James Madison
James Madison (16 Maret 1751 – 28 Juni 1836) adalah politikus Amerika dan Presiden Amerika Serikat ke-4 (1809–1817).[1] Ia merupakan salah seorang Bapak Pendiri negara Amerika Serikat.[2] BiografiJames Madison dilahirkan di Port Conway, Virginia, pada 16 Maret 1751.[1] Ia menuntut ilmu kesusastraan, filsafat, teologi dan dasar-dasar pemerintahan di Universitas yang kini dikenal sebagai Universitas Princeton, New Jersey.[3] Setelah tamat dari universitas, ia melanjutkan pelajarannya dalam bidang hukum dah filsafat di rumah.[butuh rujukan] Sebelum menjabat presiden, ia telah memiliki banyak pengalaman yang mengesankan, diantaranya adalah; ketua panitia revolusioner di Virginia, anggota delegasi Konvensi Virginia yang mengusulkan agar dibentuknya Kongres Kontinental, menjadi anggota kongres kontinental dan turut menyusun dan mengesahkan ke-10 amendemen pertama dari Konstitusi Amerika.[butuh rujukan] Amendemen ini kemudian dikenal sebagai Piagam Hak-Hak Azazi, yang antara lain, menjamin kebebasan pers dan kebebasan berbicara di Amerika Serikat.[4] Karena peranannya menyusun dan mensahkan Konstitusi Amerika Serikat, maka James Madison disebut sebagai "Bapak Konstitusi".[5] Selama Konvensi penyusunan konstitusi berlangsung, setiap hari James Madison membuat catatan terpenting mengenai kegiatan - kegiatan konvensi tersebut.[6] la juga menjadi menteri luar negeri di bawah Presiden Thomas Jefferson.[butuh rujukan] Sebagai menteri luar negeri, James Madison mengusahakan pembelian wilayah Louisiana dari Prancis.[butuh rujukan] Wilayah itu membentang dari teluk Mexico di selatan sampai ke Kanada di utara, dan dari sungai Mississippi di timur, hingga ke Pegunungan Rocky di barat.[butuh rujukan] Pembelian yang dilakukan pada tahun 1803 ini menjadikan wilayah Amerika Serikat lebih dari dua kali luasnya semula.[7] James Madison berasal dari partai Democratic-Republican, sewaktu menjabat ia didampingi oleh wakil presiden Elbridge Gerry.[butuh rujukan] Pada awal masa jabatan kepresidenannya, ia dihadapkan pada pertikaian dengan Inggris, dimana Inggris menahan kapal-kapal Amerika yang berdagang dengan Prancis.[8] Inggris juga menolak mengakui kewarganegaraan pelaut - pelaut Amerika dan mempersenjatai orang-orang Indian yang menyerang perbatasan barat Amerika Serikat.[butuh rujukan] Pada tahun 1812, pertikaian tersebut akhirnya berkobar menjadi perang.[butuh rujukan] Dalam perang ini, pada tahun 1814, Francis Scott Key membubuhkan syair pada lagu kebangsaan Amerika, "The Star-Spangeld Banner", ketika ia menyaksikan pengeboman sebuah benteng di Baltimore.[9] Pada tahun 1815, dalam perang yang sama, Andrew Jackson (yang kemudian menjadi Presiden Amerika yang ke-7) menjadi suatu kekuatan politik.[butuh rujukan] Sebagai seorang Presiden, James Madison adalah seorang "penafsir yang ketat", yaitu orang yang menentang penafsiran bebas Konstitusi.[butuh rujukan] Ia berhasil menetapkan cukai guna melindungi perindustrian Amerika Serikat, pembangunan jalan-jalan, dan terusan-terusan di seluruh negara, serta pembangunan organisasi militer yang kuat.[butuh rujukan] Setelah masa jabatannya berakhir pada tahun 1817, James Madison meninggalkan Gedung Putih dam menyusun catatan - catatannya yang termasyhur tentang konvensi konstitusional. James Madison selalu menentang pengaruh hak - hak negara bagian yang mengancam persatuan negara federal.[10] Pada tahun 1826 ia menjadi Rektor Universitas Virginia.[butuh rujukan] KematianJames Madison meninggal dunia pada tahun 1836.[butuh rujukan] Dalam sebuah catatannya yang dibuka setelah ia wafat tertulis, "Nasihat yang datang dari hati nurani saya yang paling dalam adalah; agar perserikatan - perserikatan negara - negara bagian Amerika dipelihara dan diabadikan."[butuh rujukan] James Madison meninggal di Montpelier, Virginia, 28 Juni 1836 karena tua dengan sakit.[11] Referensi
Lihat pulaPranala luar |