Pada malam perayaan Hari Buruh komunis tanggal 17 April 1963, Engels mencuri sebuah pengangkut personel lapis baja BTR-152 dari pangkalan militer Tentara NasionalJerman Timur saat para kru sedang makan siang. Engels kemudian mengendarainya melalui jalan-jalan di Berlin Timur. Polisi yang sudah terbiasa melihat kendaraan militer di jalanan kota kemudian menghentikan lalu lintas di persimpangan supaya Engels bisa menyeberang. Dalam perjalanannya, ia melihat sekelompok anak muda dan berhenti untuk menawarkan tumpangan, "Aku akan ke Barat, apakah ada yang mau pergi bersamaku?" namun mereka menolak tawarannya sehingga ia terus melaju sendirian hingga menabrakkan BTR-152 yang dikemudikannya ke Tembok Berlin dalam upaya melarikan diri ke Berlin Barat. Kendaraan lapis baja tersebut tidak sepenuhnya menembus tembok dan terjebak di tengah perbatasan. Mengetahui hal itu, Engels segera keluar dari kendaraan dan ditembak sebanyak dua kali oleh penjaga perbatasan Jerman Timur. Engels akhirnya ditarik ke tempat yang aman oleh warga Berlin Barat, diiringi dengan tembakan yang dilepaskan oleh seorang polisi Jerman Barat ke penjaga perbatasan Jerman Timur yang masih terus menembaki Engels. Engels kemudian dibawa ke bar terdekat dan dibaringkan di atas meja. Ketika ia sadar, ia melihat label pada botol minuman keras dan kemudian tahu bahwa ia telah berhasil melarikan diri. Engels dilarikan ke Rumah Sakit Berlin Barat di mana ia menjalani perawatan untuk menyembuhkan luka-lukanya. Engels menetap di Jerman Barat dan kemudian menjadi guru biologi dan sejarah di kota Soltau. Meskipun ia berhasil melarikan diri ke Jerman Barat dan mendapatkan kebebasan, ia kehilangan kontak, mendapatkan kecaman, dan dianggap sebagai pengkhianat oleh ibunya yang setia dengan komunis.
Referensi
^Extensive interview by Hans-Hermann Hertle with Engels at www.chronik-der-mauer.de
literatur
Hans-Hermann Hertle: Die Berliner Mauer.Monument des Kalten Krieges = Tembok Berlin. Ch. Tautan Verlag, Berlin 2007,ISBN3-86153-463-0, hal. 72.