Nuppeppō (Jepang: ぬっぺっぽうcode: ja is deprecated ), atau nuppefuhō (Jepang: ぬっぺふほうcode: ja is deprecated ) adalah yōkai tanpa jenis kelamin dalam cerita rakyat yang diyakini memiliki tubuh yang lembek dan bau yang menyengat. Makhluk ini sudah muncul dalam sastra Jepang semenjak abad ke-18.
Etimologi
Nama "nuppeppō" berasal dari ejekan nupperi (ぬっぺりcode: ja is deprecated ) yang mengacu kepada perempuan yang memakai terlalu banyak riasan.[1]
Deskripsi
Nuppeppō adalah gumpalan daging yang memiliki muka di balik lekukan lemaknya. Asal mula nuppeppō tidak diketahui secara pasti, tetapi kadang-kadang makhluk ini dianggap terbuat dari daging manusia-manusia yang sudah meninggal.[1]
Makhluk ini merupakan makhluk yang pasif dan tidak berbahaya, tetapi baunya sangat busuk dan menandingi bau mayat busuk. Mereka yang memakan dagingnya konon akan menjadi awet muda.[1][2]
Nuppeppō berkeluyuran di jalanan yang sudah ditinggalkan orang, sering kali pada malam hari menjelang akhir tahun, atau di kuburan atau kuil yang sudah ditinggalkan. Makhluk ini biasanya adalah makhluk yang tenang, tetapi ada laporan bahwa mereka terlihat berkelompok.[1] Jika seorang manusia melihat nuppeppō, kemungkinan besar makhluk ini tidak akan membahayakan orang tersebut, tetapi bentuk tubuh dan baunya mungkin akan membuat orang merasa terkejut.
Penyebutan dalam kebudayaan Jepang
Ilustrasi Nuppeppō paling pertama dapat ditemui dalam buku Hyakkai Zukan karya Sawaki Suushi dari tahun 1737.[3] Ilustrasi-ilustrasi berikutnya dapat ditemukan di dalam karya-karya Toriyama Sekien, dimulai dari Gazu Hyakki Yagyō yang diterbitkan tahun 1776.[4]
Juru tulis Makibokusen dari abad ke-18 mendeskripsikan makhluk di kastil shōgunTokugawa Ieyasu dengan deskripsi yang menyerupai nuppeppō. Menurut kisah ini, Tokugawa memerintahkan agar makhluk itu dikirim ke wilayah pegunungan agar tetap aman dari manusia. Tokugawa kemudian mendapatkan informasi bahwa makhluk ini dikenal dalam sastra Tionghoa sebagai makhluk yang memiliki kekuatan penyembuh.[1]