LG Electronics merupakan bagian dari chaebol terbesar keempat di Korea Selatan (LG Corporation) dan penjualannya mencapai US$55,91 milyar (₩ 59,04 trilliun) pada tahun 2014. Perusahaan ini memiliki empat unit bisnis, yakni Hiburan Rumah, Komunikasi Seluler, Perabot Rumah & Solusi Udara, dan Komponen Kendaraan,[3] dengan Starion India[4] menjadi pemasok utamanya untuk refrigerasi dan mesin cuci di subbenua India. LG Electronics mengakuisisi Zenith pada tahun 1995 dan memegang 37,9% saham LG Display hingga tahun 2013.[5] Sejak tahun 2008, LG Electronics merupakan produsen televisiLCD terbesar kedua di dunia.[6][7] Perusahaan ini eksis di 128 negara dan mempekerjakan 83.000 orang.[8]
Sejarah LG Electronics (sebelumnya GoldStar)
1958–1960-an
Pada tahun 1958, LG Electronics didirikan dengan nama GoldStar. Perusahaan ini didirikan setelah berakhirnya Perang Korea untuk memproduksi elektronik konsumen dan perabot rumah. Dimulainya siaran televisi nasional, membuat permintaan barang-barang elektronik meningkat, dan hubungan yang baik dengan Hitachi pun membuat GoldStar dapat memproduksi radio, televisi, kulkas, mesin cuci, dan pengkondisi udara pertama di Korea Selatan.[9]GoldStar berhubungan erat dengan Lak-Hui (diucapkan "Lucky") Chemical Industrial Corp. yang kini menjadi LG Chem dan LG Households. GoldStar resmi bergabung dengan Lucky Chemical dan LS Cable pada tanggal 28 Februari 1995, sehingga namanya diubah menjadi Lucky-Goldstar, dan kemudian kembali diubah menjadi LG Electronics.
1970-an–1990-an
LG Electronics mencatatkan pendapatan sebesar US$100 juta dari ekspor pertamanya. Perusahaan ini kemudian membuka pabrik pertamanya di luar Korea Selatan, tepatnya di Amerika Serikat pada tahun 1982. Pada tahun 1994, GoldStar resmi memakai merek LG Electronics dan logo baru. Pada tahun 1995, LG Electronics mengakuisisi produsen TV asal Amerika Serikat, yakni Zenith, dan meleburnya empat tahun kemudian. Pada tahun yang sama, LG Electronics memproduksi ponsel digital CDMA pertama di dunia, yakni ponsel digital LGC-330W, yang dipasok ke Ameritech dan GTE di Amerika Serikat. Perusahaan ini juga menerima sertifikasi UL di Amerika Serikat.[10] Pada tahun 1998, LG mengembangkan TV plasma 60 inci pertama di dunia dan mendirikan sebuah joint venture pada tahun 1999 dengan Philips – LG.Philips LCD – yang kini bernama LG Display. Pada tahun 1999, LG Semiconductor bergabung dengan Hynix.[11]
2000-an–sekarang
Untuk membentuk sebuah perusahaan induk, LG Electronics dipecah pada tahun 2002, dengan LG Electronics "baru" dipisah ke badan hukum tersendiri, sementara LG Electronics "lama" diubah namanya menjadi LG EI. Perusahaan tersebut kemudian digabung dengan dan ke dalam LG CI pada tahun 2003 (suksesor resmi dari bekas LG Chem), sehingga perusahaan yang berdiri dengan nama GoldStar saat ini tidak lagi eksis.
LG Electronics memainkan peran besar dalam industri elektronik konsumen global, karena merupakan produsen TV LCD terbesar kedua di dunia hingga tahun 2013.[12] Hingga tahun 2005, LG merupakan 100 merek teratas global dan mencatatkan pertumbuhan merek sebesar 14% pada tahun 2006.[13] Hingga tahun 2009, afiliasi LG Electronics yang memproduksi layar, yakni LG Display, merupakan produsen panel LCD terbesar di dunia.[14] Pada tahun 2010, LG Electronics masuk ke industri ponsel cerdas. LG Electronics pun terus mengembangkan berbagai macam produk elektronik, seperti meluncurkan televisi resolusi ultratinggi 84 inci untuk pasar ritel pertama di dunia.[15]
Pada tanggal 5 Desember 2012, regulator antitrust Uni Eropa mendenda LG Electronics dan lima perusahaan besar lain (Samsung, Thomson (yang mulai tahun 2010 dikenal sebagai Technicolor), Matsushita (saat ini Panasonic Corp), Philips, dan Toshiba) karena menetapkan harga untuk TV CRT dalam dua kartel yang berlangsung selama hampir dua dekade.[16]
Pada tanggal 11 Juni 2015, LG Electronics terseret dalam kontroversi hak asasi manusia, setelah The Guardian menerbitkan sebuah artikel yang ditulis oleh Rosa Moreno, mantan pegawai pabrik perakitan televisi LG.[17]
Pada akhir tahun 2016, LG Electronics menggabungkan cabangnya di Jerman (berlokasi di Ratingen) dengan kantor pusatnya untuk Eropa (berlokasi di London) di Eschborn, suburban Frankfurt am Main.[18]
Pada bulan Maret 2017, LG Electronics dituntut atas penanganannya terhadap kegagalan perangkat keras pada ponsel cerdas terbarunya, seperti LG G4.[19]
Koo Bon-joon, yang merupakan CEO dan wakil chairman LG Electronics,[20] digantikan oleh keponakannya pada bulan Juli 2018, karena menerapkan "aturan suksesi anak pertama saja".[21] Dengan aturan yang sama, CEO LG Corporation, Koo Kwang-mo, menggantikan ayahnya, Koo Bon-moo yang meninggal akibat tumor otak pada tanggal 20 Mei 2018.[22]
LG mengumumkan pada bulan November 2018 bahwa Hwang Jeong-hwan, yang menjabat sebagai presiden LG Mobile Communications sejak bulan Oktober 2017, akan digantikan oleh Brian Kwon, yang saat itu memimpin bisnis hiburan rumah LG, mulai tanggal 1 Desember 2018.[23] Pada tahun 2018 juga, LG memutuskan untuk menghentikan produksi ponsel cerdasnya di Korea Selatan dan memindahkannya ke Vietnam, agar tetap kompetitif.[24] LG menyatakan bahwa Vietnam dapat menyediakan "banyak tenaga kerja" dan 750 pegawai di pabrik ponsel cerdasnya di Korea Selatan akan dipindah ke pabrik perabot rumah.
Produk
Produk LG Electronics meliputi televisi, sistem teater rumah, kulkas, mesin cuci, monitor komputer, perangkat wearable, modul surya, perabot cerdas, dan ponsel cerdas.
Televisi
LG SL9000 merupakan salah satu dari beberapa HDTV tanpa bingkai yang diluncurkan di IFA Berlin pada tahun 2009.[25] LG Electronics meluncurkan sebuah TV OLED pada tahun 2013 serta meluncurkan televisi berukuran 65 inci dan 77 inci pada tahun 2014.[26][27] LG Electronics memperkenalkan Televisi Internet pertamanya pada tahun 2007, awalnya dengan merek "NetCast Entertainment Access". Produk tersebut kemudian diubah namanya pada tahun 2011 menjadi "LG Smart TV", saat fitur televisi interaktif ditambahkan, sehingga memungkinkan penonton untuk menerima informasi dari Internet saat menonton program TV konvensional.
Pada tahun November 2013, seorang blogger menemukan bahwa sejumlah TV cerdas LG secara diam-diam mengumpulkan nama berkas yang tersimpan di diska lepas USB yang dipasang ke televisi, lalu melihat data dan mengirim informasi tersebut ke server milik LG dan afiliasinya.[28][29] Sesaat setelah artikel tersebut dipublikasikan, LG pun menonaktifkan video di situs webnya yang menjelaskan bagaimana analisis penonton bekerja, dan menutup akun Brightcove di mana video tersebut diunggah.
LG juga memproduksi model kendali jarak jauh yang menggunakan teknologi Freespace dari Hillcrest Labs untuk memungkinkan pengguna mengganti kanal dengan menggunakan gestur[30] dan teknologi Dragon NaturallySpeaking untuk pengenalan suara.[31]
Hingga tahun 2014, LG menggunakan webOS dengan antarmuka pita pada sejumlah TV cerdasnya. LG memberitakan bahwa pada delapan bulan pertama setelah diluncurkan, mereka berhasil menjual lebih dari 5 juta TV webOS.[32]
Pada tahun 2016, unit bisnis LG Electronics di India mulai menjual TV yang dapat menghalau nyamuk.[33] TV tersebut menggunakan gelombang ultrasonik yang tidak dapat didengar oleh manusia, namun dapat membuat nyamuk tidak nyaman.[33] TV tersebut resmi diluncurkan pada tanggal 16 Juni 2016. Teknologi tersebut juga digunakan pada pengkondisi udara dan mesin cuci.[33] TV tersebut ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang tinggal di kawasan yang juga banyak ditinggali oleh nyamuk.[33]
Pada tahun 2018, diberitakan bahwa LG berencana untuk menjual televisi besar yang dapat digulung dan dibuka secara otomatis dengan menekan sebuah tombol mulai tahun 2019.[34]