Kampung Tirang adalah delta seluas 13.581 meter persegi di tengah muara yang berlokasi di pesisir utara Kota Tegal, Jawa Tengah. Kampung ini dikenal luas setelah dijadikan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk film Turah yang memenangi beberapa penghargaan dalam festival film berskala internasional. Kampung ini sempat terisolasi selama berpuluh-puluh tahun dari keramaian dan perhatian pemerintah setempat dengan tidak adanya aliran listrik yang menerangi penduduk setempat yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan.[1][2][3]
Latar belakang dan pengembangan
Kampung Tirang terletak di sebelah barat Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah. Delta seluas 13.581 meter persegi, ini dihuni oleh warga yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan tradisional. Kampung Tirang menjadi dikenal luas setelah dijadikan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk film Turah. Film yang disutradarai oleh Wicaksono Wisnu Legowo dengan produser Ifa Isfansyah dan didukung oleh Yono Daryono, ini berhasil memenangi beberapa penghargaan melalui perhelatan festival film berskala internasional.
Pada tahun 2015, pemerintah mencanangkan Kampung Tirang sebagai proyek percontohan kampung nelayan dengan melibatkan akademikus dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta didukung suntikan dana tanggung jawab sosial (CSR) salah satu BUMN. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain melakukan penataan kampung nelayan di Pulau Tirang seluas 35 hektare dan pembangunan rumah susun nelayan di Tegalsari seluas 13.581 meter persegi dengan dana dari CSR BUMN.
Untuk mewujudkan kedua rencana tersebut, Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) Khusus Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia menerjunkan personel bersama tim Pusat Kajian Permukiman dan Perumahan (Pusperkim) UGM yang dipimpin Prof Budi Prayitno, juga Ikatan Arsitek Indonesia. Mereka melakukan survey lokasi di Kampung Tirang seluas 15 hektare di Tegalsari.
Sesuai proposal yang diajukan oleh Dinas Permukiman dan Tata Ruang Pemerintah Kota Tegal, untuk pilot project Kampung Deret Nelayan dalam tahap awal dibangun 12 unit dengan dua dermaga. Dengan konstruksi struktur utama beton berbentuk panggung, dilengkapi fasilitas parkir kapal nelayan, jalan konstruksi panggung dengan dilengkapi gerbang kampung deret nelayan sebagai pintu masuk dan lampu penerangan tenaga surya. Nantinya, para nelayan dapat menjual hasil laut segar maupun yang sudah dimasak kepada masyarakat maupun wisatawan yang datang. Sehingga diharapkan dapat menjadi ikon baru dan sebagai destinasi wisata di Kota Tegal.
Lihat pula
Referensi