Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kapal penjelajah Jepang Tama

Tama dalam Kampanye Kepulauan Aleut, 1942.
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Tama
Asal nama Sungai Tama
Dipesan 1917 (Tahun Fiskal)
Pembangun Mitsubishi Heavy Industries
Biaya 6.915.078 JPY
Pasang lunas 10 Agustus 1918
Diluncurkan 10 Februari 1920
Mulai berlayar 29 Januari 1921
Dicoret 20 Desember 1944
Nasib Tenggelam oleh USS Jallao di timur laut Luzon pada 21°23′N 127°19′E / 21.383°N 127.317°E / 21.383; 127.317, 25 Oktober 1944
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal penjelajah kelas-Kuma
Berat benaman 5.100 ton panjang (5.200 t) (standar)
Panjang 152,4 m (500 ft)
Lebar 14,2 m (47 ft)
Sarat air 4,8 m (16 ft)
Tenaga 90.000 shp (67.000 kW)
Pendorong
Kecepatan 36 kn (67 km/h; 41 mph)
Jangkauan 5.000 nmi (9.300 km; 5.800 mi) pada 14 kn (26 km/h; 16 mph)
Awak kapal 450
Senjata
Pelindung
  • Sabuk: 64 mm (3 in)
  • Geladak: 29 mm (1 in)
  • Pesawat yang
    diangkut
    1 × pesawat apung
    Fasilitas penerbangan 1 × Katapel pesawat terbang

    Tama (多摩) adalah kapal penjelajah ringan milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang pernah bertempur dalam Perang Dunia II. Dia merupakan kapal kedua dari 5 kapal penjelajah kelas Kuma.

    Konstruksi

    Ia dipesan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1917 kepada Mitsubishi di Nagasaki, dibangun pada 20 Agustus 1918, diluncurkan pada 10 Februari 1920 dan selesai pada 29 Januari 1921.

    Masa dinas

    Dengan kamuflase artika-nya, Tama pernah berpartispasi dalam Kampanye Kepulauan Aleut dan Pertempuran Kepulauan Komandorski (dimana dalam Pertempuran tersebut, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang mengalami kekalahan yang pahit) dan menghabiskan waktunya berpatroli laut utara dalam awal Perang Pasifik.

    Lalu, ia berubah menjadi transport cepat dan berbagai sorti menuju Rabaul dan sekitar Kepulauan Solomon. Setelah disesuaikan di Jepang pada akhir 1943, ia menetap di lautan Jepang, hingga suatu hari ia ditugaskan ke Filipina pada Oktober 1944. Pada kala itu, ia naik pangkat, dari member Divisi Penjelajah ke-21, Armada ke-5 menjadi kapal bendera dari Skuadron Perusak ke-11, dalam Armada Gabungan.

    Nasib

    Pertempuran terakhirnya terjadi dalam Pertempuran Teluk Leyte. Ia diserang oleh pesawat pembom torpedo TBM Avenger dari VT-21 Belleau Wood dan VT-51 San Jacinto, dimana Torpedo Mark 13-nya mengenai ruang pendidih milik Tama nomor 2. Pasca diperbaiki, ia mundur dan awalnya akan dikawal oleh penjelajah ringan Isuzu, namun Isuzu justru ditugaskan mengawal kapal induk ringan Chiyoda yang rusak berat.

    Lalu perusak Shimotsuki juga awalnya mau mengawal dia, ironis ia justru harus mengawal kapal induk ringan Zuihō yang hancur, sehingga Tama harus berjuang sendirian kembali ke Okinawa.

    Dan ironisnya, keberuntungannya habis kala kapal selam USS Jallao menjemput ajal Tama dengan 3 torpedo, membelah Tama menjadi 2 bagian dan karam dengan seluruh krunya tewas tak bersisa.

    Tama dihapus dari daftar angkatan laut pada 20 Desember 1944.

    Referensi

    Pranala luar

    Kembali kehalaman sebelumnya