Marmer Hitam Ashford (Ashford Black Marble) adalah nama yang diberikan untuk batu kapur gelap, digali dari tambang dekat Ashford-in-the-Water, di Derbyshire, Inggris. Setelah dipotong, dibalik dan dipoles, permukaan mengkilatnya sangat baik untuk dipakai sebagai dekorasi. Marmer Hitam Ashford adalah batuan sedimen berbutir halus, dan bukanlah seperti marmer dalam arti geologis. Batu ini bisa dipotong dan dilapis dengan bebatuan dan mineral dekoratif lainnya, menggunakan teknik pietra dura. Museum Derby memiliki diagram Ecton Hill yang dibuat dari Marmer Hitam Ashford dan bebatuan mineral lainnya.[1]
Sejarah
Dekorasi menggunakan bahan mineral lokal warna hitam sudah ditemukan sejak zaman prasejarah. Dicatat pertamakali oleh Bess dari Hardwick tahun 1580.[2]
Henry Watson, paman dari ahli geologi Derbyshire White Watson, dianggap sebagai salah satu tokoh kunci pada pengembangan industri lokal terkait Marmer Hitam Ashford pada tahun 1750-an.[3] Ia memiliki pabrik dengan tenaga kincir air di Ashford-in-the-Water
Terdapat usaha dagang yang berkembang dari pembuatan guci, obelisk dan barang-barang dekoratif lainnya dari Marmer Hitam Ashford pada akhir abad 18 dan awal abad 19. John Mawe mempunyai museum di Matlock Bath yang berkaitan dengan marmer hitam dan pahatan marmer hitam menggunakan permata karya Ann Rayner, di museum lain di dekatnya. Banyak contoh ukiran dan bertahtakan marmer hitam muncul di koleksi-koleksi lokal, termasuk yang ada di Museum Derby, Museum Buxton,[4] dan Chatsworth House. Pada tahun 2009 bongkahan besar Marmer Hitam Ashford yang masih utuh diangkat dari penggalian dekat wisma Seven Stars di Derby. Rencananya akan dilelang karena langkanya marmer hitam Ashford. Diduga bongkahan batu itu ditinggalkan utuh ketika pabrik pengolahan Marmer Hitam Ashford pindah pada tahun 1880-an.[5]
Geologi
Meski dinamakan marmer, namun batu itu sebenarnya berasal dari batuan sedimen. Gelap, berbutir halus, batu kapur berkarbon yang berlumpur, kaya akan bitumen yang memberikan warna abu-abu gelap yang berubah menjadi hitam mengkilap jika permukaannya dipoles. Sumber utama batuan ini berasal dari Tambang Arrock, dan kemudian tahun 1832 ditemukan dekat Perkebunan Rookery,[2] dekat Ashford-in-the-Water.
Teknik manufaktur
Batu kapur dapat diubah dengan mesin bubut untuk membuat guci, tangkai lilin, dan benda-benda berbentuk serupa lainnya, atau di gergaji untuk menghasilkan benda halus, datar seperti obelisk dan pemberat kertas. Museum dan Galeri Seni Derby memiliki koleksi benda-benda atau calon barang dari Marmer Hitam Ashford, diperoleh dari bengkel yang dimiliki keluarga Tomlinson. Termasuk diantaranya potongan yang disiapkan sebagai lapisan dasar dari marmer hitam. Potongan berbentuk bunga berkelopak lima (forget-me-not genus myosotis) dan bunga bakung gunung (Convallaria majalis) adalah yang paling banyak tersedia. Batu-batu berwarna dilapiskan pada "marmer" hitam termasuk diantarnya batuan mineral warna abu-abu, biru dan ungu yang ditemukan dari Monyash, "rosewood" dari Nettler Dale di Sheldon yang mengandung lapisan merah dan putih, batuan barit menghasilkan berbagai variasi lainnya[2] dan batuan floritBlue John dari Castleton menghasilkan warna ungu dan kuning dari Crich,[7] sementara batuan "Birds-Eye" mempunyai desain dari fosil yang dikandungnya. Batuan mineral yang langka dikenal sebagai "Duke's Red", sangat bernilai tinggi dan disimpan di Chatsworth House.[2] Rancangan permukaan meja yang ada serta kombinasinya ada disini.
Pada akhir 1780-an seorang ahli geologi Derbyshire White Watson mulai membuat tabel geologi untuk menjelaskan Marmer Hitam Arford dibanding dengan batuan lokal lainnya sehingga dapat menjelaskan tingkatan bebatuan dari berbagai tempat di daerah itu.
mulai untuk membuat tablet geologi penjelasan dengan Ashford Black Marmer di mana batuan lokal lainnya hias sehingga dapat mewakili strata batu di berbagai bagian county.[8]Museum Derby mempunyai diagram Ecton Hill(lihat gambar) dibuat dari Marmer Hitam Black Marble dan mineral lainnya.[1]
William Martin, ketika itu bekerja dengan Watson, menulis karya ilmiah pertama tentang fosil. Karya Petrifacta Derbiensia menceritakan paman White Watson dan para pekerja di tambang Marmer Hitam menyebut fosil "ekor buaya" karena mereka pikir itu adalah kerangka dari buaya.[6]
Kerajinan yang menggunakan dasar marmer hitam dilanjutkan kembali pada 1990-an oleh Don Edwards, yang mengelola keagenan penjualan bebatuan dan mineral dari pedesaan Derbyshire di Tideswell. Pada tahun 2006 diumumkan bahwa Museum Buxton telah membeli koleksi Marmer Hitam yang ditinggalkan oleh John Michael Tomlinson. Ia telah menghabiskan waktu lebih dari 50 tahun untuk menyusun koleksinya setelah mengetahui bahwa leluhurnya terlibat dalam pembuatan Marmer Hitam Ashford.[4]
^ ab(Inggris) Martin, William (1809). Petrificata Derbiensia p33-34. Diakses tanggal 24 February 2011. p39 Fig 4....A fossil shell. The original a nautilus ....The crocodile said to be found in the limestone of Ashford, appears to be just a large specimen of this or some other Orthoceratite