Lubang jarumLubang jarum (bahasa Inggris: eye of a needle; harfiah: "mata jarum"[1]) adalah bagian dari jarum jahit berupa lubang untuk menarik benang, terletak di ujung berlawanan dari titik tertajam, atau di dekat ujung tajam, terutama pada jarum yang digunakan pada mesin jahit. Lubang ini sering berbentuk seperti mata, sehingga dalam bahasa-bahasa lain dinamakan menggunakan kata "mata". KiasanYudaismeTalmud Babilonia menerapkan suatu pikiran yang tidak terpikirkan menjadi suatu pepatah (aforisme). Untuk menjelaskan bahwa mimpi mengungkapkan pikiran dari hati seorang manusia, hasil dari akal bukan ketiadaan akal, beberapa rabi mengatakan:
Sebuah Midras mengenai Kitab Kidung Agung menggunakan kalimat untuk berbicara tentang kemauan dan kemampuan Tuhan tiada bandingnya, untuk mencapai keselamatan orang berdosa:
Rav Sheishet dari Nehardea menerapkan pepatah yang sama untuk penalaran berbelit-belit yang terkenal dari orang bijak Pumbedita: "Apakah Anda dari Pumbedita, di mana mereka mendorong gajah melewati lubang jarum?" (Baba Metzia, 38b). Kekristenan"Lobang jarum" dalam Alkitab mengutip perkataan Yesus yang dicatat dalam injil sinoptik:
Versi paralel tercatat dalam Markus 10:17–27, dan Lukas 18:18–27. Pepatah ini adalah suatu respon terhadap orang muda kaya yang telah bertanya kepada Yesus apa yang perlu dia lakukan supaya mendapatkan kehidupan kekal. Yesus menjawab bahwa dia harus menaati perintah-perintah Allah, yang dijawab oleh orang itu bahwa semua itu telah dia lakukan. Kemudian Yesus menjawab, "Jika engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah kepada orang miskin, dan engkau akan beroleh harta di surga. Kemudian datanglah kemari dan ikutlah aku." Pemuda itu menjadi sedih dan tidak mau melakukan hal ini. Lalu Yesus menyebutkan pepatah ini, yang membuat murid-murid-Nya heran. Cyril dari Alexandria menyatakan bahwa "unta" merupakan kesalahan ejaan bahasa Yunani; bahwa kamêlos (unta) ditulis pada tempat yang seharusnya adalah kamilos, yang berarti "tali" atau "kabel".[4] Schopenhauer, dalam The World as Will and Representation, Volume 1, § 68, yang mengutip Matius 19:24. "Es ist leichter, daß ein Ankertau durch ein Nadelöhr gehe, denn daß ein Reicher Reich in Gottes komme." Ini dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai "It is easier for an anchor cable to go through an eye of a needle than for a rich person to come to God’s kingdom" ("Adalah lebih mudah bagi jangkar kabel untuk pergi melalui lobang jarum dari pada seorang kaya untuk datang ke kerajaan Allah"). Pada zaman modern, ayat kitab suci ini telah digunakan sebagai argumen melawan injil kemakmuran, keyakinan bahwa pengumpulan merupakan kebajikan yang disukai oleh Allah.[5][6] Gerbang"Eye of the Needle" telah diklaim menjadi sebuah gerbang di Yerusalem, yang dibuka setelah gerbang utama ditutup pada malam hari. Unta hanya bisa melewati gerbang yang lebih kecil ini jika hewan itu membungkuk dan muatannya sementara diturunkan dulu. Cerita ini telah dikemukakan sejak setidaknya abad ke-15, dan mungkin dapat dilacak sejak abad ke-9. Namun, bukti bagi keberadaan sebuah gerbang ini belum diterima secara luas.[7][8] IslamMenurut terjemahan bahasa inggris dari Quran:
Budaya populer"Through the eye of a needle" ("Melewati sebuah lubang jarum") adalah kata-kata pertama dalam Lagu Aglet pada Episode Phineas and Ferb "Tip of the Day".
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|