Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Hamengkubuwana II

Hamengkubuwana II
ꦲꦩꦼꦁꦏꦸꦨꦸꦮꦤ꧇꧒꧇
Sri Sultan Hamengkubuwana II
Sri Sultan Hamengkubuwana II
Sultan Yogyakarta
ke-2
Bertakhta1792-1810; 1811-1812; 1826-1828
Penobatan2 April 1792[1]
PendahuluSultan Hamengkubuwana I
PenerusSultan Hamengkubuwana III
Sultan Hamengkubuwana V
Pemahkotaan1798[1]
KelahiranRaden Mas Sundoro
7 Maret 1750
Gunung Sindoro
Kematian3 Januari 1828(1828-01-03) (umur 77)
Kraton Yogyakarta, Yogyakarta[1]
Pemakaman
Permaisuri
  • Gusti Kanjeng Ratu Kedhaton
  • Gusti Kanjeng Ratu Hemas
  • Gusti Kanjeng Ratu Kencana Wulan
  • Gusti Kanjeng Ratu Sultan
Nama lengkap
Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga 'Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Kalih ing Ngayogyakarta Hadiningrat
WangsaMataram
AyahSultan Hamengkubuwana I
IbuGusti Kanjeng Ratu Kadipaten
(Permaisuri kedua)[1]
AgamaIslam

Sri Sultan Hamengkubuwana II (bahasa Jawa: ꦲꦩꦼꦁꦏꦸꦨꦸꦮꦤ꧇꧒꧇, 7 Maret 1750 – 3 Januari 1828) adalah raja kedua Kesultanan Yogyakarta yang memerintah selama tiga periode, yaitu 17921810, 18111812, dan 18261828.[2] Pada pemerintahan yang kedua dan ketiga ia dikenal dengan julukan Sultan Sepuh.[3] Masa jabatannya yang kedua adalah yang paling singkat dalam sejarah Kesultanan Yogyakarta.

Riwayat Masa Muda

Nama aslinya adalah Gusti Raden Mas Sundara, putra kelima Sultan Hamengkubuwana I dari permaisuri Gusti Kangjeng Ratu Hageng/GKR Kadipaten.[1] Beliau dilahirkan tanggal 7 Maret 1750 ketika ayahnya Pangeran Mangkubumi melakukan pemberontakan terhadap Mataram dan VOC. Ketika kedaulatan Hamengkubuwana I mendapat pengakuan dalam perjanjian Giyanti tahun 1755, Raden Mas Sundara juga ikut diakui sebagai adipati anom.

Pada tahun 1774 (atau tahun Jawa 1700), terjadi kegelisahan di kalangan Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta akibat mitos akhir abad, bahwa akan ada sebuah kerajaan yang runtuh. Dalam kesempatan itu, Raden Mas Sundara menulis kitab Suryaraja yang berisi ramalan bahwa mitos akhir abad akan gugur karena Surakarta dan Yogyakarta akan bersatu di bawah pemerintahannya. Naskah tersebut sampai saat ini dikeramatkan sebagai salah satu pusaka Keraton Yogyakarta, dengan nama Kangjeng Kyai Suryaraja.

Pemerintahan

Pada 24 Maret 1792, sang ayah, yaitu Hamengkubuwana I wafat. Raden Mas Sundara diangkat menjadi raja dengan gelar Hamengkubuwana II. Ia dikenal sebagai raja yang keras dan anti terhadap Belanda. Oleh karena itu, masa pemerintahannya menjadi salah satu periode pemerintahan yang penuh pergolakan. Konflik-konflik para putra Mangkubumi dan orang-orang Eropa menghiasi jalannya pemerintahan.[4]

Hamengkubuwana II menolak dengan tegas campur tangan pihak asing, baik Belanda maupun Inggris. Ia menganggap Belanda sebagai sebuah kekuatan yang harus diperlakukan dengan hati-hati. Situasi semakin rumit ketika ia mengganti sebagian penasihat raja pada masa Hamengkubuwana I. Salah satu orang yang ditunjuk adalah Patih Danureja II, cucu Patih Danureja I. Sebuah keputusan yang merugikan keraton karena sang patih justru berbalik mendukung Belanda.[4]

Pemerintahan Periode Pertama

Sejak tahun 1808 Herman Wilem Daendels menjadi Gubermur Jenderal Hindia Belanda. Daendels dikenal sebagai gubernur jenderal yang anti feodalisme. Ia menerapkan aturan baru tentang sikap yang seharusnya dilakukan raja-raja Jawa terhadap minister (istilah baru untuk residen ciptaan Daendels) seperti minister berhak memakai simbol-simbol kekuasaan serta kebesaran seperti yang dipakai oleh raja-raja Jawa di dalam keraton. Minister juga tidak perlu melakukan aturan menurut tradisi Jawa yang merendahkan martabatnya seperti melepas topi, bersila dan duduk lebih rendah dari raja atau mempersembahkan sirih dan tuak kepada raja Jawa. Selain itu, Daendels memerintahkan agar segera menggantikan peraturan tata upacara lama dengan yang baru di keraton Jawa.[5] Hamengkubuwana II menolak mentah-mentah peraturan ini karena dianggap merendahkan derajatnya. Sedangkan Pakubuwana IV menerima dengan taktik tersembunyi, yaitu harapan bahwa Belanda akan membantu Surakarta menaklukkan Yogyakarta.

Hamengkubuwana II juga bersitegang dengan Patih Danureja II yang dekat dengan Belanda. Ia memecat Danureja II dan menggantinya dengan Pangeran Natadiningrat, putra Pangeran Natakusuma (adik Hamengkubuwana II). Kemudian Hamengkubuwana II juga merestui pemberontakan menantunya, yaitu Raden Rangga Prawiradirjo III (Raden Ronggo), bupati wedana Madiun yang menentang pemanggilan dirinya ke Bogor akibat kasus kerusuhan di Ngebel dan Sekedok, berkaitan dengan pemaksaan penyerahan hak pengelolaan hutan kesultanan oleh Daendels.

Belanda akhirnya menumpas pemberontakan Raden Ronggo dengan pasukan gabungan antara Belanda, Surakarta, dan Yogyakarta. Daendels semakin mencurigai peran Hamengkubuwana II di balik gerakan Raden Rangga, apalagi dari surat yang diambil sebagai barang bukti dari jasad Raden Rangga terdapat cap berlogo kesultanan. Hal ini menyebabkan keributan antara kedua pihak. Sultan tmenolak tuduhan itu karena cap kesultanan sehari-hari berada di kantor patih. Pada bulan Desember 1810, Daendels menyerbu Kesultanan Yogyakarta dan menaklukkannya.[butuh rujukan]

Akibat penaklukan Kesultanan Yogyakarta, Hamengkubuwana II diturunkan dari tahtanya oleh Daendels. Kedudukan Hamengkubuwana II kemudian digantikan oleh putranya yang ditetapkan oleh Daendels sebagai Wali Raja. Putra Hamengkubuwana II yang ditetapkan sebagai raja ialah GRM Suraja sebagai Sultan Hamengkubuwana III.[6] Daendels juga menangkap Pangeran Natakusuma dan Natadiningrat, serta mengembalikan kedudukan Patih Danureja II.

Pemerintahan Periode Kedua

Pada tahun 1811 pemerintahan Belanda atas Jawa dan Nusantara direbut oleh Inggris. Hal ini dimanfaatkan Hamengkubuwana II untuk kembali menjadi raja, dan menurunkan Hamengkubuwana III sebagai putra mahkota kembali. Tak hanya itu, Sultan juga berinisiatif menyingkirkan Danureja II yang dianggap sebagai biang keladi masalah yang dihadapi sultan dengan Daendels. Pada September 1811, Danureja II dibunuh di depan Sitihinggil atas perintah sultan ketika hendak menghadiri rapat di keraton.

Sikap Hamengkubuwana II terhadap Inggris sama buruknya dengan sikapnya terhadap Belanda. Terutama pada putranya, Mas Suraja, sikap sultan bisa dibilang amat keras, mengingat putranya tersebut dianggap turut berperan dalam menyingkirkan dirinya dari singgasana kesultanan tahun 1810. Pembersihan besar-besaran yang dilakukan sultan setelahnya, bahkan nyaris mengancam keselamatan jiwa sang putra mahkota. Dengan Inggris, tercatat nyaris terjadi pertumpahan darah antara utusan Raffles dengan kerabat keraton di depan Sultan, hanya akibat kursi untuk Raffles diletakkan lebih rendah dari singgasana Sultan, sewaktu wakil gubernur Inggris tersebut hendak mengunjungi Yogyakarta bulan Desember 1811.

Pakubuwana IV di Surakarta pura-pura mendukung Hamengkubuwana II agar berani memerangi Inggris. Surat-menyurat antara kedua raja ini terbongkar oleh Inggris. Maka, pada tanggal 19 Juni 1812, pasukan Inggris yang dibantu Mangkunegaran menyerbu Yogyakarta. Terjadi perang besar yang berakhir dengan kekalahan kesultanan. Hamengkubuwana II ditangkap dan dibuang ke pulau Penang, sedangkan Pakubuwana IV dirampas sebagian wilayahnya.

Hamengkubuwana III kembali diangkat sebagai raja Yogyakarta. Pangeran Natakusuma, yang mendukung Inggris, diangkat oleh Thomas Raffles sebagai Paku Alam I dan mendapat wilayah berdaulat bernama Pakualaman.

Pemerintahan Periode Ketiga

Pada tahun 1825 terjadi perlawanan Pangeran Diponegoro (putra Hamengkubuwana III) terhadap Belanda (yang kembali berkuasa sejak tahun 1816). Saat itu raja yang bertahta di Yogyakarta adalah Hamengkubuwana V, yang bertahta menggantikan ayahnya tahun 1823 saat dirinya masih berumur 3 tahun.

Perlawanan Pangeran Diponegoro sangat mendapat dukungan dari rakyat. Pemerintah Hindia Belanda mencoba mengambil simpati rakyat dengan mendatangkan Hamengkubuwana II yang dulu dibuang Inggris. Hamengkubuwana II kembali bertahta pada 18 Agustus 1826, sedangkan Hamengkubuwana V agak disingkirkan oleh Belanda. Kedatangan sultan sebagai penguasa Yogyakarta terbukti sedikit banyak melemahkan kekuatan Diponegoro, mengingat kepopulerannya semasa masih menjabat sebelum dibuang ke Penang tahun 1812. Pada masa itu, sultan berusaha keras menertibkan keadaan dan mengembalikan keamanan di wilayahnya, meskipun dihimpit oleh tuntutan-tuntutan Belanda dalam rangka memadamkan Perang Diponegoro. Beberapa tokoh penting keraton berhasil dibujuk pulang ke Yogyakarta, namun demikian, sultan sendiri tidak pernah berniat serius untuk membujuk Diponegoro dan Pangeran Mangkubumi, putranya, untuk menghentikan perlawanan. Belanda mencurigai tindakan sultan ini sebagai dukungan terselubung terhadap perlawanan Diponegoro.

Wafat

Sultan Hamengkubuwana II yang sudah tua (dan dipanggil sebagai Sultan Sepuh), akhirnya mangkat pada tanggal 3 Januari 1828 setelah menderita sakit radang tenggorokan dan akibat usia tua. Pemerintahan kembali dipegang oleh cicitnya, yaitu Hamengkubuwana V. Berbeda dari penguasa-penguasa Kesultanan Yogyakarta lainnya, jenazah Hamengkubuwana II tidak dimakamkan di Imogiri, melainkan di kompleks pemakaman Kotagede. Hal ini terjadi karena pertimbangan keamanan. Jalur perjalanan ke Imogiri kala itu dikuasai oleh kubu Pangeran Diponegoro.

Keluarga

Hamengkubuwana II memiliki 4 permaisuri (bahasa Jawa: garwa dalem):

  1. GKR. Kedhaton (1750-1820), puteri Kanjeng Raden Adipati Purwodiningrat, Bupati Magetan, dan memiliki anak:
    1. GRM. Surojo (bergelar Hamengkubuwana III)
    2. GKR. Bendoro, menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Sumodiningrat, cucu Hamengkubuwana I dari puterinya RAy. Joyoningrat.
    3. GKR. Hangger, menikah dengan Danureja II, patih Yogyakarta.
    4. Gusti Pangeran Haryo Mangkubumi
    5. GKR. Maduretno, menikah dengan Ronggo Prawirodirjo III.
  2. Gusti Raden Ayu Pretiwiningrum/GKR. Hemas (1760-1826), puteri Kanjeng Pangeran Haryo Pakuningrat dan Ratu Alit, puteri Pakubuwana II, dan memiliki anak:
    1. Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Mangkudiningrat (1778-1824), kakek buyut Soekemi Sosrodihardjo (ayah Soekarno, Presiden Indonesia ke-1)
  3. GKR. Kencono Wulan (skt. 1780-1859), puteri Kyai Ronodigdoyo, dan memiliki anak:
    1. GKR. Ayu, menikah dengan Paku Alam II
    2. GRM. Sudaryo, mati muda.
    3. GKR. Anom, menikah dengan R A A T Danuningrat I atau Sayyid Alawi bin Ahmad bin Sa'id bin Abdul Wahab bin Sulaiman Basyeiban Bupati Pertama Magelang.
    4. GRM. Sumadi, mati muda.
    5. GKR. Timur (lahir 1800), menikah dengan Raden Mas Salyo/KRT. Joyowinoto/KPH. Notokusumo/Suryoningprang, putera Paku Alam I.
    6. Gusti Raden Ajeng Sudarminah
    7. GKR. Sasi, menikah dengan Danureja III, patih Yogyakarta.
  4. GKR. Sultan, tidak memiliki anak.

Di samping permaisuri, Hamengkubuwana II juga memiliki 27 selir (bahasa Jawa: garwa ampeyan):

  1. Bandara Raden Ayu Sepuh, dan memiliki anak:
    1. Bendara Raden Ayu Gusti Wiryonegoro.
    2. Bendara Raden Ayu Pringgodiningrat
    3. Bendoro Pangeran Haryo Martosono/Murdoningrat (1774-1826), kakek canggah Margono Djojohadikoesoemo, pendiri Bank Negara Indonesia.
    4. BRAy. Prawirodiningrat II
  2. Bandara Mas Ayu Supenoningsih, dan memiliki anak:
    1. BRAy. Sindurejo
    2. BRAy. Jayengrono
    3. BRAy. Cokrodiwiryo
  3. BRAy. Herowati, dan memiliki anak:
    1. BRAy. Joyoningrat
    2. BPH. Dipowiyono (1771-1815)
    3. BPH. Wiromenggolo
    4. BRAy. Prawirodiningrat I
  4. BRAy. Supenowati, dan memiliki anak:
    1. BRAy. Wiryowinoto
    2. BRAy. Kartodipuro
    3. BRAy. Yudhoprawiro
  5. BMAy. Sukarso, dan memiliki anak:
    1. BPH. Pamot (lahir 1775)
    2. BRAy. Prawirokusumo (lahir 1800), menikah dengan Raden Panji Prawirokusumo, cucu Hamengkubuwana I dari puteranya BPH. Hadikusumo II.
  6. BRAy. Wetan, dan memiliki anak:
    1. BPH. Singosari
    2. BRAy. Prawirodiningrat II
  7. BMAy. Yati, dan memiliki anak:
    1. BRAy. Bayusentono
    2. BRAy. Prawiroyudho
    3. BRAy. Ronggo Prawirosentiko
  8. BMAy. Pujoningsih, dan memiliki anak:
    1. BRAy. Sosrowijoyo
    2. BPH. Silarong (lahir 1785)
    3. BRAy. Martodiningrat
    4. BPH. Senokusumo/Notopuro
  9. BMAy. Doyorogo, dan memiliki anak:
    1. BPH. Hadiwinoto I (gugur tahun 1826)
    2. BPH. Sutowijoyo, wali raja untuk Hamengkubuwana V
    3. BRAy. Sosronegoro
    4. BPH. Sosronegoro II
    5. BRAy. Mangkuyudho
    6. Bendara Raden Mas Muryani/BPH. Notoboyo (lahir 1795)
    7. BPH. Notodipuro/Purbowinoto (lahir 1801)
  10. BMAy. Sumarsonowati, dan memiliki anak:
    1. BPH. Joyokusumo I (1787-1829)
    2. BRAy. Notoyudho
  11. BMAy. Mirmosari, dan memiliki anak:
    1. BRAy. Ngabdani
    2. BRAy. Nitinegoro
    3. BRAy. Sosrowijoyo II
    4. BPH. Abdul Arifin/Hadiwijoyo (lahir 1794), menikah dengan puteri BPH. Hadikusumo II (putera Hamengkubuwana I).
    5. BPH. Djuminah/BPH. Teposono/BRM. Kasim (lahir 1797)
    6. BRAy. Secodirjo
    7. BPH. Martosono/Puger, mertua Paku Alam III.
    8. BRAy. Puspodiningrat
  12. BRAy. Mindoko, dan memiliki anak:
    1. BRAy. Sosrowinoto
    2. BRAy. Prawirowinoto
  13. BRAy. Gondowati, dan memiliki anak
    1. BRM. Yakub/BPH. Dipowijoyo (lahir 1793), menantu Raden Tumenggung Sosrokusumo, Bupati Grobogan.
  14. BMAy. Citrowati, dan memiliki anak
    1. BRAy. Tomoprawiro
    2. BRAy. Notorejo
  15. BRAy. Pinongkowati, dan memiliki anak
    1. BRAy. Yudhowijoyo
  16. BRAy. Wardoyo, dan memiliki anak
    1. BRM. Japar/BPH. Singosekar/Riyokusumo (lahir 1798)
  17. Bendara Mas Ajeng Citrosari, dan memiliki anak:
    1. BRAy. Samparwadi
  18. BMAj. Sasmitowati, dan memiliki anak
    1. BPH. Purwokusumo/Bintoro
    2. BrAy. Reksokusumo
  19. BMAj. Surtikanthi, dan memiliki anak
    1. BRAy. Jayengsastro
    2. BRAy. Sosrodipuro
    3. BRAy. Sosrodipuro II
  20. BMAj. Doto, dan memiliki anak:
    1. BRAy. Prawiroloyo
  21. BRAy. Pandansari, dan memiliki anak:
    1. BRAy. Projodiningrat
  22. BMAj. Puspitoresmi, dan memiliki anak
    1. BRAy. Notonegoro I
    2. BRAy. Notonegoro II, Suami K.R.T. Sawunggaling II dan memiliki 5 orang anak
      1. ....+ RMT. SOEROKUSUMAN, Bupati Kutoarjo
      2. R.Ay. Prawiroatmodjo
        1. R.Ay. Prawirodimedjo
        2. R.M. Mangkuatmodjo
      3. R.Ay. Tjakroredjo
      4. R.M. Ario Tjokrowinoto
      5. R.Ay. Djojoredjo
  23. BMAj. Niloresmi, dan memiliki anak
    1. BRAy. Joyodirjo
  24. BRAy. Manyonosari, dan memiliki anak
    1. BPH. Mangkudipuro/Purwokusumo/Joyokusumo, ayah mertua Hamengkubuwana VII.
    2. BRAy. Martokusumo
  25. BMAj. Cepoko, dan memiliki anak
    1. BPH. Wijil/Hadiwijoyo II
  26. BMAj. Rantamsari, dan memiliki anak
    1. BPH. Tejokusumo/Hadinegoro
  27. BRAy. Kulon, dan memiliki anak
    1. BPH. Timur/Pujokusumo
    2. BRAy. Dewi, menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Martonegoro, cucu Hamengkubuwana I dari puteranya BPH. Demang Tanpo Nangkil.
    3. BPH. Timur

Buku bacaan

  • Marihandono, Djoko, dan Harto Juwono. 2008. Sultan Hamengku Buwono II Pembela Tradisi dan Kekuasaan Jawa. Yogyakarta: Banjar Aji
  • Soekanto, Dr.. 1952. Sekitar Jogjakarta. Djakarta: Mahabarata

Referensi

  1. ^ a b c d e Biografi singkat HB II Diarsipkan 2019-04-07 di Wayback Machine.. Website resmi kraton Yogyakarta. 2019. Diakses tanggal 20/07/2019
  2. ^ Daendels menurunkan HBII dan mengangkat anaknya menjadi Hamengkubuwana III
  3. ^ Ricklefs, M. C. (1981) A history of modern Indonesia since c.1300 to the present Basingstoke: Palgrave. . ISBN 0-333-24380-3 (pbk.) hlm. 101 mengenai tanggal berkuasa kembali
  4. ^ a b Safitri, Ilmiawati (2019-07-07). "Keraton Yogyakarta Masa Lampau dan Masa Kini: Dinamika Suksesi Raja-Raja Jawa dan Politik Wacana "Raja Perempuan"". Indonesian Historical Studies. 3 (1): 47. doi:10.14710/ihis.v3i1.4850. ISSN 2579-4213. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal 2023-01-24. 
  5. ^ Djoko Marihandono (2008). "Sultan Hamengku Buwono II:Pembela Tradisi dan Kekuasaan Jawa". Makara. Universitas Indonesia. 12 (1): 31. ISSN 2355-794X. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-06. Diakses tanggal 2021-01-28. 
  6. ^ Maschab, Mashuri (Desember 2013). Gustomy, R., dan Parlindungan, U., ed. Politik Pemerintahan Desa di Indonesia (PDF). Yogyakarta: Penerbit PolGov. hlm. 37. ISBN 978-602-14532-2-3. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-08-06. Diakses tanggal 2023-05-25. 
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Hamengkubuwana I
Raja Kesultanan Yogyakarta
1792-18101828
Diteruskan oleh:
Hamengkubuwana III
Didahului oleh:
Hamengkubuwana III
Raja Kesultanan Yogyakarta
1811-1812
Diteruskan oleh:
Hamengkubuwana III
Didahului oleh:
Hamengkubuwana V
Raja Kesultanan Yogyakarta
1826-1828
Diteruskan oleh:
Hamengkubuwana V

Read other articles:

Sup kerang Sup miso kerang hitam di sebuah restoran di Tokyo Sup kerang adalah sup yang dibuat dengan menggunakan kerang sebagai bahan utamanya. Sup kerang dapat disiapkan sebagai sup tipis berbahan dasar kaldu atau krim/susu dan sebagai sup kental bergaya sup krim. Di Jepang, sup miso panas yang dimasak dengan kerang dipercaya oleh beberapa orang sebagai obat pengar. Gambaran Sup kerang dibuat dengan menggunakan kerang sebagai bahan utamanya. Bahan tambahan dapat mencakup wortel, seledri, bawan…

Disambiguazione – Cruijff rimanda qui. Se stai cercando Jordi, calciatore figlio di Johan Cruijff, vedi Jordi Cruijff. Johan Cruijff Johan Cruijff con la maglia dei Paesi Bassi nel 1974 Nazionalità  Paesi Bassi Altezza 178 cm Peso 68 kg Calcio Ruolo Allenatore (ex attaccante, centrocampista) Termine carriera 1984 - giocatore2013 - allenatore Carriera Giovanili 1959-1964 Ajax Squadre di club1 1964-1973 Ajax239 (190)1973-1978 Barcellona143 (48)1979 L.A. Aztecs27…

Bad SisterPoster teatrikalSutradaraKim Tae-kyunPemeranIvy Chen Ji Jin-hee Cheney Chen Christy Chung Qi Xi Li Xinyun HyelimTanggal rilis 28 November 2014 (2014-11-28) Durasi146 menitNegaraTiongkokBahasaMandarinPendapatankotor¥8.79 juta Bad Sister (Hanzi: 坏姐姐之拆婚联盟) adalah film komedi romantis Tiongkok tahun 2014 yang disutradarai oleh Kim Tae-kyun dan dibintangi oleh Ivy Chen, Ji Jin-hee dan Cheney Chen. Film ini dirilis pada tanggal 28 November 2014.[1][2]…

Untuk nama universitas, lihat Universitas Gunadarma. Gunadharma atau Gunadarma adalah nama yang dikenal dalam legenda Jawa sebagai arsitek perancang Candi Borobudur,[1] Candi Buddha bersejarah dari abad ke-9 di Jawa Tengah, Indonesia. Banyak sumber yang mengatakan bahwa ia berasal dari Karnataka, India Selatan. Sangat sedikit yang diketahui tentang arsitek misterius ini dari legenda Jawa.[2] Namanya lebih berdasarkan dongeng dan legenda Jawa dan bukan berdasarkan prasasti berseja…

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: Minuman berkarbonasi – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Minuman berkarbonasi adalah minuman tidak memiliki kandungan alkohol yang mengalami proses karbonasi. Di seluruh belahan bumi, minuma…

Hans-Kristian VittinghusHans-Kristian Vittinghus pada Super Seri Prancis 2013.Informasi pribadiKebangsaanDenmarkLahir16 Januari 1986 (umur 38)Frederikshavn, DenmarkTempat tinggalValby DenmarkTinggi180 m (590 ft 7 in)Berat82 kg (181 pon)Tahun aktif2005–sekarangPeganganRightTunggal putraPeringkat tertinggi8 (22 Januari 2015)Peringkat saat ini20 (4 Mei 2021) Rekam medali Bulu tangkis putra Mewakili  Denmark Piala Thomas 2016 Kunshan Tim pria 2012 Wuhan…

  هذه المقالة عن جامعة محمد الشريف مساعدية. لمعانٍ أخرى، طالع سوق أهراس. جامعة محمد الشريف مساعدية معلومات التأسيس 1998 النوع حكومية الموقع الجغرافي إحداثيات 36°17′56″N 7°55′33″E / 36.298841850673°N 7.925910288912°E / 36.298841850673; 7.925910288912 [1]  الرمز البريدي 41000 المكان سوق أهرا…

Cemetery in New South Wales, Australia Waverley CemeteryWaverley CemeteryDetailsEstablished1877LocationSt Thomas Street, Bronte, Waverley Council, New South WalesCountryAustraliaCoordinates33°54′26″S 151°15′51″E / 33.907287°S 151.264197°E / -33.907287; 151.264197TypeCategory II Local Govt BusinessOwned byWaverley CouncilSize17 hectares (41 acres)No. of graves50,000WebsiteWaverley CemeteryFind a GraveWaverley Cemetery New South Wales Heritage RegisterOfficial n…

Kabut Di Kaki LangitAlbum studio karya Sophia LatjubaDirilisDesember 1995GenrePopLabelMetrotama RecordsKronologi Sophia Latjuba Hanya Untukmu' (1992)Hanya Untukmu'1992 Kabut Di Kaki Langit (1995) Tak Ku Biarkan (1999)Tak Ku Biarkan1999 Kabut Di Kaki Langit merupakan sebuah album musik karya Sophia Latjuba. Dirilis pada tahun 1995. Lagu utamanya di album ini ialah Diam. Daftar lagu Diam Kabut Di Kaki Langit Bila Akhir Merah Pujangga Magma Mata Hati Pranala luar Artikel bertopik album Indonesi…

A1 Team PakistanFounded2005Seat holder(s)Adam KhanTeam principalArif HussainRace driver(s)Nur AliAdam KhanEnrico ToccaceloFirst race2005–06 Great BritainRounds entered29Championships0Sprint race victories0Feature race victories0Pole positions0Fastest laps0Total points12 A1 Team Pakistan was the representative team of Pakistan in the former A1 Grand Prix motor racing series. History 2005–06 season A1 Team Pakistan was launched in front of the Lahore Fort. Pakistan's President Pervez Musharraf…

此條目需要补充更多来源。 (2021年7月4日)请协助補充多方面可靠来源以改善这篇条目,无法查证的内容可能會因為异议提出而被移除。致使用者:请搜索一下条目的标题(来源搜索:美国众议院 — 网页、新闻、书籍、学术、图像),以检查网络上是否存在该主题的更多可靠来源(判定指引)。 美國眾議院 United States House of Representatives第118届美国国会众议院徽章 众议院旗帜…

American basketball player (born 1984) Chris CopelandCopeland with the New York Knicks in April 2013Wisconsin HerdPositionAssistant coachLeagueNBA G LeaguePersonal informationBorn (1984-03-17) March 17, 1984 (age 40)Orange, New Jersey, U.S.Listed height6 ft 8 in (2.03 m)Listed weight235 lb (107 kg)Career informationHigh schoolHermitage (Henrico, Virginia)CollegeColorado (2002–2006)NBA draft2006: undraftedPlaying career2006–2018PositionSmall forward / power forwa…

Rugby union stadium in Gloucester, England Kingsholm StadiumCastle GrimExterior view, November 2016LocationGloucester, EnglandCoordinates51°52′18″N 2°14′34″W / 51.87167°N 2.24278°W / 51.87167; -2.24278OwnerGloucester RugbyCapacity16,115 (12,000 Concerts)SurfaceArtificialConstructionBuilt1891Opened1891; 133 years ago (1891)TenantsGloucester RugbyGloucester-Hartpury Women Kingsholm Stadium is a rugby union stadium located in the Kingsholm area …

En este artículo se detectaron varios problemas. Por favor, edítalo y/o discute los problemas en la discusión para mejorarlo: Necesita ser wikificado conforme a las convenciones de estilo de Wikipedia. Necesita referencias adicionales para su verificación. Este aviso fue puesto el 23 de noviembre de 2022. San Pedro Tlaquepaque Municipio Santuario de la Soledad, Parroquia San Pedro, Casa Histórica, Museo Regional Cerámica, El Parian y el interior del Santuario de la Soledad. BanderaEsc…

This article is about the 1936-1976 Province. For the historical and cultural region, see Trás-os-Montes (region). 41°17′43.696″N 7°44′46.550″W / 41.29547111°N 7.74626389°W / 41.29547111; -7.74626389 This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Trás-os-Montes e Alto Douro Province – news …

Singaporean judge of the Supreme Court This biography of a living person relies too much on references to primary sources. Please help by adding secondary or tertiary sources. Contentious material about living persons that is unsourced or poorly sourced must be removed immediately, especially if potentially libelous or harmful.Find sources: Belinda Ang – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (November 2020) (Learn how and when to remove this message…

High performance saloon manufactured by automobile manufacturers Opel and Lotus Motor vehicle Lotus CarltonOverviewManufacturerLotus (General Motors)Opel/Vauxhall (General Motors)Also calledOpel Lotus OmegaVauxhall Lotus CarltonProduction1990–1992950 producedAssemblyUnited Kingdom: Hethel, Norfolk (Group Lotus)Body and chassisClassSports saloonBody style4-door saloonLayoutFront-engine, rear-wheel-drivePlatformGM V-bodyRelatedOpel Omega AHolden Commodore VNHolden Commodore VPPowertrai…

Chronologies Données clés 1499 1500 1501  1502  1503 1504 1505Décennies :1470 1480 1490  1500  1510 1520 1530Siècles :XIVe XVe  XVIe  XVIIe XVIIIeMillénaires :-Ier Ier  IIe  IIIe Chronologies thématiques Art Architecture, Arts plastiques (Dessin, Gravure, Peinture et Sculpture), (), Littérature () et Musique (Classique)   Ingénierie (), Architecture, () et ()   Politique Droit et ()   Religion (,)   Science () et …

African-American chemist Loney Clinton GordonBornLoney ClintonOctober 8, 1915[1]ArkansasDiedJuly 16, 1999(1999-07-16) (aged 83)[1] (at 83)East Lansing, MichiganAlma materMichigan State CollegeScientific careerFieldsBacteriology, Public Health Loney Clinton Gordon (1915–1999) was an African-American chemist and laboratory researcher who assisted doctors Pearl Kendrick and Grace Eldering with bacteriological virulence research leading to the creation of the pertussis va…

American Revolutionary War Armed Forces United States Continental Army → Commander-in-Chief → Regional departments → Units (1775, 1776, 1777–1784) → Manual Continental Navy Continental Marines State forces → List of militia units → List of state navies → Maritime units Great Britain List of British units France List of French units Related topics List of battles Military leadership vte Each of the Thirteen Colonies that became the United States when they declared their independen…

Kembali kehalaman sebelumnya