Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kapal tempur Jepang Hiei

Rancangan desain Hiei
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Hiei
Asal nama Gunung Hiei
Dipesan 1911
Pembangun Yokosuka Naval Arsenal
Pasang lunas 4 November 1911
Diluncurkan 21 November 1912
Mulai berlayar 4 Agustus 1914
Nasib Tenggelam pada November 14, 1942
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal tempur kelas-Kongō
Berat benaman 36.600 ton panjang (37.187 t)[1]
Panjang 222 m (728 ft 4 in)[1]
Lebar 31 m (101 ft 8 in)[1]
Daya muat 9,7 m (31 ft 10 in)[1]
Pendorong Turbin uap 4 poros
Kecepatan 30 knot (35 mph; 56 km/h)[1]
Jangkauan 10.000 nmi (19.000 km) pada 14 kn (26 km/h)[1]
Awak kapal 1360 orang
Senjata

Saat jadi:

Setelah tahun 1935:

Pelindung
  • Sabuk:
    • 203 mm (8 in) (tengah)
    • 76 mm (3 in) (ujung)
  • Geladak: 69,85 mm (2,75 in)
  • Sekat:
    • 127 hingga 228,6 mm (5 hingga 9 in) (depan)
    • 152 hingga 203 mm (6 hingga 8 in) (belakang)
  • Turet senjata: 228,6 mm (9 in)
  • Menara pengawas: 254 mm (10 in)
  • Hiei (比叡) adalah sebuah kapal tempur dari Angkatan Laut Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Dirancang oleh arsitek angkatan laut Inggris George Thurston, Hiei merupakan kapal kedua yang diluncurkan dari kapal tempur kelas-Kongō.[2] Ia merupakan salah satu kapal angkatan laut yang paling bersenjata saat dibuat. Mulai dibuat pada tahun 1911 di Yokosuka Naval Arsenal dengan menggunakan bahan yang sebagian besar dibuat dari Inggris.[1][3] Hiei secara resmi bertugas pada tahun 1914.[1]

    Perang Dunia 1

    Hiei berpatroli di lepas pantai Tiongkok pada beberapa kesempatan selama Perang Dunia I, dan membantu dengan upaya penyelamatan setelah Gempa bumi besar Kanto 1923.[3] Mulai tahun 1929, Hiei dikonversi menjadi kapal pelatihan meriam untuk menghindari bekas konflik, di bawah persyaratan dari Pakta Angkatan Laut Washington.[4] Hiei bertugas sebagai kapal transportasi Kaisar Hirohito di pertengahan 1930-an. Mulai tahun 1937, kapal ini menjalani rekonstruksi skala penuh dengan dibangun kembali suprastrukturnya. Antara lain dengan meningkatkan pembangkit tenaga, dan dilengkapi dengan katapel peluncuran untuk pesawat amfibi.[3] Sekarang Ia cukup cepat untuk mengawal armada kapal induk Jepang, Hiei telah direklasifikasi sebagai kapal tempur cepat.[5]

    Perang Dunia 2

    Pada malam masuknya Amerika Serikat ke dalam Perang Dunia II, kapal ini berlayar sebagai bagian dari Wakil Laksamana Armada Gabungan Chuichi Nagumo, mengawal enam operator yang menyerang Pearl Harbor pada 7 Desember 1941.[3] Sebagai bagian dari Divisi Kapal Tempur Ketiga, Hiei berpartisipasi dalam banyak operasi awal Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1942, memberikan dukungan untuk invasi Hindia Belanda (sekarang Indonesia) serta Samudra Hindia pada April 1942. Selama Pertempuran Midway, Hiei berlayar sebagai Angkatan Invasi di bawah Laksamana Nobutake Kondō, sebelum didistribusikan ke Kepulauan Solomon selama Pertempuran Guadalkanal. Kapal ini dikawal pasukan kapal induk. Selama pertempuran Solomon Timur dan Kepulauan Santa Cruz, sebelumnya berlayar sebagai bagian dari pasukan pengeboman di bawah Laksamana Kondō selama Pertempuran Laut Guadalkanal.[6]

    Pada malam 13 November 1942, Hiei terlibat pertempuran dengan kapal penjelajah dan kapal perusak Amerika Serikat bersama kapal adiknya, Kirishima. Setelah menimbulkan kerusakan berat pada kapal penjelajah dan kapal perusak Amerika, Hiei lumpuh oleh kapal musuh. Ia mengalami serangan udara terus menerus,[3] sehingga tenggelam pada malam 14 November 1942.[3] Ia pun dicoret dari daftar angkatan laut pada 20 Desember 1942.[3]

    Penemuan bangkai

    Pada 6 Februari 2019, kapal eksplorasi RV Petrel milik Paul Allen menemukan bangkai Hiei. Menurut Petrel, badan utama Hiei terbaring atas ke bawah di kedalaman 900 meter pada barat laut Pulau Savo, Kepulauan Solomon.[7]

    Referensi

    1. ^ a b c d e f g h Gardiner and Gray (1984), hal. 234
    2. ^ "Combined Fleet – Kongo-class battlecruiser". Parshall, Jon; Bob Hackett, Sander Kingsepp, & Allyn Nevitt. Diakses tanggal 11 February 2009. 
    3. ^ a b c d e f g "Combined Fleet – tabular history of Hiei". Parshall, Jon; Bob Hackett, Sander Kingsepp, & Allyn Nevitt. Diakses tanggal 25 July 2010. 
    4. ^ Jackson (2000), hal. 67
    5. ^ Willmott (2002), hal. 35
    6. ^ Schom (2004), hal. 414
    7. ^ "RV Petrel". www.facebook.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-07. 

    Daftar pustaka

    • Breyer, Siegfried (1973). Battleships and battle cruisers, 1905–1970. Garden City, New York: Doubleday. OCLC 702840.
    • Frank, Richard (1990). Guadalcanal: The Definitive Account of the Landmark Battle. New York: Random House. ISBN 0-394-58875-4.
    • Gardiner, Robert; Gray, Randal, eds. (1984). Conway's All the World's Fighting Ships: 1906–1921. Annapolis: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-907-3.
    • Gardiner, Robert; Gray, Randal, eds. (1984). Conway's All the World's Fighting Ships: 1906–1921. Annapolis: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-907-3.
    • jackson, Robert (editor) (2008). 101 Great Warships. London. Amber Books. ISBN 978-1-905704-72-9
    • Jackson, Robert (2000). The World's Great Battleships. Brown Books. ISBN 1-897884-60-5
    • McCurtie, Francis (1989) [1945]. Jane's Fighting Ships of World War II. London: Bracken Books. ISBN 1-85170-194-X
    • McLaughlin, Stephen (2003). Russian & Soviet Battleships. Annapolis, MD: Naval Institute Press. ISBN 1-55750-481-4.
    • McLaughlin, Stephen (2003). Russian & Soviet Battleships. Annapolis, MD: Naval Institute Press. ISBN 1-55750-481-4.
    • Stille, Cdr Mark (2008). Imperial Japanese Navy Battleship 1941–1945. Oxford: Osprey Publishing. ISBN 978-1-84603-280-6
    • Whitley, M. J. (1998). Battleships of World War Two: An International Encyclopedia. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 1-55750-184-X
    Kembali kehalaman sebelumnya