Kecamatan Kulisusu memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Kulisusu Utara.
Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Banda.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kulisusu Barat.
Kecamatan Kulisusu secara administratif terdiri dari 16 desa dan 7 Kelurahan. Luas daratan Kecamatan Kulisusu seluas 172.78 km persegi. [[1]]
Pemerintahan
Wilayah administratif Kecamatan Kulisusu tahun 2018 terdiri dari 16 desa dan 7 kelurahan yang terbagi dalam 49 dusun serta 65 RT.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007 tentang pembentukan Kabupaten Buton Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara maka Kecamatan Kulisusu terpisah dari Kabupaten Muna dan masuk dalam Wilayah Kabupaten Buton Utara, dan terdapat 7 unit Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) yang tersebar di masing-masing kelurahan.
Bila kita melihat keadaan prasarana pemerintahan Desa/Kelurahan di Kecamatan Kulisusu pada tahun 2018 tercatat kantor desa/kelurahan sebanyak 23 unit dan 12 unit balai desa, serta 5 unit sanggar PKK.
Kependudukan
Jumlah penduduk di Kecamatan Kulisusu pada tahun 2018 yaitu sebanyak 23.545 orang, dengan
jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari wanita.
Penduduk terbanyak terdapat di Kelurahan Wandaka yaitu sebanyak 3.032 orang, sedangkan penduduk paling sedikit terdapat di Desa Waculaea, yaitu sebanyak 449 orang.
Piramida penduduk Kecamatan Kulisusu berbentuk segitiga sehingga piramida penduduk Kecamatan Kulisusu termasuk piramida penduduk ekpansif. Artinya tingkat fertilitas di Kecamatan Kulisusu masih tinggi, dan angka harapan hidup masih
cukup rendah.
Berikut Jumlah desa/kelurahan, Jumlah Penduduk, luas masing-masing, dan kepadatan tiap desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Kulisusu
Bonelipu luas 6,13 km2, 1.426 jiwa, 220.07 jiwa/km2.
Lemo luas 1,98 km2 865 jiwa 436.87 jiwa/km2
Rombo luas 8,44 km2 970 jiwa 114.93 jiwa/km2
Linsowu luas 6,75 km2 788 jiwa 116.74 jiwa/km2
Lakonea luas 0,91 km2 732 jiwa 804.40 jiwa/km2
Lipu luas 0,32 km2 1.908 jiwa 5962.50 jiwa/km2
Bangkudu luas 0,75 km2 3.552 jiwa 3237.33 jiwa/km2
Loji luas 1,57 km2 1.135 jiwa 600.00 jiwa/km2
Kalibu luas 4,43 km2 833 jiwa 198.42 jiwa/km2
EeLahaji luas 30,50 km2 789 jiwa 25.87 jiwa/km2
Jampaka luas 7,29 km2 585 jiwa 68.59 jiwa/km2
Tomoahi luas 13,27 km2 983 jiwa 67.22 jiwa/km2
Wacualaea luas 40,43 km2 528 jiwa 11.11 jiwa/km2
Triwacu-wacu luas 23,75 km2 480 jiwa 20.21 jiwa/km2
Kadacua luas 7,98 km2 620 jiwa 77.69 jiwa/km2
Banu-Banua Jaya luas 0,13 km2 787 jiwa 6053.85 jiwa/km2
Wasalabose luas 3,85 km2 685 jiwa 177.92 jiwa/km2
Saraea luas 3,32 km2 1.824 jiwa 515.06 jiwa/km2
Wandaka luas 0,35 km2 2.904 jiwa 8662.86 jiwa/km2
Laangke luas 1,68 km2 721 jiwa 429.17 jiwa/km2
Lemo'ea luas 1,40 km2 858 jiwa 612.86 jiwa/km2
Lantagi luas 3,04 km2 622 jiwa 189.80 jiwa/km2
Malalanda luas 4,51 km2 593 jiwa 129.49 jiwa/km2
Jumlah/Total 172.78 km2 25.188 jiwa 136.27 jiwa/km2
Sosial
Pada tahun ajaran 2018/2018, jumlah Taman Kanak-kanak (TK) di Kecamatan Kulisusu berjumlah 30 unit dengan jumlah guru sebanyak 124 orang dan murid 1.574 yang berarti rasio murid terhadap guru sebesar 12 orang.
Sementara, Pada tahun ajaran 2018/2018, jumlah Taman Kanak-kanak (TK) di Kecamatan Kulisusu berjumlah 30 unit dengan jumlah guru sebanyak 124 orang dan murid 1.574 yang berarti rasio murid terhadap guru sebesar 12 orang. Sementara itu, Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Kulisusu terdapat 22 unit yang tersebar di tiap desa / kelurahan dengan jumlah guru sebanyak 229 orang dan murid sebanyak 3.433 orang yang berarti rasio murid terhadap guru yaitu 15 orang.
Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) pada tahun 2018 terdapat 10 unit dengan jumlah guru sebanyak 103 orang dan murid sebanyak 1.615 orang yang berarti rasio murid terhadap guru sebesar 15 orang.
Di Kecamatan Kulisusu pada tahun 2018 fasilitas kesehatan yang ada pada saat ini berupa 1 unit rumah sakit, 2 unit puskesmas, 11 unitementara itu, Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Kulisusu terdapat 22 unit yang tersebar di tiap desa / kelurahan dengan jumlah guru sebanyak 229 orang dan murid sebanyak 3.433 orang yang berarti rasio murid terhadap guru yaitu 15 orang.
Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) pada tahun 2018 terdapat 10 unit dengan jumlah guru sebanyak 103 orang dan murid sebanyak 1.615 orang yang berarti rasio murid terhadap guru sebesar 15 orang.
Di Kecamatan Kulisusu pada tahun 2018 fasilitas kesehatan yang ada pada saat ini berupa 1 unit rumah sakit, 2 unit puskesmas, 11 unit puskesmas pembantu (Pustu), 1 unit poliklinik, 20 unit posyandu, 4 unit apotek, dan 3 toko khusus obat yang tersebar di beberapa Desa/Kelurahan.
Sedangkan terdapat beberapa tenaga kesehatan yang terdiri dari 6 dokter, 4 orang bidan dan 27 orang dukun beranak.
Berdasarkan jenis penyakit yang tercacat di puskesmas Kecamatan Kulisusu pada tahun 2018 bahwa jenis penyakit yang memiliki jumlah pasien terbanyak adalah jenis penyakit ISPA dengan jumlah pasien sebanyak 727 orang atau sekitar 17.5 %.
Pada tahun 2018, jumlah sarana peribadatan di Kecamatan Kulisusu yaitu sebanyak 29 masjid, 4 surau/mushalla, 2 gereja, dan 4 pura. Kecamtaan Kulisusu memiliki beberapa fasilitas olahraga yang terdiri dari 10 lapangan sepak bola, 23 lapangan bola voli, 9 lapangan bulu tangkis, 8 biliard, dan 1 tenis lapangan. Pada tahun 2018, jumlah penyandang cacat di Kecamatan Kulisusu sebesar 85 orang.
Pertanian
Luas panen tanaman hortikultura adalah luas tanaman sayuran, buahbuahan, biofarmaka, dan tanaman hias yang diambil hasilnya/dipanen pada periode pelaporan.
Luas panen untuk tanaman sayuran adalah luas tanaman yang dipanen sekaligus atai habis/dibongkar dan luas tanaman yang dipanen berkali-kali (lebih dari satu kali)/belum habis.
Tanaman yang dipanen sekaligus habis/ dibongkar adalah tanaman yang sehabis panen langsung dibongkar/dicabut, terdiri dari bawang merah, bawang putih, bawang daun, kentang, kol/ kubis, kembang kol, petsai/sawi, wortel, lobak, dan kacang merah.
Tanaman yang dipanen berkali-kali (lebih dari satu kali)/belum habis adalah tanaman yang pemanenannya lebih dari satu kali dan biasanya dibongkar apabila panenan terakhir sudah tidak memadai lagi, terdiri dari: kacang panjang, cabe besar, cabe rawit, jamur, tomat, terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung, bayam, melon,semangka, dan blewah.
Produksi hortikultura adalah hasil menurut bentuk produk dari setiap tanaman sayuran, buah- buahan, biofarmaka dan tanaman hias yang diambil berdasarkan luas yang dipanen/tanaman yang menghasilkan pada bulan/triwulan laporan.
Luas panen adalah luas tanaman sayuran, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias yang diambil hasilnya/dipanen pada periode pelaporan.
Di kecamatan Kulisusu terdapat 7.408 Ha lahan perkebunan. Tanaman buah yang ada di kecamatam Kulisusu meliputi Mangga, Jeruk, pisang, Rambutan, Nangka dan Durian.
Usaha perkebunan menurut jenis tanaman perkebunan meliputi Kelapa, Pala, Kopi, Lada, Kakao dan Cengkeh.
Energi
Pertambangan/Penggalian
Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah permukaan air.
Di Kecamatan Kulisusu sampai dengan tahun 2018 belum ada perusahaan pertambangan, yang ada adalah usaha penggalian golongan C yang diusahakan oleh masyarakat.
Penggalian Golongan C adalah kegiatan penggalian pada wilayah permukaan bumi yang berpotensi merusak lingkungan hidup. Bahan bahan galian golongan C (Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980) antara lain:
Nitrat, Phosphate, garam batu;
Asbes, talk, mika, grafit, magnesit;
Yarosit, leusit, tawas (alam), oker
Batu permata, batu setengah permatan;
Pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonite;
Batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap;
Marmer, batu tulis;
Batu Kapur, dolomite, kalsit;
Granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat,dan pasir sepanjang tidak mengandung unsur unsur mineral golongan A dan golongan B dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.
Listrik
Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah Perusahaan Umum Milik Negara yang mempunyai aktivitas kegiatan pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik.
Keluarga/Rumah Tangga/ Rumah Tempat Tinggal pengguna Listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah keluarga pelanggan/pengguna listrik yang disalurkan PLN.
Keluarga/ Rumah Tangga/ Rumah Tempat Tinggal pengguna Listrik non Perusahaan Listrik Negara (NON-PLN) adalah keluarga pelanggan/pengguna listrik selain dari PLN, misalnya diesel atau generator, listrik yang diusahakan oleh pemerintah daerah, swasta, dan listrik swadaya masyarakat.
Di Kecamatan Kulisusu terdapat 6.408 pelanggan listrik yang bersumber dari listrik PLN, 135 dari PLT Surya dan 680 dari sumber lainnya.
Air Minum
Perusahaan Air Bersih adalah perusahaan yang mempunyai aktivitas dalam penampungan, penjernihan, dan penyaluran air baku atau air bersih dari terminal air melalui saluran air pipa.
Pada Tahun 2018, terdapat 6336 Rumah tangga yang sumber airnya berasal dari sumur dan 10 rumah tangga yang bersumber dari air ledeng.
Keuangan dan Harga
Aktivitas keuangan pemerintah daerah yang dicakup terdiri dari keuangan pemerintah Propinsi dan keuangan pemerintah Kabupaten/Kota.
Kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah sangat bergantung dari tersedianya sumber-sumber pendapatan daerah baik yang berasal dari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun sumber dana yang berasal bantuan pemerintah pusat dan atau setingkat di atasnya bagi pemerintah tingkat kabupaten dan kota.
Sumber - sumber pembiayaan pembangunan dan rutin dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Buton Utara terdiri dari bagian sisa lebih perhitungan anggaran tahun yang lalu, bagian pendapatan asli daerah sendiri, dana perimbangan dan dana lain- lain dari pendapatan yang sah.
Secara makro rencana dan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah tampak meningkat setiap tahunnya.
Perbankan
Data statistik perbankan bersumber dari Bank Rakyat Indonesia Unit Ereke.
Koperasi
Selain perbankan dan asuransi, kegiatan perekonomian Kabupaten Buton Utara juga didukung oleh peranan koperasi. Data koperasi yang disajikan dalam publikasi ini adalah data koperasi di seluruh wilayah Kabupaten Buton Utara yang diperoleh dari Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Buton Utara.
Harga-Harga
Kegiatan pendataan harga pada kurun waktu tertentu merupakan suatu aktivitas dalam rangka memantau kegiatan perekonomian, karena harga merupakan salah satu indikator makro untuk mengukur tingkat stabilitas ekonomi atau keseimbangan antara penawaran dan permintaan akan barang dan jasa.
Data harga yang disajikan meliputi:
a. Harga eceran beberapa jenis barang beberapa pasar di Kabupaten Buton Utara.
b. Indeks harga yang diterima dan dibayar Petani.
Harga eceran beberapa jenis barang di beberapa pasar di Kabupaten Buton Utara diolah dari hasil survei bulanan BPS Kabupaten Buton Utara.
Perdagangan
Kegiatan perdagangan di Kecamatan di Kecamatan Kulisusu pada umumnya adalah pedagang eceran. Bila kita tinjau sarana perekonomian yang terdapat di Kecamatan Kulisusu pada tahun 2018, tercatat jumlah pasar sebanyak 2, toko sebanyak 19, kios sebanyak 558, kedai makan sebanyak 23 unit serta rumah makan sebanyak 26 unit. Pada tahun yang sama terdapat 44 bengkel di Kulisusu.