Meskipun klaim tersebut tak konsisten dengan riwayat Bulan Sabit Merah, sejarah juga menyatakan bahwa Singa dan Matahari Merah, seperti Bulan Sabit Merah, dipakai pada Perang Rusia-Turki (1877–1878). Terdapat juga laporan bahwa lambang tersebut terinspirasi oleh kemiripan antara Bulan Sabit Merah dan bendera Utsmaniyah.
Pada 1980, karena asosiasi lambang tersebut dengan Shah terakhir, Republik Islam Iran yang baru diproklamasikan menggantikan Singa dan Matahari Merah dengan Bulan Sabit Merah, seperti halnya kebanyakan negara Muslim lainnya. Meskipun Singa dan Matahari Merah sekarang sudah tak dipakai, Iran pada masa lampau menerima hak untuk memakainya lagi pada suatu waktu. Konvensi Jenewa masih mengakuinya sebagai lambang resmi, dan statusnya dikonfirmasikan oleh Protokol III pada 2005 bahkan saat organisasi tersebut menambahkan Kristal Merah.