Grand Prix Belanda 2022 (secara resmi dikenal sebagai Formula 1 Heineken Dutch Grand Prix 2022) adalah sebuah balapan mobilFormula Satu yang diadakan pada tanggal 4 September 2022 di Sirkuit Zandvoort di Zandvoort, Belanda. Balapan ini berhasil dimenangkan oleh pemenang balapan bertahan, yakni Max Verstappen.
Balapan ini berlangsung sejauh 72 putaran, dan merupakan balapan yang ke-34 secara keseluruhan dari Grand Prix Belanda, dan menandai ke-32 kalinya acara balapan ini diadakan sebagai bagian dari Kejuaraan Dunia Formula Satu, serta balapan Kejuaraan Dunia ke-32 yang diadakan di Sirkuit Zandvoort.
Klasemen sementara Kejuaraan Dunia sebelum perlombaan
Max Verstappen memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan selisih 93 poin dari rekan setimnya, yaitu Sergio Pérez, dengan Charles Leclerc yang berada di posisi ketiga, dengan selisih 5 poin lebih jauh. Tim Red Bull Racing memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor, mengungguli tim Ferrari dengan selisih 118 poin dan tim Mercedes dengan selisih 159 poin.[3]
Pemasok ban Pirelli membawa kompon ban C1, C2, dan C3 (masing-masing diberikan label keras, sedang, dan lunak) untuk digunakan oleh para tim di dalam ajang tersebut.[5]
Perubahan lintasan
Titik aktivasi DRS yang kedua dipindahkan lebih jauh ke belakang, diposisikan 40 meter (130 ft) setelah tikungan ke-13. Akibatnya, titik deteksi DRS yang kedua dipindahkan lebih jauh ke belakang, ditetapkan 20 meter (66 ft) setelah tikungan ke-12.[6][7]
Sesi latihan bebas
Ada tiga sesi latihan bebas. Dua sesi pertama diadakan pada tanggal 2 September. Sesi latihan bebas pertama dimulai pada pukul 12:30 waktu setempat (UTC+02:00)[8] dan berakhir dengan George Russell yang berhasil menjadi yang tercepat, diikuti oleh Lewis Hamilton dan Carlos Sainz Jr.[9] Sesi latihan by kedua dijadwalkan berlangsung pada pukul 16:00, tetapi ditunda hingga pukul 16:15 karena dua periode bendera merah selama berlangsungnya sesi kualifikasi untuk balapan pendukung Formula 2 Zandvoort 2022. Charles Leclerc berhasil menjadi yang tercepat, di depan Sainz dan Hamilton.[10] Sesi latihan bebas ketiga berlangsung pada tanggal 3 September, dimulai pada pukul 12:00 waktu setempat. Leclerc berhasil menjadi yang tercepat di dalam sesi tersebut, diikuti oleh Russell dan Verstappen.[8]
Kualifikasi
Sesi kualifikasi berlangsung pada tanggal 3 September, dimulai pukul 15:00 waktu setempat.[8]
Balapan ini berlangsung pada tanggal 4 September, dimulai pada pukul 15:00 CEST, dan berlangsung selama 72 putaran.[8] Verstappen memimpin jalannya lomba ini dari posisi terdepan, dengan Leclerc, Sainz, dan Hamilton yang berada di belakangnya. Kevin Magnussen melewati tembok pembatas pada putaran ke-2, sehingga dia turun ke posisi yang paling belakang. Pada putaran ke-18, Carlos Sainz Jr. melakukan pit stop yang lambat karena ban untuk mobilnya belum siap; mekanik juga salah meletakkan pistol ban serep di posisi yang tidak aman, yang kemudian dilindas oleh mobil Pérez. Pit-stop yang lambat tersebut menurunkan posisi Sainz ke posisi kesebelas. Pada putaran ke-45, mobil AlphaTauri milik Yuki Tsunoda menepi karena ada masalah pada ban depan kiri mobilnya. Tsunoda disuruh untuk melanjutkan dan masuk ke dalam pit satu putaran kemudian, untuk mengganti ban dan mengencangkan sabuk pengamannya, yang telah dilonggarkannya pada saat dia tengah bersiap untuk meninggalkan mobilnya. Pada putaran ke-47, Tsunoda tersingkir dari balapan ini dengan masalah diferensial. Hal ini memunculkan mobil keselamatan virtual, yang memungkinkan Verstappen untuk melakukan pit stop untuk mempertahankan keunggulan di depan dua pembalap Mercedes. Pada putaran ke-55, Valtteri Bottas terpaksa harus rela tersingkir dari balapan ini dengan masalah mesin di mobilnya, yang memunculkan mobil keselamatan penuh. Hamilton tetap berada di trek, sementara Verstappen dan Russell masuk ke dalam pit untuk mengganti ban lunak. Verstappen menyalip Hamilton pada saat start ulang dengan segera, sementara Sainz menerima penalti waktu sebanyak lima detik karena telah melepaskan ban secara tidak aman selama pit stop-nya. Setelah Russell membuat keputusan sepersekian detik untuk masuk ke dalam pit lagi untuk mengganti ban lunak yang lebih cepat, dia berhasil menyalip Hamilton, yang turun ke posisi keempat setelah disalip oleh Leclerc juga. Klasemen akhir menempatkan Verstappen di posisi pertama, di mana dia berhasil memenangkan balapan untuk yang ke-30 kalinya di dalam kariernya dan balapan yang keempat secara berturut-turut, di depan Russell yang finis di posisi kedua dan Leclerc yang finis di posisi ketiga. Penalti untuk Sainz menurunkannya dari posisi kelima ke posisi kedelapan. Balapan tersebut dipandang sebagai peluang yang terbaik bagi Hamilton untuk bisa menang, tetapi karena keputusan strategi yang buruk, dia bahkan tidak finis di atas podium.
Pasca balapan
Setelah balapan ini berakhir, muncul teori konspirasi yang menuduh ahli strategi Red Bull Racing, yaitu Hannah Schmitz, berkonspirasi dengan tim satelit AlphaTauri untuk memastikan hasil akhir yang menguntungkan bagi Verstappen, setelah mempertanyakan sifat tersingkirnya Tsunoda pada putaran ke-47 yang membantu Verstappen untuk melakukan pit stop dengan waktu yang berkurang, karena adanya mobil keselamatan virtual. Hal ini menyusul komentar pasca-balapan dari bos tim Mercedes, yaitu Toto Wolff, yang secara terbuka mengakui kecurigaannya terhadap keadaan tersingkirnya Tsunoda, dengan mengatakan bahwa dia "terdiam" oleh insiden tersebut, dan bahwa dia mungkin telah memeriksa insiden tersebut lebih dekat jika salah satu pembalapnya, yaitu Lewis Hamilton, merupakan pesaing yang realistis untuk memenangkan gelar kejuaraan dunia pembalap.[13] Tim AlphaTauri menanggapi tuduhan tersebut, dengan menyatakan bahwa mobil Tsunoda memiliki masalah nyata yang pada awalnya sama sekali tidak diketahui oleh tim.[14] Sumber media juga mengkritik adanya teori konspirasi seputar tersingkirnya Tsunoda.[15] Insiden itu diselidiki oleh pengawas balapan, yang mana satu-satunya tindakannya adalah menegur Tsunoda karena telah melepas sabuk pengamannya.[14][16]