Kimia bioorganik adalah ilmu yang berhubungan dengan penggunaan perkakas kimia guna memahami cara biokimia berproses. Hal ini dapat diketahui dengan cara menyintensis molekul-molekul secara kimia di laboratorium. Proses ini dapat memisahkan variabel-variabel yang berlangsung secara serentak di dalam sistem-sistem biologis.[1]
Kimia bioorganik berkaitan erat dengan kimia bioanorganik. Contoh seperti protein yang merupakan molekul organik, tetapi mengandung ion-ion logam yang berperan penting dalam fungsi molekul tersebut. Ion logam yang ada dalam protein digunakan untuk mendukung proses katalitik yang terjadi. Kimia bioorganik juga berkaitan dengan biologi molekuler, biologi kimia, dan biokimia. Selain itu, kimia biofisik juga memiliki keterkaitan erat dengan kimia bioorganik dan kimia bioanorganik. Hal ini disebabkan karena kimia bioorganik, kimia biofisik, dan kimia bioanorganik memiliki kesamaan unsur atau senyawa. Namun, kimia biofisik memiliki fokus terhadap bidang pemakaian alat-alat yang canggih seperti kristalografi sinar-x dan resonansi magnetik nuklir.[2]
Referensi
- ^ Dugas, Hermann (1999). Bioorganic Chemistry: A Chemical Approach to Enzyme Action. New York: Springer-Verlag New York, Ine. hlm. 1. ISBN 9780387944944. [pranala nonaktif permanen]
- ^ Breslow, Ronald (1998). "Bioorganic Chemistry: A Natural and Unnatural Science". Journal of Chemical Education. 75 (6): 705–706. doi:10.1021/ed075p705.