Samalona (Makassar: ᨒᨗᨕᨘᨀ ᨔᨆᨒᨚᨊ, translit. Liukang Samalona, har.'Pulau Samalona') adalah nama sebuah pulau kecil bervegetasi dan berpenghuni yang berada di gugusan Kepulauan Spermonde, perairan Selat Makassar dan secara administratif masuk pada wilayah Kelurahan Lae-Lae, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Secara astronomis, pulau ini terletak di titik koordinat 5°7′30.760″LS,119°20′36.310″BT. Pulau ini memiliki luas 2,34 ha[1] dan termasuk kategori pulau kecil di perairan Selat Makassar, tepatnya di sebelah barat daya pantai barat Sulawesi Selatan. Pulau ini berjarak dua kilometer dari daratan Kota Makassar dan pulau ini dapat dicapai dengan menaiki perahu motor speedboat atau perahu tradisional milik nelayan bernama jolloro' (perahu dengan mesin tempel) dari dermaga kecil dekat Pantai Losari dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Di pulau ini berdiri sebuah mercu suar yang digunakan sebagai tanda batas daratan bagi kapal-kapal berbadan besar.[2][3] Di pulau ini, pemandangan batu karang dapat dilihat dari atas kapal dan pantai berpasir putih. Pulau ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti penginapan, kamar bilas, kedai, dan penyewaan perlengkapan diving dan snorkeling hingga pemandu. Selain itu, kuliner berupa ikan bakar atau kepiting bakar juga dijual oleh penduduk lokal di pulau ini.[4]
Tempat wisata
Pulau Samalona bukanlah nama yang asing untuk para penggemar traveling, tempat tujuan wisata bahari Kota Makassar yang terkenal dengan keindahan pulaunya. Pulau Samalona dipilih oleh wisatawan karena akses yang mudah dengan fasilitas yang lengkap, Samalona tidak hanya menawarkan pemandangan pantainya, pengunjung dapat berenang, bersnorkeling / diving menikmati pemandangan bawah laut yang masih terjaga atau bermain banana boat dan jetski yang telah disediakan oleh pengelola dengan harga terjangkau. Setelah lelah beraktivitas pengunjung dapat beristirahat di pondok atau warung-warung warga sambil menyantap hidangan laut dan berbagai makanan dan minuman, sambil menunggu matahari terbenam. Meski kecil, pulau ini dikenal sebagai destinasi wisata bahari yang menjadi primadona bagi para turis lokal maupun mancanegara. Hal ini tak lepas dari pantai pasir putih dengan air laut yang biru yang jernih yang dimiliki pulau ini. Pulau ini memiliki vegetasi pepohonan yang bisa digunakan untuk berteduh dan bersantai ketika berada di Pulau Samalona. Selain itu, keunggulan pulau ini adalah ekosistem bawah lautnya yang indah. Karena keunggulan tersebut, Pulau Samalona sering kali dipromosikan sebagai tempat wisata yang wajib dikunjungi pada event pariwisata internasional.[1]
Panorama pantai
Pantai di Pulau Samalona memiliki pasir putih yang halus dan air laut yang jernih nan segar. Pantai ini juga bisa dijadikan spot foto bagi para pengunjung. Di sini pengunjung bisa bersantai sambil menikmati panorama sekitar dan menikmati buah kelapa. Selain itu, saat senja, pengunjung juga bisa melihat bagaimana tenggelamnya matahari dengan suasana langit berwarna jingga yang menawan.[1]
Ekosistem bawah laut
Salah satu keunggulan pulau ini adalah keindahan dunia bawah lautnya. Pengunjung bisa melakukan aktivitas seperti berenang, diving, dan snorkeling. Saat menyelam, pengunjung bisa melihat pemandangan biota laut seperti terumbu karang yang cantik dengan berbagai macam ikan berwarna-warni. Pengunjung juga bisa menikmati sensasi menyelam di laut lepas berwarna biru dengan garis-garis cahaya matahari yang terlihat jelas menyusup ke dalam air. Biaya diving di sini juga cukup terjangkau, selain itu yang menjadi nilai tambah ketika menyelam adalah adanya kapal sisa Perang Dunia Ke-2 yang telah ditumbuhi karang di sekitar pulau ini.[1]
Banana boat
Pulau ini menyediakan permainan banana boat. Wahana tersebut berbentuk perahu karet yang menyerupai pisang. Perahu dapat ditumpangi oleh enam orang dan satu orang pemandu. Perahu akan ditarik oleh speed boat memutari pantai dengan kecepatan sedang hingga tinggi. Satu kali putaran biasanya sekitar 15 menitan. Harga sewa wahana ini adalah sekitar Rp150.000. Dengan membayar sejumlah itu pengunjung sudah bisa memicu adrenalin di atas lautan biru.[1]
Villa Belanda
Pulau ini dikenal dengan sebutan Spermonde karena menyimpan banyak ingatan sejarah. Pada masa pendudukan Belanda di Indonesia, sekitar 350 orang Belanda tinggal dan menetap di Sulawesi. Karena Samalona menjadi destinasi wisata bagi para pejabat tinggi, sebuah villa dibangun sebagai tempat peristirahatan. Namun, villa ini sudah roboh dimakan usia karena sudah berdiri hampir 100 tahun. Tidak banyak hal yang tersisa dari villa tersebut, tetapi pengunjung masih bisa melihat sisa atapnya.[1]
Harga tiket
Tidak ada harga tiket masuk untuk berkunjung ke pulau ini. Pengunjung hanya mengeluarkan biaya untuk menyewa perahu ketika menyeberang. Biaya penyeberangan sekitar Rp300.000-Rp500.000. Kemudian, jika ingin melakukan aktivitas seperti snorkeling dan diving, pengunjung bisa menyewa peralatan dengan biaya sekitar Rp50.000-Rp100.000. Selain itu, pengunjung juga bisa menginap di sekitar pulau, kisaran harga penginapan di sini adalah mulai Rp200.000-Rp500.000 per malam.[1]
Jam operasional
Pulau Samalona buka setiap hari selama 24 jam. Musala dan toilet umum tersedia di Pulau Samalona ini.
Fasilitas
Di pulau ini juga ada beberapa warung makan yang menawarkan berbagai macam makanan laut. Selain itu, juga terdapat layanan penyewaan peralatan menyelam dan snorkeling, gazebo serta tenda payung di tepi pantai. Untuk fasilitas penginapan, di Pulau Samalona juga tersedia penginapan. Sebagian besarnya adalah rumah penduduk setempat, meskipun juga terdapat pondok-pondok penginapan khusus. Beberapa penduduk setempat dengan sengaja menyediakan kamar di rumah mereka untuk tamu yang mengunjungi pulau itu.[1]
Lokasi
Secara administratif, Pulau Samalona termasuk wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Posisinya berada di sebelah barat Kecamatan Wajo, Makassar. Hanya berjarak sekitar 2 km dari kecamatan tersebut wisatawan sudah bisa melihat pulau dengan jelas. Lebih tepatnya, Pulau Samalona terletak di Kelurahan Lae-Lae, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Letak pulau ini sangat strategis karena berdekatan dengan Pantai Losari.[1]
Rute
Jarak pulau ini sekitar 7 km dari pusat Kota Makassar. Ada beberapa rute yang dapat ditempuh untuk sampai ke titik wisata ini, yaitu:
Untuk wisatawan luar pulau, dari Bandara Sultan Hasanuddin kemudian melanjutkan perjalanan menuju pusat Kota Makassar. Wisatawan bisa naik taksi, menyewa mobil ataupun naik bus Damri.
Dari pusat kota, lanjutkan perjalanan menuju Benteng Fort Rotterdam.
Dari benteng, wisatawan bisa memilih salah satu jalur penyeberangan, yaitu Dermaga Popsa atau Dermaga Kayu Bangkoa.[1]
^Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar, Badan Informasi Geospasial Republik Indonesia (2021). "Sistem Informasi Nama Rupabumi (Sinar)". sinar.big.go.id. Diakses tanggal 29 April 2023.
^Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan (2023). "Pulau Samalona". disbudpar.sulselprov.go.id. Diakses tanggal 3 Juni 2023.