Gereja dan misi parokiCalapan didirikan pada tahun 1679 oleh pastor Diego de la Madre de Dios, sebuah Augustinian Recollect. Di bawah de la Madre de Dios, gereja dibentengi dengan tembok batu. Karena seringnya penggerebekan Moro di pulau, dua menara pengawal dan dua puluh meriam juga dipasang di gereja dan sekitarnya. Dalam serangan Moro lainnya pada tanggal 23 Oktober 1754, Andres de Jesus y Maria, yang saat itu menjadi pastor parokiCalapan, dan banyak orang yang mengungsi di gereja, disandera dan dibawa ke Mindanao. Pada bulan Agustus 1881, gereja tersebut dibakar, dan dibangun kembali pada tahun 1887. Kaum revolusioner pada tahun 1898 sebelum Perang Filipina-Amerika menduduki gereja tersebut. Pada tahun 1936, Prefektur Apostolik Mindoro, yang saat itu terdiri dari provinsi-provinsi yang sekarang bernama Oriental Mindoro, Mindoro Barat dan Romblon, dipecah dari wilayah Keuskupan Jaro dan Lipa. Menjelang akhir Perang Dunia II pada tahun 1945, gereja kali ini diduduki oleh Amerika dan diserahkan kepada Filipina pada tahun yang sama. Pada tahun 1951, prefektur apostolik diangkat menjadi Vikariat Apostolik Calapan. Pada tahun 1962, katedral yang sekarang selesai dibangun. Vikariat Calapan kemudian kehilangan wilayahnya untuk mendirikan Keuskupan Romblon pada tahun 1974 dan Vikariat Apostolik San Jose di Mindoro pada tahun 1983.[1][3][4]
Galeri
Pintu masuk samping katedral dan area parkir
Tampilan jarak dekat dari fitur gaya blok angin pada fasad dan menara lonceng