Reydonnyzar ditunjuk oleh Presiden RIJoko Widodo dan dilantik oleh MendagriTjahjo Kumolo menjadi Penjabat Gubernur Sumatera Barat pada tanggal 15 Agustus 2015 hingga 12 Februari 2016. Ia menjabat sementara menggantikan Irwan Prayitno yang habis masa jabatannya pada 15 Agustus 2015. Reydonnyzar mengisi jabatan kosong itu hingga dilantiknya Gubernur Sumatera Barat yang baru hasil Pemilukada pada Desember 2015.[6]
Latar belakang dan pendidikan
Reydonnyzar Moenek dilahirkan di Kota Padang, Sumatera Barat pada 14 November 1960 sebagai anak ketiga dari lima bersaudara dalam keluarga yang berkecukupan. Kakeknya adalah lulusan sekolah kedokteran Hindia Belanda/STOVIA yang dihormati di Minang dan Sumatra, sedangkan ayahnya pernah menjabat Wali Kota Bukittinggi. Pada usia delapan bulan, keluarganya hijrah menempati rumah mewah di Menteng, Jakarta Pusat.[7]
Reydonnyzar mengenyam pendidikan di sekolah bergengsi di Jakarta yaitu SD St. Bellarminus, SMP Kolese Kanisius, dan SMA Santa Ursula. Ia menamatkan pendidikan sarjana mudanya di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Semarang dan Sastra Perancis FPBS IKIP Semarang (kini Universitas Negeri Semarang). Ia mendapatkan beasiswa tugas belajar dari Departemen Dalam Negeri untuk berkuliah di Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan meraih gelar Sarjana Lengkap (Drs.).[7] Tahun 1988 ia pun berhasil menyelesaikan kuliahnya di UGM dan selanjutnya ia menamatkan studinya di Asian Institute Of Management di Filipina untuk pascasarjana pada tahun 1994. Kemudian, ia menamatkan program doktoral di Universitas Padjadjaran pada tahun 2014.[1]
Karier
Reydonnyzar menjabat sebagai Direktur Jenderal Keuangan Daerah (Dirjen Keuda) Kementerian Dalam Negeri. Sebelumnya ia pernah dipercaya sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri Indonesia (Kemendagri).[8]
Diawal kariernya sebagai birokrat, ia pernah jadi staf di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dari tahun 1989 sampai 1993. Karena keahliannya menulis, ia dipercaya menjadi penulis dan penyusun naskah pidato Gubernur Jawa Tengah, Muhammad Ismail. Tidak hanya itu, bahkan ia juga diserahi tugas sebagai pemimpin redaksi majalah Beringin, sebuah media milik Golkar ketika itu. Opininya dalam bentuk artikel juga sering dimuat di sejumlah media, diantaranya Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat dan lain-lain.[9]
Kehidupan pribadi
Reydonnyzar menikahi perempuan berdarah Solo bernama Sri Sumarni dan memperoleh seorang putra bernama Reyvanza R.R.R Moenek dan dua orang putri bernama Raisha Azkia Maylafzaahirah R. Moenek dan Rabbiya Ameera Maylaframadhania R. Moenek.[7]