Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ginonjing


R.A. Kartini.

Ginonjing adalah istilah yang digunakan untuk menamai emansipasi Kartini. Istilah tersebut diambil dari nama gending Ginonjing yang digemarinya dan adik-adiknya. Ginonjing berasal dari kata gonjing dalam bahasa Jawa yang berarti "goyah karena tidak seimbang". Ginonjing juga bisa berarti “digosipkan”. Ungkapan ini mengingatkan kepada gara-gara dalam pewayangan yang memakai ungkapan gonjang-ganjing. Menurut St. Sunardi, istilah itu dipilih Kartini sendiri untuk melukiskan pengalaman batinnya yang tidak menentu. Saat itu, dia sedang menghadapi zaman baru dan mencoba menjadi bagian di dalamnya.

Emansipasi

Gending Ginonjing sering dinyanyikan oleh ibu Kartini yang bernama M.A. Ngasirah. Lagu tersebut menceritakan kisah seorang ibu yang sedang menimang-nimang anaknya dan berharap jika besar nantinya dapat berguna bagi masyarakat dan bangsanya.[1] Secara umum, ginonjing adalah emansipasi dan modernisme yang dilakukan oleh Kartini agar dia memberikan ritmenya sendiri kepada sesuatu yang secara universal disebut dengan zaman baru, zaman modern, dan zaman emansipasi. Namun, penanaman ini tidak dapat ditafsirkan seolah-olah pengalaman hidup Kartini (dengan ide-idenya) sepenuhnya datang dari dalam, tanpa pengaruh asing. Hal tersebut tidaklah mungkin.[2] Berdasarkan idiom-idiom yang dipakai, dapat diketahui asalnya pengaruh-pengaruh tersebut. Joost Coté sudah membahasnya di dalam buku berjudul Aku Mau... Nasionalisme dan Feminisme serta Surat-Surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar. Penamaan itu hanya ingin menunjukkan seorang Kartini menelaah ide-ide emansipasi dari sahabat-sahabatnya yang berada di Eropa sesuai dengan situasi sesungguhnya.[3]

Gending Ginonjing – yang disebut dalam suratnya tertanggal 13 Januari 1900 dipakai Kartini untuk mengungkapkan "hubungannya" dengan zaman baru dan juga isi zaman baru itu sendiri. Pengalaman tersebut sarat dengan ketidakpastian bukan ketidakpastian yang harus dihindari, tetapi ketidakpastian yang harus menjadi risiko. Obsesinya kepada zaman modern sudah tidak bisa ditawar lagi, tetapi pada waktu yang sama dia melihat ketidakpastian nasib masa depan zaman baru itu.[4][5]

Gamelan kaca yang ada di pendopo itu bisa bercerita kepadamu lebih banyak daripadaku. Mereka melagukan lagu kesayangan kami. Bukan sebuah lagu, juga bukan sebuah melodi, hanya suara-suara dan getaran-getaran lembut, berpadu dan mengalir begitu saja, tetapi pada saat yang sama terdengar begitu menenteramkan sukma, mengalir begitu syahdunya! Tidak, tidak, itu bukan semacam suara dari kaca, tembaga, atau kayu; itu adalah suara jiwa-jiwa manusia yang sedang berbicara kepada kami, kadang gundah, kadang meratap, dan sangat jarang tertawa bahagia. Dan, jiwaku terbang terbawa bersama desiran suara-suara itu, suara gamelan, ke langit biru, melewati awan tipis, menerpa sinar gemintang – bunyi gong bergaung keras membawaku ke lembah gulita, ke jurang yang dalam, melewati belantara yang tidak terjamah manusia dan jiwa gemetar ketakutan, kesakitan, dan perih![2]

Begitulah, Kartini menyerahan dirinya kepada Gending Ginonjing untuk menjadi juru bicara yang paling bisa dipercaya bagi pengalaman batinnya saat itu. Pengalaman batin yang dimaksud adalah batin yang sedang gemetar ketakutan karena mendengar “suara jiwa-jiwa manusia yang sedang berbicara kepada kami, kadang gundah, kadang meratap, dan sangat jarang tertawa bahagia”.[6] Itulah yang terdengar olehnya saat mendengarkan Gending Ginonjing. Selanjutnya, dia mengatakan sebagai berikut.[2]

Aku mendengar Gending Ginonjing ribuan kali, tetapi tidak ada satu pun bunyi yang bisa kutirukan. Sekarang suara gamelan itu sudah berlabuh, aku juga tidak bisa mengingat satu suara pun, semuanya hilang dari ingatanku; rintihan suara yang menyayat hatiku itu pada saat yang sama terdengar sangat melankolis. Aku tidak bisa mendengarkan Gending Ginonjing tanpa turut hanyut bersamanya. Aku hanya butuh mendengar musik awalnya saja, lalu aku akan langsung terbuai dalam pesonanya. Aku tidak ingin mendengar lagu yang menyedihkan itu, tetapi ternyata, aku harus, aku harus mendengar getarannya yang bercerita tentang masa silam dan masa datang, seolah suara itu adalah getar napas gamelan yang berembus menyingkap tirai penutup masa depanku. Dan seperti cerahnya hari, angan masa depanku sudah hilang sebelum benak mataku. Menggigil sendi tulangku, melihat sosok gelap yang bangkit di depanku. Aku tidak mau melihat, tetapi mataku tetap terbelalak dan di hadapan kakiku ternganga jurang dalam yang membuatku pening; tapi, jika aku tengadahkan kepalaku, terbentanglah bentangan langit biru atasku dan sinar emas sang surya yang membuai kapas awan putih dan terbitlah cahaya dalam hatiku sekali lagi![2]

Ginonjing memberikan sisi muram dari perjuangan Kartini yang selama ini dikenal sebagai seorang pahlawan wanita yang gigih.[7] Dia tidak mau melihat masa lalu dan masa depan. Masa lalu terlalu pedih untuk diteruskan dan masa depan terlalu suram untuk disambut.[8] Ginonjing memaku Kartini tidak bergerak di antara dua masa yang tidak mau dilihatnya. Dia lebih senang terbang menghindarnya. Baru setahun kemudian, Kartini mencoba bersikap realistis sebagai berikut.[2]

Perubahan akan datang di Bumiputera, jika bukan karena datang dari kami pasti dari orang lain. Emansipasi telah berkibar di udara – sudah ditakdirkan. Dan siapa pun yang terpilih oleh nasib menjadi ibu rohani untuk melahirkan "yang baru" harus menanggung derita. Ini adalah hukum alam: siapa yang melahirkan harus menanggung kesakitan saat melahirkan, tetapi bayi yang kami semua cintai, bahkan sebelum yang lain menyangka kedatangannya, bayi yang menghampiri kami melalui luka derita itu, teramat sangat kami cintai.[2]

Jadi, Gending Ginonjing menjadi gending emansipasi Kartini yang merasa tidak mampu melahirkan zaman baru. Ginonjing menjadi hiburan terakhirnya saat dia melihat jalan buntu. Derita yang dialaminya bukanlah derita orang yang sedang melahirkan, melainkan yang sedang mengandung tanpa tahu sosok bayi yang akan lahir – atau malah tidak tahu kalau sang bayi itu tidak akan mengalami aborsi.[9] Emansipasi yang dilakukan oleh Kartini mungkin baru sampai di tahap ginonjing, tetapi hal-hal baru telah dilihatnya, meskipun dia sendiri tidak mampu untuk "melahirkan" kompromi atau pembenaran untuk menerima semua dogma-dogma agama (terutama agama Islam) dan tradisi-tradisi masyarakat adat.[10]

Semangat perubahan

Surat Kartini - Rosa Abendanon (fragmen).

Melalui surat-suratnya yang ditujukan kepada Stella Zeehandelaar, Kartini mengaku bahwa dia sudah mendengar bisikan perubahan jauh sebelum dia mengenal kata “emansipasi” dari teman-temannya yang berada di Eropa. Jiwa emansipasi sudah lebih dahulu dikenalnya daripada namanya. Dia hanya bisa memberi nama: perubahan. Hal itu menunjukkan bahwa gerakan feminisme telah mencapai taraf klimaks dan sukses dalam memperjuangkan harkat dan martabat kaum wanita.[11]

Ada bisikan-bisikan yang menekan hatiku, membuahkan kerinduan akan perubahan untuk sebuah masa. Bisikan itu tidak hanya datang dari luar, dari mereka yang sudah beradap, dari benua Eropa. Namun, sudah sejak ketika kata "emansipasi" belum terdengar olehku, ketika kata itu belum punya arti bagiku, dan artikel-artikel dan buku-buku tentang hal itu masih jauh dari jangkauan, telah tumbuh dalam diriku kerinduan yang teramat kuat akan sebuah kebebasan dan kemerdekaan. Keadaan dan situasi di sekeliling sungguh mengiris hatiku, membawa kepedihan yang dalam.[2]

Jadi, Kartini menginginkan perubahan. Seluas dan secepat perubahan itu harus dilakukan hal itu menjadi pemikirannya yang tidak pernah berhenti.[12] Perubahan itu yang pasti harus dimulai dari dirinya dan lingkungannya. Dia siap mengambil risiko dalam perubahan itu. Obsesinya kepada perubahan begitu kuat, sehingga dia siap bersembunyi dalam perubahan itu tidak perlu tampil. Dia juga terobsesi kepada perubahan karena tanpanya dia akan terus menderita orang lain juga. Demikianlah kerinduannya akan perubahan bersifat sosial.[13] Isi perubahan itu kurang lebih sebagai berikut.[2]

Wanita modern dan independen, yang melangkah dengan percaya diri dalam hidupnya, ceria dan kuat, antusias dan punya komitmen, bekerja tidak hanya untuk kepuasan dirinya, tetapi juga memberikan dirinya untuk masyarakat luas, bekerja untuk kebaikan sesamanya.[2]

Itulah kurang lebih arah dari perubahan yang diimpikan oleh Kartini. Itulah arti emansipasi bagi dirinya. Itulah ukuran baru yang dipakainya dalam menilai kehidupannya sendiri maupun orang lain. Perubahan itu kiranya juga sudah menjadi kehendak zaman. Informasi yang diterimanya dari berbagai penjuru dunia hanya menegaskan bahwa perubahan itu sudah menjadi tuntutan banyak orang.[2]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ Khoiri, Agniya (21 April 2016). "'Kartini Bukan Hanya Pahlawan Emansipasi'". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-12. Diakses tanggal 1 Juli 2021. 
  2. ^ a b c d e f g h i j Sunardi, St. (2012). Vodka dan Birahi Seorang Nabi: Esai-Esai Seni dan Estetika. Yogyakarta: Jalasutra. hlm. 53–68. ISBN 978-602-8252-73-7. 
  3. ^ Kartini (2005). On Feminism and Nationalism: Kartini's Letters to Stella Zeehandelaar, 1899–1903. Melbourne: Monash Asia Institute. hlm. 2. ISBN 978-187-6924-35-5. 
  4. ^ Suyono, Seno Joko (2020). Mengenang Anne Frank. Jakarta: Tempo Publishing. hlm. 110–111. ISBN 978-623-2625-82-2. 
  5. ^ Koran.tempo.co (9 April 2006). Administrator, ed. "Sepotong Fragmen Putri Jepara". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-09. Diakses tanggal 1 Juli 2021. 
  6. ^ Murniati, A. Nunuk P. (2004). Getar Gender. Yogyakarta: Indonesia Tera. hlm. 15. ISBN 978-979-9375-27-8. 
  7. ^ Rinaldi, Willy (7 April 2009). "Agama Kartini". Kabar Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-09. Diakses tanggal 1 Juli 2021. 
  8. ^ Supriyanto, Totok (15 November 2020). "Surat untuk Stella di Belanda 1900". Blora News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-18. Diakses tanggal 1 Juni 2021. 
  9. ^ Maryanto, Daniel Agus (2003). R.A. Kartini: Pahlawan Emansipasi Wanita. Jakarta: Gramedia. hlm. 9–12. ISBN 978-979-7321-03-1. 
  10. ^ Roihan, Raiz Azmi (16 April 2020). "Gerakan Emansipasi Wanita: Dari Ketertinggalan Menuju Kesetaraan". IBTimes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-05. Diakses tanggal 1 Juli 2021. 
  11. ^ Izad Minggu, Rohmatul (12 November 2017). "Emansipasi". Geotimes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-05. Diakses tanggal 1 Juli 2021. 
  12. ^ Nurcholish, Ahmad (2018). Celoteh R.A. Kartini: 232 Ujaran Bijak Sang Pejuang Emansipasi. Jakarta: Elex Media Komputindo. hlm. 232. ISBN 978-602-0455-99-0. 
  13. ^ Safwan, Mardanas; Kutoyo, Sutrisno (2001). R.A. Kartini: Riwayat Hidup dan Perjuangannya. Jakarta: Mutiara Sumber Widya. hlm. 45. ISBN 978-979-9331-17-5. 

Pranala luar

Baca informasi lainnya:

Charity Shield FA 1932TurnamenCharity Shield FA Everton Newcastle United 5 3 Tanggal12 Oktober 1932StadionSt James' Park, Newcastle upon Tyne← 1931 1933 → Charity Shield FA 1932 adalah pertandingan sepak bola antara Everton dan Newcastle United yang diselenggarakan pada 12 Oktober 1932 di St James' Park, Newcastle upon Tyne. Pertandingan ini merupakan pertandingan ke-19 dari penyelenggaraan Charity Shield FA. Pertandingan ini dimenangkan oleh Everton dengan skor 5–3.[1] Per…

Simon and GarfunkelSimon and Garfunkel tampil pada New Orleans Jazz and Heritage Festival tahun 2010Informasi latar belakangAsalForest Hills, Queens, New York City, NY, Amerika SerikatGenreFolk rockTahun aktif1957-19701982-19832003-2004LabelColumbiaSitus webwww.simonandgarfunkel.comAnggotaPaul SimonArt Garfunkel Simon and Garfunkel adalah duo penyanyi lagu Folk asal Amerika Serikat yang terdiri dari Paul Simon dan Arthur Art Garfunkel. Duo penyanyi ini terkenal dengan harmoni musik yang cantik, …

Romo Stanley L. Jaki O.S.B. pada 2007. Stanley L. Jaki, OSB (14 Agustus 1924 – 7 April 2009)[1][2] adalah seorang imam ordo Benediktin kelahiran Hungaria. Dari 1975 sampai kematiannya, ia menjadi Distinguished University Professor di Seton Hall University, South Orange, New Jersey. Ia memegang gelar dokterandes dalam bidang teologi dan fisika dan menjadi kontributor utama untuk filsafat sains dan sejarah sains, terutama hubungannya dengan Kristen. Referensi ^ Webe…

Keuskupan LahoreArchidioecesis Lahorensisلاہور کے میٹروپولیٹنKatedral Hati Kudus di LahoreLokasiNegaraPakistanProvinsi gerejawiLahoreStatistikLuas23.069 km2 (8.907 sq mi)Populasi- Total- Katolik(per 2004)25.000.000570,000 (2.3%)InformasiRitusRitus LatinKatedralKatedral Hati Kudus, LahoreKepemimpinan kiniPausFransiskusUskup agungSebastian Francis Shaw OFMSufraganKeuskupan FaisalabadKeuskupan Islamabad-RawalpindiKeuskupan MultanSitus webSitus we…

AileuKotaAileuLocation in East TimorKoordinat: 8°43′S 125°34′E / 8.717°S 125.567°E / -8.717; 125.567Koordinat: 8°43′S 125°34′E / 8.717°S 125.567°E / -8.717; 125.567Negara Timor LesteDistrikAileuSubdistrikAileuSucoSeloi Malere, LiuraiLuas • Total251,48 km2 (97,09 sq mi)Ketinggian1.182 m (3,878 ft)Populasi (2015) • Total2.788 • Kepadatan0,11/km2 (0,29/sq mi)&#…

EpinephelusRentang fosil: 55–0 jtyl PreЄ Є O S D C P T J K Pg N Eosen – sekarang[1] Epinephelus amblycephalus Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Actinopterygii Ordo: Perciformes Famili: Serranidae Subfamili: Epinephelinae Tribus: Epinephelini Genus: Epinephelus Bloch, 1793 Spesies Lihat teks Sinonim[2] Altiserranus Whitley, 1947 Cerna Bonaparte, 1833 Cernua [Costa, 1849 Cynichthys Swainson, 1839 Enneistus D.S. Jordan & Evermann, 1896 Garru…

Un árbol simple sin ordenar. En este diagrama, el nodo con la etiqueta 7 tiene dos hijos, el 2 y el 6, y un padre, el 2. La raíz, al inicio, no tiene padre. En ciencias de la computación y en informática, un árbol es un tipo abstracto de datos (TAD) ampliamente usado que imita la estructura jerárquica de un árbol, con un valor en la raíz y subárboles con un nodo padre, representado como un conjunto de nodos enlazados. Una estructura de datos de árbol se puede definir de forma recursiva…

Francesco Maria Tarugi (27 Agustus 1525 – 11 Juni 1608) adalah seorang kardinal asal Italia. Ia berasal dari keluarga bangsawan. Pranala luar http://webdept.fiu.edu/~mirandas/bios1596.htm#Tarugi Diarsipkan 2016-03-07 di Wayback Machine.

Масть кубков в венецианской колоде XVIII века Кубки — одна из четырёх мастей в итало-испанской колоде. Содержание 1 Аналоги в других колодах 2 Галерея 3 В карточных играх 4 Литература Аналоги в других колодах В немецкой колоде: сердца Во французской колоде: червы В швейцарск…

Daftar ini menuliskan para personel militer Amerika Serikat yang menerima Medal of Honor (diterjemahkan secara harafiah sebagai Medali Kehormatan) untuk keberanian dalam pertempuran selama Perang Spanyol–Amerika Serikat. Terdapat 112 orang yang menerima Medali Kehormatan ini. Daftar penerima       Latar abu-abu dan  † menyatakan diberikan secara anumerta. Foto Nama Matra Baker, Benjamin F.Benjamin F. Baker Angkatan Laut Baker, Jr., Edward L.Edward L. Baker,…

Provinsi Bungo (豊後国code: ja is deprecated , bungo no kuni) adalah nama provinsi lama Jepang di bagian timur Kyushu, berbatasan dengan provinsi Buzen, Hyuga, Higo, Chikugo, dan Chikuzen, menempati wilayah yang sekarang disebut Prefektur Ōita. Sejarah Di akhir abad ke-7, wilayah yang disebut sebagai Toyo no Kuni atau Toyo Kuni (豊国code: ja is deprecated ) dipecah menjadi Buzen dan Bungo. Sampai di akhir zaman Heian, aksara Kanji yang membentuk nama provinsi Bungo dibaca sebagai Toyokuni …

Casey NeistatNeistat di SXSW Music Festival, Maret 2017LahirCasey Owen Neistat25 Maret 1981 (umur 42)Gales Ferry, Connecticut, A.S.Tempat tinggalLos Angeles, A.S.[1]Tahun aktif2001–sekarangSuami/istriCandice Pool ​ ​(m. 2005; ann. 2005)​​ ​(m. 2013)​PasanganRobin Harris (1998–2001)Anak3Informasi YouTubeKanal CaseyNeistat Pelanggan11,4 juta[2](17 Juli 2019)Total tayang2,56 miliar…

See also: List of mountains of the Caribbean and List of the ultra-prominent summits of North America Further information: List of mountain peaks of the Caribbean Pico Duarte is the highest summit of the Dominican Republic, the Island of Hispaniola, and the entire Caribbean. The following sortable table comprises the seven ultra-prominent summits on the islands of the Caribbean Sea. Each of these peaks has at least 1500 meters (4921 feet) of topographic prominence. Five of these peaks rise on th…

Lisa GastoniGastoni dalam Come Play with Me (1968)Lahir28 Juli 1935 (umur 88)Alassio, Liguria, ItaliaPekerjaanAktrisTahun aktif1954–sekarang Lisa Gastoni (lahir 28 Juli 1935) adalah seorang aktris film Italia. Filmografi pilihan They Who Dare (1954) Doctor in the House (1954) Josephine and Men (1955) Man of the Moment (1955) The Baby and the Battleship (1956) Three Men in a Boat (1956) Second Fiddle (1957) Blue Murder at St Trinian's (1957) Man from Tangier (1957) Face in the Night (…

Manuel José Estrada Cabrera Presiden Guatemala ke-13Masa jabatan8 Februari 1898 – 15 April 1920 PendahuluJosé María ReinaPenggantiCarlos HerreraWakil Presiden Guatemala ke-10Masa jabatan28 April 1897 – 8 Februari 1898PresidenJosé María Reina Barrios PendahuluManuel Morales TovarPenggantiFeliciano Aguilar Informasi pribadiLahir(1857-11-21)21 November 1857QuetzaltenangoMeninggal24 September 1924(1924-09-24) (umur 66)Guatemala CityPartai politikPartai Liberal Guatema…

Monocercomonoides TaksonomiSuperdomainBiotaSuperkerajaanEukaryotaKerajaanProtozoaSubkerajaanEozoaInfrakerajaanExcavataFilumMetamonadaOrdoOxymonadidaGenusMonocercomonoides Spesies M. adarshii Mali, Kulkarni & Mali, 2001[1] M. aurangabade Mali & Patil, 2003[2] M. bovis Jensen & Hammond, 1964[3] M. cetoniae Travis, 1932 M. dobelli Krishnamurthy & Madre, 1979[4] M. garnhami Rao, 1969[5] M. ganapatii Rao, 1969[5] M. gryllusae Sultana &am…

Para anggota Ku Klux Klan membakar salib pada 2005 Pembakaran salib atau penyalaan salib adalah sebuah praktik yang banyak dikaitkan dengan Ku Klux Klan, meskipun praktiknya dalam sejarah telah ada sejak lama sebelum pembentukan Klan–seperti Petrus dari Bruys (1117–1131). Pada awal abad ke-20, Klan membakar salib-salib di sisi bukit atau dekat rumah orang yang mereka harap terintimidasi. Lambang Ku Klux Klan Salib-salib dibakar pada pemboikotan bus Tallahassee tahun 1956.[1] Referens…

PobèKomunitas dan kotaNegara BeninDepartemenDepartemen PlateauLuas • Total400 km2 (200 sq mi)Populasi (2002) • Total82.910 • Kepadatan210/km2 (540/sq mi)Zona waktuUTC+1 (WAT) Pobè Pobè adalah sebuah kota dan arondisemen yang terletak di Departemen Plateau di Benin. Komunitas meliputi wilayah seluas 400 kilometer persegi dan pada tahun 2002 memiliki populasi hingga 82.910 orang.[1][2] Referensi ^ Pobe. Atlas Mono…

Infeksi ArbovirusJaringan yang terinfeksi virus demam Rift ValleyInformasi umumSpesialisasiPenyakit menular Arbovirus adalah sebuah nama informal untuk berbagai virus yang dibawa oleh vektor atropoda. Istilah arbovirus adalah sebuah kata lakuran (arthropod-borne virus/virus yang dibawa artropoda).[1] Referensi ^ CDC Information on Arboviral Encephalitides. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 27, 2007. Diakses tanggal 2007-02-07.  Parameter |url-status= yang tidak diketah…

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada April 2016. Topik artikel ini mungkin tidak memenuhi kriteria kelayakan musik. Harap penuhi kelayakan artikel dengan: menyertakan sumber-sumber tepercaya yang independen terhadap subjek dan sebaiknya hindari sumber-sumber trivial. Jika tidak dipenuhi, artikel ini harus…

Kembali kehalaman sebelumnya