Sebelum Julius Caesar melancarkan invasi ke Britania pada tahun 55 dan 54 SM, suku Trinovantes dianggap sebagai salah satu suku terkuat di Britania. Pada masa itu ibu kota mereka kemungkinan besar terletak di kota Braughing (Hertfordshire modern). Menurut Commentarii de Bello Gallico karya Caesar, raja mereka bernama Imanuentius. Beberapa saat sebelum Caesar melancarkan ekspedisi keduanya, raja ini dijatuhkan oleh Cassivellaunus yang berasal dari suku Catuvellauni. Anak Imanuentius yang bernama Mandubracius melarikan diri dan meminta perlindungan dari Caesar di Galia. Selama ekspedisi keduanya, Caesar berhasil mengalahkan Cassivellaunus mengembalikan jabatan raja kepada Mandubracius, dan Cassivellaunus berjanji tidak akan mengganggunya lagi.
Trinovantes kembali muncul dalam sejarah ketika mereka turut serta dalam pemberontakan melawan Kekaisaran Romawi yang dipimpin oleh Boudica pada tahun 60 M, tetapi pemberontakan ini mengalami kegagalan.