|
Hotel Marine, Batavia
Deskripsi Hotel Marine terletak di ujung selatan Molenvliet (sekarang Jalan Gajah Mada). Lokasi bangunan diperkirakan disebelah perumahan pribadi "Moenswijk", luas area diperkirakan sama dengan lokasi kantor pusat lama Bank Tabungan Negara (sebelumnya Postpaarbank).[1] Bangunan Hotel Marine bergaya kekhasan Kekaisaran Hindia Belanda yang banyak ditemukan di Jakarta. Bangunan memiliki tata letak simetris, dengan sayap bagian utara dan selatan mengapit bangunan utama. Bangunan ini memiliki teras depan yang relatif luas (voorgalerij) dimana furnitur dari kayu ditempatkan untuk aktivitas bersantai dan kesenangan. Deretan tiang bergaya Yunani menghiasi serambi depan. Jendela besar di bagian depan menyediakan ventilasi silang ke bagian dalam ruangan. SejarahSebelum menjadi hotel, terdapat bangunan benteng kecil milik VOC pada 1656 diduga dibangun untuk menjaga ujung selatan dari Molenvliet. Pada pertengahan 1680an, meningkatkan keamanan di Jawa menyusul penaklukan Kesultanan Banten menyebabkan keberadaan benteng tidak dibutuhkan sehingga pada 1697 benteng dikosongkan. Benteng kemudian dihancurkan pada 1729. Menyusul peristiwa Geger Pecinan pada 1740, post keanaman baru didirikan di lokasi yang sama. Post keamanan tersebut dihancurkan saat kepemimpinan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada tahun 1808–1809. Sisa konstruksi dari benteng masih bisa dilihat sampai dengan 1815.[2] Pada 1815, Jan Tiedeman membeli lokasi dengan harga 4.150 piastre Spanyol . Ia kemudian membangun rumah besar tetapi tidak jelas apakah bangunan tersebut merupakan bangunan yang sama dengan bangunan Hotel Marina. Sebelum 1819, tanah dan rumah dijual ke Pieter Willem Helvetius van Riemsdijk dengan harga 32.000 piastre perak Spanyol.[2] Rumah tersebut dijadikan hotel setidaknya pada awal 1830an. Pieter Christiaan Stelling (lahir 1794 atau 1795) tercatat sebagai pemilik penginapan di Molenvliet pada 1832, membeli bangunan hotel pada 1833. Stelling wafat pada 1836 dan istrinya menjual hotel tersebut kepada Hendrik Loust pada 1853.[2] Pada 1850an, pertumbuhan popularitas dari potret studio membuka pasar untuk fotografer keliling di seluruh dunia. L. Saurman, fotografer keliling untuk iklan komersial yang awalknya bekerja di Singapura mengunjungi Batavia pada awal 1854 dan membuka Saurman's Daguerrian Gallery di Hotel Marine.[3] Iklan galeri ini di koran lokal merupakan iklan pertama yang dilakukan oleh fotografer komersial di Batavia.[4] Pada 1861, Hotel Marine dijual ke Cornelis Kramers. Ketika Kramers wafat, istrinya menjual hotel ke Eugene Achille Bonnet pada 1867. Bonnet mungkin pernah menjadi koki tetap di hotel tersebut tetapi ia wafat pada 1868. Dua tahun kemudian di 1870, istrinya menjual hotel kepada Europe Honore Girardeau. Girardeau adalah mitra pengelola toko roti terkenal di Batavia, Leroux & Co. Girardeau wafat pada 1875 dan hotel dikelola oleh istri dan keempat anaknya sampai 1888. Pada 1888, keluarga menjual propertinya di lelang dan bangunan tersebut dihentikan menjadi hotel. Bangunan tersebut kemudian menjadi kantor pusat dari Burgersocieteit ("civic club") "De Club" untuk waktu yang pendek sampai diambil keputusan untuk menghancurkan bangunan pada tahun 1890. Setelah dihancurkan dibangunlah gedung koperasi Eigen Hulp[2] yang kemudian dirobohkan untuk membangun kantor Postspaarbank. Postspaarbank menjadi Kantor Bank Tabungan Negara setelah kemerdekaan Indonesia. Lihat jugaReferensi
Karya yang dikutip
|
