Semasa berkuliah di Bandung, ia menjadi Kepala Perwakilan Harian Pelopor Baru Jakarta di Bandung sejak 1966 hingga 1970. Ia juga menjadi Ketua Badan Kesatuan Mahasiswa Minang (BKMM) Bandung antara 1968 hingga 1972.[2] Sebagai Ketua BKMM Bandung, pada waktu tertentu ia mengundang Azwar Anas untuk memberikan ceramah kepada mahasiswa Minang di Bandung.[3]
Karier birokrat
Segera setelah lulus kuliah, Muslim Kasim memulai karier dengan bekerja di Inspektorat Badan Urusan Logistik (Bulog) sejak 1976 hingga 1978. Kemudian, ia bekerja di Inspektur diperbantukan pada Binkop–Menteri Koperasi/Kepala Bulog selama enam tahun hingga 1984. Pada 1984, ia dipromosikan menjadi Kepala Bidang Administrasi Keuangan Depot Logistik (Dolog) Jawa Timur hingga 1992. Pada 1988 ia sempat mengikuti Sekolah Pimpinan Administrasi Tingkat Madya (Sepadya) Bulog Angkatan XIII dan berhasil menjadi peringkat pertama. Tahun berikutnya, ia mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi Nasional (Sespanas) Angkatan XI Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dan berhasil meraih peringkat kelima. Ia diangkat menjadi Wakil Kepala Dolog Jawa Timur antara 1992 hingga 1994. Selama di Jawa Timur, ia tergabung dalam Yayasan Jantung Indonesia Cabang Utama Jawa Timur Surabaya dan menjabat Ketua Bidang Pengembangan dana.[2][4]
Pada 1994, Muslim Kasim dipromosikan menjadi Kepala Dolog Bali hingga 1998. Dalam waktu empat tahun di Bali ini, ia terlibat aktif dalam banyak kegiatan dan organisasi. Pada 1995–1998, ia menjabat Ketua Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Provinsi Bali[5] dan Ketua Lembaga Managemen dan Konsultasi Pembinaan Pengusaha Kecil dan Koperasi. Antara 1996 hingga 1998 ia juga menjadi Penanggung Jawab Pembangunan Mesjid Al-Muhajirin IKMS Bali, Pembina Sepak Takraw Pengda Prestasi Provinsi Bali, dan Pembina Yayasan Jantung Indonesia cabang Bali. Pada Juni 1998, ia ditunjuk sebagai Bendahara Nasional Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) XIII Denpasar dan Ketua Muzakarah Pariwisata Nasional dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Umat di Bidang Pariwisata, Denpasar.[2][4]
Muslim Kasim kemudian dimutasi menjadi Kepala Dolog Sumatera Barat sejak 1998 hingga 2000. Pada 1998, ia menjadi Pembina Sepak Takraw Pengda Prestasi Provinsi Sumatera Barat. Ia kemudian menjadi Ketua III Yayasan Jantung Indonesia cabang Padang antara 1999 hingga 2002.[2][4]
Karier politik
Pada 2000, Muslim Kasim maju sebagai calon bupati menggandeng Martias Mahyuddin dalam pemilihan bupati Padang Pariaman di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Padang Pariaman. Pasangan Muslim–Martias memenangkan pemilihan dengan meraih 20 dari 44 suara anggota sidang paripurna DPRD 28 Februari 2000 dan menyingkirkan Nasri Nasar, Rasyidin Boer, dan Thamrin.[6] Muslim–Martias dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman pada April 2000.[2] Pada 2005, ia kembali maju sebagai calon Bupati Padang Pariaman dengan menggandeng guru Ali Mukhni dan berhasil terpilih kembali untuk masa jabatan hingga 2010.[2][4] Pasangan Muslim–Ali memperoleh 60.146 suara atau 41,77 persen dan mengalahkan 2 pasangan lainnya.[7][8][9]
Muslim Kasim menjabat Ketua Badan Kerjasama Kabupaten Seluruh Indonesia (BKKSI) Koordinator Wilayah Sumatera Barat dan Ketua Umum Persatuan Olahraga Buru Babi (PORBI) Padang Pariaman sejak 2004, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Padang Pariaman sejak 2006, dan Ketua Umum Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kabupaten Padang Pariaman sejak 2008.[2]
Muslim resmi ditetapkan sebagai wakil gubernur terpilih setelah meraup 32,44% suara.[11] Bersama Irwan Prayitno, Muslim dilantik sebagai Wakil Gubernur Sumatera Barat pada Minggu, 15 Agustus 2010 oleh Menteri Dalam NegeriGamawan Fauzi atas nama Presiden RI. Pelantikan berlangsung di bekas ruangan garasi mobil DPRD Sumatera Barat karena gedung utama rusak berat akibat gempa.[12]
Pada pemilihan umum 2015, Muslim maju sebagai calon gubernur berpasangan dengan mantan Wali Kota Padang Fauzi Bahar. Pasangan ini diusung oleh empat partai, yaitu Nasdem, PDI Perjuangan, PAN, dan Hanura. Mereka juga didukung lima partai lainnya, yaitu Partai Golkar, Demokrat, PKB, PPP dan PBB.[14] Mereka kalah dari gubernur petahana Irwan Prayitno dan memperoleh 41,38% suara sah.[15]
Wafat
Muslim Kasim meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot SubrotoJakarta pada 11 Februari 2017 sekitar pukul 21.45 WIB setelah menjalani perawatan intensif selama tiga minggu. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman keluarga Gadur Pakandangan, Kabupaten Padang Pariaman.[16]
Kehidupan pribadi
Muslim Kasim menikahi Nasrida Muslim dan memiliki lima orang putra.[17] Putra keempatnya, Kolonel Kamil Bahren Pasha, adalah lulusan Akademi Militer 2000 dan menjabat Komandan Brigadir Infanteri (Brigif) Para Raider 3/Tri Budi Sakti/3 Kostrad. Kamil juga merupakan menantu pengusaha Basrizal Koto.[18]
Karya tulis
Strategi dan Potensi Padang Pariaman dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat di Era Globalisasi, Indomedia, Jakarta (2004)[19]
Karakteristik Kemiskinan di Indonesia dan Strategi Penanggulangannya (Studi Kasus di Kabupaten Padang Pariaman), Indomedia, Jakarta (2006)[20]
Konsep, Strategi dan Implementasi Good Governance di Kabupaten Padang Pariaman bagaimana Mentransformasi Keterbatasan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat, STIA Kawula[21]
Piagam Penghargaan Bakti Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dari Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia (9 Juli 2001)
Piagam Penghargaan dari Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2001)
Piagam Widyakrama dari Presiden RI (2 Mei 2004)
Penghargaan Juara I Nasional Program INBUDKAN (Pembina Kelompok Budidaya Perikanan) dari Presiden RI (31 Januari 2005)
Penghargaan Manggala Karya Kencana (29 Juni 2006)
Penghargaan Ketahanan Pangan Tahun 2006, dari Presiden RI (21 November 2006)
Penghargaan Tokoh Peduli Kemiskinan dari Tim Independen Universitas Andalas (2006)
Penghargaan Anugerah Gemilang Presiden dari Ketua Menteri Melaka/Presiden Persekutuan Pengakap Malaysia Negeri Melaka Tun Datuk Seri Utama Mohd. Khalil bin Yaakob (26 Mei 2007)
Penghargaan Kab/Kota Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Terbaik dan Perusahaan PMA/PMDA terbaik tahun 2007 dari Presiden RI (18 Desember 2007)