Yohanes Krisostomus (bahasa YunaniΙωάννης ο Χρυσόστομος, Ioannes Chrysostomos), 347-407, adalah Uskup AgungKonstantinopel. Dia tersohor karena kefasihannya dalam berkhotbah dan berpidato di muka umum, penentangannya terhadap penyalahgunaan wewenang baik oleh para pemimpin gereja maupun para pemimpin politik, Liturgi Santo Yohanes Krisostomus, dan sensibilitas asketiknya. Sesudah kematiannya, dia diberi julukan Chrysostomos, kata Yunani yang berarti "Si Mulut Emas", ditransliterasi ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Krisostomus.[1][2]
Krisostomus dikenal dalam Kekristenan terutama sebagai seorang pengkhotbah dan pakar liturgi, khususnya dalam Gereja Ortodoks Timur. Di luar tradisi Kristiani, Krisostomus dikenal karena delapan khotbahnya yang cukup berperan dalam sejarah Antisemitisme Kristiani, dan digunakan secara ekstensif oleh Nazi dalam kampanye ideologis mereka menentang kaum Yahudi.[4][5]
Dia kadang kala disebut Yohanes dari Antiokhia, akan tetapi nama itu lebih tepat digunakan untuk menyebut uskup Antiokhia yang bernama Yohanes (429-441), yang memimpin sekelompok uskup Timur moderat dalam kontroversi Nestorianisme. Yohanes Krisostomus juga secara keliru dikira adalah orang yang sama dengan Dio Chrysostom.
^"St. John Chrysostom" dalam Catholic Encyclopedia, tersedia pada online; diakses 20 Maret, 2007.
^Lihat Surat-Surat Paus Yohanes Paulus II, tersedia padaonline; diakses 20 Maret, 2007.
^Walter Laqueur, The Changing Face of Antisemitism: From Ancient Times To The Present Day, (Oxford University Press: 2006), hal.48. ISBN 0-19-530429-2. 48
^Yohanan [Hans] Lewy, "John Chrysostom" dalam Encyclopedia Judaica (CD-ROM Edition Version 1.0), Ed. Cecil Roth (Keter Publishing House: 1997). ISBN 965-07-0665-8.