Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Gunung Anak Ranakah

Ranakah, Puncak tertinggi di pulau Flores yang berada di Ruteng

Gunung Anak Ranakah adalah salah satu gunung berapi yang ada di pulau Flores, berlokasi di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Puncak Gunung Anak Ranakah berada di ketinggian 2.169 meter di atas permukaan laut. Permukiman penduduk yang paling dekat dari Gunung Anak Ranakah ada di Kecamatan Ruteng. Gunung Anak Ranakah termasuk jenis gunung berapi kerucut.

Pos pengamatan aktivitas Gunung Anak Ranakah berada di Kecamatan Waerii, Kabupaten Manggarai. Dalam sistem koordinat geografi, lokasi pos pengamatan berada di 08° 36' 42,84" Lintang Selatan dan 120º 30' 06,90" Bujur Timur pada ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut. Gunung Anak Ranakah dapat dicapai dari Kecamatan Ruteng menuju pos pengamatan menggunakan kendaraan roda empat melalui kampung Robo. Dari pos menuju ke puncak Gunung Anak Ranakah ditempuh dengan waktu tempuh 45 menit dengan berjalan kaki. Di bagian atas akan ada kawah.

Masyarakat setempat umumnya melakukan pertambangan batu dan pasir dari Gunung Anak Ranakah untuk dijadikan sebagai bahan bangunan. Kedua bahan bangunan ini merupakan hasil endapan awan panas dan lava Gunung Anak Ranakah. Pemanfaatan lain dari Gunung Anak Ranakah adalah sebagai penghasil energi panas bumi yang menggerakkan turbin pembangkit listrik tenaga panas bumi. Lokasi pembangkit listrik di Desa Ulumbu atau Pocok Leok. Energi listrik yang dihasilkan sebesar 200 MegaWatt. Pengelolaan pembangkit listrik ini diserahkan kepada Pertamina.[1]

Hidrologi DAS

Komplek Gunung Ranakah merupakan hulu bagi tiga daerah aliran sungai yang saling berbatasan pada bagian puncak Gunung Ranakah tersebut yaitu, DAS Reo Waepesi yang berada disisi lereng sebelah utara komplek gunung dimana aliran utamanya mengalir ke arah utara pulau dan bermuara ke Laut Flores di daerah pesisir Reo. Sedangkan DAS Laku Toka serta DAS Nawu yang berada pada sebelah selatan lereng pegunungan ini masing-masing mengalirkan air sungainya ke arah selatan pulau dan bermuara ke Laut Sawu di daerah pesisir Nanga Labang.[2]

Sejarah

Gunung Anak Ranakah terbentuk pada tanggal 28 Desember 1987. Kemunculannya di antara pegunungan Mandosawu dan pegunungan Ranakah yang sebelumnya merupakan gunung api yang sudah tidak aktif selama beberapa abad terakhir. Catatan erupsi Gunung Anak Ranakah dimulai setelah letusan pertama terjadi pada tanggal 28 Desember 1987 hingga awal Januari 1988. Lokasi Gunung Anak Ranakah berdekatan dengan permukiman penduduk dan lahan pertanian, khususnya di bagian kaki dan lereng bawah.[3]

Referensi

  1. ^ "G. Anak Ranakah". vsi.esdm.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-08. Diakses tanggal 10 Juli 2021. 
  2. ^ "Peta Interaktif". WebGIS MenLHK. 
  3. ^ Wahyudin, Deden (2012). "Vulkanisme dan prakiraan bahaya Gunung Api Anak Ranakah, Nusa Tenggara Timur". Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi. 3 (2): 90. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-10. Diakses tanggal 2021-07-10. 

8°38′02″S 120°31′57″E / 8.63381°S 120.53239°E / -8.63381; 120.53239

Kembali kehalaman sebelumnya