Laporan keuangan pribadiLaporan keuangan pribadi adalah dokumen yang memuat garis besar keadaan keuangan perorangan pada satu periode akuntansi tertentu. Pada umumnya, dokumen tersebut berisikan informasi umum tentang individu yang terkait beserta rincian dari jumlah aset dan tanggungannya. Tujuan dan kegunaanMenurut standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi berkaitan dengan posisi, kinerja, dan perubahan keuangan suatu institusi. Laporan tersebut harus dapat bermanfaat bagi pemakainya dalam pengambilan keputusan.[1] Berdasarkan pengertian di atas, laporan keuangan pribadi digunakan untuk membantu perorangan dalam memantau dan mengelola tujuan keuangannya dan kondisi hartanya.[2][3] Selain itu, dokumen tersebut dapat digunakan dalam hal utang-piutang yaitu sebagai referensi pemberi utang tentang kondisi keuangan calon peminjam.[4] IsiLaporan keuangan pribadi berisi informasi tentang posisi keuangan seseorang yaitu mengenai aktiva dan pasiva. Dari informasi tersebut dapat ditarik informasi mengenai kekayaan bersih (net worth) seseorang. Informasi tersebut dituangkan dalam catatan neraca. Berikut ini adalah pos yang ada dalam catatan neraca.
Informasi tentang pemasukan dan pengeluaran juga dapat dimasukkan pada laporan keuangan pribadi. Pencatatannya berupa semua sumber penghasilan beserta nilainya hingga pada aliran pengeluaran. Aliran pengeluaran dapat berupa pengeluaran rutin, alokasi kebutuhan untuk kemudian hari, dan hal lainnya yang berkaitan dengan pengeluaran pribadi.[5] Informasi tersebut dapat digunakan dalam pengajuan kredit. Informasi tersebut dapat disebut sebagai laporan arus kas.[6] Referensi
|