Sindrom Stokes-Adam
Sindrom Stokes-Adam adalah serangan sindrom pada seseorang yang menyebabkan kehilangan kesadaran karena berkurangnya aliran darah ke otak yang diakibatkan karena berkurangnya darah yang dipompa oleh bilik jantung.[1][2] Istilah Stokes-Adam diambil dari seorang dokter bedah jantung di Irlandia bernama W. Stokes yang hidup pada 1804-1878, dan dokter R. Adam, juga dokter Irlandia yang hidup pada 1791-875.[3] Penyebab Sindrom Stokes-Adam ini karena bilik jantung berkonstraksi terlalu lambat, misalnya pada gangguan sistem hantaran jantung atau oleh sebab konstraksi bilik jantung terlalu cepat.[1] Pada umumnya, serangan tersebut berlangsung singkat, dan jantung akan kembali normal dalam beberapa detik, jarang lebih dari 60 detik.[1] Pada serangan ringan, penderita hanya mengeluh karena merasakan lemah badannya, pusing (semakin lama menjadi vertigo), dan penglihatannya menjadi kabur.[1][2] Bila serangan berlangsung lebih dari 10 detik, dapat menyebabkan (atau ditandai dengan) kejang-kejang, denyut nadi melambat, bahkan bisa sampai tidak teraba, atau sinkope.[1][2] Bila serangan sindrom tersebut berlangsung hingga 2-3 menit, dapat mengakibatkan kematian seseorang.[1] Pada saat jantung berhenti, sementara pernafasan masih berlangsung, salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengambil tindakan pemasangan alat pacu jantung buatan.[3] Rujukan
|