180 derajat dan dilengkapi dengan sandaran tangan 11 inci.
Layar sentuh LCD dengan AVOD di setiap kursi,
Colokan listrik di setiap kursi dan lampu baca pribadi.
Kelas ekonomi/economy class
Tersedia di semua pesawat. Ruang kaki terdiri dari 30" hingga 35" tergantung jenis pesawat, dengan panjang kursi 17". Pesawat Airbus A330-200, Airbus A330-300 dan Boeing 737-800 NG memiliki kursi kelas ekonomi yang lebih baru yang menawarkan layar sentuh LCD 9-inci dengan AVOD.
Makanan dan minuman ditawarkan tergantung lamanya penerbangan. Garuda Indonesia menyediakan makanan gratis di atas pesawat berupa makanan ringan serta minuman untuk penerbangan kurang dari 60 menit. Untuk penerbangan lebih dari 60 menit akan ditambah dengan makanan hangat tanpa dipungut biaya tambahan. Anggur dan bir juga ditawarkan dalam penerbangan internasional.
Layanan Wi-Fi
Diperkenalkan pertama kali di dalam armada Boeing 777-300ER Tahun 2013, Garuda Indonesia menyediakan jasa Wi-Fi di dalam rute jarak jauhnya, terutama rute ke Eropa. Pada Akhir 2013, Garuda memasang Wi-Fi di armada A330-200 dan A330-300 baru yang akan datang. Rencananya, Garuda Indonesia akan memperluas jaringan Wi-Fi ini ke semua armada mereka.[117]
Penghargaan maskapai
Terdapat beberapa penghargaan yang diberikan kepada Garuda Indonesia antara lain, yaitu:
Four Star Rated Airlines (Skytrax Rating Awards 2010).[118]
World's Most Improved Airlines (Skytrax Awards 2010).[119]
Asia's Leading Airlines Services Quality (CAPA Awards 2010).
Best International Airlines (Roy Morgan Survei in January, February & July 2012).
The World's Best Regional Airline (Skytrax Awards 2012).
World's Best Cabin Crew (Skytrax Awards 2017).[128]
World's Best Cabin Crew (Skytrax Awards 2018)
Diharapkan dengan di raihnya penghargaan tersebut, Garuda Indonesia sebagai maskapai terbesar nasional dan kebanggaan Indonesia bisa memberikan pelayanan yang lebih di dalam penerbangan.
17 Juni1996 - Garuda Indonesia Penerbangan 865, pesawat terbakar setelah gagal lepas landas dari Bandar Udara Fukuoka, Jepang saat akan take off menuju Denpasar, Indonesia.Kejadian ini disebabkan kerusakan yang terjadi pada satu mesinnya, yakni kipas turbofan yang pecah akibat kelelahan logam sehingga pilot harus membatalkan lepas landas dan kejadian ini membuat pesawat terbelah menjadi tiga bagian yang berbeda dan menyebabkan tiga dari 275 penumpang tewas.
7 September 2004 - Aktivis Hak Asasi Manusia, Munir Said Thalib meninggal di dalam pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 974 Jakarta-Amsterdam yang transit di Singapura. Pilot Garuda Pollycarpus Budiharto Priyanto dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan dihukum penjara selama 14 tahun. Namun Pollycarpus telah bebas tanpa syarat akhir Agustus 2018.
22 November2004 - Sri Hardono, kapten Garuda Indonesia Penerbangan 501 mendadak sakit tak lama setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, lalu Ia meminta izin kepada pengawas lalu lintas udara (ATC) untuk kembali mendarat di Supadio, tak lama setelah mendarat, Hardono meninggal ketika di kokpit. Penyebab kematiannya adalah serangan jantung, akibat hal ini, bandara ditutup selama 40 menit, Namun, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.[136]
7 Maret2007 - Garuda Indonesia Penerbangan 200 meluncur keluar landasan (overrun),terbakar dan meledak sesaat setelah mendarat di Bandar Udara Adi Sucipto, Yogyakarta. Sedikitnya 22 orang meninggal dunia. Pesawat tersebut membawa penumpang sebanyak 133 orang dan 7 awak, di antaranya terdapat kewarganegaraan asing antara lain, Australia. Kecelakaan ini disebabkan oleh kesalahan pilot.[137]
15 Juni2014 - Seorang penumpang berkewarganegaraan Belanda meninggal dunia di udara setelah pesawat Boeing 777-300ER Garuda Indonesia Penerbangan 88 terbang dari Bandara Soekarno Hatta berada di antara Jakarta dan Kolombo, sampai saat ini profil penumpang tersebut masih di telusuri.[138]
1 Juli2020 - Garuda Indonesia Penerbangan 613 Airbus A330-300 tergelincir ketika melakukan backtrack untuk persiapan lepas landas di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini dan penerbangan ditunda hingga keesokkan harinya.
27 April2022 - Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA309 rute Surabaya-Jakarta beregistrasi PK-GFJ sudah bersiap untuk take off. Namun, pintu kargo/bagasi masih belum tertutup dengan sempurna. Beruntungnya, seorang petugas sadar dan langsung berlari ke pesawat tersebut.
Referensi
^"Contact Us". Garuda Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-13. Diakses tanggal 13 Oktober 2016.
^"Dewan Direksi". PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-09. Diakses tanggal 12 Juli 2023.
^"Dewan Komisaris". PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-17. Diakses tanggal 12 Juli 2023.
^ abcdef"Laporan Tahunan 2022"(PDF). PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2023-07-17. Diakses tanggal 12 Juli 2023.
^Idris, Muhammad (2021-10-21). "Nasib Garuda di Ujung Tanduk" [Garuda's fate at the end of the horn]. KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-24. Diakses tanggal 2021-10-24.
^Majumdar, Anne (17 October 2012). "Garuda to codeshare with Etihad". Travel Weekly. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 December 2012. Diakses tanggal 16 January 2013.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Dalam artikel ini, pertama atau paternal nama keluarganya adalah Arévalo dan nama keluarga maternal atau keduanya adalah González. Marcelo ArévaloNama lengkapMarcelo Arévalo GonzálezKebangsaan El SalvadorTempat tinggalSan Salvador, El SalvadorLahir17 Oktober 1990 (umur 33)Sonsonate, El Salvador[1]Tinggi193 m (633 ft 2+1⁄2 in)Memulai pro2012Tipe pemainTangan kanan (backhand dua tangan)KampusTulsaPelatihYari Bernardo Carlos TeixeiraTotal hadiahUS…
Badan Digitalデジタル庁Dejitaru-chōTokyo Garden Terrace Kioicho, tempat kantor Badan Digital berada.Informasi lembagaDibentuk01 September 2021 (2021-09-01)[1]Wilayah hukum JepangKantor pusatTokyo Garden Terrace Kioicho lantai 19, 1-3 Kioicho, Chiyoda-ku, Tokyo 102-0094, JepangAnggaran tahunan¥ 36.8 billion (2021)MenteriKaren Makishima[2], Menteri untuk Badan DigitalWakil MenteriFumiaki Kobayashi[3], Menteri Negara untuk Badan DigitalTaro Yamada[4]…
KrokembusCroquembouche wedding cakeNama lainCroque-en-bouche, Pièce-en-MontéeJenisAdonan susSajianMakanan penutupTempat asalPrancisBahan utama[[Profiterol], coklat, karamelSunting kotak info • L • BBantuan penggunaan templat ini Media: Krokembus Krokembus atau croquembouche (bahasa Prancis: [kʁɔ.kɑ̃.buʃ]</link> ) atau croque-en-bouche adalah makanan penutup Perancis yang terdiri dari pastri lapis sus yang ditumpuk menjadi kerucut dan diikat dengan benang…
GlodoganDesaKantor Desa GlodoganNegara IndonesiaProvinsiJawa TengahKabupatenKlatenKecamatanKlaten SelatanKode pos57426Kode Kemendagri33.10.26.2002 Luas... km²Jumlah penduduk... jiwaKepadatan... jiwa/km² Glodogan (Jawa: Glodhogan) adalah desa di kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Pembagian wilayah Desa Glodogan terdiri dari beberapa dukuh : Ngalas Getasan Glodogan Indah Kalangan Karang Glodogan Magersari Padangan Desa Glodogan terletak di sebelah s…
Vib-Ribbon Publikasi PlayStation JP: December 12, 1999EU: September 1, 2000 PlayStation 3 PlayStation Portable PlayStation Vita NA: October 7, 2014[1] JP: October 8, 2014 EU: October 15, 2014 GenreRhythmBahasa Daftar Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Prancis dan Spanyol 60 Karakteristik teknisPlatformPlayStation ModePermainan video pemain tunggal FormatCD-ROM Metode inputgamepad Format kode Daftar 30 Informasi pengembangPembuatMasaya Matsuura (en) PengembangNanaOn-Sha Studio PuyomaruPenyu…
Katedral CamposKatedral-Basilika Juruselamat MahakudusKatedral CamposLokasiCamposNegara BrasilDenominasiGereja Katolik RomaArsitekturStatusKatedralStatus fungsionalAktifAdministrasiKeuskupanKeuskupan Campos Katedral Campos yang bernama resmi Katedral-Basilika Juruselamat Mahakudus adalah sebuah gereja katedral Katolik yang terletak di Campos, Brasil. Katedral ini merupakan pusat kedudukan dan takhta bagi Keuskupan Campos.[1] Lihat juga Keuskupan Campos Gereja Katolik Roma Gereja Kat…
مُحافظة دمشق - محافظة سورية - محافظة دمشقشعار محافظة دمشق خريطة محافظة دمشق تقسيم إداري البلد سوريا[1] العاصمة دمشق العاصمة دمشق المسؤولون المحافظ طارق كريشاتي خصائص جغرافية إحداثيات 33°30′47″N 36°17′31″E / 33.513°N 36.292°E / 33.513; 36.292 [2] ال…
Cari artikel bahasa Cari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba) Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka Halaman bahasa acak Bahasa Arab Andalusia عربية أندلسية Dituturkan diAl-Andalus (Spanyol dan Portugal modern)KepunahanAwal abad ke-17 Rumpun bahasaAfroasiatik SemitSemit TengahArabArab MaghribBahasa Arab Andalusia Sistem penulisanAbjad Arab (Naskah Maghrib)Aspek ketatabahasaanTipologibahasa inflektifPredikat–subjek–objek [sunting di Wik…
Chemical compound HT-0712Clinical dataOther namesHT-0712, IPL 455,903ATC codeNoneIdentifiers IUPAC name (3S,5S)-5-(3-(Cyclopentyloxy)-4-methoxyphenyl)-3-(3-methylbenzyl)piperidin-2-one CAS Number617720-02-2PubChem CID9865375ChemSpider8041067 YUNII2O43FXG9IGCompTox Dashboard (EPA)DTXSID70893926 Chemical and physical dataFormulaC25H31NO3Molar mass393.527 g·mol−13D model (JSmol)Interactive image SMILES O=C3NC[C@H](c2cc(OC1CCCC1)c(OC)cc2)C[C@H]3Cc4cccc(c4)C InChI InChI=1S/C25H31NO3/c1-1…
Геометрические, каллиграфические узоры и арабески, украшающие михраб в Джама Масджид, Фатехпур Сикри. Исламский орнамент — использование декоративных форм и узоров в исламском искусстве и исламской архитектуре. Его элементы можно разделить на арабески с использовани…
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia.Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: Aksara Incung – berita · surat kabar · bu…
Pour les articles homonymes, voir Cassin. René CassinRené Cassin en 1951.FonctionsPrésidentFondation René-Cassin1969 - 20 février 1976Edgar FaurePrésident de la Cour européenne des droits de l'homme20 mai 1965 - 15 juin 1968Arnold Duncan McNair McNair (en)Henri RolinMembre du Conseil constitutionnel11 juillet 1960 - 2 mars 1971Maurice DelépinePaul Coste-FloretJuge à la Cour européenne des droits de l'homme21 janvier 1959 - 20 février 1976Pierre-Henri TeitgenPrésidentInstitut libre d'…
Ahmed Muhtar (turco ottomano احمد مختار پاشا; Bursa, 1º novembre 1839 – Istanbul, 21 gennaio 1919) è stato un militare e politico ottomano.Ahmed Muhtar Gran Visir dell'Impero OttomanoDurata mandato22 luglio 1912 –29 ottobre 1912 MonarcaMehmed V PredecessoreKüçük Mehmed Said Pascià (VIII mandato) SuccessoreKıbrıslı Mehmed Kamil Pascià (IV mandato) Wālī di CretaDurata mandato1878 –1878 PredecessoreKonstantinos Adosidis SuccessoreAlexander …
Stadio Algarve Informazioni generaliStato Portogallo UbicazioneFaro Inizio lavori2002 Inaugurazione2003 Costo34,6 mil. euro ProprietarioFaro ProgettoHOK S+V+E Informazioni tecnichePosti a sedere30305 CoperturaTribuna centrale e distinti Mat. del terrenoErba Dim. del terreno107 × 72 m Uso e beneficiariCalcio Farense (2003-) Louletano (2003-) Gibilterra (2013-19)[1] Gibilterra Under-21 (2017-)[1] Mappa di localizzazione Modifica dati su Wikidata · Man…
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Oktober 2022. Korosi celah adalah korosi yang terjadi pada celah atau daerah yang dilindungi dari permukaan logam yang berhubungan dengan lingkungan yang korosif. Penyebabnya adalah adanya larutan yang terjebak pada lubang dari permukaan. Korosi ini berjumlah sedikit d…
Yeti Airlines IATA ICAO Kode panggil YT NYT YETI AIRLINES Didirikan1998PenghubungKathmanduProgram penumpang setiaYeti Airlines SKY-Club [1]Anak perusahaanTara AirArmada7Tujuan8Sloganyou come firstKantor pusatKathmandu, NepalTokoh utamaLhakpa Sonam SherpaSitus webwww.yetiairlines.com Yeti Airlines Domestic Pvt. Ltd. adalah maskapai penerbangan yang berbasis di Kathmandu, Nepal.[1] Maskapai penerbangan ini didirikan pada Mei 1998 dan menerima sertifikat operator udara pada tangggal 17 Agus…
Overview of Hong Kong islands and peninsulas Islands of Hong Kong Island (red) and New Territories (green), but Kowloon Rock, the only island in Kowloon is so small that cannot be labelled Geography of Hong Kong Areas (Neighbourhoods) Buildings and structures Tallest buildings Channels Cities and towns Conservation Declared monuments Environment Air pollution Geology Mountains, peaks, and hills Urban parks and gardens Plains Villages Water Bays Beaches Harbours Islands and peninsulas Reservoirs …
Human chromosome Chromosome 14Human chromosome 14 pair after G-banding.One is from mother, one is from father.Chromosome 14 pair in human male karyogram.FeaturesLength (bp)101,161,492 bp(CHM13)No. of genes583 (CCDS)[1]TypeAutosomeCentromere positionAcrocentric[2](17.2 Mbp[3])Complete gene listsCCDSGene listHGNCGene listUniProtGene listNCBIGene listExternal map viewersEnsemblChromosome 14EntrezChromosome 14NCBIChromosome 14UCSCChromosome 14Full DNA sequencesRefSeqNC_000014…
Species of bird Black-sided robin Illustration by J. G. Keulemans, c. 1894 Conservation status Least Concern (IUCN 3.1)[1] Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Aves Order: Passeriformes Infraorder: Passerides Family: Petroicidae Genus: Poecilodryas Species: P. hypoleuca Binomial name Poecilodryas hypoleuca(G. R. Gray, 1859) The black-sided robin (Poecilodryas hypoleuca), also known as the pied robin, is a species of bird in the …
Hikōki GumoSampul album Hikōki GumoAlbum studio karya Yumi AraiDirilis20 November 197326 April 2000 (rilis ulang)GenreJ-popDurasi34.12 LabelExpressProduserKunihiko MuraiKronologi Yumi Arai Hikōki Gumo (1973) Misslim(1974)MisslimString Module Error: Match not found Singel dalam album Hikōki Gumo Henji wa IranaiDirilis: 5 Juli 1972 Kitto IeruDirilis: 6 November 1973 Hikōki Gumo (ひこうき雲code: ja is deprecated ) atau ditulis pada sampul sebagai Hikō-ki Gumo adalah album perdana …