Jalur kereta api Brumbung–Gambringan
Jalur kereta api Brumbung–Gambringan adalah jalur kereta api aktif di Indonesia yang menghubungkan Brumbung dengan Gambringan. Jalur kereta api ini ini termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang dan merupakan jalur eks-Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) yang merupakan dari lintas utara Pulau Jawa. Jalur ini menghubungkan DKI Jakarta serta Jawa Barat dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, rute utama Bandung–Surabaya adalah jalur selatan Pulau Jawa melalui Yogyakarta. Seluruh jalur kereta api ini dibangun oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) sebagai bagian dari proyek perkembangan jalur kereta apinya setelah sukses dengan jalur kereta api Semarang–Vorstenlanden. Jalur ini dibina oleh Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang.[1] Jalur terhubungLintas aktifLintas nonaktifSejarahSetelah sukses dengan jalur kereta api Samarang–Tangoeng pada tanggal 10 Agustus 1867, NIS melanjutkan kembali pembangunan jalurnya. Kali ini pembangunan jalurnya dibagi menjadi tiga afdeeling, Kedoeng-Djati, menuju Serang, kemudian ke arah Djenkilon, dan terakhir ke arah Solo. Jalurnya memiliki satu jembatan sepanjang 50 hasta di atas Sungai Tuntang dan melewati pedesaan, hutan jati, dan sawah di daerah Telawa. Hingga awal tahun 1869, biaya yang dikeluarkan untuk membangun lintas ini sebesar 296,785 gulden, sehingga pada awal tahun tersebut NIS juga akan membangun jalur baru menuju Bringin dan selanjutnya diperpanjang menuju Ambarawa. Bahkan dalam rencana yang dibuat oleh NIS, jalur kereta api Kedungjati–Gundih–Solo Balapan akan segera dilaksanakan berturut-turut 1 Mei dan 1 September 1869. Pada tanggal 10 Februari 1870, jalur kereta api Kedungjati–Gundih–Solo Balapan selesai beroperasi,[2] dan pada tanggal 21 Mei 1873, jalur Samarang–Vorstenlanden telah selesai dibangun.[3][4][5] Segmen Brumbung–Gambringan digunakan untuk layanan kereta api yang berjalan baik dari arah Semarang maupun Surabaya di lintas utara Jawa. Segmen jalur segitiga ini menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dan Malang meskipun rute utama Jakarta–Malang adalah lintas selatan Jawa melalui Yogyakarta. S.A. Reitsma menyebutkan bahwa NIS mengajukan konsesi untuk jalur Semarang–Brumbung–Gambringan berdasarkan izin konsesi tertanggal 4 Juli 1911 No. 4902.[6] NIS kemudian mendapat izin tersebut tertanggal 28 Desember 1913. Segmen Brumbung–Gubug selesai pada tanggal 1 September 1922 dan Brumbung−Gambringan selesai pada tanggal 3 Januari 1924.[7] Jalur ini sekarang sudah menjadi jalur ganda. Direktorat Jenderal Perkeretaapian mulai membangun jalurnya tahun 2011 dan selesai tahun 2013[8] Layanan kereta apiPenumpangAntarkota
Lokal dan komuter
Barang
Daftar stasiun
Referensi
Pranala luarPeta rute: Attached KML Galat: Berkas KML tidak ditemukan
|