Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kambisus II

Kambisus II
Kambisus (kiri, berlutut) sebagai firaun sedang memuja lembu Apis (524 SM)
Raja Diraja Iran
Berkuasa530 – Juli 522 SM
PendahuluKoresy Agung
PenerusBardiya
Firaun Mesir
Berkuasa525 – Juli 522 BC
PendahuluPsamtik III
PenerusBardiya
KematianJuli 522 SM
Hamat, Eber-Nari
WangsaAkhemeniyah
AyahKoresy Agung
IbuKassandana
AgamaAgama Indo-Iran
(mungkin Zoroastrianisme)

Kambisus II (bahasa Persia Kuno: 𐎣𐎲𐎢𐎪𐎡𐎹 [1] Kabūjiya,[2] Persia: کمبوجیه, meninggal 522 SM) adalah Raja Diraja (Kaisar) Iran dari Dinasti Akhemeniyah dan berkuasa pada 530-522 SM. Dia adalah putra dan penerus dari Koresy Agung.

Sebelum kenaikan takhtanya, Kambisus menjabat sebagai Gubernur Babilonia utara dari April 539 SM sampai Desember 538 SM. Setelahnya, dia berkelana di kota-kota Babilonia, seperti Babilon dan Zimbir (Sippar) sebelum ditunjuk sebagai wakil penguasa ada 530 SM oleh ayahnya yang kemudian berangkat berperang dengan Massagetae di Asia Tengah. Setelah kematian Koresy, Kambisus menjadi Raja Diraja Iran tanpa penentangan berarti.

Masa delapan tahun kekuasaannya ditandai dengan penaklukan Afrika, khususnya Mesir, setelah berhasil mengalahkan Firaun Psamtik III pada Pertempuran Pelusium (525 SM). Setelah meneguhkan kedudukannya di Mesir, Kambisus melanjutkan penaklukannya ke kawasan Kirenaika. Dia kembali ke Persia pada 522 SM untuk memadamkan pemberontakan di sana. Dia mendapat luka saat mendapat luka di Syria dan meninggal tiga pekan setelahnya. Lantaran tidak meninggalkan putra, takhta Iran diwariskan pada adiknya, Bardiya. Nama Kambisus disebut dalam Inskripsi Behistun yang dibuat oleh Darius Agung.

Nama

Asal nama Kambisus masih diperdebatkan. Sebagian menyebutkan bahwa nama itu berasal dari bahasa Elam, sedangkan yang lain mengaitkannya dengan Kamboja, bangsa Iran yang mendiami kawasan barat laut India.[3]

Latar belakang

Kambisus II adalah putra tertua Koresy Agung. Terdapat perbedaan pendapat mengenai ibu Kambisus. Pendapat paling masyhur menyebutkan bahwa ibu Kambisus adalah Kassandana, sedangkan menurut Ktesias, ibunya adalah Amitis, putri Raja Astyages. Namun menurut ahli Iran, Muhammad Dandamayev, pernyataan Ktesias tidak dapat dipercaya.[3]

Kambisus memiliki adik laki-laki, Bardiya, dan tiga saudari: Artastuna, Atosa, dan Roxane.[4] Kakek Kambisus II dari pihak ayah adalah Kambisus I, Raja Persia yang berkuasa pada 600 sampai 559 SM.[3] Keluarganya merupakan keturunan dari garis para raja bawahan Media yang berkuasa atas suku-suku Persia yang berada di kawasan Iran selatan. Koresy Agung kemudian menaklukkan Media dan menjadi Raja Persia pertama yang menyatukan kawasan Iran dan sekitarnya, sehingga negaranya juga disebut Kekaisaran Persia Pertama. Atas dasar ini, masyarakat di luar Iran kerap menyamakan antara Iran dan Persia. Negaranya juga disebut Kekaisaran Akhemeniyah oleh sejarawan, dinamai dari Akhaimenes yang merupakan leluhur Koresy menurut sebagian pendapat.

Awal kehidupan

Kambisus II dari "Promptuarii Iconum Insigniorum "

Pada bulan April 538 SM, Kambisus diangkat oleh Koresy sebagai gubernur bagian utara Babilonia, termasuk di dalamnya kota Babilon, sedangkan bagian tengah dan selatan tetap diawasi langsung oleh Koresy dan para pejabatnya. Sebelum pengangkatannya, Kambisus telah mengambil bagian dalam ritual untuk raja di festival Tahun Baru pada 27 Maret 538 SM dan dia menerima tongkat kerajaan di Esagila, sebuah kuil yang dipersembahkan untuk dewa Marduk. Namun, jabatan gubernurnya hanya berlangsung sembilan bulan setelah Koresy memberhentikannya pada Desember 538 SM karena alasan yang tidak diketahui. Setelah pemberhentiannya, sebagian besar waktu Kambisus dihabiskan untuk tinggal di kota Babilon dan Zimbir.[3]

Menurut catatan Babilonia, Koresy dan Kambisus menyandang gelar "Raja Babilonia, Raja Negeri-Negeri" pada 538/7 SM, menunjukkan bahwa Koresy telah menunjuknya sebagai rekan penguasanya beberapa tahun sebelum kampanyenya melawan Massagetae.[3][5] Putra bungsu Koresy, Bardiya, diberikan kekuasaannya sendiri di Asia Tengah dan dibebaskan dari membayar upeti.[6] Kambisus dilaporkan ikut serta dalam ekspedisi melawan Massagetae, tetapi karena menjadi pewaris takhta, dia dikirim kembali ke Persia.[3] Setelah Koresy mangkat, Kambisus membawa jenazah ayahnya tersebut ke Pasargadae di Persis, tempat dia dimakamkan di sebuah makam yang telah disiapkan untuknya sebelumnya.[6]

Kampanye militer

Kambisus II, Raja Diraja Iran, menangkap Firaun Psamtik III, dari segel Persia abad ke-6 SM.

Mesir

Kenaikan takhta Kambisus cenderung lancar.[6] Memerintah kekaisaran luas yang berusia muda, Kambisus tidak hanya mempertahankan kewenangannya atas tanah yang ditaklukkan, tetapi juga memperluas kekuasaannya atas Mesir, kekuatan penting terakhir di Timur Dekat. Menurut ahli Iran asal Perancis, Pierre Briant, "Hal ini harusnya tidak dilihat sebagai keinginan yang agak irasional dan tidak terkendali untuk mengambil alih seluruh dunia yang berpenghuni."[7] Sebaliknya, rencana Kambisus sebenarnya sudah direncanakan oleh ayahnya yang ingin menyatukan Babilonia dengan tanah Trans-Efrat (wilayah yang terbentang dari Posideium (Ras al-Bassit) hingga Mesir).[8] Dengan demikian, penaklukan Mesir dipandang sebagai sebuah keharusan.

Firaun Mesir saat ini adalah Amasis II yang telah memerintah sejak 570.[7] Sekutunya, Polikrates, seorang penguasa Yunani di Samos, menimbulkan ancaman yang cukup besar bagi Akhemeniyah dan telah meluncurkan beberapa serangan.[9] Namun, Polikrates akhirnya meninggalkan sekutu Mesirnya, dan mengulurkan tangan pada Kambisus, yang rencananya dia ketahui dengan baik.[7] Perubahan persekutuan yang tiba-tiba tidak diragukan lagi karena kedudukannya yang tidak nyaman, dengan pihak Sparta meningkatkan kekuatan untuk melawannya, dan meningkatnya permusuhan dari beberapa bangsawan Samian yang lebih memilih bekerja sama dengan Mesir. Mantan sekutu Amasis II lainnya, Phanes dari Halikarnasos yang merupakan pemimpin militer Karia juga bergabung dengan Kambisus setelah melarikan diri dari pembunuh yang dikirim oleh Amasis II.[10] Kambisus, sebelum memulai penyerangan ke Mesir, telah merebut Siprus dari Amasis II, yang dilaporkan merupakan pukulan telak bagi Amasis II.[7]

Pada 526 SM, Amasis II mangkat dan melemahkan kedudukan Mesir. Takhta Mesir sendiri diwariskan pada putranya, Psamtik III.[9] Sementara itu, Kambisus telah membuat persiapan penting untuk pasukannya dengan meletakkan dasar untuk angkatan laut Iran, yang sangat penting untuk menaklukkan Mesir. Angkatan laut diciptakan oleh orang-orang dan peralatan dari Fenisia dan Asia Kecil. Selama perjalanannya ke Mesir, Kambisus membuat perjanjian dengan bangsa Arab yang menguasai daerah gurun antara Gaza dan perbatasan Mesir. Perjanjian ini memberi Kambisus cukup air untuk tiba di Sungai Nil.[10] Hal ini juga membuka jalan bagi Kambisus untuk memperluas kekuasaannya atas kawasan antara Mesir dan Persia, termasuk Gaza, wilayah komersial terkemuka yang menyamai Sardis di Lydia. Wilayah itu menjadi markas ekspedisi Iran ke Mesir.[11]

Lukisan abad ke-19 mengenai pertemuan antara Kambisus II dan Psamtik III

Pada 525 SM, Kambisus akhirnya menyerang Mesir; pada musim semi tahun yang sama, pasukan Iran dan Mesir bentrok di Pelusium, dan pihak Iran muncul sebagai pemenang.[3] Pasukan Kambisus segera mengepung Memphis, tempat Psamtik III dan anak buahnya membentengi diri. Meskipun ada perlawanan yang cukup besar dari Firaun, Kambisus merebut Memphis dan mendirikan garnisun Iran-Mesir di tempat tersebut. Lamanya pengepungan tidak disebutkan oleh sejarawan Yunani abad ke-5 SM, Herodotos.[12] Terlepas dari itu, seluruh Mesir berada di bawah kekuasaan Iran pada musim panas.[3] Dalam daftar penguasa Mesir Kuno, firaun dari Dinasti Akhemeniyah sejak Kambisus II sampai Darius II dikelompokkan oleh sejarawan sebagai Dinasti ke-27.

Penduduk Libya, dan juga bangsa Yunani di Kirene dan Barqa, dengan rela mengakui kekuasaan Kambisus dan mengirimkan persembahan kepada Kambisus sebagai bukti ketundukan.[12][3] Untuk menunjukkan kemurahan hatinya, Kambisus meminta janda Yunani dari Amasis II kembali ke Kirene.[12] Kambisus awalnya bermaksud untuk melakukan ekspedisi melawan bangsa Fenisia di Kartago, tetapi akhirnya dibatalkan karena keengganan rakyat Fenisia bawahannya untuk berperang melawan bangsa mereka sendiri.[12] Di selatan, Kambisus mengikuti kebijakan yang sama dari firaun terakhir untuk mengawasi Kerajaan Kush, dan mendirikan garnisun di Elefantin.[13]

Sesuai dengan adat tradisional kerajaan Mesir, Kambisus menyandang gelar "Raja Mesir Hulu dan Hilir" dan "keturunan (para dewa) Ra, Horus, Osiris," yang digunakan oleh para Firaun Mesir sebelumnya. Kambisus menggunakan propaganda untuk menunjukkan penaklukan Mesirnya sebagai penyatuan yang sah dengan orang Mesir asli, dan bahwa dia sendiri keturunan Mesir, mengaku sebagai putra Putri Nitetis, putri Firaun Hofra. Di Sais, Kambisus sendiri dimahkotai di kuil dewi Neith di bawah ritual keagamaan, tempatnya melakukan pengorbanan kepada dewa Mesir.[3]

Ethiopia

Menurut Herodotos, penyerangan Kambisus melawan Amnion dan Ethiopia berakhir dengan bencana besar.[14] Dia menyatakan bahwa alasan di balik kekalahan ini adalah "kegilaan" dari Kambisus yang "langsung memulai pawai melawan Ethiopia, tanpa perintah apapun untuk penyediaan perbekalan, dan tanpa sejenak mempertimbangkan kenyataan bahwa dia akan membawa anak buahnya sampai ke ujung bumi." Namun, menurut Briant, "prasangka yang disengaja terhadap Kambisus menimbulkan keraguan tentang keakuratan versi Herodotos."[14] Pernyataan Herodotos dibantah oleh sumber lain yang tidak menyebutkan bencana yang menimpa pasukannya, meskipun beberapa hambatan kampanye mungkin memaksa Kambisus untuk mundur. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa Akhemeniyah memanfaatkan benteng Dorginarti (selatan Buhen) sepanjang sejarah mereka.[14]

Kebijakan

Agama

Patung Apis

Menurut sejarawan kuno, pemerintahan Kambisus di Mesir ditandai dengan kebrutalan, penjarahan kuil, penghinaan dewa lokal, dan penodaan makam kerajaan.[3] Sejarawan seperti Herodotos menekankan pada dugaan pembunuhan Kambisus atas banteng suci Mesir Apis.[3][15] Namun, tidak ada penjarahan terhadap kuil yang dilaporkan oleh sumber Mesir kontemporer.[3] Selain itu, Kambisus dikatakan telah memerintahkan penguburan Apis di sarkofagus.[3][16] Penerus Apis mati pada 518 SM, empat tahun setelah Kambisus meninggal.[3]

Epitaf Apis yang dikebumikan pada 524 SM menyatakan bahwa Kambisus membuat monumen untuk Apis-Osiris dan ikut serta dalam upacara pelestarian dan penguburannya, dengan demikian menyanggah dugaan pembunuhan Kambisus terhadap Apis, dan menurut Briant, membuktikan bahwa Herodotos menuliskan laporan palsu.[15] Sumber serupa lainnya juga menyebutkan perlakuan hati-hati Kambisus terhadap budaya dan agama Mesir.[16]Menurut Kronik Demotik Mesir, Kambisus menurunkan pendapatan besar yang diterima kuil Mesir dari firaun Mesir. Hanya tiga kuil utama yang diberi izin untuk mempertahankan semua haknya.[3] Hal ini menyebabkan para pendeta Mesir kehilangan hak untuk menyebarkan cerita palsu tentang Kambisus.[3][17] Masalah dengan kuil berasal dari firaun sebelumnya, yang juga mencoba untuk mengurangi kewenangan ekonomi kuil. Masalah ini akan terus berlanjut sepanjang sejarah Mesir kuno.[18] Seperti Koresy di Babilonia, Kambisus mengizinkan bangsawan Mesir untuk mempertahankan kekuasaan mereka.[16]

Administrasi

Peta wilayah Kekaisaran Akhemeniyah di bawah beberapa penguasa. Keterangan dalam bahasa Inggris.

Meskipun sistem perpajakan telah ada pada masa pemerintahan Koresy dan Kambisus, itu bukanlah sistem yang sistematis, dan dengan demikian rakyat diwajibkan untuk memberikan hadiah, atau membayar pajak.[19] Seperti di bawah kepemimpinan ayahnya, para satrap Kambisus semuanya adalah orang Persia: Gubaru di Babilonia-Trans-Eufrat, Aryavanda di Mesir, Arvita di Sardis, Mitrobates di Daskileion, Dadarsi di Baktria, dan Vivana di Harauvati (Arachosia). Demikian pula, bendahara kekaisaran di Babilonia, Mithradata, juga berasal dari keluarga Persia. Memang, rombongan Kambisus di Mesir hanya terdiri dari orang-orang Persia.[20] Yang paling menonjol dari orang Persia ini adalah kerabat raja itu sendiri, seperti sepupunya Darius, yang menduduki jabatan tinggi di bawah Koresy dan Kambisus, melayani sebagai pembawa tombak di bawah pemerintahannya.[21] Ayah Darius, Histaspa, menjabat sebagai gubernur Parthia dan Varkana, atau setidaknya memegang peran penting di sana. Kantor penting yang berpusat di sekitar raja juga ditempati oleh orang-orang Persia, seperti dalam kasus Prexaspes yang menjabat sebagai "pembawa pesan" dari Kambisus, dan Sisamnes, hakim kerajaan yang kemudian dihukum mati oleh Kambisus.[20]

Pribadi

Menurut Herodotos, Kambisus diberi label "lalim" oleh pihak Persia karena "setengah gila, kejam, dan kurang ajar". Namun, ini adalah bagian dari propaganda Persia dan Mesir yang digunakan untuk melawan Kambises lantaran kecenderungannya untuk penguatan kewenangannya sendiri, sehingga bangsawan suku Persia bersikap bermusuhan terhadapnya.[3]

Menurut Herodotos, Kambisus diduga menikah dengan dua saudarinya, Atosa dan Roxane.[3][22] Ini dipandang sebagai tindakan ilegal. Namun, Herodotos sendiri juga menyatakan bahwa Kambisus menikahi putri Utana (Otanes), Phaidyme, sementara Ktesias menyebut Roxane sebagai istri Kambisus, tetapi dia tidak disebutkan sebagai saudarinya.[22] Di Akhemeniyah Persia, perkawinan antar anggota keluarga, seperti saudara tiri, keponakan, dan sepupu terjadi, tetapi hal itu tidak dipandang sebagai inses. Sumber Yunani menyatakan bahwa diduga pernikahan antar saudara atau ayah dan anak terjadi di dalam keluarga kerajaan, tetapi tetap bermasalah untuk mengukur keakuratannya.

Dakwaan pada Kambisus melakukan inses disebutkan sebagai bagian untuk menunjukkan "kegilaan dan kesombongan"-nya. Semua laporan ini berasal dari sumber Mesir yang sama yang menentang Kambisus, dan beberapa "kejahatan" ini, seperti pembunuhan banteng Apis, telah dipastikan palsu, sehingga laporan tentang tindakan inses Kambisus menjadi dipertanyakan kebenarannya.[22]

Kematian

Pada musim semi 522 SM, Kambisus segera meninggalkan Mesir untuk menghadapi pemberontakan di Persia. [23] Sebelum meninggalkan negara itu, dia menunjuk Aryavanda sebagai satrap atas Mesir.

Namun Kambises meninggal tak lama kemudian dalam keadaan yang diperdebatkan. Secara umum, ketika Kambises sedang dalam perjalanan di Syria (Eber-Nari), dia menerima luka di paha, yang segera terkena gangren. [23] Kambisus meninggal tiga pekan kemudian (pada bulan Juli) di sebuah lokasi bernama Agbatana, yang kemungkinan besar adalah kota modern Hama. Ia meninggal tanpa anak[3] dan takhta Iran diwariskan oleh adik laki-lakinya, Bardiya.[23] Herodotos dan Ktesias menganggap kematiannya disebabkan oleh kecelakaan. Ktesias menulis bahwa Kambises putus asa karena kehilangan anggota keluarga sehingga menikam dirinya di paha saat bekerja dengan sebatang kayu dan meninggal sebelas hari kemudian karena luka itu. Herodotos menyebutkan bahwa saat menunggang kudanya, ujung sarung Kambises patah sehingga pedangnya menembus pahanya. Beberapa sejarawan modern menduga bahwa Kambisus dibunuh, baik oleh Darius sebagai langkah pertama untuk merebut kekaisaran untuk dirinya sendiri, atau oleh pendukung Bardiya.[24]

Pada saat kematian Kambisus, Kekaisaran Akhemeniyah lebih kuat dari sebelumnya, menjangkau dari Kirenaika (Libya timur) ke Hindu Kusy, dan dari Sungai Syr Darya ke Teluk Persia.[25]

Rujukan

  1. ^ Akbarzadeh, D. (2006). The Behistun Inscriptions (Old Persian Texts) (dalam bahasa Persia). Khaneye-Farhikhtagan-e Honarhaye Sonati. hlm. 59. ISBN 964-8499-05-5. 
  2. ^ Kent, Ronald Grubb (1384 kalender Iran (AP)). Old Persian: Grammar, Text, Glossary (dalam bahasa Persia). diterjemahkan ke dalam bahasa Persia oleh S. Oryan. hlm. 395. ISBN 964-421-045-X. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Dandamayev 1990, hlm. 726–729.
  4. ^ Dandamayev 1993, hlm. 516–521.
  5. ^ Briant 2002, hlm. 519.
  6. ^ a b c Briant 2002, hlm. 50.
  7. ^ a b c d Briant 2002, hlm. 51.
  8. ^ Briant 2002, hlm. 49, 51.
  9. ^ a b Briant 2002, hlm. 52.
  10. ^ a b Briant 2002, hlm. 53.
  11. ^ Briant 2002, hlm. 53–54.
  12. ^ a b c d Briant 2002, hlm. 54.
  13. ^ Briant 2002, hlm. 54-55.
  14. ^ a b c Briant 2002, hlm. 55.
  15. ^ a b Briant 2002, hlm. 57.
  16. ^ a b c Llewellyn-Jones 2017, hlm. 69.
  17. ^ Llewellyn-Jones 2017, hlm. 68.
  18. ^ Briant 2002, hlm. 60.
  19. ^ Dandamayev 2000.
  20. ^ a b Briant 2002, hlm. 82.
  21. ^ Briant 2002, hlm. 82, 771.
  22. ^ a b c Brosius 2000.
  23. ^ Briant 2002, hlm. 102.
  24. ^ Van De Mieroop 2003, hlm. 336.
  25. ^ Briant 2002, hlm. 62.

Daftar pustaka

Pranala luar

Kambisus II
Lahir:  ?? Meninggal: 522 SM
Didahului oleh:
Koresy Agung
Raja Diraja Iran
530 – Juli 522 SM
Diteruskan oleh:
Bardiya
Didahului oleh:
Psamtik III
Firaun Mesir
525 – Juli 522 SM

Read other articles:

Friedrich Pein (20 Oktober 1915 – 14 Februari 1975) adalah seorang penembak runduk Jerman kelahiran Austria. Ia merupakan salah satu dari dua penembak runduk yang telah dianugerahi penghargaan bergengsi Ritterkreuz (Knight's Cross of the Iron Cross).[1] Penembak runduk lainnya yang memperolehnya adalah Matthias Hetzenauer. Penembak runduk Jerman terkenal lainnya, Josef Allerberger juga mengklaim dirinya telah menerima Ritterkreuz, tetapi tidak ada catatan resmi tentang ha…

Laura Vicuña Laura del Carmen Vicuña Pino (5 April 1891 – 22 Januari 1904) adalah seorang kanak-kanak asal Chili yang dibeatifikasi oleh Gereja Katolik Roma. Dia adalah pelindung korban pelecehan, setelah dirinya mengalami pelecehan fisik. Biografi Ia lahir pada 5 April 1891, di Santiago, Chili, dari pasangan Joseph Domenico dan Mercedes Pino. Keluarga Vicuña adalah bangsawan Chili. Ayahnya bertugas dalam dinas militer dan ibu yang bekerja di rumah. Terpaksa keluar dari Santia…

Cari artikel bahasa  Cari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)  Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka Halaman bahasa acak Bahasa Sarikoli tujik ziv Dituturkan diRepublik Rakyat TiongkokPenutur16,000 (2000)[1] Rumpun bahasaIndo-Eropa Indo-IranIranTimurShugni–YazgulamiShughnaniSarikoli Sistem penulisanArabKode bahasaISO 639-3srhGlottologsari1246[2]Linguasfer58-ABD-eb Status konservasi Punah EXSingkatan dari Extinct (Punah)Terancam CRSingkat…

BMW E6Descrizione generaleCostruttore  BMW Tipo principaleBerlina Produzionedal 1971 al 1974 Sostituisce laBMW 1600 GT Sostituita daBMW Serie 3 Compact Esemplari prodotti30.206[1] Altre caratteristicheDimensioni e massaLunghezza4110 mm Larghezza1590 mm Altezza1380 mm Passo2500 mm Massa1030-1050 kg AltroAssemblaggioMonaco di Baviera (D) Altre antenateGlas 1304 CL Stessa famigliaBMW Neue KlasseBMW Serie 02 Auto similiFord CapriVolvo 1800 ES La BMW E6 (sig…

1972 studio album by Uriah HeepThe Magician's BirthdayCover art by Roger DeanStudio album by Uriah HeepReleasedNovember 1972RecordedSeptember–October 1972StudioLansdowne (London)GenreHard rockprogressive rockheavy metalLength37:34LabelBronzeProducerGerry BronUriah Heep chronology Demons and Wizards(1972) The Magician's Birthday(1972) Sweet Freedom(1973) Singles from The Magician's Birthday Spider Woman / SunriseReleased: December 1972 (EU and Japan)[1] Sweet LorraineReleased: J…

Joko WidodoPotret resmi, 2019 Presiden Indonesia ke-7PetahanaMulai menjabat 20 Oktober 2014 (2014-10-20)Wakil Presiden Jusuf Kalla (2014–2019) Ma'ruf Amin (sejak 2019) PendahuluSusilo Bambang YudhoyonoPenggantiPetahana Gubernur Jakarta ke-14Masa jabatan15 Oktober 2012 (2012-10-15) – 16 Oktober 2014 (2014-10-16)Wakil GubernurBasuki Tjahaja Purnama Pendahulu Fauzi Bowo Fadjar Panjaitan (Plt.)[1] PenggantiBasuki Tjahaja PurnamaWali Kota Surakarta …

Begonia rubricaulis Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae (tanpa takson): Angiospermae (tanpa takson): Eudicots Ordo: Cucurbitales Famili: Begoniaceae Genus: Begonia Spesies: Begonia rubricaulis Nama binomial Begonia rubricaulisHook. Begonia rubricaulis adalah spesies tumbuhan yang tergolong ke dalam famili Begoniaceae. Spesies ini juga merupakan bagian dari ordo Cucurbitales. Spesies Begonia rubricaulis sendiri merupakan bagian dari genus Begonia.[1] Nama ilmiah dari spesies ini pertama …

Strategic dialogue between Australia, India, Japan, and the United States Quadrilateral Security DialogueAustralia, India, Japan and the United States are highlighted in blue. Former Prime Minister Shinzo Abe intended for the Quadrilateral to establish an Asian Arc of Democracy.AbbreviationQuadEstablished2007 (1st time); lasted until 20082017 (re-established after negotiations in November)TypeInter-governmental security forum[1][2]Region Indo-PacificMembers States in the Dialogue…

Census-designated place in Vermont, United StatesSouth Royalton, VermontCensus-designated placeLocation in Windsor County and the state of Vermont.Coordinates: 43°49′13″N 72°31′16″W / 43.82028°N 72.52111°W / 43.82028; -72.52111CountryUnited StatesStateVermontCountyWindsorArea • Total1.2 sq mi (3.1 km2) • Land1.1 sq mi (2.9 km2) • Water0.08 sq mi (0.2 km2)Elevation490 ft (150&…

Pour les articles homonymes, voir Chapman et Catt. Carrie Chapman CattCarrie Chapman Catt en 1914.BiographieNaissance 9 janvier 1859RiponDécès 9 mars 1947 (à 88 ans)New RochelleSépulture Cimetière de WoodlawnNom de naissance Carrie Clinton LaneNationalité américaineFormation Université d'État de l'IowaActivités Journaliste, militante pour les droits des femmes, écrivaine, militante pour la paix, femme politique, suffragisteAutres informationsParti politique Commonwealth Land Part…

Questa voce sull'argomento calciatori italiani è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Alvaro Lasi Nazionalità  Italia Calcio Ruolo Attaccante Termine carriera 1954 Carriera Squadre di club1 193?-1940 Sangiovannese? (?)1946-1950 Brindisi51+ (3+)1950-1954 Carbosarda21+ (2+) 1 I due numeri indicano le presenze e le reti segnate, per le sole partite di campionato.Il simbolo → in…

Men's 100 metresat the Games of the IX OlympiadGeorg Lammers, Percy Williams and Jack LondonVenueOlympic StadiumAmsterdam, NetherlandsDates29 July 1928 (heats, quarterfinals)30 July 1928 (semifinals, final)Competitors76 from 32 nationsWinning time10.8 secondsMedalists Percy Williams  Canada Jack London  Great Britain Georg Lammers  Germany← 19241932 → Athletics at the1928 Summer OlympicsTrack events100 mmenwomen200 mmen400 mmen800 mmenwomen1500 mmen…

Artikel ini bukan mengenai Jalan tol. Jalan bebas hambatan di Amerika Serikat. Jalan bebas hambatan (Inggris: Freeway atau Highway) adalah jalan raya yang dibelah oleh median jalan atau pemisah jalan dan merupakan jalan dengan akses terbatas. Umumnya jalan bebas hambatan dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas ataupun untuk mempersingkat jarak dari satu tempat ke tempat lain. Di Indonesia, istilah jalan bebas hambatan sering digunakan secara bergantian dengan jalan tol, karena jalan bebas…

Peta infrastruktur dan tata guna lahan di Komune Fays.  = Kawasan perkotaan  = Lahan subur  = Padang rumput  = Lahan pertanaman campuran  = Hutan  = Vegetasi perdu  = Lahan basah  = Anak sungaiFays, Vosges merupakan sebuah komune di departemen Vosges yang terletak pada sebelah timur laut Prancis. Lihat pula Komune di departemen Vosges Referensi INSEE Diarsipkan 2007-11-24 di Wayback Machine. lbsKomune di departemen Vosges Les Ableuvenettes Ahéville Aingev…

Legality of marijuana in Nevada 2016 Question 2 results by county. Counties shaded in darker blue indicate higher support. Counties shaded in darker yellow indicate stronger opposition. Part of a series onCannabis ArtsCulture 420 (chan) Books Magu (deity) Names Religion Judaism Latter-day Saints Sikhism Smoke-in Spiritual use Sports Stoner film Stoner rock Terms Chemistry Cannabinoid receptors Cannabinoid receptor type 1 Cannabinoid receptor type 2 Cannabinoids 2-AG 2-AGE, Noladin ether AEA CBC …

Bilateral relationsBrazil-Japan relations Brazil Japan Brazil–Japan relations (日伯関係, Nippaku kankei) are the current and historical international relations between Brazil and Japan. The diplomatic relations were officially established on 5 November 1895 with the Treaty of Friendship, Commerce and Navigation signed in Paris.[1] Early relations were dominated by the Japanese immigration issues. The total number of Japanese immigrants reached 190,000 in the pre-World War II period…

هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (يناير 2021)Learn how and when to remove this message مارسيلو لوسيرو معلومات شخصية الميلاد 10 فبراير 1980 (44 سنة)[1]  مركز اللعب لاعب وسط  الجنسية تشيلي  تعديل مصدري - تعديل   مارسيل…

 本表是動態列表,或許永遠不會完結。歡迎您參考可靠來源來查漏補缺。 潛伏於中華民國國軍中的中共間諜列表收錄根據公開資料來源,曾潛伏於中華民國國軍、被中國共產黨聲稱或承認,或者遭中華民國政府調查審判,為中華人民共和國和中國人民解放軍進行間諜行為的人物。以下列表以現今可查知時間為準,正確的間諜活動或洩漏機密時間可能早於或晚於以下所歸類…

Citroën H VanInformasiProdusenCitroënMasa produksi1947–1981PerakitanPrancis: ParisSpanyol: Vigo (Centro de Vigo)Bodi & rangkaKelasLight commercial vehicle (M)Bentuk kerangka4-pintu panel vanTata letakFF layoutKronologiPendahuluCitroën TUBPenerusCitroën C25Citroën C35 Citroën H Van adalah panel van (truk ringan) yang diproduksi oleh produsen mobil Prancis Citroën antara tahun 1947 dan 1981.[1] Ini dikembangkan sebagai van sederhana yang digerakkan roda depan setelah Pera…

1933 U.S. Congress joint resolution to repeal the 18th Amendment and end Prohibition Joint Resolution Proposing the Twenty-First Amendment to the United States ConstitutionNicknamesBlaine ActEnacted bythe 72nd United States CongressEffectiveFebruary 20, 1933CodificationActs repealedEighteenth Amendment to the United States ConstitutionLegislative historyIntroduced in the Senate as S.J.Res. 211 by John J. Blaine (R-WI) on December 6, 1932Committee consideration by JudiciaryPassed the Senate …

Kembali kehalaman sebelumnya