Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, FINASIM [3]
Situs web
www.pbpgigastro.com
Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) / Indonesian Society of Gastroenterology (ISG) adalah organisasi profesi kedokteran Indonesia dalam bidang gastroenterologi yang barnaung di bawah Ikatan Dokter Indonesia
Sejarah
Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI) dibentuk sebagai kristalisasi gagasan yang telah dirintis sejak tahun 1969 guna teruwujudnya wadah komunikasi dan pengembangan ilmu gastroenterologi di Indonesia. PGI didirikan pada tanggal 25 Mei 1975 di Jakarta yang merupakan badan otonom yang bernaung di bawah Ikatan Dokter Indonesia[4], dan berazaskan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.
PGI memiliki anggota sekitar 650 anggota yang terdiri dari berbagai spesialisasi seperti penyakit dalam, gastroenterohepatologi, spesialis anak, bedah digestif, radiologi, dan patologi anatomik. Struktur organisasi PGI terdiri dari beberapa badan utama:
Badan Legislatif: Kongres Nasional dan Konferensi Kerja Nasional.
Badan Eksekutif: Pengurus Besar dan Pengurus Cabang.
Pengurus Besar Gabungan: Koordinasi antara PGI, Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PEGI), dan Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI).
Badan Khusus: Dewan Pertimbangan Keahlian (DPK), Forum Guru Besar Gastroentero-Hepatologi, serta badan-badan lainnya yang diperlukan.
Melalui struktur organisasi, PGI bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antar dokter spesialis dan pelayanan kesehatan di masyarakat, serta terus memajukan ilmu gastroenterologi di Indonesia dan terus mewadahi update ilmu dan kompetensi bagi tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien dengan menyelenggarakan webinar-webinar, [[Focus Group Discussiondengan expert dan kegiatan ilmiah yang diadakan setiap tahun sehingga seluruh dokter baik dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi dapat menambah pengetahuan atau wawasan dalam pengembangan ilmu kedokteran khususnya di bidang Gastroenterohepatologi[5].
Daftar Ketua PB PGI
(Prof. dr. Abdul Aziz Rani, SpPD, K-GEH, FINASIM (2003-2007)
Dr. dr. Chudahman Manan, SpPD, K-GEH, FINASIM (2007-2011)
Prof. dr. Marcellus Simadibrata K, PhD, SpPD, K-GEH, FACG, FASGE, FINASIM (2011-2016)
Prof. Dr. dr. Dadang Makmun, SpPD, K-GEH, FACG, FINASIM (2016-2023)
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, [[FACP, FACG, FINASIM (2023-Sekarang)
Pengurus Gabungan PPHI-PGI-PEGI Cabang
Saat ini terdapat 20 Cabang PPHI-PGI-PEGI seluruh Indonesia.
Pengurus Gabungan PPHI-PGI-PEGI Cabang Kalimantan Barat
Konsultan Gastroenterologi-Hepatologi (K-GEH)
Jumlah K-GEH se-indonesia saat ini 222 K-GEH dengan jumlah K-GEH terbanyak terdapat di wilayah Jakarta [6].
Konsensus, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) dan Buku Saku
PGI terus memfasilitasi para dokter untuk meningkatkan pengetahuan serta memberikan informasi terkini khususnya dalam bidang Gastroenterologi. Penyusunan tersebut mengacu pada berbagai literatur terkini yang serupa dan disusun oleh berbagai sentra medis di dunia yang didasarkan pada evidence-based medicine. Sampai saat ini PGI telah membuat dan merevisi konsensus-konsensus, membuat PNPK Perdarahan Saluran Cerna yang telah disahkan oleh Menteri Kesehatan [7] dan membuat Buku Saku [8].
Konsensus-Konsensus:
Peranan Endoskopi dan Patologi Anatomi dalam Diagnosis IBD
Adendum Konsensus Nasional Penalataksanaan Dispepsia dan H.pylori Tahun 2024
Adendum Konsensus Nasional Penatalaksanaan Konstipasi di Indonesia Tahun 2023
Konsensus Nasional Peranan Probiotik Dalam Penatalaksanaan Penyakit Saluran Cerna di Indonesia Tahun 2023
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Konstipasi di Indonesia (Revisi 2023)
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas Non-Varises di Indonesia (Revisi 2022)
Konsensus Nasional Penatalaksanaan GERD di Indonesia (Revisi 2022)
Konsensus Nasional Penatalaksanaan IBD di Indonesia (Revisi 2022)
Konsensus Nasional Penatalaksanaan GERD di Indonesia (Revisi 2019)
Konsensus Nasional Penatalaksanaan IBD di Indonesia (Revisi 2019)
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Konstipasi di Indonesia (Revisi 2019)
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan Infeksi H.pylori di Indonesia (Revisi 2021) yang sudah di publish pada PubMed dengan judul "Management of Dispepsia and Helicobacter pylori infection: the 2022 Indonesian Consensus Report"[9]
Konsensus Nasional Penatalaksanaan IBS dan Dispepsia Fungsional di Indonesia (Revisi 2021)
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Dispepsia dan Infeksi Helicobater Pylori di Indonesia Tahun 2014
Konsensus Nasional Penatalaksanaan GERD di Indonesia Tahun 2013
Konsensus Nasional Penatalaksanaan IBS di Indonesia Tahun 2013
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Perdarahan Saluran Cerna Atas non Varises di Indonesia Tahun 2012
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Pankreatitis Akut di Indonesia Tahun 2011
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Gastro-enteropati OAINS di Indonesia Tahun 2011
Konsensus Nasional Penatalaksanaan IBD di Indonesia Tahun 2011
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Konstipasi di Indonesia Tahun 2010
Konsensus Nasional Penatalaksanaan NSAID Gastropathy di Indonesia Tahun 2010
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Diare Akut pada Dewasa di Indonesia Tahun 2009
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK)
Tatalaksana Perdarahan Saluran Cerna
Buku Saku
Gastropati dan Enteropati
Dispepsia Fungsional
Infeksi H.pylori
Penyakit Refluks Gastroesofageal
Ulkus Peptikum
The Indonesian Journal of Gastroenterology Hepatology and Digestive Endoscopy (INA-JGHE)
The Indonesian Journal of Gastroenterology Hepatology and Digestive Endoscopy adalah jurnal resmi berbahasa Inggris dari Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia, Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, dan Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PGI-PPHI-PEGI). INA-JGHE adalah jurnal medis ilmiah yang telah diterbitkan pada tahun 1995. INA-JGHE terindeksasi pada Crossref, Directory of Open Access Journals (DOAJ), EBSCO, Google Scholar, WorldCat, Asian Citation Index, dan Indonesian Publication Index (IPI). Selain itu, Ina-JGHE juga telah mendapatkan akreditasi DIKTI dengan kategori SINTA 2 [10].
Hubungan International
PGI aktif sebagai anggota dari Asian Pacific Association of Gastroenterology (APAGE)[11] dan World of Gastroenterology Organisation (WGO)[12].