Kecerdasan moral (bahasa Inggris: moral quotient, disingkat MQ) adalah kemampuan seseorang untuk membedakan benar dan salah berdasarkan keyakinan yang kuat akan etika dan menerapkannya dalam tindakan.[1]
Pembangunan kecerdasan moral
Terdapat 7 langkah utama untuk membangun kecerdasan (intelegensi) moral seseorang, yakni:[2]
Mengembangkan sikap empati (turut merasakan apa yang dialami orang lain secara mendalam), yakni dengan membentuk kesadaran dan kosakataemosional, meningkatkan kepekaan terhadap orang lain, dan mampu untuk memahami sesuatu dari sudut pandang orang lain.[2]
Menumbuhkan hati nurani (teguran dalam diri seseorang ketika melakukan kesalahan), yakni dengan membangun moral seseorang, memberikan ajaran kebaikan untuk memperkuat hati nurani, dan membantu seseorang untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah.[2]
Menumbuhkan pengendalian diri, yakni dengan memprioritaskan mana yang dianggap benar, selalu berupaya untuk menjadi motivator bagi dirinya sendiri, dan berpikir matang sebelum mengambil keputusan.[2]
Mengembangkan sikap menghormati orang lain, yakni dengan memberikan contoh akan menghormati orang lain dan memberikan pendidikansopan santun.[2]
Memelihara kebaikan (menunjukkan kekhawatiran mengenai perasaan orang lain), yakni dengan mengajarkan nilai dan makna kebaikan, mengembangkan sikap toleransi, serta mendorong seseorang untuk selalu melakukan kebaikan.[2]
Mengembangkan sikap toleransi, yaitu dengan menghormati hak dan kewajiban orang lain dengan menanamkan apresiasi terhadap keberagaman, dan tidak mudah memiliki prasangka akan hal tertentu.[2]
Mengembangkan keadilan, yakni dengan mengembangkan sikap terbuka dan berperilaku secara seimbang, tanpa membeda-bedakan sesuatu.[2]
Referensi
^ Borba, Michele. Membangun Kecerdasan Moral. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 74-75. ISBN 979-22-3476-4, 9789792234763.