Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Latoh

Latoh, anggur laut, atau bulung boni (Bali) adalah jenis rumput laut[1] yang banyak tumbuh di daerah pesisir Pulau Jawa dan Bali.[2] Nama ilmiah rumput laut ini ialah Caulerpa sp.[2] dan merupakan komoditas yang berpotensi untuk dikembangkan layaknya Eucheuma cottonii dan Gracilaria yang lebih dulu populer. Rumput laut ini merupakan bagian dari kelompok Chlorophyceae (alga hijau). Bentuknya mirip dengan buah anggur hijau, tetapi berukuran lebih kecil. [2] Anggur laut memiliki tekstur renyah dan memberikan sensasi meletup-letup ketika dimakan dan dapat dikonsumsi langsung sebagai sayur atau lalapan, tetapi harus dicuci terlebih dahulu dengan air tawar untuk mengurangi rasa asinnya.[2] Latoh juga dapat diolah menjadi masakan, salah satu olahan yang populer adalah rujak bulung kuah pindang yang berasal dari Bali.[2]

Pasar

Tidak heran jika pasar ekspor Caulerpa saat ini cukup terbuka meski di beberapa negara seperti Jepang sudah mengembangkan budidayanya. Rumput laut yang juga dikenal sebagai lawi-lawi atau latoh ini masuk dalam kategori tumbuhan tingkat rendah yang hidup dengan menempel pada substrat pasir. Di beberapa negara Asia, Caulerpa, selain sebagai konsumsi masyarakat juga digunakan sebagai obat pada beberapa jenis penyakit. Hal ini karena Caulerpa mengandung zat antibakteri, antimikroba, antijamur, serta zat bioaktif untuk penyakit tekanan darah tinggi dan tumor.

Kandungan

Kandungan klorofil (zat hijau daun) rumput laut ini bersifat antikarsinogenik. Juga kandungan serat, selenium, dan seng yang tinggi pada rumput laut ini bisa mereduksi estrogen (jenis hormon), karena disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya kanker. Selain itu Caulerpa juga digunakan dalam penggunaan di akuarium untuk ikan hias yang berasal dari laut, sebagai hiasan yang bisa menstabilkan kualitas air dalam akuarium.

Untuk ciri-cirinya, berwarna hijau dengan thallus (cabang) berbentuk lembaran, batangan, dan bulatan. Selain itu memiliki tekstur lunak keras dan siphonous. Dengan rumpun berbentuk percabangan dari yang sederhana sampai yang kompleks sebagai representatif dari akar, batang, dan daun yang menjalar.

Sedangkan dalam perkembangbiakannya, terjadi dengan perkawinan gamet, spora, dan fragmentasi thallus atau vegetatif.

Referensi

  1. ^ http://lyanala.wordpress.com/2011/09/24/latoh-chlorophyceae/
  2. ^ a b c d e Stephanie, Maria (2024). Ensiklopedia dari Bumi Nusantara ke Piring Kita. Yogyakarta: Guru Bumi. 

Pranala luar

Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya