Meibkatra
Lembaga atau badan bentukan Kekaisaran Jepang ini dipimpin oleh seorang tokoh modernis Islam - yang nanti pada periode Pasca-Kemerdekaan menjadi salah satu pemimpin gerakan pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia - Teuku Daud Beureu'eh yang saat itu sedang menjabat sebagai ketua umum Persatuan Oelama-Oelama Seloeroeh Atjeh (PUSA), yang sebelumnya ditujukan untuk melawan sisa-sisa kekuatan kolonial Hindia Belanda, mempertahankan nilai-nilai dan ajaran Islam, dan menentang kekuasaan tokoh adat Aceh (Uleebalang) yang selama pemeirintahan Hindia Belanda memiliki kewenangan di wilayah Aceh. Bekerjasama dengan pihak Kekaisaran Jepang, kemudian PUSA dan tokoh-tokohnya berhasil menyingkirkan para Uleebalang dan sisa-sisa Belanda[1] Referensi
|