Kepulauan Aegea Italia (bahasa Italia: Isole italiane dell'Egeo, bahasa Yunani: Ἰταλικαὶ Νῆσοι Αἰγαίου Πελάγους) adalah istilah yang mengacu kepada wilayah kepulauan Dodecanese di Laut Aegea tenggara pada masa kekuasaan Kerajaan Italia dari tahun 1912 hingga 1943.
Latar belakang
Kepulauan Dodecanese (kecuali Kastellorizo) diduduki oleh Italia selama Perang Italia-Turki pada tahun 1912. Italia sepakat akan mengembalikan kepulauan ini kepada Kesultanan Utsmaniyah berdasarkan Perjanjian Ouchy pada tahun 1912;[1] tetapi ketidakjelasan isi perjanjian tersebut memungkinkan pendirian pemerintahan sementara Italia di kepulauan ini, dan pada akhirnya Turki mencabut klaimnya atas Kepulauan Dodecanese berdasarkan Pasal 15 Perjanjian Lausanne pada tahun 1923.[2]
Rezim sementara Italia di kepulauan ini yang disebut "Rhodos dan Dodecanese" (Rodi e Dodecaneso) pada awalnya dikepalai oleh seorang gubernur militer, tetapi pada tanggal 7 Agustus 1920 Conte Carlo Senni diangkat sebagai Reggente Dodecanese (Reggente del Dodecaneso).[3] Setelah berakhirnya Perang Dunia I, Italia beberapa kali menyatakan kesediaannya untuk mengembalikan kepulauan ini kepada Yunani dua kali (dalam Perjanjian Venizelos–Tittoni pada tahun 1919 dan Perjanjian Sèvres pada tahun 1920) kecuali pulau Rhodos yang akan mendapat otonomi.[3] Namun, akibat kekalahan Yunani dalam Perang Yunani-Turki, perjanjian-perjanjian ini tidak pernah diberlakukan.
Kepulauan Dodecanese secara resmi dianeksasi oleh rezim fasis Italia pada tahun 1923 dan kemudian disebut Possedimenti Italiani dell'Egeo.[4]
Kepentingan Italia di Dodecanese didasarkan pada tujuan-tujuan strategis, dan kepulauan ini dipertahankan karena dapat digunakan sebagai landasan untuk mewujudkan ambisi imperialistik Italia.[5] Pulau Leros dan Patmos sendiri digunakan sebagai pangkalan Angkatan Laut Italia.[5]
Catatan kaki