Pada 8 Januari 2023, 40 orang tewas dan 87 lainnya luka-luka dalam bencana transportasi di Senegal tengah ketika dua bus bertabrakan di dekat kota Kaffrine di Jalan Nasional N1.[1][2][3] Menurut jaksa penuntut umum negara itu, kecelakaan terjadi sekitar pukul 3:30 pagi. Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ban di salah satu bus pecah sehingga menyebabkannya bus hilang kendali dan menabrak kendaraan lain.[4] Gambar-gambar kecelakaan di media sosial menunjukkan bus yang rusak serta puing-puingnya yang berserakan di jalanan. Kecelakaan itu, menjadi salah satu yang paling mematikan di negara Afrika Barat baru-baru ini.[5]
Latar belakang
Afrika menyumbang sekitar 20 persen dari kematian di jalan dunia, meskipun hanya menjadi rumah bagi 3 persen kendaraan terdaftar di dunia, menurut WHO. Program Kebijakan Transportasi Afrika, yang berupaya mengembangkan kebijakan transportasi, menyebut kecelakaan sebagai "epidemi kematian di jalan raya dan cedera serius".[4]
Lebih dari 270.000 orang meninggal di jalanan benua itu setiap tahun, dan WHO memproyeksikan angka itu akan hampir dua kali lipat pada tahun 2030, sebagian karena urbanisasi yang cepat. Selain itu karena banyaknya pengguna jalan yang lebih rentan seperti pengendara sepeda dan pejalan kaki yang kemungkinan besar meninggal dalam kecelakaan lalu lintas, jalan yang tidak dirawat dengan baik, lembaga keselamatan jalan yang kekurangan dana, dan undang-undang lalu lintas yang ditegakkan dengan buruk berkontribusi terhadap kematian akibat kecelakaan.[4]
Pada 2017, setidaknya 25 orang tewas ketika dua bus jatuh. Banyak dari orang-orang itu menuju pusat kota Touba untuk menunaikan ibadah haji tahunan.[6]
Kejadian
Kecelakaan itu terjadi setelah ban salah satu bus penumpang meledak, membuatnya terlempar ke jalur bus lain yang datang dari arah berlawanan. Bus yang sudah berumur puluhan tahun serta berpenumpang penuh itu meluncur cepat di jalan raya dua jalur yang berlubang dan menabrak kendaraan lain.[5]
Sall juga akan memanggil para dewan antar-kementerian pada 9 Januari untuk membahas "langkah-langkah tegas" untuk memastikan keselamatan transportasi.[9]