Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Kementerian Keuangan
Republik Indonesia
Logo Kementerian Keuangan
Gedung Kementerian Keuangan merupakan
bekas istana Gubernur Jenderal Daendels
Gambaran umum
Dibentuk19 Agustus 1945; 79 tahun lalu (1945-08-19)
Dasar hukum pendirianPeraturan Presiden Nomor 158 Tahun 2024[1]
Bidang tugasKeuangan dan kekayaan negara
SloganNagara Dana Rakça
(Penjaga Keuangan Negara)
Susunan organisasi
MenteriSri Mulyani Indrawati
Wakil Menteri
Sekretaris JenderalHeru Pambudi
Inspektur JenderalAwan Nurmawan Nuh
Direktur Jenderal
AnggaranIsa Rachmatarwata
PajakSuryo Utomo
Bea dan CukaiAskolani
PerbendaharaanAstera Primanto Bhakti
Kekayaan NegaraRionald Silaban
Perimbangan KeuanganLuky Alfirman
Pengelolaan Pembiayaan dan RisikoSuminto
Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan-
Strategi Ekonomi dan Fiskal-
Kepala Badan
Kebijakan FiskalFebrio Nathan Kacaribu
Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan-
Pendidikan dan Pelatihan KeuanganAndin Hadiyanto
Staf Ahli
Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum PajakIwan Djuniardi
Bidang Kepatuhan PajakYon Arsal
Bidang Pengawasan PajakNufransa Wira Sakti
Bidang Penerimaan NegaraDwi Teguh Wibowo
Bidang Pengeluaran NegaraSudarto
Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan InternasionalParjiono
Bidang Jasa Keuangan dan Pasar ModalArief Wibisono
Bidang Hukum dan Hubungan KelembagaanRina Widiyani Wahyuningdyah
Alamat
Kantor pusatJalan Dr. Wahidin Raya No. 1 Jakarta, Indonesia
Situs webKemenkeu.go.id
Kantor pusat
PetaKoordinat: 6°10′16.295″S 106°50′16.512″E / 6.17119306°S 106.83792000°E / -6.17119306; 106.83792000
Jalan Dr. Wahidin Raya No. 1 Jakarta, Indonesia
Situs web
Kemenkeu.go.id
Facebook: KemenkeuRI X: kemenkeu Instagram: ppid.kemenkeu Youtube: UCBU3tlSHnFzYWCsMEmMTWyQ Modifica els identificadors a Wikidata

Kementerian Keuangan Republik Indonesia (disingkat Kemenkeu RI) adalah kementerian negara di lingkungan Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan keuangan dan kekayaan negara, Kementerian Keuangan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden. Kementerian Keuangan dipimpin oleh seorang Menteri Keuangan (Menkeu) yang sejak tanggal 27 Juli 2016 dijabat oleh Sri Mulyani.

Kementerian Keuangan mempunyai motto Nagara Dana Rakça yang berarti Penjaga Keuangan Negara terletak di Jalan Dr. Wahidin Nomor 1 dan Jalan Lapangan Banteng Timur Nomor 2-4, Jakarta Pusat. Keduanya merupakan kompleks yang terdiri dari beberapa gedung yang letaknya saling berseberangan. Kebanyakan instansi setingkat eselon I di bawah Kementerian Keuangan bertempat di lokasi ini. Instansi eselon I di bawah Kementerian Keuangan yang tidak berkantor pusat di dalam komplek tersebut antara lain Direktorat Jenderal Pajak (Jalan Gatot Subroto No. 40-42), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Jalan Jenderal Ahmad Yani, Rawamangun), dan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (Jalan Purnawarman No.99 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan).

Sejarah

Di Indonesia, sejarah pengelola keuangan pemerintahan sudah ada sejak masa lampau. Tiap pemerintahan, dari zaman kerajaan sampai sekarang, memiliki pengelola keuangan untuk dapat melaksanakan pembangunan perekonomian di pemerintahannya. Pengelolaan keuangan pemerintahan disini meliputi semua milik pemerintahan atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu pemerintahan. Keuangan yang dikelola berasal dari masyarakat yang berupa upeti, pajak, bea cukai, dan lain-lain.[2]

Sebagai bagian dari suatu pemerintahan, Kementerian Keuangan merupakan instansi pemerintah yang mempunyai peranan vital di dalam suatu negara untuk melakukan pembangunan perekonomian. Pembangunan ekonomi akan berjalan lancar apabila disertai dengan administrasi yang baik dalam pengelolaan keuangan negara. Peranan vital Kementerian Keuangan adalah mengelola keuangan negara dan membantu pimpinan negara dalam bidang keuangan dan kekayaan negara. Oleh karena itu, Kementerian Keuangan dapat dikatakan sebagai penjaga keuangan negara (Nagara Dana Raksa).[2]

Sebelum Kemerdekaan

Pengusiran Portugis oleh Belanda menjadikan Belanda mempunyai tempat untuk menancapkan kukunya di Hindia Belanda, dengan melimpahkan wewenang kepada VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie). VOC, yang pada saat itu dipimpin oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen (1619-1623 dan 1627-1629), diberi hak octrooi yang salah satunya adalah mencetak uang dan melakukan kebijakan perekonomian. Sejak tahun 1600-an, VOC mengeluarkan kebijakan untuk menambah isi kas negara dengan menetapkan peraturan verplichte leverentie (kewajiban menyerahkan hasil bumi pada VOC), contingenten (pajak hasil bumi, pembatasan jumlah tanaman rempah-rempah agar harganya tinggi, dan preangerstelsel (kewajiban menanam pohon kopi).[2] Pada bulan maret 1809, setelah menjual tanah weltevreden, pemerintahan Daendels memutuskan membangun sebuah istana yang berhadapan dengan lapangan parade Waterlooplein. Istana ini rencananya digunakan sebagai pusat pemerintahan dan dipakai untuk kepentingan gubernur jenderal, dalam rangka pemberian kebijakan. Selain itu, gedung ini juga difungsikan sebagai tempat tahanan.[2]

Sebagai pengganti Daendels, Gubernur Jansen kurang menaruh perhatian pada pembangunan gedung, sehingga selama masa jabatannya pembangunan gedung itu telantar.[2]

Kemudian, pembangunan istana ini dilanjutkan oleh Letnan Kolonel J.C Schultze, perwira yang berpengalaman membangun gedung Societet Harmonie di Batavia. Namun, pembangunan istana sempat terhenti karena Hindia Belanda beralih kekuasan ke Inggris.[2]

Pemerintahan Inggris melalui Thomas Stamford Raffles (1811-1816) mengeluarkan kebijakan baru dengan nama Landrent (pajak tanah), dengan mengubah pola pajak bumi yang diterapkan Belanda sebelumnya. Harapan Raffles mengeluarkan kebijakan tersebut, agar masyarakat Hindia Belanda memiliki uang untuk membeli produk Inggris. Pada intinya adalah memperluas pasar bagi produk yang dihasilkan dan menyerap hasil produksi oleh penduduk. Kebijakan yang dilakukan Raffles mengalami kegagalan karena tidak adanya dukungan dari raja dan bangsawan setempat, dan penduduk kurang mengerti mengenai uang dan perhitungan pajak.[2]

Hindia Belanda kemudian dikuasai kembali oleh Belanda setelah melalui kesepakatan Inggris-Belanda. Pada periode ini, perbaikan perekonomian mulai dilaksanakan. Jenderal Du Bus (1826), sebagai Gubernur Jenderal pada masa itu, melanjutkan pembangunan istana tersebut dengan bantuan Ir. Tromp, yang selesai pada 1828. Bangunan tersebut digunakan sebagai kantor pemerintahan Hindia Belanda, yang diresmikan sendiri oleh Gubernur Du Bus. Pada tahun yang sama, Du Bus juga mendirikan De Javasche Bank dengan alasan kondisi keuangan di Hindia Belanda dianggap memerlukan penertiban dan pengaturan sistem pembayaran.[2]

Pada tahun 1836, atas inisiatifnya, van Den Bosch mulai memberlakukan cultuurstelsel (sistem tanam paksa) yang bertujuan untuk memproduksi berbagai komoditas yang memiliki permintaan di pasar dunia. Sistem ini merupakan pengganti sistem landrent dalam rangka mengenalkan penggunaan uang di masyarakat Hindia Belanda. Cultuurstelsel dan kerja rodi (kerja paksa) mampu mengenalkan ekonomi uang pada masyarakat pedesaan. Hal ini dilihat dengan meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan kegiatan ekonomi. Reformasi keuangan sudah berkali-kali dilakukan, tetapi belum menghasilkan keuangan yang sehat.[2]

Kebijakan selanjutnya yang dilakukan pemeritahan Belanda di Hindia Belanda adalah Laissez faire laissez passer, yaitu perekonomian diserahkan pada pihak swasta (kaum kapitalis). Kebijakan ini dilakukan atas desakan kaum Humanis Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga agar lebih baik. Peraturan agraria baru ini bukannya mengubah menjadi lebih baik melainkan menimbulkan penderitaan yang tidak layak. Pada masa ini Departement van Financien dibentuk dan bertempat di istana Daendels karena pusat pemerintahan berpindah ke tempat lain. Gedung ini dijadikan sebagai tempat pengkoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasif keuangan ke tempat lain.[2]

Kekurangan tenaga ahli keuangan membuat pemerintah Belanda menyelenggarakan berbagai kursus bagi orang Belanda dan orang Pribumi yang dipandang mampu. Kursus yang diikuti adalah kursus ajun kontrolir dan treasury/perbendaharaan. Terpusatnya tempat pengelolaan keuangan dimaksudkan untuk memudahkan pengontrolan pemasukan dan pengeluaran negara. Terjadinya keadaan ekonomi yang memprihatinkan adalah alasan utama dibentuknya Departement of Financien.[2]

Pecahnya perang dunia II di Eropa yang terus menjalar hingga ke wilayah Asia Pasifik, membuat kedudukan Indonesia sebagai jajahan Belanda sangat sulit, ditambah dengan terjepitnya pemerintah Belanda akibat serbuan Jepang. Menjelang kedatangan Jepang di Pulau jawa, Presiden DJB, Dr. G.G. van Buttingha Wichers berhasil memindahkan semua cadangan emas ke Australia dan Afrika Selatan melalui pelabuhan Cilacap.[2]

Selama menduduki Indonesia, Jepang menjadikan kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan. Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini dijadikan sebagai tempat pengolahan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang. Pada 7 Maret 1943, patung Jan Pieterzoon Coen yang berada di depan gedung Department of Financien dihancurkan Jepang karena dianggap sebagai lambang penguasa Batavia.[2]

Banyak dari tenaga ahli keuangan Belanda ditawan oleh Jepang, dan beberapa orang yang ahli dan berpengalaman dijadikan sebagai tenaga pengajar keuangan pada putra-putri Indonesia. Kekurangan tenaga keuangan menjadikan Jepang mendidik rakyat Hindia Belanda untuk mengikuti pendidikan keuangan. Selama 1942-1945, Jepang menerapkan beberapa kebijakan seperti, memaksa penyerahan seluruh aset bank, melakukan ordonansi berupa perintah likuidasi untuk seluruh Bank Belanda, Inggris, dan Cina. Selain itu, Jepang juga melakukan invasion money senilai 2,4 miliar gulden di pulau Jawa hingga 8 miliar gulden (pada tahun 1946). Tujuan invasion money yang dilakukan oleh Jepang adalah menghancurkan nilai mata uang Belanda yang sudah telanjur beredar di Hindia Belanda.[2]

Fokus pendudukan Jepang di Hindia Belanda terhadap perang pasifik menyebabkan Jepang melakukan kebijakan yang membuat terjadinya krisis keuangan. Jepang melakukan perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan rakyat merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan karena produksi minyak jarak. Jepang melakukan pengurasan kekayaan alam dan hasil bumi, dan menjadikan para tenaga produktif sebagai romusa. Hiperinflasi yang terjadi pasa masa ini menyebabkan pengeluaran bertambah besar, sedangkan pemasukan pajak dan bea masuk turun drastis. Kebijakan ala tentara Dai Nippon merugikan penduduk Indonesia.[2]

Masa Kemerdekaan

Setelah Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945, Indonesia segera memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Kota Jakarta dijadikan pusat pemerintahan. Pada masa ini, Gedung Department of Financien masih berfungsi sebagai pusat kegiatan pengolahan keuangan sehari-hari. Keadaan ekonomi keuangan awal kemerdekaan amat buruk, dimana terjadi inflasi yang tinggi yang disebabkan beredarnya tiga buah mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Mata uang Jepang yang beredar sekitar 4 Miliar dan uang merah NICA menyebabkan terjadinya inflasi tinggi. Permasalahan ekonomi ini menyebabkan diadakannya rapat tanggal 2 september 1945 oleh BPKKP dan BKR di karesidenan Surabaya. Mereka sama-sama menyadari, disamping mempertahankan kemerdekaan selain kekuatan bersenjata juga diperlukan kekuatan dana untuk membiayai perjuangan itu.[2]

Dalam wacana mencari dana, terpetik berita mengenai Dr,Samsi, seorang ekonom dan tokoh pergerakan cukup terkenal di Surabaya. Pada kabinet presidensial pertama RI 19 Agustus 1945, Soekarno mengangkat Dr. Samsi sebagai Menteri Keuangan. Dr. Samsi memiliki peranan besar dalam usaha mencari dana guna membiayai perjuangan RI. Ia mendapatkan informasi bahwa di dalam Bank Escompto Surabaya tersimpan uang peninggalan pemerintahan Hindia Belanda yang dikuasai Jepang. Kedekatannya dengan pemerintah Jepang memudahkannya untuk melakukan upaya pencairan dana, sehingga dapat digunakan untuk perjuangan. Pada 26 September 1945 Dr. Samsi mengundurkan diri dan digantikan oleh A.A. Maramis.[2]

Hari Oeang

Oeang Republik Indonesia (ORI) Emisi I (depan/belakang)

Pada 24 Oktober 1945, Menteri Keuangan A.A Maramis menginstruksikan tim serikat buruh G. Kolff selaku tim pencari data untuk menemukan tempat percetakan uang dengan teknologi yang relatif modern. Hasilnya, percetakan G. Kolff Jakarta dan Nederlands Indische Mataaalwaren en Emballage Fabrieken (NIMEF) Malang dianggap memenuhi persyaratan. Menteri pun melakukan penetapan pembentukan Panitia Penyelenggaraan Percetakan Uang Kertas Republik Indonesia yang diketuai oleh TBR Sabarudin. Akhirnya, uang ORI (Oeang Republik Indonesia) pertama berhasil dicetak. Upaya percetakan ORI ini ditangani oleh RAS Winarno dan Joenet Ramli.[2]

Pada 14 November 1945 pada masa kabinet Sjahrir I, Menteri keuangan dijabat oleh Mr. Sunarjo Kolopaking. Mr. Sunarjo mengikuti konferensi Ekonomi Februari 1946 yang bertujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat, dalam rangka menanggulangi masalah produksi dan distribusi makanan, sandang serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan. Pada 6 Maret 1946, panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah yang dikuasai sekutu. Hal ini menyebabkan kabinet Sjahrir berupaya untuk menindaklanjuti pengumuman NICA tersebut untuk mengedarkan ORI. Hanya saja, peredaran ORI tersebut membutuhkan dana. Langkah awal kabinet Sjahrir adalah menggantikan Menteri Keuangan oleh Ir. Surachman Tjokroadisurjo. Upaya utama yang dilakukan oleh Ir. Surachman untuk mengatasi kesulitan ekonomi adalah, melakukan Program Pinjaman Nasional dengan persetujuan BP-KNIP pada Juli 1946. Selain itu, ia juga melakukan penembusan blokade dengan diplomasi beras ke India dan mengadakan kontrak dengan perusahaan swasta Amerika yang dirintis oleh para pengusaha Amerika Serikat yang dirintis oleh badan semi pemerintah bernama Banking and Trading Coorporations dibawah pimpinan Soemitro Djojohadikusumo. Ia juga menembus blokade Sumatra dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia, dengan membuka perwakilan dagang resmi yang bernama Indonesia Office (Indoff).[2]

Pada 2 Oktober 1946, Menteri keuangan digantikan oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara. Akhirnya, usaha penerbitan uang sendiri memperlihatkan hasilnya dengan diterbitkannya EMISI PERTAMA uang kertas ORI pada tanggal 30 Oktober 1946. Pemerintah Indonesia menyatakan tanggal tersebut sebagai tanggal beredarnya Oeang Republik Indonesia (ORI) dimana uang Jepang, uang NICA, dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi. ORI pun diterima dengan perasaan bangga oleh seluruh rakyat Indonesia. Mata uang yang dicetak itu ditandatangani oleh Alexander Andries Maramis (15 mata uang periode 1945-1947).[2]

30 Oktober disahkan sebagai Hari Keuangan Republik Indonesia oleh presiden berdasarkan lahirnya uang emisi pertama Republik Indonesia, yang membanggakan seluruh rakyat Indonesia. Uang adalah lambang utama suatu negara merdeka serta sebagai alat untuk memperkenalkan diri kepada khalayak umum. Untuk menghargai jasa A.A Maramis, maka gedung Department of Financien atau gedung Daendels diberi nama gedung A.A Maramis. Gedung ini menjadi pusat kerja Menteri Keuangan selaku pimpinan Departemen Keuangan Republik Indonesia saat menjalankan tugasnya sehari-hari. Seiring dengan kebutuhan akan koordinasi antar unit, sejak tahun 2007 gedung Menteri Keuangan dipindah ke Gedung Djuanda 1 yang berlokasi di seberang Gedung AA Maramis.[2]

Perubahan Nomenklatur Kementerian

Menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara juncto Peraturan Presiden Nomor 47 tahun 2009 tentang pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, serta merujuk pada surat edaran Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan Nomor SE-11 MK.1/2010 tentang perubahan Nomenklatur Departemen Keuangan menjadi Kementerian keuangan, maka sejak 2009 Departemen Keuangan resmi berubah nama menjadi Kementerian Keuangan.[2]

Tugas dan Fungsi

Menurut Peraturan Presiden Nomor 158 Tahun 2024, Kementerian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Keuangan menyelenggarakan fungsi:[1]

  1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang strategi ekonomi dan fiskal, penganggaran, penerimaan negara bukan pajak, pajak, kepabeanan dan cukai, perbendaharaan negara, kekayaan negara, perimbangan keuangan, pengelolaan pembiayaan dan risiko keuangan negara, serta stabilitas dan pengembangan sektor keuangan;
  2. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian di daerah;
  3. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian;
  4. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian;
  5. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian;
  6. pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi, serta pengelolaan data, informasi, dan intelijen keuangan;
  7. pelaksanaan pendidikan, pelatihan, sertifikasi kompetensi di bidang keuangan negara, dan manajemen pengetahuan;
  8. pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah;
  9. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian; dan
  10. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Presiden.

Struktur organisasi

Susunan Organisasi Kementerian Keuangan menurut Peraturan Presiden Nomor 158 Tahun 2024 terdiri atas:[1]

  1. Menteri Keuangan
  2. Wakil Menteri Keuangan
  3. Sekretariat Jenderal
  4. Direktorat Jenderal
  5. Inspektorat Jenderal
  6. Badan
  7. Staf Ahli
    • Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak
    • Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak
    • Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak
    • Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara
    • Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak
    • Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara
    • Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional
    • Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal
    • Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Kelembagaan

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Read other articles:

Süss l'ebreoFerdinand MarianTitolo originaleJud Süß Lingua originaletedesco Paese di produzioneGermania Anno1940 Durata98 min Dati tecniciB/Nrapporto: 1,37 : 1 Generedrammatico, storico, biografico RegiaVeit Harlan SoggettoWilhelm Hauff (non accreditato) SceneggiaturaVeit Harlan, Eberhard Wolfgang Moeller, Ludwig Metzger ProduttoreOtto Lehmann Casa di produzioneTerra-Filmkunst FotografiaBruno Mondi MontaggioWolfgang Schleif, Friedrich Karl von Puttkamer MusicheWolfgang Zeller Sce…

Painting by Francisco de Goya You can help expand this article with text translated from the corresponding article in French. (July 2018) Click [show] for important translation instructions. View a machine-translated version of the French article. Machine translation, like DeepL or Google Translate, is a useful starting point for translations, but translators must revise errors as necessary and confirm that the translation is accurate, rather than simply copy-pasting machine-translated text…

Burung Merah Burung Merah dilukis di atas ubin Tiongkok Hanzi: 朱雀 Makna harfiah: Merak Merah Terang Alih aksara Mandarin - Hanyu Pinyin: Zhūquè - Wade-Giles: Chu1 ch'üeh4 Min Nan - Romanisasi POJ: Chu-chhiok Yue (Kantonis) - Romanisasi Yale: Jyu1 jeuk3 - Jyutping: zyu1 zoek3 Burung Merah (Hanzi: 朱雀; Pinyin: Zhūquè) atau Zhuque adalah salah satu Empat Simbol dari rasi bintang Tiongkok. Menurut Wu Xing, dalam sistem lima elemen Tao, dapat mewakili elemen api, arah selatan dan …

Pour les articles homonymes, voir LP. Lycée professionnel Salle de cours en lycée professionnel Histoire et statut Fondation 1985 Type Établissement public local d'enseignement (EPLE) , Établissement privé Administration Composante Lycée Directeur Trois ministères : Éducation Nationale, Agriculture et Mer Études Diplômes requis DNB ou CFG (Niveau 3) Diplômes délivrés Baccalauréat professionnel, CAP, BP, BMA Niveaux délivrés Bac + 0 (Niveau 4) Localisation Pays France Donnée…

This article includes a list of general references, but it lacks sufficient corresponding inline citations. Please help to improve this article by introducing more precise citations. (July 2009) (Learn how and when to remove this template message) 2006 book by Daniel C. Dennett Breaking the Spell AuthorDaniel C. DennettCountryUnited StatesLanguageEnglishSubjectPsychology of religionPublisherViking (Penguin)Publication date2006Media typePrintISBN978-0-14-303833-7Dewey Decimal200 22LC Cl…

Hartley WintneyNama lengkapHartley Wintney Football ClubJulukanThe RowBerdiri1897StadionThe Memorial Playing Fields, Hartley Wintney(Kapasitas: 2,000 (113 seated)[1])KetuaLuke MullenManajerAnthony Millerick & Daniel TurkingtonSitus webSitus web resmi klub Kostum kandang Kostum tandang Hartley Wintney Football Club adalah klub sepak bola semi-profesional yang berbasis di desa Hartley Wintney, Hampshire, Inggris. Mereka saat ini adalah anggota Southern League Premier Division Sout…

Peta Pulau Mona Pulau Mona (Bahasa Spanyol: Isla de la Mona ) adalah pulau terbesar ketiga di Puerto Rico, setelah pulau utama Puerto Rico dan Vieques . Pulau ini berukuran sekitar 11 km dengan lebar 7 km . Pulau ini terletak 66 km sebelah barat dari Puerto Rico. Nama asli diberikan ke pulau oleh Suku Indian Taíno adalah Amona, yang berarti apa yang ada di tengah, mengacu pada perjalanan antara pulau-pulau Puerto Rico dan Hispaniola . Ini adalah salah satu dari dua pulau yang membentuk Isla de …

2009 Polish historical documentary film Było sobie miasteczko...Ruins of Polish Church in Kisielin today,film screenshotWritten byTadeusz Arciuch,Maciej WojciechowskiDirected byTadeusz Arciuch,[1]Maciej WojciechowskiNarrated byOlgierd ŁukaszewiczTheme music composerKrzesimir DębskiCountry of originPolandOriginal languagePolishProductionProducerAdam Kruk[2]CinematographyJan Paweł PełechEditorGrzegorz LiwińskiRunning time49 minutesOriginal releaseRelease2009 (2009) Było…

Bagian dari seri tentangLGBT       lesbian ∙ gay ∙ biseksual ∙ transgender Orientasi seksual Homoseksualitas Gay Lesbian Biseksualitas Panseksualitas Poliseksualitas Aseksualitas Aseksualitas abu-abu Queer Identitas seksual Demografi New York Indonesia Biologi Lingkungan Sejarah Garis waktu Gerakan sosial Interseks dan LGBT Kerusuhan Stonewall Komunitas LGBT Afrika-Amerika Budaya Acara terbesar Desa gay Homososialisasi Hubungan sesama jenis Kebanggaan Pawai ke…

MNL48Logo MNL48Informasi latar belakangNama lainManila48AsalManila, FilipinaGenre J-pop P-pop Pop remaja Bubblegum pop Tahun aktif2018–sekarangLabel Star Music (ABS-CBN) Hallohallo Entertainment Inc. Artis terkait AKB48 Group BoybandPH Situs webmnl48.phAnggotaDaftar Anggota MNL48Informasi YouTubeKanal MNL48 Tahun aktif2016—sekarangGenreMusikPelanggan189,000[1] Penghargaan Kreator 100.000 pelanggan MNL48 adalah sebuah grup vokal perempuan idola Jepang yang berbasis di Manila, Fil…

† Человек прямоходящий Научная классификация Домен:ЭукариотыЦарство:ЖивотныеПодцарство:ЭуметазоиБез ранга:Двусторонне-симметричныеБез ранга:ВторичноротыеТип:ХордовыеПодтип:ПозвоночныеИнфратип:ЧелюстноротыеНадкласс:ЧетвероногиеКлада:АмниотыКлада:СинапсидыКл…

† Египтопитек Реконструкция внешнего вида египтопитека Научная классификация Домен:ЭукариотыЦарство:ЖивотныеПодцарство:ЭуметазоиБез ранга:Двусторонне-симметричныеБез ранга:ВторичноротыеТип:ХордовыеПодтип:ПозвоночныеИнфратип:ЧелюстноротыеНадкласс:Четвероноги…

تيم هورتونزتيم هورتونزTim Hortonsالشعارمعلومات عامةسميت باسم تيم هورتون البلد  كندا التأسيس هاميلتون (May 17, 1964)[1]النوع شركة تابعةالشكل القانوني شركة كندية المقر الرئيسي أوكفيل (أونتاريو)، أونتاريو، كنداموقع الويب timhortons.com (الإنجليزية) المنظومة الاقتصاديةالشركة الأم ريست…

Monts-sur-Guesnescomune Monts-sur-Guesnes – Veduta LocalizzazioneStato Francia Regione Nuova Aquitania Dipartimento Vienne ArrondissementChâtellerault CantoneLoudun TerritorioCoordinate46°55′N 0°13′E / 46.916667°N 0.216667°E46.916667; 0.216667 (Monts-sur-Guesnes)Coordinate: 46°55′N 0°13′E / 46.916667°N 0.216667°E46.916667; 0.216667 (Monts-sur-Guesnes) Superficie11,48 km² Abitanti692[1] (2009) Densità60,28 ab./km…

2009 studio album by Lady SovereignJigsawStudio album by Lady SovereignReleased6 April 2009 (2009-04-06)Recorded2008GenreHip hop, grime, electronicaLabelEMIProducerDr. Luke, Benny Blanco, MedasynLady Sovereign chronology Public Warning(2006) Jigsaw(2009) Alternative cover Singles from Jigsaw I Got You Dancing!Released: December 2008 So HumanReleased: 6 April 2009 Jigsaw is the second studio album by English rapper Lady Sovereign, released on 6 April 2009 in the United King…

爱德华·谢瓦尔德纳泽ედუარდ შევარდნაძე第2任格鲁吉亚總統任期1995年11月26日—2003年11月23日前任茲維亞德·加姆薩胡爾季阿继任米哈伊尔·萨卡什维利苏联外交部部长任期1985年7月2日—1990年12月20日总书记米哈伊尔·戈尔巴乔夫前任安德烈·葛罗米柯继任亚历山大·别斯梅尔特内赫 个人资料出生(1928-01-25)1928年1月25日苏联外高加索苏维埃联邦社会主义共和国古里…

Lake in north County Westmeath, Ireland For other uses, see Lough Lene (disambiguation). Lough LeneLoch Léinn (Irish)Location in IrelandLocationCounty WestmeathCoordinates53°39′53″N 7°14′13″W / 53.66472°N 7.23694°W / 53.66472; -7.23694TypeGlacial lakeBasin countriesIrelandSurface area5 km2 (1.9 sq mi)Surface elevation97 m (318 ft)FrozenWinters of 1951, 1982, Jan & Dec. 2010IslandsNun's Island, Castle Island, Turgesius Is…

Airport in Croismare, FranceLunéville-Croismare AirportAdvanced Landing Ground (ALG) Y-2IATA: noneICAO: LFQCSummaryAirport typeCivilLocationCroismare, FranceElevation AMSL790 ft / 241 mCoordinates48°35′35.79″N 006°32′36.44″E / 48.5932750°N 6.5434556°E / 48.5932750; 6.5434556 (Lunéville-Croismare Airport)MapLFQCLocation of Lunéville-Croismare AirportRunways Direction Length Surface m ft 09/27 1,039 3,410 Paved Lunéville-Croismare Airp…

For other people named William Grey, see William Grey (disambiguation). William GreyBishop of ElyAppointed21 June 1454Term ended4 August 1478PredecessorThomas BourchierSuccessorJohn MortonOrdersConsecration8 September 1454by Thomas BourchierPersonal detailsDied4 August 1478DenominationCatholicPrevious post(s)Archdeacon of Richmond William Grey (died 1478) was a medieval English churchman, academic, and Lord High Treasurer. He served as Chancellor of Oxford University and as Bishop of Ely.&#…

Charles Goodyear sang penemu proses vulkanisasi Vulkanisasi adalah proses pengolahan karet.[1] Sejarah Proses vulkanisasi ditemukan oleh seorang ilmuwan ahli kimia asal Amerika Serikat yang bernama Charles Goodyear pada tahun 1839.[1] Pada awalnya, proses ini berprinsip pada pencampuran belerang dan karet dalam kondisi suhu tertentu sehingga dihasilkan produk karet yang lebih keras teksturnya dibandingkan karet biasa.[1] Penggunaan karet berkualitas ini diaplikasikan oleh…

Kembali kehalaman sebelumnya