Kualifikasi Piala Asia AFC 2023 merupakan tahap kualifikasi untuk menentukan tim yang akan berpartisipasi dalam Piala Asia AFC 2023 (edisi ke-18 kejuaraan sepak bola asia pria), yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Sejak 2019, kontestan di putaran final Piala Asia adalah 24 tim, yang sebelumnya hanya 16 tim yaitu pada edisi 2004 sampai 2015.[1]
Pada tahap kualifikasi ini meliputi empat babak, dimana dua babak pertama juga sebagai Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022 Zona Asia. Dua babak pertama juga bertindak sebagai kualifikasi Piala Solidaritas AFC 2020.[2]
Babak pertama: 12 Tim (Peringkat AFC 35-46) akan bertanding dengan sistem dua leg (Kandang-Tandang). Pemenang pada babak ini akan masuk ke babak kedua.
Babak kedua: 40 tim (Peringkat AFC 1-34 dan 6 tim pemenang babak pertama) akan dibagi kedalam delapan grup yang berisi lima tim pada setiap grup, dengan sistem round-robin.
8 tim juara grup dan 4 tim runner-up terbaik akan maju ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia FIFA serta lolos ke Piala Asia AFC.
16 tim peringkat tertinggi berikutnya (4 tim runner-up yang tersisa, 8 tim peringkat-3 dan 4 tim peringkat-4 terbaik) akan maju langsung ke babak ketiga kualifikasi Piala Asia.
12 tim yang tersisa akan memasuki babak play-off untuk memperebutkan delapan tempat yang tersisa di babak ketiga kualifikasi Piala Asia.
Babak play-off: Ada dua putaran pertandingan play-off dua leg kandang dan tandang yang akan menentukan delapan kualifikasi terakhir untuk putaran ketiga.
Babak ketiga: 24 tim akan dibagi kedalam enam grup yang berisi empat tim, dengan sistem round-robin, dan mereka akan memperebutkan sisa slot untuk putaran final Piala Asia AFC 2023.
Peserta
46 negara yang merupakan anggota FIFA dari AFC akan memasuki babak kualifikasi, penentuan tim yang akan memasuki babak pertama dan kedua ditentukan dengan peringkat FIFA edisi April 2019. Untuk penempatan seeding di babak kedua dan babak ketiga, Peringkat FIFA terbaru sebelum undian tersebut yang akan digunakan.
Karena format bersama Piala Dunia dan kualifikasi Piala Asia, Qatar (sebagai negara tuan rumah Piala Dunia 2022) dan China (sebagai negara tuan rumah Piala Asia 2023) juga akan memasuki babak kedua kualifikasi Piala Asia.[4]
Timor-Leste dilarang berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Asia setelah diketahui telah menurunkan total 12 pemain yang tidak memenuhi syarat dalam pertandingan kualifikasi Piala Asia 2019 AFC di antara kompetisi lainnya.[5] Namun, karena FIFA tidak melarang mereka mengikuti kualifikasi Piala Dunia, Timor-Leste diizinkan untuk memasuki babak kualifikasi, tetapi tidak memenuhi syarat untuk lolos ke Piala Asia.
Pada 9 Maret 2020, FIFA dan AFC mengumumkan bahwa pertandingan putaran kedua pada hari pertandingan ke 7-10 yang akan berlangsung pada bulan Maret dan Juni 2020 ditunda ke tanggal berikutnya karena pandemi COVID-19 ,dengan tanggal baru yang akan dikonfirmasi. Namun, dengan persetujuan FIFA dan AFC, dan persetujuan dari kedua asosiasi anggota, pertandingan dapat dimainkan sesuai jadwal asalkan keselamatan semua individu yang terlibat memenuhi standar yang disyaratkan.[11][12] Pada tanggal 5 Juni 2020, AFC mengkonfirmasi bahwa pertandingan ke 7 dan 8 dijadwalkan akan berlangsung masing-masing pada tanggal 8 dan 13 Oktober sementara pertandingan ke 9 dan 10 dijadwalkan akan dimulai pada 12 dan 17 November.[13]
^Qatar sudah lolos ke Piala Dunia sebagai negara tuan rumah.
The group spots of Qatar and Bangladesh were swapped due to Qatar's planned participation in the 2020 Copa América. The tournament was later deferred (becoming the 2021 Copa América), and eventually Qatar withdrew from it.
Grup H hanya berisi empat tim dibandingkan dengan lima tim di semua grup lain setelah Korea Utara mengundurkan diri dari kompetisi. Oleh karena itu, hasil melawan tim peringkat kelima tidak dihitung saat menentukan peringkat tim runner-up.[20]
Sebanyak empat tim (empat tim peringkat kelima terendah dari babak kedua kualifikasi Piala Asia) berkompetisi di babak play-off. Dua pemenang play-off akan bergabung dengan 22 tim yang lolos otomatis dari babak kedua kualifikasi Piala Asia ke babak ketiga, untuk bersaing memperebutkan 11 slot terakhir di Piala Asia AFC 2023.
Babak play-off awalnya seharusnya terdiri dari 12 tim yang bermain dalam 2 putaran. Menyusul kualifikasi Qatar dan China ke turnamen final, jumlahnya dikurangi dari 12 menjadi 4.[21] Tim yang kalah di play-off akan bergabung dengan enam tim yang kalah di babak pertama kualifikasi Piala Asia. Mereka akan bersaing di Piala Solidaritas AFC 2020 yang akhirnya dibatalkan.[22]
Sebanyak 24 tim (22 tim yang lolos dari babak kedua dan dua tim yang lolos dari babak play-off) berpartisipasi di babak ketiga untuk memperebutkan 11 slot tersisa di Piala Asia AFC 2023.[23] Sejak mantan tuan rumah, Tiongkok maju ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022, slot otomatis untuk tuan rumah tidak lagi diperlukan.
24 tim dibagi menjadi enam grup yang terdiri dari empat tim di masing-masing grup untuk memainkan pertandingan round-robin di enam tempat terpusat.[24] Pemenang grup dan lima runner-up terbaik di semua grup akan lolos ke putaran final, di mana mereka bergabung dengan Tiongkok dan 12 tim yang lolos langsung dari babak kedua.[23]
AFC telah mengumumkan enam negara menjadi tuan rumah: Kuwait, Mongolia, Uzbekistan, India, Malaysia dan Kirgizstan. Babak ketiga semula dijadwalkan pada 24 Maret, 8 Juni dan 7 September 2021. Namun karena penundaan pertandingan di babak kedua, akhirnya dijadwalkan ulang pada 8-14 Juni 2022.
^Makau tidak mengirim tim mereka untuk leg kedua karena alasan keamanan setelah peristiwa Pengeboman Paskah Sri Lanka 2019.[14] AFC merujuk masalah ini ke FIFA,[15] yang mengumumkan pada 27 Juni 2019 bahwa pertandingan itu dinyatakan sebagai kemenangan Sri Lanka atas Bangladesh 3-0, dan akibatnya Sri Lanka lolos ke babak kedua.[16]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan