Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Rumah Betang

Rumah Betang Sei Pasah di Kapuas, Kalimantan Tengah.

Rumah betang adalah rumah adat khas Kalimantan yang terdapat diberbagai penjuru Kalimantan dan dihuni oleh masyarakat Dayak terutama di daerah hulu sungai yang biasanya menjadi pusat permukiman suku Dayak.[1]

Di Kalimantan Barat, rumah betang biasa disebut rumah panjang, rumah radakng, atau rumah panjai. Di Kalimantan Tengah, ada yang menyebutnya lewu. Di Kalimantan Timur, ada yang menyebutnya lou atau lamin. Di Kalimantan Utara, rumah betang dikenal dengan lamin atau baloi. Sedangkan di Kalimantan Selatan di sebut Balai.

Ciri-ciri

Ciri-ciri Rumah Betang yaitu yaitu bentuk panggung dan memanjang.[2] Panjangnya bisa mencapai 30-150 meter serta lebarnya dapat mencapai sekitar 10-30 meter, memiliki tiang yang tingginya sekitar 3-5 meter.[3] Biasanya Betang dihuni oleh 100-150 jiwa, Betang dapat dikatakan sebagai rumah suku, karena selain di dalamnya terdapat satu keluarga besar yang menjadi penghuninya dan dipimpin pula oleh seorang Pambakas Lewu.[2] Bagian dalam betang terbagi menjadi beberapa ruangan yang bisa dihuni oleh setiap keluarga.[2]

Pada suku Dayak tertentu, pembuatan rumah Betang atau rumah panjang haruslah memenuhi beberapa persyaratan berikut di antaranya pada hulunya haruslah searah dengan matahari terbit dan sebelah hilirnya ke arah matahari terbenam.[2] Hal ini dianggap sebagai simbol dari kerja keras untuk bertahan hidup mulai dari matahari terbit hingga terbenam.Semua suku Dayak, terkecuali suku Dayak Punan yang hidup mengembara, pada mulanya berdiam dalam kebersamaan hidup secara komunal di rumah betang/rumah panjang, yang lazim disebut Lou, Lamin, Betang, dan Lewu Hante.[4] Betang memiliki keunikan tersendiri, keunikan dari rumah betang bisa dijelaskan sebagai berikut

Rumah betang bentuknya memanjang serta terdapat sebuah tangga dan pintu masuk ke dalam betang.[4] Tangga sebagai alat penghubung pada betang dinamakan hejot.[4] Betang yang dibangun tinggi dari permukaan tanah dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang meresahkan para penghuni betang, seperti menghindari musuh yang dapat datang tiba-tiba, binatang buas, ataupun banjir yang terkadang datang melanda.[4] Hampir semua betang dapat ditemui di pinggiran sungai-sungai besar yang ada di Kalimantan.[4] Bangunan betang biasanya berukuran besar, panjangnya dapat mencapai Betang di bangun menggunakan bahan kayu yang berkualitas tinggi, yaitu kayu ulin, selain memiliki kekuatan yang bisa berdiri sampai dengan ratusan tahun, kayu ini juga anti rayap.[4]

Pada halaman depan betang biasanya terdapat balai sebagai tempat menerima tamu maupun sebagai tempat pertemuan adat.[4] Pada halaman depan betang selain terdapat balai juga dapat dijumpai sapundu.[4] Sapundu merupakan sebuah patung atau totem yang pada umumnya berbentuk manusia yang memiliki ukiran-ukiran yang khas.[4] Sapundu memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengikatkan binatang-binatang yang akan dikurbankan untuk prosesi upacara adat.[4] Terkadang terdapat juga patahu di halaman betang yang berfungsi sebagai rumah pemujaan.[5]

Pada bagian belakang dari betang dapat ditemukan sebuah balai yang berukuran kecil yang dinamakan tukau yang digunakan sebagai gudang untuk menyimpan alat-alat pertanian, seperti lisung atau halu.[4] Pada betang juga terdapat sebuah tempat yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan senjata, tempat itu biasa disebut bawong.[5] Pada bagian depan atau bagian belakang betang biasanya terdapat pula sandung.[4] Sandung adalah sebuah tempat penyimpanan tulang-tulang keluarga yang sudah meninggal serta telah melewati proses upacara tiwah.[4]

Makna dan Nilai Rumah Betang

Rumah Panjang/Rumah Betang bagi masyarakat Dayak tidak saja sekadar ungkapan legendaris kehidupan nenek moyang, melainkan juga suatu pernyataan secara utuh dan konkret tentang tata pamong desa, organisasi sosial serta sistem kemasyarakatan, sehingga tak pelak menjadi titik sentral kehidupan warganya.[4] Sistem nilai budaya yang dihasilkan dari proses kehidupan rumah panjang, menyangkut soal makna dari hidup manusia; makna dari pekerjaan; karya dan amal perbuatan; persepsi mengenai waktu; hubungan manusia dengan alam sekitar; soal hubungan dengan sesama.[4] Dapat dikatakan bahwa rumah betang memberikan makna tersendiri bagi masyarakat Dayak.[4] Rumah betang adalah pusat kebudayaan mereka karena disanalah seluruh kegiatan dan segala proses kehidupan berjalan dari waktu ke waktu.[4]

Rumah betang memang bukan sebuah hunian mewah dengan aneka perabotan canggih seperti yang diidamkan oleh masyarakat modern saat ini.[4] Rumah betang cukuplah dilukiskan sebagai sebuah hunian yang sederhana dengan perabotan seadanya.[4] Namun, dibalik kesederhanaan itu, rumah betang menyimpan sekian banyak makna dan sarat akan nilai-nilai kehidupan yang unggul.[4] Tak dapat dimungkiri bahwa rumah telah menjadi simbol yang kukuh dari kehidupan komunal masyarakat Dayak.[4] Dengan mendiami rumah betang dan menjalani segala proses kehidupan di tempat tersebut, masyarakat Dayak menunjukkan bahwa mereka juga memiliki naluri untuk selalu hidup bersama dan berdampingan dengan warga masyarakat lainnya.[4] Mereka mencintai kedamaian dalam komunitas yang harmonis sehingga mereka berusaha keras untuk mempertahankan tradisi rumah betang ini.[4] Harapan ini didukung oleh kesadaran setiap individu untuk menyelaraskan setiap kepentingannya dengan kepentingan bersama.[4] Kesadaran tersebut dilandasi oleh alam pikiran religio-magis, yang menganggap bahwa setiap warga mempunyai nilai dan kedudukan serta hak hidup yang sama dalam lingkungan masyarakatnya.[4]

Rumah betang selain sebagai tempat kediaman juga merupakan pusat segala kegiatan tradisional warga masyarakat.[4] Apabila diamati secara lebih saksama, kegiatan di rumah panjang menyerupai suatu proses pendidikan tradisional yang bersifat non-formal. Rumah betang menjadi tempat dan sekaligus menjadi sarana yang efektif bagi masyarakat Dayak untuk membina keakraban satu sama lain.[4] Di tempat inilah mereka mulai berbincang-bincang untuk saling bertukar pikiran mengenai berbagai pengalaman, pengetahuan dan keterampilan satu sama lain.[4] Hal seperti itu bukanlah sesuatu yang sukar untuk dilakukan, meskipun pada malam hari atau bahkan pada saat cuaca buruk sekalipun, sebab mereka berada di bawah satu atap.[4] Demikianlah pengalaman, pengetahuan dan keterampilan diwariskan secara lisan kepada generasi penerus.[4] Dalam suasana kehidupan rumah panjang, setiap warga selalu dengan sukarela dan terbuka terhadap warga lainnya dalam memberikan petunjuk dan bimbingan dalam mengerjakan sesuatu.[4] Kesempatan seperti itu juga terbuka bagi kelompok dari luar rumah panjang.[4]

Kehidupan Komunal Di Rumah Betang

Rumah Betang Ensaid Panjang, salah satu rumah betang yang masih dihuni di Kalimantan Barat.

Rumah betang yang tersisa pada masyarakat Dayak merupakan contoh kehidupan budaya tradisional yang mampu bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan.[4] Kiranya perlu diungkapkan lebih jauh faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Dayak dapat mempertahankan rumah betang mereka.[4] Masyarakat Dayak memiliki naluri untuk selalu hidup bersama secara berdampingan dengan alam dan warga masyarakat lainnya.[4] Mereka gemar hidup damai dalam komunitas yang harmonis sehingga berusaha terus bertahan dengan pola kehidupan rumah betang. Harapan ini didukung oleh kesadaran setiap individu untuk menyelaraskan kepentingannya dengan kepentingan bersama.[4] Kesadaran tersebut dilandasi oleh alam pikiran religio-magis, yang menganggap bahwa setiap warga mempunyai nilai dan kedudukan serta hak hidup yang sama dalam lingkungan masyarakatnya.[4] Dengan mempertahankan rumah betang, masyarakat Dayak tidak menolak perubahan, baik dari dalam maupun dari luar, terutama perubahan yang menguntungkan dan sesuai dengan kebutuhan rohaniah dan jasmaniah mereka.[4]

Pola permukiman rumah betang erat hubungannya dengan sumber-sumber makanan yang disediakan oleh alam sekitarnya, seperti lahan untuk berladang, sungai yang banyak ikan, dan hutan-hutan yang dihuni binatang buruan.[4] Namun dewasa ini, ketergantungan pada alam secara bertahap sudah mulai berkurang.[4] Masyarakat Dayak telah mulai mengenal perkebunan dan peternakan.[4] Rumah betang menggambarkan keakraban hubungan dalam keluarga dan pada masyarakat.[4]

Seni Tradisional

Rumah betang selain tempat kediaman juga merupakan pusat segala kegiatan tradisional warga masyarakat.[4] Apabila diamati secara lebih saksama, kegiatan di rumah betang menyerupai proses pendidikan tradisional yang bersifat non formal.[4] Dalam masyarakat Dayak terdapat pembagian tugas atau perbedaan dalam mengerjakan seni tradisional.[4] Kaum pria terampil dalam ngamboh (pandai besi), menganyam, dan mengukir, sedangkan wanita lebih terampil dalam menenun dan menganyam yang halus.[4] Dalam kelompok yang relatif kecil lebih mudah bagi setiap warga untuk berusaha menambah pengetahuan dan keterampilannya, sehingga mereka dapat berguna dalam masyarakat, sebab apabila mereka tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai mereka dianggap pemalas.[4]

Beberapa Aspek Penting Rumah Betang

Meski terbilang sangat sederhana dan jauh dari kesan mewah, rumah betang tetaplah menjadi hunian yang bernilai tinggi bagi masyarakat Dayak.[4] Oleh karena itu sangat penting kiranya bagi kita untuk mencermati lebih jauh pandangan masyarakat Dayak mengenai rumah betang yang tercermin dalam beberapa aspek berikut ini:[4]

Aspek penghunian. Rumah betang merupakan struktur multi-keluarga permanen dan terutama berfungsi sebagai tempat tinggal utama di samping rumah pondok di ladang.[4]

Aspek hukum dan hak milik. Rumah panjang mempunyai aspek kepemilikan yang jelas.[4] Terutama adalah hak kepemilikan semua keluarga secara bersama menguasai semua tanah diwilayah rumah panjang.[4] Hak wilayah rumah panjang merupakan hak sekunder, sedangkan hak primer dipegang oleh tiap-tiap keluarga atau kelompok keluarga kecil yang memiliki ikatan kekerabatan.[4] Rumah betang juga merupakan unit peradilan yang sangat penting.[4] Acap kali pertikaian antar anggota rumah betang dapat diselesaikan oleh tetua adat secara internal.[4] Satu hal yang menonjol adalah wewenang seseorang atau satu keluarga tertentu relatif kecil, yang jauh lebih penting adalah wewenang rumah panjang secara keseluruhan.[4] Hal itu disebabkan adanya egalitarisme yang kuat dalam masyarakat Dayak.[4]

Aspek ekonomi. Rumah panjang memegang peranan penting dalam distribusi arus tenaga kerja dan hasil kerja antar keluarga.[4] Pemakaian tenaga kerja tambahan dari keluarga lain, merupakan kunci dari sistem perladangan yang mereka jalankan.[4]

Bagian-bagian Rumah Betang

Berdasarkan kepercayaan suku Dayak ada ketentuan khusus dalam peletakan ruang pada Rumah Betang yaitu:[4]

  1. Pusat atau poros bangunan di mana tempat orang berkumpul melakukan berbagai macam kegiatan baik itu kegiatan keagaman, sosial masyarakat dan lain-lain maka ruang los, harus berada ditengah bangunan.[4]
  2. Ruang tidur, harus disusun berjajar sepanjang bangunan Betang.[4] Peletakan ruang tidur anak dan orang tua ada ketentuan tertentu di mana ruang tidur orang tua harus berada paling ujung dari aliran sungai dan ruang tidur anak bungsu harus berada pada paling ujung hilir aliran sungai, jadi ruang tidur orang tua dan anak bungsu tidak boleh diapit dan apabila itu dilanggar akan mendapat petaka bagi seisi rumah.[4]
  3. Bagian dapur harus menghadap aliran sungai, menurut mitos supaya mendapat rezeki.[4]
  4. Tangga. Tangga dalam ruangan rumah adat Betang harus berjumlah ganjil, tetapi umumnya berjumlah 3 yaitu berada di ujung kiri dan kanan, satu lagi di depan sebagai penanda atau ungkapan rasa solidaritas menurut mitos tergantung ukuran rumah, semakin besar ukuran rumah maka semakin banyak tangga.[4]
  5. Pante adalah lantai tempat menjemur padi, pakaian, untuk mengadakan upacara adat lainnya.[4] Posisinya berada didepan bagian luar atap yeng menjorok ke luar.[4] Lantai pante terbuat dari bahan bambu, belahan batang pinang, kayu bulatan sebesar pergelangan tangan atau dari batang papan.[4]
  6. Serambi adalah pintu masuk rumah setelah melewati pante yang jumlahnya sesuai dengan jumlah kepala keluarga.[4] Di depan serambi ini apabila ada upacara adat kampung dipasang tanda khusus seperti sebatang bambu yang kulitnya diarit halus menyerupai jumbai-jumbai ruas demi ruas.[4]
  7. Sami berfungsi ruang tamu sebagai tempat menyelenggarakan kegiatan warga yang memerlukan.[4]
  8. Jungkar. Tidak seperti raungan yang pada umumnya harus ada.[4] Sementara Jungkar sebagai ruan tambahan di bagian belakang bilik keluarga masing-masing yang atapnya menyambung atap rumah panjang atau adakalanya bumbung atap berdiri sendiri tapi masih merupakan bagian dari rumah panjang.[4] Jungkar ditempatkan di tangga masuk atau keluar bagi satu keluarga, agar tidak mengganggu tamu yang sedang bertandang.[4] Jungkar yang atapnya menyambung pada atap rumah panjang dibuatkan ventilasi pada atap yang terbuka dengan ditopang/disanggah kayu yang sewaktu hujan atau malam hari dapat ditutup kembali.[4]

Referensi

  1. ^ http://www.kalimantan-news.com/wisata.php?idw=4 Diarsipkan 2015-04-02 di Wayback Machine. Kalimantan news diakses 21 Maret 2015
  2. ^ a b c d https://www.academia.edu/8259028/Rumah_Betang Rumah betang diakses 21 Maret 2015
  3. ^ http://www.anneahira.com/rumah-adat-suku-dayak-8493.htm rumah adat suku dayak diakses 21 Maret 2015
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq ar as at au av aw ax ay az ba bb bc bd be bf bg bh bi bj bk bl bm bn bo bp bq br bs bt bu bv bw http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1054/rumah-adat-betang Diarsipkan 2015-04-02 di Wayback Machine. Rumah adat betang diakses 21 Maret 2015
  5. ^ a b http://rocky-reinaldo.blogspot.com/ Rumah adat betang blogspot diakses 21 Maret 2015
Baca informasi lainnya:

1928 film Walking BackLobby cardDirected byRupert JulianCecil B. DeMille (uncredited)Written byMonte M. KatterjohnBased onA Ride in the Countryby George Kibbe TurnerStarringSue CarolCinematographyJohn J. MescallEdited byRupert JulianDistributed byPathé ExchangeRelease date May 21, 1928 (1928-05-21) Running time62 minutesCountryUnited StatesLanguageSilent (English intertitles) Walking Back is a 1928 American silent drama film directed by Rupert Julian[1] and an uncredited …

Timeline about the Wei, Wu, and Shu states See also: Timeline of the Han dynasty and Timeline of the Jin dynasty (266–420) and the Sixteen Kingdoms (304–439) Timeline of territorial changes during the Three Kingdoms period. This is a timeline of the Three Kingdoms period (220–280) of Chinese history. In a strict academic sense, the Three Kingdoms period refers to the interval between the founding of the state of Cao Wei (220–266) in 220 and the conquest of the state of Eastern Wu (229–…

Sungai WaikatoSungai Waikato melalui HamiltonLokasiNegaraSelandia BaruCiri-ciri fisikHulu sungaiDanau Taupo Muara sungaiPelabuhan Waikato - elevasi00 meter (0 ft)Panjang425 kilometer (264 mi)Luas DASDAS: 13.701 km2 (5.290 sq mi) hingga Mercer[1] Sungai Waikato adalah sungai terpanjang di Selandia Baru, melalui lebih 425 kilometer pada Pulau Utara. Rujukan ^ Environment. Environment Waikato. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-25. Diakses tanggal …

Questa voce o sezione sull'argomento Portogallo non cita le fonti necessarie o quelle presenti sono insufficienti. Puoi migliorare questa voce aggiungendo citazioni da fonti attendibili secondo le linee guida sull'uso delle fonti. Lisbonaregione(PT) Região de Lisboa LocalizzazioneStato Portogallo AmministrazioneCapoluogo Lisbona Data di istituzione2002 TerritorioCoordinatedel capoluogo38°42′25″N 9°08′07″W / 38.706944°N 9.135278°W38.706944; -9.135278 (Lis…

Burbankcity(EN) Burbank, California Burbank – VedutaPanorama LocalizzazioneStato Stati Uniti Stato federato California ConteaLos Angeles AmministrazioneSindacoNick Schultz TerritorioCoordinate34°10′49″N 118°19′42″W / 34.180278°N 118.328333°W34.180278; -118.328333 (Burbank)Coordinate: 34°10′49″N 118°19′42″W / 34.180278°N 118.328333°W34.180278; -118.328333 (Burbank) Altitudine185 m s.l.m. Superficie45,011 km² Abita…

Nella teoria degli errori, la precisione è il grado di convergenza (o dispersione) di dati rilevati individualmente (campione) rispetto al valore medio della serie cui appartengono ovvero, in altri termini, la loro varianza (o deviazione standard) rispetto alla media campionaria. Facendo una analogia con una serie di frecce scagliate su un bersaglio, quanto più le frecce giungono raggruppate, tanto più la serie di tiri è precisa. Non importa quanto il centro del gruppo (la media) si avvicini…

Ike Gyokuran牡丹に竹図 - Peony dan Bamboo di Batu, Metropolitan Museum of ArtNama asal池玉瀾LahirMachi (町)1727Meninggal1784Tempat tinggalGionNama lainTokuyama GyokuranPekerjaanPelukis, penulis kaligrafi, dan sastrawatiSuami/istriIke no Taiga ​ ​(m. 1746; meninggal 1776)​ Ike Gyokuran (池玉瀾code: ja is deprecated , 1727–1784) adalah seorang wanita Jepang yang dikenal dengan karya-karyanya terutama pada kesenian lukisan Bunj…

Michael DoughertyDougherty di SDCC 2015Lahir28 Oktober 1974 (umur 49)Columbus, Ohio, Amerika SerikatPekerjaanSutradaraProduserPenulis naskahTahun aktif1996–sekarangSitus webmikedougherty.com Michael Dougherty (lahir 28 Oktober 1974) adalah seorang sutradara, produser dan penulis naskah asal Amerika Serikat, yang dikenal atas karyanya dengan Dan Harris pada naskah untuk film-film Bryan Singer X2 dan Superman Returns. Ia juga dikenal karena menulis dan menyutradarai film horor kultus T…

Inakappe Taisho (い な か っ ぺ 大将?, atau The Funny Judo Champion) adalah sebuah manga seri yang digarap oleh Noboru Kawasaki dan serial oleh Shogakukan di Shogakukan no Gakushū Zasshi. Manga ini memenangkan 14 Shogakukan Manga Award. Sebuah adaptasi anime diciptakan oleh Tatsunoko Production pada tahun 1970 dengan tanggal penayangan 4 Oktober 1970 sampai 24 September 1972 dengan jumlah episode mencapai 104 (dihitung 2 segment per-episode). Di Indonesia sendiri, versi animenya tayang d…

Dalam nama Korean ini, nama keluarganya adalah Baek. Baek Bong-kiLahir16 Desember 1980 (umur 43)Daejeon, Korea SelatanPendidikanUniversitas Daejeon - Desain BusanaPekerjaanAktorTahun aktif2001-sekarangAgenGrim CompanySuami/istriLee Yoo-ri (m. 2013)[1]AnakBaek A-ranNama KoreaHangul백봉기 Hanja白峯基 Alih AksaraBaek Bong-giMcCune–ReischauerPaek Pong-ki Baek Bong-ki (lahir 16 Desember 1980) adalah aktor asal Korea Selatan. Ia paling dikenal untuk perannya dalam film noir O…

Untuk kegunaan lain, lihat Aspis dan Aspis. Aspis Eropa, Vipera aspis Aspis adalah sebutan untuk jenis-jenis ular berbisa Palearktik yang menghuni di wilayah Afrika dan Eropa. Asal usul nama aspis berasal dari penduduk asli Afrika bagian utara. Mereka menggunakan nama aspis untuk menyebut ular berbisa yang tinggal di delta sungai Nil. Aspis dipercaya merujuk pada mitologi Mesir sebagai ular sendok Mesir modern. Di Mesir era Roma Kuno, Aspis merupakan simbol kerajaan.

Artikel ini mungkin terdampak dengan peristiwa terkini: Invasi Rusia ke Ukraina 2022. Informasi di halaman ini bisa berubah setiap saat. Lukisan Kerch tahun 1839 oleh Ivan Aivazovsky. Kerch (bahasa Rusia: Керчь) adalah sebuah kota yang terletak di Krimea tepatnya di Semenanjung Kerch yang secara de facto masuk wilayah Ukraina dan secara de jure masuk wilayah Rusia. Pada tahun 2001, kota ini memiliki populasi sebesar 157.000 jiwa. Pranala luar Site of the city Diarsipkan 2004-04-11 di Wa…

Nay

NayPoster rilis teatrikalSutradaraDjenar Maesa AyuProduserDjenar Maesa AyuDitulis olehDjenar Maesa AyuBerdasarkanNaylaoleh Djenar Maesa AyuPemeranSha Ine FebriyantiPenata musik Yudhi Arfani Zeke Khaseli SinematograferIpung Rachmat SyaifulPenyuntingWawan I. WibowoPerusahaanproduksiRumah Karya SjumanDistributorBioskop OnlineTanggal rilis 19 November 2015 (2015-11-19) 3 Desember 2015 (2015-12-03) (JAFF) Durasi80 menitNegaraIndonesiaBahasaBahasa Indonesia Nay adalah film drama ja…

Head of the Syriac Catholic Church from 1929 to 1968 His BeatitudeMar Ignatius Gabriel I TappouniCardinal Patriarch of Antioch and all the East of the SyriansChurchSyriac Catholic ChurchSeeAntiochInstalled15 July 1929Term ended29 January 1968PredecessorIgnatius Ephrem II RahmaniSuccessorIgnatius Antony II HayyekOrdersOrdination3 November 1902 (Priest)Consecration19 January 1913 (Bishop)by Ephrem II RahmaniCreated cardinal16 December 1935by Pope Pius XIRankCardinal-Priest (1935-1965); Cardin…

Emirates SkyCargo operates dedicated cargo flights to countries across Africa, Asia, Australia, Europe, and the Americas from its hub at Al Maktoum International Airport. The airline also has scheduled cargo flights to 9 destinations, which do not receive service from Emirates passenger aircraft, namely: Djibouti, Eldoret, Guadalajara, Hanoi, Liège, Lilongwe, Ouagadougou, Quito and Zaragoza. Additionally, Emirates SkyCargo manages the cargo holds of all Emirates passenger aircraft, the company …

1961 Japanese action film Hepcat in the Funky HatFilm posterDirected byKinji FukasakuStarringSonny ChibaProductioncompaniesNew Toei TokyoToei CompanyDistributed byToei CompanyRelease dateAugust 5, 1961Running time53 minutesCountryJapanLanguageJapanese Hepcat in the Funky Hat (ファンキーハットの快男児, Funky Hat no kaidanji) is a 1961 action comedy film directed by Kinji Fukasaku and starring Sonny Chiba. It was followed by a sequel, Hepcat in the Funky Hat: The 20,000,000 Yen Arm, wh…

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Februari 2023. Škoda láskyPenanda sejarah nama pengarang dengan judul lagu tersebut dalam bahasa Ceko, Jerman dan InggrisLaguBahasaCekoDiciptakan1927 (musik), 1934 (lirik)Komponis musikJaromír Vejvoda (dari Modřanská polka)LirikusVáclav Zeman Škoda lásky (bahas…

Halaman ini berisi artikel tentang the Radio City Rockettes. Untuk tim basket NBA, lihat Houston Rockets. The Rockettes dikenal karena mereka ala kickline. The Rockettes adalah perusahaan tari presisi Amerika. Didirikan tahun 1925 di St. Louis,mereka memilikinya, sejak 1932; 90 tahun yang lalu, tampil di Radio City Music Hall in New York City. Hingga tahun 2015, mereka juga memiliki perusahaan tur. Mereka terkenal karena membintangi Radio City Christmas Spectacular, pertunjukan Natal tahunan, da…

Kolese St. Bede, ShimlaPatung St. Bede di kolese iniJenisWanitaDidirikan1904Kolese St. Bede adalah sebuah kolese wanita di Shimla, Himachal Pradesh, India. Kolese tersebut awalnya didirikan sebagai sebuah lembaga pelatihan guru pada 1904 oleh Religius Yesus dan Maria.[1][2] Referensi ^ Profile: St. Bede's college, Shimla. Hindustan Times. 9 July 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-04. Diakses tanggal 5 July 2014.  ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sa…

This article does not cite any sources. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Twisted Souls – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (September 2019) (Learn how and when to remove this template message) For the clothing brand, see Twisted Soul. Twisted Souls AuthorShaun HutsonCountryUnited KingdomLanguageEnglishGenreHorror novelPublisherTime Warner Book…

Kembali kehalaman sebelumnya