Lal Masjid (Urdu: لال مسجد; diterjemahkan sebagai: Red Mosque dalam bahasa Inggris atau Masjid Merah dalam bahasa Indonesia) adalah sebuah masjid yang terletak di Islamabad, ibu kota negara Pakistan. Sekolah keagamaan untuk wanita (Jamia Hafsa madrasah) dan laki-laki (madrasah), juga terdapat di masjid ini.
Pembangunan dan kepemilikan
Lal Masjid dibangun pada tahun 1965 dan dinamai "Masjid Merah" karena dinding dan interior-nya berwarna merah. Selama keberadaannya, masjid ini dilindungi oleh anggota pemerintahan yang berpengaruh, perdana menteri, kepala tentara, dan presiden.
Pemimpin diktator militer Pakistan yang masa jabatannya paling lama, Jenderal Zia-ul-Haq, mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Maulana Abdullah, mantan pemimpin masjid yang mempunyai sejarah panjang sebagai pendukung sektarianisme. Selama perang Soviet-Afganistan (1979-1989), Masjid Merah memegang peran penting dalam merekrut dan melatih orang yang bersedia untuk jihad dalam melawan orang-orang Afghanistan mujahidin.[1]
Setelah Abdullah terbunuh pada tahun 1998, anaknya, Abdul Aaziz Ghazi dan Abdul Rashid Ghazi mengambil alih masjid, menjadikannya sebagai pusat pelatihan garis keras Sunni Deobandi dan secara terbuka menjadi oposisi pemerintah.
Konfrontasi dengan pemerintah
Menyusul Peristiwa 11 September 2001 di Amerika Serikat, pemerintah Pakistan mengumumkan bahwa pemerintah akan mendukung "War on Terror" Amerika Serikat. Hal ini ditentang keras oleh pemimpin Masjid Merah, yang pro terhadap Taliban. Pada bulan Juli 2005, otoritas Pakistan mencoba untuk menyerang masjid terkait dengan investigasi Bom London 2005, tetapi akhirnya polisi mundur.
Pranala luar
Referensi