Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kebebasan kognitif

Kebebasan kognitif atau "hak untuk menentukan nasib sendiri secara mental", adalah kebebasan individu untuk mengontrol proses mental, kognisi, dan kesadaran diri mereka sendiri. Konsep ini telah menjadi bahan perdebatan sebagai perpanjangan dari prinsip yang mendasarinya, yaitu hak atas kebebasan berpikir.[1][2][3] Meskipun konsep ini relatif baru diperkenalkan, banyak ahli teori melihat kebebasan kognitif sebagai konsep yang semakin penting karena kemajuan teknologi dalam neurosains memungkinkan kemampuan yang terus berkembang untuk secara langsung memengaruhi kesadaran.[4] Kebebasan kognitif bukanlah hak yang diakui dalam perjanjian hak asasi manusia internasional mana pun, tetapi telah memperoleh tingkat pengakuan yang terbatas di Amerika Serikat, dan dianggap sebagai prinsip yang mendasari sejumlah hak yang diakui.[5]

Ringkasan

Istilah "kebebasan kognitif" diciptakan oleh ahli neuroetika Dr. Wrye Sententia dan ahli teori hukum sekaligus pengacara Richard Glen Boire yang merupakan pendiri dan direktur lembaga nirlaba Center for Cognitive Liberty and Ethics (CCLE).[6] Sententia dan Boire menjelaskan kebebasan kognitif sebagai "hak setiap individu untuk berpikir secara mandiri dan otonom, untuk menggunakan segenap daya dari pikirannya, dan untuk terlibat dalam berbagai mode pemikiran."[1]

Sententia dan Boire memahami konsep kebebasan kognitif sebagai tanggapan terhadap peningkatan kemampuan teknologi yang dapat memantau dan memanipulasi fungsi kognitif, dan peningkatan dalam kebutuhan untuk memastikan otonomi kognitif dan privasi individu.[7] Sententia membagi penerapan praktis kebebasan kognitif menjadi dua prinsip:

  1. Selama perilakunya tidak membahayakan orang lain, individu tidak boleh dipaksa untuk menggunakan teknologi yang dapat berinteraksi langsung dengan otak pengguna atau dipaksa untuk menggunakan obat psikoaktif tertentu.
  2. Selama mereka tidak kemudian terlibat dalam perilaku yang merugikan orang lain, individu tidak boleh dilarang, atau dijatuhi hukuman tindak kriminal karena menggunakan obat dan teknologi baru yang meningkatkan pikiran.[8]

Kedua aspek dari kebebasan kognitif ini mengingatkan pada "Dua Perintah untuk Zaman Molekuler" Timothy Leary dalam bukunya pada tahun 1968 yang berjudul The Politics of Ecstasy:

  1. Jangan mengubah kesadaran sesama manusia
  2. Jangan menghalangi sesama manusia untuk mengubah kesadarannya sendiri.[9]

Oleh sebab itu, para pendukung kebebasan kognitif berusaha untuk memaksakan kewajiban negatif dan positif pada negara, supaya menahan diri dari campur tangan yang melibatkan proses kognitif individu secara non-konsensual, dan untuk mengizinkan individu menentukan sendiri "alam batin" mereka sendiri dan mengendalikan fungsi mental mereka sendiri.[10]

Kebebasan dari gangguan

Kewajiban pertama, yaitu untuk menahan diri dari campur tangan yang melibatkan proses kognitif individu secara non-konsensual, bertujuan untuk melindungi individu dari proses pengubahan atau pemantauan mental seseorang tanpa persetujuan atau sepengetahuan orang tersebut sehingga nampak seperti "mendirikan tembok pertahanan terhadap gangguan yang tidak diinginkan".[10] Perkembangan yang berjalan pada neuroteknologi seperti stimulasi magnetik transkranial dan elektroensefalografi (atau "sidik jari otak"), dan farmakologi dalam bentuk selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) seperti Nootropika, Modafinil dan obat psikotropika lainnya yang secara berkelanjutan meningkatkan kemampuan untuk memantau dan secara langsung mempengaruhi kognisi manusia.[11][12][13] Sebagai akibatnya, banyak ahli teori yang kemudian menekankan pentingnya mengakui kebebasan kognitif untuk melindungi individu dari negara yang menggunakan teknologi semacam itu untuk mengubah proses mental individu tersebut. Dikatakan bahwa "negara harus dilarang menyerang lingkungan batin seseorang, dari mengakses pikiran mereka, memodulasi emosi mereka atau memanipulasi preferensi pribadi mereka."[14] Kekhawatiran etika secara khusus mengenai penggunaan teknologi ilmu saraf untuk mengganggu atau menyerang otak menciptakan bidang ilmu neuroetika dan neuroprivasi.[15]

Elemen kebebasan kognitif ini diangkat dalam kaitannya dengan sejumlah intervensi yang disetujui negara dalam kognisi individu, dari "pengobatan" psikiatri wajib terhadap kaum homoseksual di AS sebelum tahun 1970-an, hingga pemberian obat-obatan psikotropika non-konsensual kepada warga negara AS tanpa disadari selama Proyek MKUltra CIA, hingga pemberian paksa obat pengubah pikiran pada individu untuk membuat mereka mampu menjalani proses pengadilan secara sah.[16][17] Seorang futuris dan ahli bioetika George Dvorsky yang merupakan ketua Dewan Institute for Ethics and Emerging Technologies telah mengidentifikasi elemen kebebasan kognitif ini sebagai relevansi dengan perdebatan seputar penyembuhan kondisi spektrum autisme.[18] Profesor Fakultas Hukum Universitas Duke Nita A. Farahany juga mengusulkan dasar hukum untuk melindungi kebebasan kognitif sebagai jalan untuk memastikan adanya perlindungan seseorang dari tindakan yang memberatkan diri sendiri dalam proses pengadilan yang tertulis pada Amendemen Kelima Konstitusi AS. Hal ini diperlukan karena meningkatnya kemampuan untuk mengakses ingatan manusia yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk memberatkan terdakwa di pengadilan[19]

Meskipun elemen kebebasan kognitif ini sering didefinisikan sebagai kebebasan individu dari campur tangan negara dengan kognisi manusia, Jan Christoph Bublitz, Reinhard Merkel, dan pakar lain menyarankan bahwa kebebasan kognitif juga harus dapat mencegah entitas lain yang bukan negara untuk mengganggu "alam batin" mental individu.[20][21] Bublitz dan Merkel mengusulkan pengantar tindak pidana baru yang menghukum "intervensi yang sangat mengganggu integritas mental orang lain dengan merusak kontrol mental atau mengeksploitasi kelemahan mental yang sudah ada sebelumnya."[21] Intervensi langsung yang mengurangi atau merusak kapasitas kognitif seperti memori, konsentrasi, dan kemauan; mengubah preferensi, keyakinan, atau perilaku; memancing emosi yang tidak tepat; atau menimbulkan cedera mental yang dapat diidentifikasi secara klinis dinyatakan ilegal secara prima facie dan dapat dituntut pidana.[22] Sententia dan Boire juga telah menyatakan kekhawatirannya bahwa perusahaan dan entitas non-negara lainnya mungkin menggunakan teknologi saraf yang muncul untuk mengubah proses mental individu tanpa persetujuan individu tersebut.[7][20]

Kebebasan menentukan nasib sendiri

Apabila kewajiban pertama berusaha untuk melindungi individu dari campur tangan dengan proses kognitif oleh negara, perusahaan atau individu lain, kewajiban kedua ini berusaha untuk memastikan bahwa individu memiliki kebebasan untuk mengubah atau meningkatkan kesadaran mereka sendiri.[20] Seorang individu yang menikmati aspek kebebasan kognitif ini memiliki kebebasan untuk mengubah proses mental mereka dengan cara apa pun yang mereka inginkan; baik melalui metode tidak langsung seperti meditasi, yoga atau doa; atau melalui intervensi kognitif langsung melalui obat-obatan psikotropika atau neuroteknologi.

Karena obat-obatan psikotropika adalah metode yang ampuh untuk mengubah fungsi kognitif, banyak pendukung kebebasan kognitif juga merupakan pendukung reformasi hukum narkoba; mengklaim bahwa "perang melawan narkoba" sebenarnya adalah "perang melawan kondisi mental".[23] CCLE, serta kelompok advokasi kebebasan kognitif lainnya seperti Cognitive Liberty UK, telah melobi untuk pemeriksaan ulang dan reformasi undang-undang obat terlarang. Salah satu prinsip panduan utama CCLE adalah bahwa: "pemerintah tidak boleh melarang secara pidana peningkatan kognitif atau pengalaman kondisi mental apa pun".[24] Seruan untuk melakukan reformasi pembatasan penggunaan resep obat peningkatan kognitif (juga disebut obat pintar atau nootropika) seperti Prozac, Ritalin dan Adderall juga telah dibuat dengan dasar kebebasan kognitif.[25]

Elemen kebebasan kognitif ini juga sangat penting bagi para pendukung gerakan transhumanis, yang prinsip utamanya adalah peningkatan fungsi mental manusia. Dr Wrye Sententia telah menekankan pentingnya kebebasan kognitif dalam memastikan kebebasan untuk mengejar peningkatan mental manusia, serta kebebasan untuk memilih melawan peningkatan.[26] Sententia berpendapat bahwa pengakuan "hak untuk (dan tidak) mengarahkan, memodifikasi, atau meningkatkan proses berpikir seseorang" sangat penting untuk penerapan secara bebas neuroteknologi yang muncul untuk meningkatkan kognisi manusia; dan bahwa sesuatu di luar konsepsi kebebasan berpikir saat ini diperlukan.[27] Sententia mengklaim bahwa "kekuatan kebebasan kognitif adalah melindungi mereka yang memang ingin mengubah otak mereka, tetapi juga mereka yang tidak".[26]

Hubungan dengan hak asasi manusia yang diakui

Kebebasan kognitif saat ini tidak diakui sebagai hak asasi manusia oleh perjanjian hak asasi manusia internasional mana pun.[10] Sementara kebebasan berpikir diakui oleh Pasal 18 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR), kebebasan berpikir dapat dibedakan dari kebebasan kognitif di mana yang pertama berkaitan dengan melindungi kebebasan individu untuk berpikir apa pun yang mereka inginkan, sedangkan kebebasan kognitif adalah yang terkait dengan perlindungan kebebasan individu untuk berpikir bagaimana pun yang mereka inginkan.[28] Kebebasan kognitif berusaha untuk melindungi hak individu untuk menentukan keadaan pikiran mereka sendiri dan bebas dari kontrol eksternal atas keadaan pikiran mereka, daripada hanya melindungi isi pikiran individu.[29] Telah dikemukakan bahwa kurangnya perlindungan kebebasan kognitif dalam instrumen hak asasi manusia sebelumnya adalah karena relatif kurangnya teknologi yang mampu secara langsung mengganggu otonomi mental pada saat perjanjian inti hak asasi manusia dibuat.[20] Karena pikiran manusia saat itu dianggap kebal terhadap manipulasi, kontrol, atau perubahan langsung, maka dianggap tidak perlu secara tegas melindungi individu dari gangguan mental yang tidak diinginkan.[14] Namun, dengan kemajuan modern dalam ilmu saraf dan dalam mengantisipasi perkembangannya di masa depan, dikatakan bahwa perlindungan tegas semacam itu menjadi semakin diperlukan.[30]

Kebebasan kognitif kemudian dapat dilihat sebagai perpanjangan atau "pembaruan" hak atas kebebasan berpikir seperti yang dipahami secara tradisional.[26] Kebebasan berpikir sekarang harus dipahami termasuk hak untuk menentukan keadaan mentalnya sendiri serta isi pikirannya. Namun, beberapa orang malah berpendapat bahwa kebebasan kognitif sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kerangka hak asasi manusia internasional sebagai prinsip yang mendasari hak atas kebebasan berpikir, berekspresi, dan beragama.[31] Kebebasan untuk berpikir dengan cara apa pun yang dipilih seseorang adalah "prasyarat yang diperlukan untuk kebebasan yang dijamin tersebut." [29] Daniel Waterman dan Casey William Hardison berpendapat bahwa kebebasan kognitif adalah dasar dari Kebebasan Berpikir karena mencakup kemampuan untuk memiliki jenis pengalaman tertentu, termasuk hak untuk mengalami keadaan kesadaran yang berubah atau tidak biasa.[32] Juga dikemukakan bahwa kebebasan kognitif dapat dilihat sebagai bagian dari martabat yang melekat pada manusia sebagaimana diakui oleh Pasal 1 UDHR.[31]

Namun, sebagian besar pendukung kebebasan kognitif setuju bahwa kebebasan kognitif harus secara tegas diakui (pengakuan terpisah dari hak kebebasan berpikir) sebagai hak asasi manusia untuk memberikan perlindungan yang tepat bagi otonomi kognitif individu.[20][33][34]

Pengakuan hukum

Di Amerika Serikat

Richard Glen Boire dari Center for Cognitive Liberty and Ethics mengajukan amicus curiae ke Mahkamah Agung AS dalam kasus Sell v. Amerika Serikat, di mana Mahkamah Agung memeriksa apakah pengadilan memiliki kekuatan untuk membuat perintah untuk memberikan obat antipsikotik secara paksa kepada seseorang yang telah menolak pengobatan tersebut, dengan tujuan tunggal yaitu membuat mereka secara sah dapat diadili.[35][36]

Di Inggris

Dalam kasus R v Hardison, terdakwa yang dijerat dengan delapan tuduhan berdasarkan Undang-Undang Penyalahgunaan Narkoba 1971 (MDA), termasuk produksi DMT dan LSD, mengklaim bahwa kebebasan kognitif dilindungi oleh Pasal 9 Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia.[37] Hardison berpendapat bahwa "kedaulatan individu atas lingkungan dalam diri seseorang merupakan inti dari jalan menuju kebebasan", dan bahwa karena obat-obatan psikotropika adalah metode ampuh untuk mengubah proses mental individu, larangan mereka di bawah MDA bertentangan dengan Pasal 9.[38] Namun pengadilan tidak setuju, menyebut argumen Hardison sebagai "pertahanan portmanteau" dan mengandalkan Konvensi Narkoba PBB serta kasus sebelumnya R v Taylor untuk menolak hak Hardison untuk mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi.[39] Hardison dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara 20 tahun, meskipun ia dibebaskan pada 29 Mei 2013 setelah sembilan tahun penjara.[39]

Kritik

Walau tidak banyak kritik yang dipublikasikan terhadap konsep kebebasan kognitif itu sendiri, reformasi kebijakan narkoba dan konsep peningkatan kemampuan manusia, keduanya terkait erat dengan kebebasan kognitif, tetap menjadi isu yang sangat kontroversial.[40] Perkembangan ilmu saraf baru-baru ini meningkatkan kemungkinan mengendalikan dan memengaruhi fungsi mental tertentu.[41] Risiko yang melekat dalam menghapus pembatasan obat-obatan peningkat kognitif terkontrol, termasuk memperlebar kesenjangan antara mereka yang mampu membayar perawatan tersebut dan mereka yang tidak mampu melakukannya, telah menyebabkan banyak orang tetap skeptis tentang kebijaksanaan mengakui kebebasan kognitif sebagai hak.[42] Filsuf politik dan profesor Universitas Harvard Michael J. Sandel, ketika memeriksa prospek peningkatan memori, menulis bahwa "beberapa orang khawatir tentang etika peningkatan kognitif karena adanya bahaya dari terciptanya dua kelas manusia, yaitu mereka yang memiliki akses ke teknologi peningkatan, dan mereka yang harus puas dengan ingatan yang tidak berubah yang memudar seiring bertambahnya usia."[43] Kebebasan kognitif kemudian menghadapi oposisi secara tidak langsung dalam perdebatan yang saling terkait ini. Namun keberatan terhadap peningkatan kognitif ini tidak hilang dan perdebatan masih berlanjut.[40]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b Sententia, Wrye (2004). "Neuroethical Considerations: Cognitive Liberty and Converging Technologies for Improving Human Cognition". Annals of the New York Academy of Sciences. 1013 (1): 221–8. Bibcode:2004NYASA1013..221S. doi:10.1196/annals.1305.014. PMID 15194617. 
  2. ^ Bublitz, Jan Christoph; Merkel, Reinhard (2014). "Crime Against Minds: On Mental Manipulations, Harms and a Human Right to Mental Self-Determination". Criminal Law and Philosophy. 8: 61. doi:10.1007/s11572-012-9172-y. 
  3. ^ Hanan, Stephen Mo (2015). "The Psyche in Psychedelic". Tikkun (PDF). hlm. 58. 
  4. ^ Blitz, Marc Jonathan. The Law and Ethics of Freedom of Thought, Volume 1: Neuroscience, Autonomy, and Individual Rights (dalam bahasa Inggris). Springer Nature. hlm. 89. ISBN 978-3-030-84494-3. 
  5. ^ Bublitz and Merkel, 60-1
  6. ^ Sententia, Wrye (2013). "Freedom by Design: Transhumanist Values and Cognitive Liberty". The Transhumanist Reader: Classical and Contemporary Essays on the Science, Technology and Philosophy of the Human Future. John Wiley & Sons. hlm. 356. 
  7. ^ a b Sententia (2004), 223
  8. ^ Sententia (2004), 227
  9. ^ Leary, Timothy (1968). The Politics of Ecstasy. Berkeley, California: Ronin Publishing. hlm. 95. ISBN 1579510310. 
  10. ^ a b c Bublitz dan Merkel, 60
  11. ^ Sententia (2004), 223-224
  12. ^ Blitz, Marc Jonathan (2010). "Freedom of Thought for the Extended Mind: Cognitive Enhancement and the Constitution". Wisconsin Law Review (1049): 1053–1055, 1058–1060. 
  13. ^ Jones, Owen D.,Jeffrey D. Schall, Francis (2016). "Law and Neuroscience: What, Why, and Where to Begin". Vanderbilt University Law School: 14. 
  14. ^ a b Bublitz dan Merkel, 61
  15. ^ Blitz, Marc Jonathan (2017-03-17). "Lie Detection, Mind Reading, and Brain Reading". Searching Minds by Scanning Brains: Neuroscience Technology and Constitutional Privacy Protection (dalam bahasa Inggris). Springer. hlm. 45. ISBN 978-3-319-50004-1. 
  16. ^ Boire, Richard Glen (1999). "On Cognitive Liberty Part I" (PDF). Journal of Cognitive Liberties. 1 (1). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-03-03. Diakses tanggal 2021-12-24. 
  17. ^ Boire, Richard Glen, (2002). Brief Amicus Curiae Of The Center For Cognitive Liberty & Ethics In Support Of The Petition , pada kasus Sell v United States
  18. ^ Dvorsky, George. "Cognitive liberty and the right to one's mind". Institute for Ethics and Emerging Technologies. Diakses tanggal 19 Desember 2021. 
  19. ^ Farahany, Nita (February 2012). "Incriminating Thoughts". Stanford Law Review. 64: 405–406. 
  20. ^ a b c d e Boire, Part I
  21. ^ a b Bublitz dan Merkel, 68
  22. ^ Bublitz dan Merkel, 68-70
  23. ^ Boire, Richard Glen (2000). "On Cognitive Liberty Part II". Journal of Cognitive Liberties. 1 (2). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-10. Diakses tanggal 2021-12-19. 
  24. ^ "Keeping Freedom in Mind". Center for Cognitive Liberty and Ethics. Archived from the original on 2018-04-24. Diakses tanggal 19 Desember 2021. 
  25. ^ Blitz, 1058-1060
  26. ^ a b c Sententia (2013), 356
  27. ^ Sententia (2013), 355-6
  28. ^ Bublitz and Merkel, 64
  29. ^ a b Boire, Part II
  30. ^ Walsh 433
  31. ^ a b Bublitz and Merkel, 63
  32. ^ Waterman, 345
  33. ^ Farahany, 405-6
  34. ^ Sententia (2004), 226-7
  35. ^ Re, Richard M. (2018). "Brief of Professor Richard M. Re as Amicus Curiae in Support of Neither Party, Hughes v. United States". SSRN Electronic Journal. doi:10.2139/ssrn.3143130. ISSN 1556-5068. 
  36. ^ Sell v. United States 539 U.S. 166 (2003)
  37. ^ R v Hardison [2007] 1 Cr App R (S) 37
  38. ^ Walsh, 433
  39. ^ a b Walsh, 437
  40. ^ a b Veit, Walter (2018). "Cognitive Enhancement and the Threat of Inequality" (PDF). Journal of Cognitive Enhancement. 2 (4): 404–410. doi:10.1007/s41465-018-0108-x. 
  41. ^ Sommaggio, Paolo; Mazzocca, Marco; Gerola, Alessio; Ferro, Fulvio (2017-11-01). "Cognitive liberty. A first step towards a human neuro-rights declaration" (PDF). BioLaw Journal - Rivista di BioDiritto (3): 27–45–45. ISSN 2284-4503. 
  42. ^ Blitz, 1063
  43. ^ Sandel, Michael J. (2007). The Case against Perfection: Ethics in the Age of Genetic EngineeringPerlu mendaftar (gratis). Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press. hlm. 15. ISBN 9780674036383. 

Read other articles:

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada November 2022. Gentaro SuzukaInformasi pribadiNama lengkap Gentaro SuzukaTanggal lahir 10 Agustus 1986 (umur 37)Tempat lahir Prefektur Chiba, JepangPosisi bermain BekKarier senior*Tahun Tim Tampil (Gol)2009–2014 YSCC Yokohama * Penampilan dan gol di klub senior …

Jacques Necker Ketua Menteri Penguasa PrancisMasa jabatan29 Juli 1789 – 3 September 1790Penguasa monarkiLouis XVI PendahuluBaron BreteuilPenggantiBupati MontmorinMasa jabatan25 Agustus 1788 – 11 Juli 1789Penguasa monarkiLouis XVI PendahuluUskup Agung de BriennePenggantiBaron BreteuilPengkontrol-Umum KeuanganMasa jabatan25 Agustus 1788 – 11 Juli 1789Penguasa monarkiLouis XVI PendahuluCharles Alexandre de CalonnePenggantiJoseph Foullon de DouéDirektur-Jenderal Per…

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ogan Komering IlirDewan Perwakilan RakyatKabupaten Ogan Komering Ilir2019-2024JenisJenisUnikameral SejarahSesi baru dimulai18 September 2019PimpinanKetuaAbdiyanto, S.H., M.H. (PDI-P) sejak 7 Oktober 2019 Wakil Ketua IHj. Yusmin (PAN) sejak 7 Oktober 2019 Wakil Ketua IIBakri Tarmusi, S.E. (Golkar) sejak 7 Oktober 2019 Wakil Ketua IIINanda, S.H. (Gerindra) sejak 7 Oktober 2019 KomposisiAnggota45Partai & kursi  PDI-P (7)  &…

Gunung Talaga BodasKawah Talagabodas ini berupa danau sulfur jenuh yang luasTitik tertinggiKetinggian2,201 meter (7,221 ft)[1]Koordinat7°12′29″S 108°04′12″E / 7.208°S 108.07°E / -7.208; 108.07 GeografiLetakJawa Barat, IndonesiaPegununganSelatan JabarGeologiUsia batuanQuarternaryJenis gunungstratovolcanoGunung Talaga Bodas (Bahasa Sunda, arti: gunung telaga putih, Aksara Sunda Baku: ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮒᮜᮌ ᮘᮧᮓᮞ᮪, Latin: Gunun…

22nd Regiment Indiana Volunteer InfantryFlag of the United States, 1865-1867ActiveAugust 15, 1861, to July 24, 1865CountryUnited StatesAllegianceUnionBranchInfantryEngagementsBattle of Pea RidgeBattle of PerryvilleBattle of Stones RiverBattle of ChickamaugaSiege of ChattanoogaBattle of ResacaBattle of Kennesaw MountainBattle of Peachtree CreekBattle of JonesboroBattle of BentonvilleCommandersNotablecommandersColonel Jefferson Columbus Davis Colonel Michael GoodingLieutenant Colonel Squire KeithC…

Silver cauldron from Denmark dating to 200 BC to 300 AD The Gundestrup Cauldron; exterior plates b, g, e Gundestrupclass=notpageimage| Discovery site in Denmark Another view; exterior plates d, e, c, f Another view; from left, exterior plates b, f, a The Gundestrup cauldron is a richly decorated silver vessel, thought to date from between 200 BC and 300 AD,[1][2] or more narrowly between 150 BC and 1 BC.[3] This places it within the late La Tène period or early Roman Iro…

1981 film by Peter Hyams For the science fiction film reworking of the Beowulf myth, see Outlander (film). OutlandTheatrical release posterDirected byPeter HyamsWritten byPeter HyamsProduced byRichard A. RothStanley O'TooleStarringSean ConneryPeter BoyleFrances SternhagenJames B. SikkingKika MarkhamCinematographyStephen GoldblattEdited byStuart BairdMusic byJerry GoldsmithProductioncompanyThe Ladd CompanyDistributed byWarner Bros. (through Columbia-EMI-Warner Distributors)[1]Release date…

Questa voce o sezione tratta di una competizione calcistica in corso. Le informazioni possono pertanto cambiare rapidamente con il progredire degli eventi. Se vuoi scrivere un articolo giornalistico sull'argomento, puoi farlo su Wikinotizie. Non aggiungere speculazioni alla voce. Voce principale: Paris Saint-Germain Football Club. Paris Saint-Germain FCStagione 2023-2024Sport calcio Squadra Paris Saint-Germain Allenatore Luis Enrique All. in seconda Rafel Pol Presidente Nasser Al-Khelaïfi …

Questa voce sull'argomento stagioni delle società calcistiche italiane è solo un abbozzo. Contribuisci a migliorarla secondo le convenzioni di Wikipedia. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Voce principale: San Marino Calcio. San Marino CalcioStagione 2012-2013Sport calcio Squadra San Marino Allenatore Mario Petrone poi Leonardo Acori Presidente Danilo Petrelli Lega Pro Prima Divisione9º posto nel girone A. Maggiori presenzeCampionato: Coda (32) Miglior marcatoreCampio…

Flowering plant in the daisy family Asteraceae Bellis perennis Scientific classification Kingdom: Plantae Clade: Tracheophytes Clade: Angiosperms Clade: Eudicots Clade: Asterids Order: Asterales Family: Asteraceae Genus: Bellis Species: B. perennis Binomial name Bellis perennisL. Synonyms[1] Aster bellis E.H.L.Krause Bellis alpina Hegetschw. B. armena Boiss. B. croatica Gand. B. hortensis Mill. B. hybrida Ten. B. integrifolia DC. 1786 not Michx. 1803 B. …

National Wildlife Refuge in California San Diego Bay National Wildlife RefugeIUCN category IV (habitat/species management area)Map of the United StatesLocationSan Diego County, California, United StatesNearest citySan Diego, CaliforniaGoverning bodyU.S. Fish and Wildlife ServiceWebsiteSan Diego Bay National Wildlife Refuge 32°36′12.39″N 117°07′24.29″W / 32.6034417°N 117.1234139°W / 32.6034417; -117.1234139 San Diego Bay National Wildlife Refuge is an…

Mobile application developed by Apple FitnessSummary tab of the Fitness app on iOS 17 without a connected Apple Watch.Developer(s)Apple Inc.Initial releaseMarch 9, 2015; 9 years ago (2015-03-09)Operating systemiOS, watchOS, tvOSTypePhysical fitnessWebsiteApple Fitness+ Fitness, formerly Activity, is an exercise tracking companion app announced by Apple Inc. during their September 2014 Special Event. The app is available on iPhones running iOS 8.2 or above for users with a conne…

Political boundary dividing Europe during the Cold War For other uses, see Iron Curtain (disambiguation). The Iron Curtain, in black   Warsaw Pact countries   NATO members[a]   Militarily neutral countries (Finland, Sweden, Switzerland, Austria and Ireland)   Yugoslavia, member of the Non-Aligned Movement The black dot represents the Berlin Wall around West Berlin. Albania withheld its support to the Warsaw Pact in 1961 due to the Soviet–Albanian…

这是马来族人名,“莫哈末·雅辛”是父名,不是姓氏,提及此人时应以其自身的名“慕尤丁”为主。 尊敬的丹斯里拿督哈芝慕尤丁·莫哈末雅辛馬來語:Muhyiddin Mohd YassinMahiaddin bin Md Yasin(注册名)国会议员PSM; SPMJ; SHMS; SPSA; SPMP; SUNS; SPDK; DP; PNBS; SMJ; BSI (I); PIS (I)2021年的慕尤丁 第8任马来西亚首相任期2020年3月1日—2021年8月20日君主國家元首蘇丹阿都拉副职依斯迈沙比里前任马哈…

此條目可参照英語維基百科相應條目来扩充。 (2021年5月6日)若您熟悉来源语言和主题,请协助参考外语维基百科扩充条目。请勿直接提交机械翻译,也不要翻译不可靠、低品质内容。依版权协议,译文需在编辑摘要注明来源,或于讨论页顶部标记{{Translated page}}标签。 约翰斯顿环礁Kalama Atoll 美國本土外小島嶼 Johnston Atoll 旗幟颂歌:《星條旗》The Star-Spangled Banner約翰斯頓環礁地…

Japanese manga series & video game Not to be confused with Yumeiro Patissiere. YumeriaArtwork for the front cover of the North American release by ADV Films of DVD volume 1.ゆめりあGenreHarem[1]Magical girl[1]Romantic comedy[1] GameDeveloperNamcoPublisherNamcoMusic bySatoru KōsakiGenreVisual novelPlatformPlayStation 2ReleasedApril 24, 2003 Anime television seriesDirected byKeitaro MotonagaWritten byYōsuke KurodaMakoto UezuMusic bySonic DoveSt…

Chronologies Données clés 1261 1262 1263  1264  1265 1266 1267Décennies :1230 1240 1250  1260  1270 1280 1290Siècles :XIe XIIe  XIIIe  XIVe XVeMillénaires :-Ier Ier  IIe  IIIe Chronologies thématiques Religion (,) et * Croisades   Science () et Santé et médecine   Terrorisme Calendriers Romain Chinois Grégorien Julien Hébraïque Hindou Hégirien Persan Républicain modifier Années de la santé et de la médecine : 1…

Local authority for the city of Worcester, England Worcester City CouncilTypeTypeNon-metropolitan district council LeadershipMayorLouis Stephen, Green since 16 May 2023[1] Joint LeadersLynn Denham,LabourMarjory Bisset,Green since 16 May 2023 Managing directorDavid Blake since March 2017[2] StructureSeats35 councillorsPolitical groups   Labour (17)   Green (12)   Liberal Democrats (5)   Conservative (1) Length of term4 yearsElectionsLast election2 May 2024N…

2016年美國總統選舉 ← 2012 2016年11月8日 2020 → 538個選舉人團席位獲勝需270票民意調查投票率55.7%[1][2] ▲ 0.8 %   获提名人 唐納·川普 希拉莉·克林頓 政党 共和黨 民主党 家鄉州 紐約州 紐約州 竞选搭档 迈克·彭斯 蒂姆·凱恩 选举人票 304[3][4][註 1] 227[5] 胜出州/省 30 + 緬-2 20 + DC 民選得票 62,984,828[6] 65,853,514[6] 得…

Radio station in Fairview, Pennsylvania WTWFFairview, PennsylvaniaBroadcast areaErie, PennsylvaniaFrequency93.9 MHzBranding93.9 The WolfProgrammingFormatCountryAffiliationsPremiere NetworksOwnershipOwneriHeartMedia, Inc.(iHM Licenses, LLC)Sister stationsWFNN, WJET, WRKT, WEBG, WRTS, WXBBHistoryFirst air dateOctober 2001; 22 years ago (2001-10)Former call signsWRPL (2001–2003)WUSE (2003–2006)Call sign meaningW The WolFTechnical informationFacility ID76244ClassAERP6,000 …

Kembali kehalaman sebelumnya